Tang Long melakukan gerakan menenangkan, lalu melanjutkan: "Saya mendapat intelijen bahwa Negara Wen Zhong yang berada di peringkat ke-56 alam semesta di dekat kita, sedang mempersiapkan pasukan untuk melancarkan perang ekspansi.
"Menurut intelijen, situasi di wilayah galaksi kita akan mengalami perubahan dalam satu minggu. Kita harus memanfaatkan kesempatan saat Wen Zhongguo melancarkan perang dan negara-negara lain tidak sempat mengurus hal lain untuk mencaplok Aliansi Lima Negara sekaligus."
"Meski kami tidak peduli dengan pandangan negara lain, tetap dibutuhkan alasan. Tapi urusan mencari dalih pasca aksi ini kami serahkan pada Departemen Luar Negeri yang baru akan dibentuk."
"Siap!" Para perwira langsung berdiri dengan semangat menyala sambil berteriak, sementara pejabat sipil yang masih ingin berargumen hanya bisa menghela napas melihat nada keputusan final Tang Long, lalu memusatkan pikiran pada persiapan pra-perang.
Lima negara di sekitar Dinasti Tang telah mengawasi ketat sejak unifikasi penuh Galaksi Tanpa Kekacauan. Ketika Tang mencaplok Yin Ying dan Wan Luo, mereka menjadikan Tang sebagai musuh utama. Sadar akan kekuatan Tang, mereka dengan refleks kilat mengubur permusuhan lama, melakukan pernikahan silang, dan membentuk aliansi yang kokoh.
Meskipun lima negara telah bersatu menjadi satu blok dan bisa dikatakan telah mengelilingi Dinasti Tang dengan rapat, mereka tidak berani melakukan serangan pertama. Karena tidak ada yang tahu apakah aliansi lima negara ini mampu menghancurkan Dinasti Tang.
Jika gagal, justru akan memberi Dinasti Tang alasan untuk menyerang mereka sendiri. Oleh karena itu, mereka hanya menempatkan pasukan berat di perbatasan untuk mengawasi Dinasti Tang.
Namun setelah kabar tentang rencana naiknya Tang Long ke tahta tersebar, pasukan perbatasan lima negara mulai menunjukkan kelalaian. Umumnya peristiwa besar seperti ini tidak akan disertai aksi militer besar-besaran. Bagaimanapun juga, upacara penobatan kaisar membutuhkan keharmonisan – mana mungkin ada pertumpahan darah saat seperti ini!
Seiring semakin dekatnya hari penobatan Tang Long, kelalaian pasukan lima negara semakin menjadi. Mereka bahkan mulai mempersiapkan delegasi upacara. Meski menganggap Dinasti Tang sebagai musuh bebuyutan, selama belum terjadi konflik terbuka, tata krama bertetangga tetap harus dijaga.
Namun, ketika tinggal satu minggu lagi upacara penobatan Tang Long akan dilaksanakan dan delegasi peninjau dari lima negara sudah bersiap berangkat, tiba-tiba tersiar kabar invasi besar-besaran Negara Wen Zhong ke negara-negara sekitarnya.
Kabar ini membuat lima negara gempar. Perlu diketahui bahwa Negara Wen Zhong merupakan negara dalam 100 terbesar di alam semesta, negara terkuat di wilayah galaksi ini. Aliansi lima negara mereka melawannya ibarat seperti tikus melawan kucing, hanya bisa menunggu ajal.
Awalnya lima negara ini berniat menyerahkan diri ke Negara Wen Zhong dengan syarat menjadi negara bawahan. Namun sebelum rencana ini sempat dijalankan, tersiar kabar bahwa Negara Wen Zhong telah menganeksasi negara-negara bawahannya dan menjadikan wilayahnya sebagai bagian dari wilayah inti.
Mendengar kabar ini, para pemimpin lima negara segera menghentikan rencana menyerah. Jika sudah sampai pada tahap "ikan mati jaring putus", apa lagi yang perlu dipertimbangkan?
Namun meski sama sekali tidak ada harapan kemenangan, lima negara tetap tidak mau menyerah begitu saja. Mereka memindahkan kembali sebagian besar pasukan yang semula ditempatkan di Tang untuk berjaga di perbatasan sisi lain; sementara delegasi perayaan ke Tang segera diberangkatkan. Selain membawa hadiah ucapan selamat, delegasi ini juga membawa surat perjanjian aliansi.
