Melihat konten di TV, Laksamana Long menunjukkan ekspresi tak percaya sambil panik berteriak: "Bagaimana mungkin? Siapa yang merekam ini?" Setelah beberapa saat, dia teringat sesuatu: "Cepat! Blokir semua stasiun TV! Jangan biarkan mereka menyiarkan ini!"
Kaki tangan itu berkeringat dingin dan ragu-ragu: "Yang Mulia, sinyal ini tidak berasal dari stasiun TV mana pun yang kami ketahui. Hamba sudah mengaktifkan alat pengganggu sinyal dan mengirim tim pelacak saat melihat rekaman ini."
Mendengar laporan bawahan, Laksamana Long lega: "Oh, alat pengganggu sudah diaktifkan. Artinya selain ibukota, planet lain tidak bisa menerima siaran ini?"
"Benar, Yang Mulia." Kaki tangan itu mengangguk cepat.
"Bagus. Kerja kalian bagus. Selain melacak sumber sinyal, selidiki siapa yang merekam dan membocorkan adegan itu!"
Laksamana Long wajahnya yang mengerikan saat berbicara hingga akhir. Dia benar-benar tidak mengerti, tindakannya semalam seharusnya tidak mungkin ada yang merekam adegan seperti ini. Lagi pula mereka dan dirinya berada di perahu yang sama - jika dia celaka, mereka juga akan ikut hancur. Siapa yang membuat hal merusak masa depan seperti ini?
Memikirkan ini, Laksamana Long tiba-tiba mendapat pencerahan: "Kaki tangan kepercayaanku pondasi dasar tidak akan mengkhianatiku, karena mengkhianatiku sama dengan mengkhianati mereka sendiri. Yang mungkin mengkhianatiku hanyalah Perdana Menteri Tengah yang masih memiliki hak pilihan lain. Bagaimana mungkin dia bisa merekam? Apakah benar seperti kata Ayah, Pasukan Rahasia Kekaisaran semuanya sudah dikuasai Perdana Menteri Tengah?"
Begitu memikirkan hal ini, Laksamana Long segera merasa seluruh tubuhnya tidak nyaman, seolah-olah ada pasang mata yang menatap tajam di sekelilingnya.
Laksamana Long tanpa peduli apapun langsung menyembur keluar dari pintu ruangan, mengumpulkan pengawal, dan meninggalkan istana. Tempat seperti istana ini, untuk sementara dia tidak berani tinggal lagi di sini. Setidaknya harus menguasai semua pengawal istana dulu, baru berani kembali.
Duduk di kapal udara, Laksamana Long memerintah: "Perintahkan Perdana Menteri Tengah segera menghadap hamba!"
Pengawal segera menyebarkan perintah itu. Namun setelah menunggu sebentar, pengawal itu dengan ekspresi bergetar ketakutan melapor: "Yang Mulia, bawahan sama sekali tidak bisa menemukan Perdana Menteri Tengah."
Alis Laksamana Long berkedut, nada suaranya terdengar terburu-buru: "Bagaimana dengan keluarganya?"
Pengawal itu ragu sejenak lalu menjawab: "Pintu besar kediaman Perdana Menteri Tengah terkunci rapat."
"Pantas mati! Segera sita kediaman Perdana Menteri Tengah dan cari dia!" Laksamana Long mengaum. Meski saat ini belum bisa memastikan apakah Perdana Menteri Tengah yang merekam dan menyebarkan rekaman itu, tapi kepergiannya yang menghilang dari pandangan setidaknya merepresentasikan masalah.
Benar saja, begitu Laksamana Long kembali ke kapal perang, pengawal melaporkan bahwa kediaman Perdana Menteri Tengah sudah kosong melompong, bahkan tidak tersisa satupun hewan peliharaan yang biasa dipelihara di dalamnya.
"Sialan, Perdana Menteri Tengah bajingan ini benar-benar tahu balas budak! Tidak hanya membawa keluarga, bahkan para budak dan hewan peliharaan ikut dibawa. Tapi kenapa kau perlakukan aku seperti ini? Bukankah sudah kuberikan kau jabatan tinggi dan gaji besar? Apa aku pernah menyinggungmu? Sungguh tidak tahu berterima kasih!" Laksamana Long sudah berubah ekspresinya sambil mengumpat dengan marah.
Seorang kaki tangan dengan hati berdebar-debar mencoba menenangkan: "Yang Mulia, jangan terlalu marah. Rekaman itu hanya beredar di ibukota saja. Asalkan kita tutup rapat-rapat berita, planet-planet lain tetap akan mengakui Yang Mulia sebagai Kaisar baru Kekaisaran Malam. Jadi kehadiran Perdana Menteri Tengah tidak menambah, ketiadaannya pun tidak mengurangi. Tidak perlu dipermasalahkan."
"Asalkan nanti, Yang Mulia membunuh semua pesaing dan penentang, ketika Yang Mulia telah kokoh di Takhta Naga, meskipun umat manusia tahu hal itu, siapa yang berani membuka mulut? Bukankah catatan sejarah bisa ditulis sesuai keinginan Yang Mulia?"
Sang kaki tangan juga cukup pintar, sengaja mengucapkan kata-kata ini. Ia tidak ingin Laksamana Long melakukan pembungkaman terhadap mereka yang mengetahui kebenaran demi menutupi rahasia.
Mendengar ini, Laksamana Long merenungkan sejenak, lalu menepuk bahu kaki tangan sambil tertawa: "Kau benar! Asalkan hamba habisi semua saudara itu, biar seluruh dunia tahu perbuatan hamba, apa yang bisa mereka lakukan? Nanti, selain hamba tidak ada lagi darah kerajaan yang tersisa. Takhta kekaisaran pasti milik hamba! Haha, ucapanmu tepat sekali!"
Saat sang kaki tangan ikut tertawa, prajurit komunikasi tiba-tiba melapor: "Yang Mulia, ada komunikasi terenkripsi dari ibukota yang harus Anda ambil alih. Apakah akan disambungkan?"
"Komunikasi yang dipesan dari ibukota? Siapa yang mengatur pengiriman komunikasi di waktu seperti ini?" Laksamana Long mengernyitkan dahi. Jenis komunikasi terjadwal seperti ini biasanya hanya dilakukan berdasarkan perjanjian sebelumnya. Siapa yang punya janji dengannya?
Prajurit komunikasi ragu sejenak sebelum menjawab: "Ini... dari Perdana Menteri Tengah."
"Apa? Bajingan sialan ini! Segera sambungkan!" Laksamana Long segera melompat sambil berteriak.
Kaki tangannya tertegun. Perdana Menteri Tengah yang hilang ini sedang main apa? Ternyata dia menyisipkan komunikasi terenkripsi?
Saat komunikasi dibuka, muncul sebuah adegan yang terlihat agak aneh. Di layar tampak wajah-wajah yang familiar: Perdana Menteri Tengah, istri-istri dan anak-anaknya, kepala pelayan, pelayan pria-wanita berseragam, bahkan hewan peliharaan di kediamannya.
Semua orang dan hewan ini, tanpa memandang identitas atau ras, sedang berkumpul makan-minum sambil tertawa riang. Kalau bukan karena tahu ini rekaman video, pasti sudah ada yang berteriak menuduh mereka tidak sopan.
Terlihat sang Perdana Menteri Tengah menghabiskan segelas anggur, lalu berdiri sambil menepuk-nepuk tangannya dan berkata: "Baiklah, saudara kandung, tenang sebentar, biarkan hamba berbicara beberapa patah kata dengan Yang Mulia."
Orang-orang lain tidak tahu apakah mereka terkejut dengan perkataan Perdana Menteri Tengah ini, atau karena mereka benar-benar memiliki status setara, yang jelas mereka langsung diam.
Perdana Menteri Tengah memutar tubuhnya menghadap layar dengan senyuman aneh, berkata dengan nada sembrono: "Yang Mulia, Laksamana Long, oh, mungkin hamba harus memanggil Paduka sebagai pangeran ketiga Kekaisaran Malam?"
Saat Perdana Menteri Tengah mengucapkan ini, orang-orang di belakangnya langsung tertawa terbahak-bahak dengan liar, bahkan hewan peliharaan pun membuka mulut sambil tertawa 'hehe'.
Adegan aneh ini tidak dihiraukan oleh semua orang, hanya saja seluruh anak buah Laksamana Long memandang dengan mata berapi, sementara wajah Laksamana Long sendiri sudah dipenuhi urat yang menonjol. Tapi dia tetap bertahan untuk terus menonton karena tahu ini rekaman video, marah pun lawan tidak akan tahu.
Setelah dengan sopan meminta anak buahnya tenang, Perdana Menteri Tengah melanjutkan: "Hehe, pasti Anda sudah mencari ke kediaman saya kan? Melihat bahkan semut pun tidak ada di sana, pasti sangat kaget? Lihat, semut rumah saya pun ikut saya bawa." Di layar muncul sebuah jari dengan semut yang menggerakkan tentakelnya, disusul gelak tawa meledak.
Laksamana Long menendang panel kontrol dengan geram sebelum akhirnya duduk sambil terus menonton dengan amarah yang masih membara.
"Haha, cukup bercanda. Mari bahas hal serius. Saat ini pasti Anda sedang curiga siapa yang merekam barang itu dan memutarnya? Benar dugaan Anda, tak lain adalah karya agung Yang Mulia Perdana Menteri Tengah ini!" Perdana Menteri Tengah menunjuk hidungnya sendiri sambil tertawa.
Mendengar jawaban itu, Laksamana Long hanya bisa menggigit giginya hingga bergemeretak.
“Hmm, Anda mungkin heran, bagaimana aku bisa merekam barang-barang itu? Mari, izinkan saya memperkenalkan fotografer kami.”