Menghadapi musuh kuat, untuk aliansi kali ini lima negara benar-benar menginvestasikan banyak modal. Setiap pemimpin negara bersedia menikahkan putri kecil mereka kepada Tang Long sebagai selir, bahkan mengangkat Tang Long sebagai Ketua Aliansi. Pasukan Tang diperbolehkan bermarkas di wilayah lima negara, secara diam-diam mereka telah menerima status sebagai negara bawahan Tang.
Sayangnya, baru saja delegasi ini tiba di Tang, pasukan Tang sudah menerobos masuk ke perbatasan lima negara. Andai delegasi tiba lebih awal, Tang Long yang telah mengetahui kesediaan lima negara menjadi bawahan pasti tidak akan kerahkan pasukan. Sebab Tang Long punya banyak cara mengubah negara bawahan menjadi wilayah intinya. Jika bisa dapat dengan mudah, untuk apa berkonfrontasi langsung?
Karena delegasi datang terlambat satu langkah, ditambah target pertahanan lima negara telah dialihkan, dan yang paling penting, tidak ada yang menyangka Dinasti Tang masih bisa melancarkan perang ke luar saat mempersiapkan upacara penobatan untuk rajanya sendiri.
Karena semua alasan ini, lima negara sama sekali tidak sempat memberikan reaksi berarti sebelum pasukan Tang sudah berada di depan pintu gerbang kota.
Tertipu oleh dinas intelijen yang menunda-nunda waktu, akhirnya tidak sempat mundur, lima pemimpin negara yang terkepung rapat oleh korps Tang di Ibu Kota akhirnya mengangkat tangan menyerah setelah diberikan jaminan keamanan diri dan harta benda keluarga mereka oleh Dinasti Tang.
Dengan kata lain, sebelum Tang Long naik tahta, Dinasti Tang telah menelan lima negara lagi, memperluas wilayahnya lebih dari dua kali lipat, dan berubah menjadi negara menengah.
Peristiwa wilayah negara seperti Dinasti Tang yang meluas dua kali lipat dalam sekejap sebenarnya cukup menarik perhatian seluruh kekuatan di alam semesta, namun saat ini tak ada yang peduli dengan negara terpencil ini. Hal ini terjadi karena dua alasan: pertama, negara peringkat 100 besar Wen Zhong Guo di depan sedang gencar menyerang negara-negara sekitar, kedua alam semesta mulai menyaksikan persaingan nyata antar negara besar.
Perlu diketahui, meskipun sebelumnya konflik terjadi di seluruh penjuru alam semesta, dampak perang hanya dirasakan negara kecil-sedang. Negara besar hanya fokus mengokohkan wilayah kekuasaan mereka sendiri tanpa melibatkan diri langsung.
Kali ini berbeda. Negara-negara peringkat 100 besar termasuk Wu Lai Guo (nomor 1) dan Kekaisaran Malam (nomor 2) mulai melancarkan perang agresi dengan target melahap seluruh wilayah negara di sekitar mereka.
Baru pada titik inilah perang skala seluruh alam semesta benar-benar pecah.
Karenanya, selain negara-negara sekitar Dinasti Tang yang masih berani mengutuk tindakan tak bermoral Dinasti Tang yang menyerang tanpa deklarasi perang, tak ada pihak lain yang berminat memantau situasi Dinasti Tang.
Sementara rombongan duta besar dari berbagai negara yang sedang menuju ke Dinasti Tang untuk menghadiri upacara penobatan, segera memutar haluan pulang ke negara masing-masing secara sepihak setelah mendengar kabar bahwa Dinasti Tang melancarkan perang tanpa alasan dan mencaplok lima negara.
Tentu saja, tidak semuanya demikian.
Seperti rombongan duta dari negara-negara yang dikendalikan oleh lima mafia besar, tetap melanjutkan perjalanan ke Dinasti Tang. Perlu diketahui bahwa saat mereka berangkat, pemimpin negara telah memberikan perintah tegas: "Kecuali seluruh anggota rombongan tewas, kalian harus menyampaikan ucapan selamat kami secara langsung kepada Tang Long!"
Dengan adanya perintah ini, rombongan duta sama sekali tidak peduli apakah Tang Long bermoral atau tidak!
Kementerian Luar Negeri Dinasti Tang yang sudah menyiapkan berbagai alasan untuk menjelaskan kepada negara-negara, justru terkejut menemukan bahwa selain negara tetangga, tidak ada negara lain yang datang mengutuk tindakan Dinasti Tang. Mereka segera melaporkan masalah ini kepada Tang Long.
Setelah menerima laporan, Tang Long segera memerintahkan dua badan intelijen utama untuk menyelidiki kabar tersebut.