Layar menunjukkan kamera berputar, baru kemudian Laksamana Long dan anak buahnya menyadari ada sekelompok orang di seberang Perdana Menteri Tengah. Mereka semua mengenakan baju ketat hitam, dari ekspresi dan postur tubuhnya terlihat jelas ini adalah ahli pertarungan.
"Dengarkan, izinkan saya perkenalkan - mereka inilah sang fotografer, yang sekaligus berperan ganda sebagai mata-mata langsung Kaisar Kekaisaran Malam. Ayo, kamu si pemimpin mata-mata ini tersenyum ke kamera dong."
Orang yang dipanggil Perdana Menteri Tengah adalah pria berbaju hitam berpostur tubuh tinggi dengan wajah penuh daging. Dengan suara manja ia berkata: "Janganlah, aku jadi malu." Sambil mengatakan ini, ia menggerakkan pinggangnya dengan genit.
Melihat pria kekar berpura-pura menjadi gadis kecil, semua orang di dalam layar muntah-muntah, sementara penonton di luar layar membuka mulut terkagum-kagum.
"Kemudian, kamera segera mengambil close-up kepala Perdana Menteri Tengah. Terlihat keringat dingin mengucur di dahinya saat dia berkata dengan senyum paksa: 'Ahaha, Yang Mulia Pangeran Bie San, ayahmu benar. Mata-mata langsungnya sudah lama bukan miliknya lagi.'"
Mendengar ini, anak buah Laksamana Long melihatnya dengan waspada. Sang Laksamana tidak marah karena telah mempersiapkan mental untuk hal ini. Bagaimanapun juga, baik mata-mata itu berkhianat atau tidak, setelah naik tahta nanti dia tetap akan mengganti mereka semua. Tak perlu dipusingkan.
"'Mungkin Yang Mulia bertanya, mengapa saya dan para mata-mata mengkhianati Kekaisaran An Ye?' Perdana Menteri Tengah mengibaskan jari telunjuknya, 'Perhatikan! Saya bilang mengkhianati Kekaisaran An Ye, bukan mengkhianati Yang Mulia. Sebenarnya ini bukan pengkhianatan, karena Kekaisaran An Ye bukanlah objek kesetiaan kami sejak awal.'"
Keringat dingin tiba-tiba membasuh tubuh Laksamana Long. Apakah Perdana Menteri Tengah dan mata-mata kekaisaran ternyata adalah agen negara musuh?
Ini tidak mungkin, bukan? Leluhur Perdana Menteri Tengah sampai 18 generasi semuanya bangsawan Kekaisaran. Lalu ada mata-mata kerajaan itu, meski tidak tahu dari mana asal mata-mata Ayahanda Kaisar ini, tapi sesuai kebiasaan, mereka dibesarkan dari tabung reaksi. Hipnotis mental sejak kecil sampai dewasa membuat mereka bahkan bermimpi pun tentang mengabdi pada Kaisar. Sama sekali mustahil berkhianat.
Tapi orang-orang yang mustahil berkhianat ini benar-benar telah berkhianat. Ada apa sebenarnya?
Sampai di sini, Perdana Menteri Tengah tiba-tiba menepuk kepala: "Aha, lihatlah ingatanku! Hal sepenting ini sampai lupa kuberitahu Paduka. Saudara-saudara Paduka dan para pejabat penting itu sudah kukembalikan ke wilayah kekuasaan mereka. Saat ini diperkirakan sedang mengatur pasukan."
"Dan juga, Paduka tidak akan bodoh sampai mengira dengan memblokir sinyal ibukota, planet lain tidak bisa melihat rekaman itu? Jika perkiraanku tidak salah, sekarang seluruh alam semesta pasti sedang menikmati karya yang Paduka perankan."
"Ck ck ck, Anda benar-benar menyedihkan. Bahkan belum sempat menggelar upacara penobatan, seluruh Kekaisaran Malam sudah berkeping-keping. Hahaha, selamat tinggal pangeran sampah dari Kekaisaran Malam, kita berpisah untuk selamanya."
Rekaman pun menghilang. Semua orang termasuk Laksamana Long yang awalnya penuh amarah membeku. Seluruh tubuh mereka menggigil. Apa yang baru saja dikatakan Perdana Menteri Tengah terkutuk itu? Rekaman Laksamana Long membunuh ayahnya diputar di seluruh alam semesta? Para pangeran dan pejabat penting sudah kembali ke wilayah kekuasaan mereka? Habislah, semua sudah berakhir.
"Belum berakhir! Aku masih punya Resimen Kerajaan I! Masih ada tiga laksamana besar! Meskipun bajingan-bajingan itu bisa mengumpulkan pasukan ratus juta, aku akan menghancurkan mereka semua! Bangkitlah! Asal kita habisi mereka, kemakmuran ada di depan mata!" Laksamana Long berdiri sambil mengacungkan tinju berteriak.
Para perwira tinggi kaki tangan yang awalnya berwajah pucat seperti mayat seketika memulihkan ekspresi bersemangat. Benar, karena semua telah terbongkar, lebih baik bertindak keras. Siapa yang menang akan menjadi kaisar. Dengan menguasai Resimen Kerajaan I dan tiga laksamana besar, Laksamana Long pasti bisa menghancurkan para pangeran lainnya. Bahkan jika gagal, masih bisa mengumpulkan pasukan untuk memisahkan wilayah dan tetap menjadi kaisar.
Beberapa kaki tangan yang licik segera menghasut Laksamana Long untuk segera naik tahta sebagai kaisar, memberikan hadiah besar kepada pasukan demi menstabilkan dukungan militer dan rakyat - sebenarnya untuk menenangkan hati para kaki tangan ini sendiri. Laksamana Long menganggap ini metode efektif untuk meningkatkan semangat pasukan dan langsung menyetujui. Setelah kabar ini tersebar, para prajurit dan perwira kaki tangan Laksamana Long segera bersorak-sorak.
Tiga laksamana besar yang menunggu perubahan besar di ibukota di perbatasan berkumpul di kapal induk Laksamana Harimau. Saat menyaksikan rekaman yang diputar ke seluruh alam semesta di layar, dengan ekspresi congkak Laksamana Long di layar, Laksamana Harimau menggelengkan kepala: "Laksamana Long sudah tamat."
Laksamana Macan menyambung, "Benar, persaingan takhta dengan membunuh ayah dan adik adalah hal biasa, apalagi di Kekaisaran Malam yang memiliki tradisi seperti ini. Namun kegagalan Long terletak pada perbuatannya yang terekspos di mata umat manusia.
"Harus diketahui, meski semua tahu kau yang melakukannya, tanpa bukti tak ada yang bisa menjeratmu. Tapi begitu bukti ditunjukkan ke publik, baik manusia maupun bukan bisa menentangmu terang-terangan dan menjatuhkanmu. Percayalah, para Komandan Resimen lain akan mengangkat bendera anti pemberontak dan mengepung Long. Bisa dikatakan Long telah memprovokasi amarah massa."
Laksamana Serigala bertanya cemas, "Lalu apa yang harus kita lakukan? Semua tahu kita tiga laksamana besar adalah anak buah Long!"
Laksamana Macan tertawa, "Mudah. Cukup keluarkan pernyataan memutuskan hubungan dengan Long. Kuyakin tak ada Komandan Resimen yang berani mengusik kita bertiga."
“Tapi setelah memutuskan hubungan, lalu apa?” Laksamana Serigala masih agak khawatir, dia tidak tahu langkah apa yang harus diambil dalam kekacauan ini.
"Masih sederhana, kerahkan pasukan untuk menguasai sebuah wilayah, lalu menonton pertarungan harimau dari atas gunung." Laksamana Macan tersenyum.
"Kerahkan pasukan?" Laksamana Serigala ragu-ragu melirik Laksamana Harimau, mendapatinya sudah mengangguk dengan senyuman. Setelah merenung, dia paham sebagai adik perempuan lebih aman mengikuti dua kakaknya. Setidaknya gabungan tiga laksamana memiliki pasukan elit melebihi 2 juta. Kekuatan ini sepenuhnya bisa memisahkan wilayah. Memikirkan ini, dia pun mengangguk.
Laksamana Long yang sedang menjalani upacara penobatan, menerima deklarasi pemutusan hubungan dari tiga laksamana. Semangatnya yang awalnya bergelora seketika jatuh ke titik terendah.
Dan, perbuatan jahat tidak hanya ini saja. Beberapa saudara mereka sendiri sambil mengutuk dirinya sebagai pemberontak, menyerukan seluruh rakyat Kekaisaran Malam untuk bergabung dalam pasukan pemberontak, sambil dengan riang memproklamirkan diri sebagai kaisar. Seketika Kekaisaran Malam memiliki empat atau lima kaisar.
Namun tepat ketika Laksamana Long dan para saudaranya ini bersiap-siap untuk bertarung mati-matian, seorang Komandan Resimen yang tak tahu diri malah ikut mengumumkan proklamasi diri sebagai kaisar.
Beberapa pangeran pun berhenti bertikai. Mereka segera bersatu menghancurkan Komandan Resimen bego itu sampai ke akar-akarnya, lalu memproklamasikan kepada umat manusia bahwa Kaisar Malam Gelap hanya boleh dipilih dari mereka yang memiliki garis keturunan kerajaan.
Tapi orang yang tidak takut mati memang banyak. Tak lama setelah menyingkirkan Komandan Resimen bego itu, muncul lagi Komandan Resimen yang mendeklarasikan diri sebagai kaisar. Bahkan bukan cuma satu atau dua, semua Komandan Resimen yang tidak di bawah kendali para pangeran ikut-ikutan memproklamirkan diri. Bahkan para pejabat penting yang selamat dari pembersihan sebelumnya, meski cuma punya beberapa kapus lapuk, nekat juga menyatakan diri sebagai kaisar.