Kucing Hitam Kecil melihat Tang Long yang malah sibuk dengan kabar ini meski upacara penobatan sudah dekat, penasaran bertanya: "Kakak, tinggal beberapa hari lagi kakak akan naik tahta, mengapa masih repot mencari tahu alasannya? Apakah kakak merasa tidak nyaman karena tidak ada yang mengecam kita?"
"Ah, mana mungkin aku menyiksa diri seperti itu?" Tang Long menggelengkan kepala dengan senyum getir: "Aku hanya heran dengan respons negara-negara di alam semesta. Coba pikir, jika kita melihat negara lain mencaplok negara tetangganya tanpa alasan, apa reaksi kita?"
"Bahkan jika tidak bisa mengirim pasukan untuk menghentikan tindakan yang jelas mengacaukan ketertiban alam semesta ini, setidaknya akan ada kecaman, bukan? Mengapa sama sekali tidak ada respons?"
"Tidak juga tanpa respons! Negara-negara yang berdekatan dengan kita sudah mengecam kita! Mereka bahkan menempatkan kekuatan militernya di perbatasan, siaga penuh siap setiap saat untuk melancarkan serangan terhadap kita!"
“Hehe, negara-negara yang berada di sekitar kita itu tidak bereaksi keras baru aneh! Harus tahu, menjadi tetangga dari kita yang berwatak agresif sangat berbahaya.” Tang Long tertawa.
Kucing hitam kecil bergumam pelan dengan tidak puas: "Berwatak agresif? Ada yang menyebut diri sendiri seperti ini?" Tapi setelah ditatap Tang Long, dia langsung berpura-pura licik: "Hehe, Kakak, kapan kita akan menghabisi mereka?"
Tang Long mengetuk kepala kucing hitam kecil itu lalu tersenyum: "Tidak akan lama lagi."
Hari naiknya Tang Long ke tahta akhirnya tiba. Hari ini, Ibu Kota Dinasti Tang berubah menjadi dunia dimana gambar sinar laser beterbangan kacau dan bunga-bunga menghampar di seluruh planet.
Anggota pasukan upacara kerajaan yang khusus dipilih dari seluruh pasukan lokal Dinasti Tang, mengenakan seragam militer baru berwarna putih dengan pinggiran emas, membawa pedang panjang sinar laser, dengan ekspresi angkuh namun khidmat berbaris rapi di jalan utama Ibu Kota.
Jalan utama ini, tidak peduli apa namanya sebelumnya, akan disebut sebagai Jalan Kekaisaran di masa depan. Hanya anggota keluarga kerajaan yang diizinkan menggunakan jalan ini.
Titik awal Jalan Kekaisaran ini adalah vila tempat Tang Long pernah tinggal, yang sekarang disebut "Kediaman Tersembunyi". Sedangkan titik akhirnya adalah Istana Dinasti Tang yang baru saja selesai dibangun, menempati area luas dengan keindahan tak tertandingi.
Warga yang tinggal di sekitar Jalan Kekaisaran telah berdesakan membawa bunga sejak pagi, menunggu dengan tenang kemunculan raja mereka. Mereka hanya boleh memasuki jalan ini pada hari raya besar.
Sedangkan masyarakat di daerah lain hanya bisa menyaksikan penampilan wajah sang raja dan kemegahan upacara melalui TV hologram.
Tentu saja, di antara kerumunan ini dan seluruh wilayah Ibu Kota, tak terhindarkan adanya mata-mata yang bersembunyi di tempat tersembunyi serta agen rahasia yang terus mengawasi sekitar dengan penuh kewaspadaan.
Adapun peran pendukung yang tak terpisahkan dalam upacara—para pejabat militer dan sipil—telah berkumpul sejak pagi di alun-alun istana menunggu. Orang biasa dilarang muncul di alun-alun ini. Syarat minimal untuk berdiri di sini adalah gelar Yang Mulia kelas tiga bagi pejabat sipil dan pangkat Mayor bagi perwira militer. Personel lain hanya bisa menyaksikan dari kantor atau markas.
Alun-alun yang dipadati pejabat menengah ke atas Dinasti Tang ini tentu memiliki sistem pengamanan ketat. Sebab jika seluruh elite ini dibantai sekaligus, Dinasti Tang akan langsung hancur total.
Resimen Baju Zirah Kerajaan yang bersenjata lengkap hingga terlihat seperti robot berat berhasil mengurung istana dengan formasi lingkaran rapat. Keberadaan mereka membuat nyamuk pun mustahil memasuki wilayah kerajaan.
Armada Kerajaan yang mengambang di atmosfer bahkan mengepung Ibu Kota dalam formasi konsentris. Meteor sebesar kepalan tangan pun takkan luput dari pengawasan radar mereka.
Dalam radius beberapa tahun cahaya yang berpusat di Ibu Kota, tersebar satelit bersenjata bergerak dan kapal perang patroli tak terhitung jumlahnya. Target mencurigakan apapun akan menerima pemeriksaan paling ketat, mengingat militer Dinasti Tang sama sekali tidak mengizinkan insiden apapun yang mengganggu upacara penobatan Komandan Tertinggi mereka.
Pada slot waktu emas yang terhitung sebagai yang terbaik dengan metode perhitungan apapun, alunan musik mulai berkumandang.
Tang Long yang mengenakan jubah merah dan setelan kaisar hitam yang sempurna, dikerubungi Pasukan Pengawal Kekaisaran berbaju seragam hitam resmi, bersama Kucing hitam kecil, Xing Ling, Tang Xing, Yuna serta petinggi tertinggi Dinasti Tang lainnya, beserta regu bawahan yang paling awal mengikutinya, naik ke mobil khusus yang disiapkan untuk kaisar. Dengan dipandu kendaraan pengawal, mereka bergerak lambat menuju istana.
"Pada dasarnya sesuai kebiasaan, hanya Tang Long seorang yang berada di dalam mobil itu. Tapi Tang Long sama sekali tak mau sendirian! Setelah nasihat para pejabat tua tak mempan, tiga orang terdekat Tang Long - Kucing Hitam Kecil, Tang Xing, dan Xing Ling - ikut masuk ke mobilnya.
Adapun yang lain, para pejabat tua berlatarbelakang sistem keluarga dan kekaisaran, mereka lebih baik mati daripada membiarkan orang-orang itu naik. Seperti adik angkat yang ingin dekat dengan Tang Long, terpaksa merajuk di mobil lain.
"Kakak, kenapa kau murung? Hari ini kan hari bahagia!" seru Kucing Hitam Kecil melihat ekspresi kaku Tang Long.
"Aku dapat kabar dari dinas intelijen, tak mungkin bisa senang. Kalian lihat sendiri!" Tang Long mengeluarkan kartu magnet. Kucing Hitam Kecil merebut dan menekannya, layar virtual langsung muncul. Begitu membaca beberapa paragraf pertama, raut ceria Tang Xing dan Xing Ling berubah serius.
Dokumen menunjukkan bahwa negara-negara besar yang peringkatnya mencapai ratusan di alam semesta mulai dengan gila-gilaan menelan negara-negara di sekitar mereka.
Yang paling ganas dalam penelanan adalah negara terbesar pertama di alam semesta yaitu Wu Lai Guo, dan negara terbesar kedua Kekaisaran Malam. Mereka hampir menelan semua negara yang bisa mereka kontak.
Kecepatan penelanan mereka bahkan lebih cepat daripada Dinasti Tang saat menelan lima negara. Meskipun sekarang mulai memperlambat ekspansi eksternal, jelas mereka sedang dalam masa pencernaan. Begitu selesai mencerna, kecepatan penelanan pasti akan semakin cepat.
Di belakang mereka menyusul Kekaisaran Yue Mu yang telah menjadi negara ketiga, Kekaisaran Lan Bing keempat, dan Kekaisaran Feng Wen kelima.
Kecepatan penelanan tiga kekaisaran ini tidak kalah dengan dua negara sebelumnya, sama-sama menelan negara tetangga dengan sangat cepat.
Meskipun dari intelijen terlihat lima negara ini berada di ujung-ujung alam semesta yang sama sekali tidak berhubungan, namun dari arah ekspansi mereka, lima negara ini secara samar-samar bergerak ke arah yang sama. Dengan kecepatan invasi mereka, tidak akan lama lagi perbatasan lima negara akan bersentuhan, dan kemungkinan besar akan terjadi pertarungan sengit.
Melihat ini, Kucing hitam kecil tak bisa menahan tawa: "Kakak, apa yang perlu dikhawatirkan? Lima negara ini kan dikontrol oleh Tang Jin dan kawan-kawannya. Bukankah mereka sekarang sedang menjalankan perintahmu, menunggu sampai perbatasan mereka terhubung baru akan mengumumkan aliansi?"
Tang Long menggelengkan kepala: "Aku tidak khawatir tentang mereka. Lihat dokumen bagian belakang, apakah ada disebutkan tanda-tanda pertempuran di negara sekitar Negara Dewa?"