Seketika itu, jumlah bajingan yang mendeklarasikan diri sebagai kaisar di seluruh Kekaisaran Malam mencapai puluhan! Hal ini membuat Laksamana Long dan saudara-saudaranya sibuk menumpas para pemberontak sambil bertanya-tanya: "Kenapa tiba-tiba banyak sekali orang yang beraninya sampai berani menyebut diri kaisar?"
Mengabaikan kekacauan di Kekaisaran Malam, kembali ke wilayah Aliansi Keluarga. Tang Xing si gadis ini belakangan bertingkah aneh. Entah kenapa dia mulai giat mencari artikel di jaringan seperti "Cara Berhubungan Baik dengan Mertua", "Cara Menyenangkan Hati Mertua", dan tulisan-tulisan yang seharusnya cuma dibaca menantu yang berbakti.
Saat Tang Xing diam-diam membaca artikel-artikel ini, secara kebetulan dia melihat berita tentang kekacauan internal di Kekaisaran An Ye. Tentu saja, dia segera memanggil Tang Long untuk menontonnya bersama.
"Sial! Negara kedua terkuat di alam semesta ini benar-benar kacau! Putra mereka membunuh ayahnya sendiri, prosesnya disebarkan ke seluruh galaksi. Lalu saudara-saudara saling mendeklarasikan diri sebagai kaisar, bahkan para Komandan Resimen dan pejabat bawahan ikut-ikutan dalam permainan deklarasi kekaisaran ini. Apa yang terjadi di sini?"
"Apakah Kekaisaran An Ye yang sudah berusia lama dan perkasa ini tidak memiliki fasilitas pencegahan untuk hal seperti ini? Dan para Komandan Resimen dengan pejabat itu juga aneh. Secara logika, mereka yang telah setia puluhan generasi pada Kekaisaran, bagaimana mungkin bisa memberontak begitu saja?" kata Tang Long dengan bingung setelah membaca dokumen-dokumen tersebut.
“Ya, secara logis, meskipun ada ambisius yang memberontak, mustahil seluruh Komandan Resimen di Kekaisaran terlibat. Apalagi mereka semua memproklamirkan diri sebagai Kaisar, sama sekali tidak ada dua Komandan Resimen yang bekerja sama. Semuanya bertindak sendiri-sendiri. Tidak mungkin semua ambisi terkonsentrasi pada para Komandan Resimen itu, bukan?
“Departemen Urusan Internal Kekaisaran Malam seharusnya sangat ketat. Sama sekali mustahil mereka bisa melewatkan begitu banyak ambisius.” Tang Xing juga mengangguk setuju.
Kucing hitam kecil yang sedang bersantai di pangkuan Tang Xing tiba-tiba menegakkan telinganya dan berkata: "Kakak, apakah kau masih ingat artikel yang ditulis teman sekelasmu Lan Mengyun?"
"Artikel Lan Mengyun? Pengganti dari Negara Dewa! Maksudmu..." Tang Long langsung melompat sambil berteriak kaget.
Tang Xing yang mengetahui latar belakang mengerutkan alis dan berkata: "Jika ini masalah pengganti, mengapa Negara Dewa tidak langsung mengganti Kaisar An Ye? Malah mengganti para Komandan Resimen dan membuat Kekaisaran An Ye kacau? Tidakkah lebih baik mereka langsung mendapatkan sebuah kekaisaran?"
Tang Long menghela nafas: "Tidak mudah mengganti pemimpin sebuah negara. Bahkan jika diganti, mustahil menguasai seluruh negara. Bayangkan, jika aku Kaisar An Ye yang saat ini meminta penggabungan negara dengan Negara Dewa, dan setelah merger dipimpin oleh Negara Dewa, apakah kalian setuju?"
Tang Xing menggelengkan kepala: "Sama sekali tidak akan setuju. Dengan status sebagai negara terbesar kedua di alam semesta, mengapa harus dipimpin Negara Dewa?"
Tang Long mengangguk: "Benar. Tapi jika dipimpin Kekaisaran An Ye, pejabat An Ye akan menggunakan kekuasaan administratif dan penempatan pasukan atas Negara Dewa. Ini tidak bisa diterima oleh Negara Dewa. Dengan demikian, rencana merger pasti gagal."
"Kalau Negara Dewa bisa mengganti orang, mengapa tidak mengganti Kaisar, pejabat, dan para perwira Kekaisaran Malam? Dengan integrasi seperti ini, bukankah masalah kepemimpinan akan selesai?" Tang Xing bertanya lagi.
"Ini solusi terbaik, tapi Negara Dewa tidak melakukannya. Mungkin teknologi penggantian mereka tidak mampu mengganti begitu banyak orang?" Tang Long berkata dengan nada curiga.