Kucing hitam kecil tertegun sejenak, lalu cepat memindai data. Dengan ekspresi bingung ia berkata: "Iya ya, seluruh alam semesta sedang berperang sengit, tapi wilayah Negara Dewa dan negara sekitarnya justru tenang. Jika ada konflik pun hanya di negara pinggiran yang menghalangi invasi negara lain.
“Hmm? Tidak mungkin negara-negara ini menjadi perbatasan Negara Dewa? Biarkan aku melihat negara-negara sekitar yang melakukan perang menghalangi invasi negara asing.”
Kucing hitam kecil merenung sejenak, lalu segera memvirtualkan sebuah peta galaksi dan berkata: “Berdasarkan analisis intelijen yang terkumpul, negara-negara dari sini sampai sini semua berhasil menahan invasi negara tetangga, sementara Negara Dewa berada di posisi pusat. Jika tidak ada hambatan, semua wilayah ini sudah menjadi milik Negara Dewa.”
Melihat peta galaksi, Tang Long, Xing Ling, dan Tang Xing terkejut. Tang Xing bahkan berteriak: “Ya ampun! Jika negara-negara ini semua dikuasai Kekaisaran Weishen, maka wilayah mereka sudah melampaui Wu Lai Guo yang telah menelan begitu banyak negara! Mereka bisa disebut sebagai negara besar nomor satu di alam semesta!”
“Hah, Negara Dewa ini sangat misterius dan tak terduga! Diam-diam bisa menjadi sekuat ini tanpa diketahui siapa pun.” Tang Long menghela napas.
“Ngomong-ngomong, bukankah teman sekelasmu pergi ke Negara Dewa? Apa dia tidak dalam bahaya?” Xing Ling tiba-tiba mengalihkan topik dan bertanya.
“Seharusnya tidak ada bahaya! Lagipula dia hanya pergi untuk penelitian akademis. Tapi apakah identitas robotnya akan menimbulkan masalah?” Tang Long berkata dengan sedikit khawatir.
Tang Xing melirik Tang Long dan berkata: “Tenang saja. Sebelum dia pergi, aku mengirim orang untuk mengganti tubuhnya dengan tubuh biokimia. Saat ini dia sama persis seperti manusia.”
“Oh, itu bagus...” Sebelum Tang Long selesai tersenyum, Xing Ling sudah mendekat dan bertanya: “Apa kau sedang sangat senang sekarang?”
Tang Long secara reflek mengangguk: “Ya! Aku...” Melihat ekspresi galak Xing Ling dan Tang Xing, dia buru-buru menggelengkan kepala: “Tidak, aku...”
Belum sempat menyelesaikan kalimat, Tang Xing menyela: “Kenapa? Tidak senang tinggal bersama kami?” Mendengar ini, Tang Long tentu langsung membela diri: “Tidak, aku...”
Kucing hitam kecil melihat ekspresi Tang Long yang bergumam pelan tanpa tahu harus berkata apa, tak bisa menahan diri menggelengkan kepala dan menyeringai sambil berujar: \"Bajingan yang genit!\" Begitu berkata, dia mencari tempat untuk melingkarkan tubuhnya dan beristirahat.
Upacara penobatan yang rumit dan khidmat menghabiskan waktu cukup lama, akhirnya Tang Long mengenakan mahkota simbol kaisar. Namun mahkota ini langsung dilempar ke sisi begitu dia selesai menerima sorak-sorai rakyat dan memasuki istana.
Tang Long yang bahkan jarang memakai topi seragam, mana mungkin mau menggelantungkan cincin logam di kepalanya? Wajar saja dilempar.
Para pejabat pemerintah dan militer secara diam-diam mengikuti Yang Mulia Kaisar mereka memasuki istana, tiba di Balai Musyawarah yang merepresentasikan lembaga pemerintahan tertinggi.
Berdiri rapi dalam formasi sipil-militer di kedua sisi, menghadap Tang Long yang duduk di takhta kekaisaran, para pejabat merasa jantung mereka berdebar kencang. Sebab agenda selanjutnya adalah hal pengangkatan jabatan dan penganugerahan gelar kebangsawanan.
Namun meski mereka bersemangat, mereka juga menyadari bahwa tidak semua orang akan dinaikkan pangkat. Sistem jasa-jasa Dinasti Tang memang sangat ketat—tanpa prestasi militer yang sesuai, sama sekali tidak mungkin meningkatkan status mereka.
Tang Long memeriksa sistem jasa-jasa. Bawahannya benar-benar tidak memenuhi syarat kenaikan pangkat. Tidak mau melanggar sistem jasa-jasa dengan menaikkan pangkat sembarangan, sekaligus tidak ingin membuat suasana canggung di pertama kalinya duduk di takhta, tiba-tiba dia mendapat ide brilian.
Dia mengeluarkan perintah pertama sebagai Kaisar: "Angkat Tang Xing sebagai Ketua Urusan Luar Negeri yang menguasai semua hal eksternal; angkat Xing Ling sebagai Ketua Urusan Dalam Negeri yang mengatur segala urusan internal."
Para menteri langsung terkejut! Dua posisi ini memiliki kekuasaan yang setara dengan Kaisar sendiri! Meski kaget, tak ada yang berani protes—Tang Xing dan Xing Ling adalah orang terdekat Yang Mulia, sama sekali mustahil berkhianat.
Sedangkan Tang Xing dan Xing Ling yang mendengar Tang Long memberikan posisi sepenting itu pada mereka, setelah tertegun sejenak, menatap tajam Tang Long dengan mata berkaca-kaca. Meskipun selama ini mereka selalu membantunya dan bisa mengakses segala urusan, namun tak pernah memiliki status resmi yang semestinya. Kini tindakan Tang Long ini bisa dikatakan memberikan status "satu tingkat di bawah penguasa, sepuluh ribu tingkat di atas rakyat" pada mereka.
Namun mereka sebenarnya tidak terlalu mempedulikan status tersebut. Yang mereka pedulikan adalah Tang Long telah memberikan posisi yang jelas bagi mereka dalam kelompok Dinasti Tang.
"Misi utama kita saat ini adalah menetapkan mata uang resmi Dinasti Tang."
Tang Long berkata. Para menteri mengangguk-angguk setuju. Selama ini mereka menggunakan mata uang Wu Lai. Meskipun mata uang Wu Lai paling likuid di pasaran, bagaimanapun juga sebuah negara perlu memiliki mata uang nasionalnya sendiri.
“|junjungan，，|kami|Kementerian Keuangan|Bank Antariksa|berdiskusi|dihitung|rencana，|baru|memilih：|1 yuan|100 banding 1|Mata uang Wu Lai；|kebalikan，|100 banding 1|Mata uang Wu Lai|1 yuan。
“，|Bank Antariksa|saran|kami|memilih，|negara kita|cadangan|Mata uang Wu Lai，|negara kita|persediaan、|sistem ekonomi，……”|Yuna|ragu，|cuma：“|negara kita|wilayah kekuasaan，|memiliki|nilai。”
|Tang Long|mengerutkan alis，|pejabat|mengikuti|mengerutkan alis，|Bank Antariksa|barang，|1:1|100 banding 1|di luar akal sehat|persentase？
|berharga/tidak berharga|masalah，|persentase，|mempertimbangkan|memahami|Dinasti Tang。
"Kalau 1:1, aku cuma nggak mau rugi kalau transaksi sama Dinasti Tang! Mata uang kita jadi nggak ada gunanya."
"Kalau 100 banding 1, sama aja kita kasih orang rampok persediaan dan tenaga kerja Dinasti Tang. Yang bego doyan terbitin rasio kayak gitu!"
"Bank Antariksa nganggap kita gampang ditindas ya?" Tang Long mengerutkan alis.
"Benar Junjungan, Bank Antariksa benar-benar meremehkan Dinasti Tang kita." Yuna menjawab jujur.
"Sialan! Bukannya pelanggan itu Tuhan? Berani-beraninya Bank Antariksa sok jago! Hmph! Jangan pedulikan aturan mereka. Kita terbitin mata uang Tang dengan nilai sama persis kayak Wu Lai!" Tang Long mendengus dingin.
"Siap, Junjungan."
Yuna segera menyebarkan perintah ini. Pabrik percetakan uang yang sudah siap sejak lama langsung mulai mengedarkan mata uang baru.
"Sekarang mari kita mulai mengonfirmasi target. Semua tahu tujuan kita adalah menyatukan seluruh alam semesta. Target saat ini adalah negara kuat yang membuat kekacauan di wilayah galaksi ini - Wen Zhongguo. Kita harus secepatnya membunuh/menghabisi mereka dan menyatukan wilayah ini!" Tang Long berdiri dengan suara penuh semangat.
"Silakan Junjungan berikan perintah!" seru para menteri serentak.
Di tempat yang tak diketahui Tang Long, para pejabat memiliki sebutan berbeda untuknya berdasarkan status dan kedekatan hubungan. Paling berani adalah dua Ketua yang langsung memanggil nama "Tang Long". Lalu ada Kucing hitam kecil yang memanggilnya "Kakak" - kedua sebutan ini adalah satu-satunya di dunia.