"Bukankah Lan Mengyun bilang seluruh Negara Dewa sudah dikuasai oleh pengganti?" Tang Xing kembali bertanya.
"Mungkin Lan Mengyun maksudnya Ibu Kota Negara Dewa. Lagipula setelah memasuki Ibu Kota, dia langsung dikepung. Selain itu, bukankah dia juga menyebutkan masih banyak rakyat jelata di Ibu Kota yang belum diganti? Ini membuktikan teknologi penggantian mereka memiliki batasan kuantitas." Tang Long menjelaskan.
Kucing hitam kecil yang sudah lama mendengarkan akhirnya protes: "Kalian berdebat tanya-jawab terus! Hati-hati! Figur penting di faksi kita sendiri bisa saja sudah diganti!"
"Mendengar ini, Tang Long dan Tang Xing segera mengeluarkan keringat dingin. Benar, jika orang dalam faksi kita sendiri diganti, itu akan sangat sial!"
Tang Xing langsung membayangkan: Bagaimana jika orang tua Tang Long diganti dan datang untuk membunuhnya? Tang Long sama sekali mustahil bisa mencegahnya!
Memikirkan hal itu, Tang Xing buru-buru memindahkan pasukan robot penjaga untuk melindungi Tang Long, membuatnya tertegun. Bagi Tang Xing, saat ini hanya robot yang bisa diandalkan karena dia bisa mendeteksi kejanggalan pada kondisi robot.
Saat Tang Long hendak bertanya mengapa tiba-tiba dikerahkan robot pengawal, Feng Shuang dan Feng Bing yang selalu mengikutinya tiba-tiba berkata: "Junjungan, Aliansi Keluarga mengirimkan komunikasi darurat."
"Komunikasi darurat? Sambungkan." Tang Long tampak bingung. Beberapa hari ini tidak ada gejolak, mengapa tiba-tiba ada komunikasi darurat?
Di layar muncul kepala keluarga yang pertama kali menjilat Tang Long saat dia datang ke Aliansi Keluarga. Dengan wajah cemas dia berteriak, "Yang Mulia Tang Long, buruk! Seluruh Aliansi Keluarga dalam kekacauan!"
"Apa yang terjadi?" Tang Long segera bertanya. Saat ini dia memiliki firasat buruk.
"Saat ini dari 500 lebih keluarga dalam aliansi, semua tetua keluarga yang memiliki kekuasaan militer memberontak! Bahkan keluargaku sekarang sudah berkeping-keping! Mohon Yang Mulia Tang Long membantu kami dengan tangan penuh bantuan!" Ratap kepala keluarga itu.
Belum selesai ucapan kepala keluarga itu, komunikasi paksa tiba-tiba muncul. Di layar terlihat Xing Ling yang berkata dengan cemas, "Tang Long, buruk! 30 kapal perang militer kita beserta seluruh prajurit dan perwiranya memberontak!"
"Apa? Pemberontakan!" Tang Long langsung melompat. Kepala keluarga yang mendengar kejadian ini juga membuka mulutnya lebar-lebar terkagum.
Tang Xing juga tidak memperhatikan bahwa sang kepala keluarga masih mendengarkan, langsung bertanya: “Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa terjadi pemberontakan?” Ini adalah pertama kalinya pemberontakan kapal perang terjadi di Dinasti Tang, sebelumnya semua yang memiliki kesadaran memberontak sudah dihancurkan saat masih dalam tahap awal.
“Aku juga tidak tahu pasti.” Xing Ling berkata sampai di sini, tiba-tiba terlihat seperti menerima informasi tertentu sambil mendengarkan sejenak, kemudian seluruh tubuhnya rileks sambil tersenyum: “Sudah diselesaikan. Puluhan kapal perang ini tiba-tiba memisahkan diri dari barisan saat latihan, memerintahkan kapal perang untuk menembaki Ibu Kota."
“Jika bukan karena komputer kapal menolak perintah, dan saat mereka mencabut kendali komputer untuk mempersiapkan operasi manual, robot di kapal perang langsung menembak mati mereka, mungkin Ibu Kota sudah hancur.”
"Ini bagaimana bisa terjadi? Kok tiba-tiba memberontak? Dinas intelijen ini ngapain aja? Sampai-sampai tidak menemukan sedikit pun tanda-tanda!" Tang Xing mengerutkan alisnya. Dia tak paham, hak istimewa Korps Tang sudah nomor satu di alam semesta, belum lagi tidak ada perebutan jasa-jasa. Kenapa para Prajurit Perwira ini bisa semuanya berbalik?
Xing Ling menjelaskan: "Dinas intelijen juga sudah berusaha maksimal. Semua rekaman data dan intelijen menunjukkan para prajurit dan perwira kapal perang ini adalah orang-orang loyal. Tapi siapa sangka mereka bisa memberontak massal? Perlukah kita melakukan pemeriksaan menyeluruh ke seluruh pasukan?"