Selanjutnya adalah pejabat penting super Kekaisaran Tang. Mereka memanggil Tang Long sebagai "Junjungan". Ini mencakup jajaran atas kekaisaran dan abdi dalem yang menemani sejak saat memulai perjalanan.
Selanjutnya adalah mereka yang memanggil Tang Long sebagai Komandan, yaitu segelintir mantan Personel Militer Federasi Wan Luo yang paling awal mengikuti Tang Long. Sedangkan yang terakhir adalah pejabat biasa dan rakyat Dinasti Tang yang memanggilnya sebagai Yang Mulia.
Saat Tang Long dan bawahan sedang menangani urusan pemerintahan dan militer, di istana Kekaisaran An Ye yang jauh, Kaisar An Ye yang memiliki identitas Tang Mu memanggil Perdana Menteri Tengah-nya.
"Perdana Menteri Tengah, bagaimana progres rencana?" Kaisar An Ye dengan santai menikmati anggur sambil bertanya.
Perdana Menteri Tengah yang telah memberi hormat, bangkit, dan berdiri dengan kepala tertunduk menjawab penuh hormat: "Yang Mulia, rencana berjalan lancar. Para algojo yang dikirim untuk mendesak empat sekutu telah bekerja dengan sangat baik."
"Hmm, menurutmu apakah keempat sekutu kita akan menyadari keanehan tersebut?" tanya Kaisar An Ye.
Perdana Menteri Tengah segera menjawab: "Tidak akan. Hamba tidak langsung merangkul para tukang pedang itu, hanya menyuruh kaki tangan dan keluarga mereka untuk memuji-muji kekuatan kekuasaan. Jadi himbauan para tukang pedang kepada sekutu untuk naik tahta sepenuhnya berasal dari kemauan mereka sendiri."
"Jika tidak mengetahui keberadaan kita, siapapun yang melihat tingkah laku para tukang pedang ini pasti akan mengira mereka hanya ingin atasan mereka naik pangkat, sehingga mereka sendiri juga bisa ikut naik pangkat, tanpa curiga hal lain."
"Di antara para tukang pedang ini, apakah akan muncul ambisius yang ingin merebut posisi atasan mereka?"
"Pasti ada. Hanya saja keempat sekutu kita juga bukan pihak yang mudah ditipu. Para ambisius itu akan segera terbuka kedoknya, sebab perbedaan antara ambisius yang mengejar posisi tertinggi dengan pejabat yang mengejar kekuasaan sangatlah besar."
Perdana Menteri Tengah sedikit berhati-hati dalam membela diri, karena belakangan ini banyak rumor beredar di ibukota tentang ketidakpuasannya sebagai bawahan. Dia yakin Kaisar An Ye bisa memahami pembelaan dirinya.
Kaisar An Ye yang memegang gelas anggur melirik Perdana Menteri Tengah, berkata dengan nada datar: "Hm, selama kau setia pada hamba dan bekerja keras, kemakmuran tak akan kurang untukmu."
Perdana Menteri Tengah langsung bersujud berulang kali penuh rasa syukur setelah mendengar janji Kaisar An Ye. Kini hatinya tenang, mengingat beberapa hari terakhir terutama saat dipanggil ke istana, hatinya berdebar-debar ketakutan!
"Bagaimana dengan tukang pedang di negeri kita? Hamba tidak melihat mereka?" Kaisar An Ye bertanya: "Jika para sekutu punya tukang pedang yang menasihati naik tahta, sementara di sini tidak, mungkin mereka akan curiga!"
"Benar, ini kelalaian hamba. Hamba akan segera mengurus hal ini."
Wajah Perdana Menteri Tengah tampak khawatir, tapi di dalam hatinya terasa getir. Empat sekutu itu bukan kaisar, hanya menjabat sebagai Presiden, Perdana Menteri, Perdana Menteri, atau Jenderal Besar. Tentu mereka perlu dinasihati untuk menjadi kaisar.
“Tapi kau sendiri sudah menjadi Kaisar, bagaimana mungkin dinasihati untuk naik tahta? Apa harus menyarankanmu menjadi Dewa Kaisar? Bukankah itu akan memancing kebencian para dewa! Kalau tidak terjadi apa-apa tidak masalah, tapi jika ada masalah, berapa pun kepalaku tidak akan cukup untuk dipenggal!”
Mungkin Kaisar An Ye juga menyadari hal ini, sehingga tanpa berpesan lebih lanjut segera mengalihkan topik: “Perbatasan kita dengan sekutu, berapa lama lagi bisa terhubung?”
Perdana Menteri Tengah merenungkan sejenak lalu berkata: “Dengan kecepatan kita saat ini dan tanpa hambatan yang berarti, percayalah dalam dua bulan, perbatasan lima negara besar kita akan menyatu. Saat itulah kita bisa mengumumkan aliansi ini ke publik.”
“Hehe, aliansi... dengan pakta ini kita sudah mendapatkan banyak manfaat!” Kaisar An Ye tertawa.
“Benar. Andai hanya mengandalkan Kekaisaran An Ye, mustahil kita bisa menelan begitu banyak wilayah kekuasaan dengan mudah.” Perdana Menteri Tengah berhati-hati menyambut. Ia tidak akan berani mengungkapkan ini kalau sang Kaisar tidak membuka percakapan terlebih dahulu.
Siapa tahu sang Kaisar akan marah karena malu menyadari negaranya tak mampu mencaplok negara-negara tetangga sendirian!
"Hm, setelah aliansi diumumkan, segera laksanakan rencana perpecahan. Dari lima negara kita, cukup satu yang berniat jahat, empat lainnya akan masuk ke mode pengawasan. Jika ada beberapa upaya pembunuhan diam-diam yang gagal, kecurigaan timbal balik akan menjadi kepastian. Saat itulah kesempatan kita untuk mencari keuntungan dalam kekacauan." Kaisar An Ye tertawa.
Perdana Menteri Tengah ragu sejenak sebelum berkata: "Hanya saja di atas mereka masih ada Tang Long. Jika Tang Long turun tangan, keempat orang itu pasti akan mengabaikan perselisihan sebelumnya."
Kaisar An Ye tertawa sombong: "Hehe, mana mungkin kita biarkan Tang Long berleha-leha? Nanti kita ciptakan tanda-tanda bahwa Tang Long yang melancarkan pembunuhan diam-diam ke mereka, sekaligus buat indikasi bahwa mereka mengirim pembunuh ke Tang Long. Dengan membuat kedua belah pihak saling waspada, bukankah masalah teratasi?
"Hamba yakin, setelah kesadaran kemandirian yang kita tanamkan selama ini, mereka takkan lagi mengitari penguasa lama yang sudah meninggalkan mereka. Pasti masing-masing akan mengurus diri sendiri!"
"Setuju, Yang Mulia sungguh bijaksana."
Meski Perdana Menteri Tengah tidak sependapat dalam hati, dia tidak akan mengatakan hal yang mengecewakan saat sang Kaisar sedang bersemangat. Dia hanya mempersiapkan detail ekstra saat melaksanakan misi untuk menghindari masalah pada hal-hal kecil.
Kaisar An Ye tiba-tiba teringat sesuatu: "Ngomong-ngomong, ada gerakan apa dari Negara Dewa?"
"Tidak ada aktivitas sama sekali. Wilayah galaksi tempat Negara Dewa berada sangat tenang." Jawab Perdana Menteri Tengah.
"Tenang? Mustahil! Negara Dewa bukan negara biasa. Menurut kebiasaan mereka, negara-negara sekitar mungkin sudah ditelan oleh Negara Dewa.
"Kau harus meningkatkan pengawasan! Menurutku Negara Dewa ini adalah musuh kuat kita! Jangan sampai kau mengendur!" Kaisar An Ye berbicara dengan serius.
Mendengar Kaisar An Ye bahkan menggunakan sebutan "aku", Perdana Menteri Tengah segera menyatakan akan meningkatkan upaya. Setelah membahas beberapa masalah penting, sang menteri meninggalkan istana.
Saat Perdana Menteri Tengah meninggalkan istana, ia melihat tatapan iri para pejabat. Dalam hati ia tersenyum sinis: "Hmph, aku cuma menjalankan misi agak lebih lama, kalian pikir aku sudah jatuh dari kasih Kaisar? Rahmat Sang Penguasa masih menyinariku! Ingin merebut kursiku? Pergilah menganggur!"
Upacara penobatan Tang Long sebagai Kaisar berakhir di tengah sorak-sorai rakyat. Namun selain warga Dinasti Tang yang bersemangat dan negara tetangga yang gemetar ketakutan, dunia sama sekali tidak mempedulikan penguasa muda dua puluhan tahun ini. Bagi mereka, preman di daerah terpencil yang berkuasa tak ada istimewanya. Tak layak dipantau.