Sebelum Tang Xing sempat menjawab, Tang Long sudah melompat sambil mengumpati: "Sialan! Berani-beraninya mengganti material di kepalaku? Dasar bajingan, jangan kau cari masalah! Aku rela nekat bawa benteng perak meledakkan ibu kotamu sampai hancur berkeping-keping! Percaya tidak percaya, kau pantas mati di planet yang meledak ini!"
Sang kepala keluarga tidak tahu siapa target yang dimaksud Tang Long dalam ucapannya, namun Tang Xing dan Xing Ling sama-sama mengetahuinya, sehingga semua menjadi panik.
Tang Xing segera bertanya, "Apakah ada pasukan lain yang bermasalah?"
"Aku sudah mengirim awak untuk menyelidiki. Laporan terbaru menunjukkan selain beberapa pejabat sipil menggunakan virus untuk menyerang komputer pusat, sementara tidak ada masalah lain. Tapi perlu meningkatkan pengawasan." kata Xing Ling sambil melihat dokumen di tangannya.
Tang Xing mengangguk dan berkata, "Saat ini sangat berbahaya karena kita sama sekali tidak tahu siapa musuh yang bersembunyi. Menurutku, departemen penting perlu dikirimkan sekelompok robot humanoid untuk memantau secara diam-diam."
Mereka sama sekali tidak khawatir dengan serangan virus ke komputer pusat. Mustahil sistem komputer buatan mereka bisa ditembus dengan mudah.
"Ini hanya solusi sementara. Kita harus mencari cara mengembangkan alat pendeteksi yang bisa membedakan pengganti." ujar Xing Ling.
Ketika percakapan kedua saudari mereka berakhir, Tang Long juga sudah pulih. Dia berkata pada kepala keluarga yang selama ini menyimak dengan seksama: "Maaf, membuat Anda melihat kelucuan. Hanya saja terkait permintaan Anda, kami juga sedang dalam kesulitan. Seperti yang baru saja Anda dengar, Dinasti Tang juga mengalami pemberontakan, jadi kekuatan militer tidak bisa dikerahkan sembarangan."
Kepala keluarga itu segera berseru: "Yang Mulia Tang Long, pemberontakan di Dinasti Tang Anda hanya masalah puluhan kapal perang, dan sudah diselesaikan! Bagaimana mungkin pasukan Anda tidak bisa dipindahkan? Tolonglah saudara ini!"
Tang Long tiba-tiba tertawa: "Manfaat, berikan aku manfaat yang cukup, maka aku akan membantumu."
Kepala keluarga itu langsung tertegun. Dia tidak menyangka Tang Long bisa berbicara begitu langsung. Setelah lama berpikir, kepala keluarga ini mengatupkan giginya: "Asalkan Anda menjamin harta bendaku, keamanan pengikut setiaku, serta status bangsawan Dinasti Tang yang setara, wilayah kekuasaanku akan kuserahkan!"
Kali ini giliran Tang Long yang tertegun. Beberapa saat kemudian dia berkata terbata-bata: "Apa benar? Manfaat sebesar ini?"
Kepala keluarga tersenyum getir: "Tak ada cara. Saat ini keluargaku sudah berkeping-keping. Yang masih kukuasai cuma beberapa planet di sekitar Ibu Kota. Jika para tetua keluarga pemberontak itu berhasil, maka semuanya akan lenyap dariku.
“Kalau begitu, lebih baik aku menyerahkan wilayah kekuasaanku selagi gelar kepala keluargaku masih punya pengaruh, menyimpan kekayaan untuk hidup sebagai orang kaya.”
"Baik, deal. Aku berikan status tetua keluarga Dinasti Tang padamu." Tang Long berkata sambil menepuk tangan dengan puas. Ternyata bajingan ini orang pintar.
"Tidak, aku tidak mau status tetua keluarga. Berikan aku gelar Yang Mulia Dinasti Tang saja. Aku tahu saat ini internal Dinasti Tang masih menerapkan sistem kekaisaran, dan bawahanmu selain beberapa pangeran, gelar tertinggi hanyalah marquis. Meminta gelar Yang Mulia seharusnya tidak keterlaluan, kan?"
Sang kepala keluarga menatap Tang Long dengan sedikit panik. Dia tak berani membuka mulut selebar singa, mengingat wilayahnya tidak langsung bergabung ke Dinasti Tang melainkan membutuhkan pasukan Dinasti Tang untuk merebutnya. Yang dia berikan hanyalah dalih dan beberapa informasi rahasia belaka.
Tang Long tersenyum: "Tidak masalah, aku setuju. Aku akan memberimu gelar Yang Mulia Kelas Dua."
Kepala keluarga menarik napas lega: "Terima kasih, Yang Mulia. Hamba akan segera mengirimkan peta galaksi, distribusi kekuatan militer, data populasi, dan lainnya kepada Anda." Orang ini benar-benar bisa menyesuaikan diri, langsung mengubah sebutan dengan lancar.
"Baik, aku sendiri yang akan memimpin pasukan untuk menjemputmu." Tang Long mengangguk.
Tang Xing menepuk kepala Tang Long setelah komunikasi berakhir: "Hebat juga kau, adik. Hanya sesaat saja sudah mendapatkan sebuah keluarga."
"Ah, dapat apanya? Tetap harus merebut dengan kekerasan." Tang Long menggelengkan kepala pasrah.
"Sekarang semua keluarga dalam Aliansi Keluarga tiba-tiba dilanda kekacauan internal. Menurutmu ini ada hubungannya dengan Negara Dewa?"
“Tidak perlu menebak, ini salah satu rencana penyatuan alam semesta oleh Negara Dewa. Coba pikirkan, kabar kekacauan internal di Kekaisaran Malam - negara terbesar kedua di alam semesta - baru saja tersebar, lalu Aliansi Keluarga juga mengalami kekacauan internal. Aku yakin tidak lama lagi, lima negara besar dan lima aliansi utama alam semesta ini juga akan masuk dalam kekacauan.
"Setelah kekuatan-kekuatan besar ini menghabiskan banyak sumber daya, Negara Dewa akan mengulurkan cakarnya untuk menggenggam seluruh alam semesta." Tang Long menghela napas.
"Lalu apa yang harus kami lakukan? Jika tidak menghentikan Negara Dewa, tidak lama lagi alam semesta ini akan menjadi miliknya." Tang Xing bertanya dengan khawatir.
Tang Long pasrah berkata: "Ah, langkah Negara Dewa ini sangat cerdik. Mereka sama sekali tidak menyentuh para pemimpin kekuatan-kekuatan tersebut, malah menargetkan perwira yang menguasai kekuasaan militer di masing-masing kekuatan.
"Jika mereka menargetkan para pemimpin itu, kami masih bisa mengumumkan kabar tentang pengganti. Asalkan sang pemimpin tidak bersedia melawan Negara Dewa, itu sudah menjadi sebutan bahwa dia adalah pengganti, sehingga kami bisa menjatuhkannya.
"Hanya saja saat ini tindakan terhadap para perwira tinggi ini, setiap kekuatan memiliki begitu banyak perwira yang menguasai kekuasaan militer. Target telah berkembang puluhan ribu kali lipat, sama sekali tidak bisa ditebak siapa penggantinya. Bahkan tidak berani mengumumkan masalah pengganti ini, khawatir pengganti tidak ditemukan malah orang normal yang dicurigai justru benar-benar memberontak.
"Sebelum alat pendeteksi pengganti ditemukan, kami sementara tidak punya solusi baik untuk masalah ini. Hanya bisa memperluas kekuatan sekuat tenaga agar nanti tidak kalah dari Negara Dewa."
"Hehe, aku menemukan metode pencegahan." Tang Xing tiba-tiba tertawa.
"Metode apa?" Tang Long segera bertanya. Sekalipun tidak bisa menyelesaikan, pencegahan tetap sangat penting.
Tang Xing tertawa: "Sederhana saja, buat komposisi prajurit militer sama seperti kita. Kau tidak lihat jenderal pemberontak itu, anak buahnya semua robot atau semua manusia, terutama pasukan robot sepenuhnya. Cukup ganti Komandan Resimen dan beberapa perwira, seluruh resimen bisa memberontak.
"Sedangkan pasukan yang seluruhnya manusia, di bawah tekanan perwira pengganti, terpaksa ikut memberontak. Hanya formasi separuh manusia separuh robot seperti kita, bahkan jika ada pemberontakan bisa cepat diselesaikan.
"Lagipula, robot kita berbeda dengan robot lain. Mayoritas memiliki pikiran mandiri, tahu perintah mana harus dipatuhi, mana harus dilawan."
Tang Long langsung tenang mendengar ini. Ia menggaruk belakang kepala sambil tersenyum: "Rupanya, memperlakukan robot berpikiran seperti manusia secara tidak sengaja menghindarkan kerugian besar. Jika sistem militer kita sama seperti negara lain, mungkin sekarang kita sudah kehilangan tempat tinggal."
“Hehe, saat ini kau bisa fokus mempertimbangkan bagaimana menelan seluruh Aliansi Keluarga?” Tang Xing bertanya sambil tersenyum.
Tang Long menggelengkan kepala sambil tertawa: "Aliansi Keluarga tidak akan mudah kita telan, namun warisan Aliansi Diktator bisa kita persiapkan untuk diambil alih."
William, seorang diktator dari negara anggota Aliansi Diktator.
Yang dulu pernah begitu gemilang berkuasa di seluruh dunia, kini tampak lesu tak berdaya. Alasannya jelas - karena dia bagian dari Aliansi Diktator yang kalah melawan Aliansi Semesta.
Kini di medan perang terus-terusan kalah, sementara di dalam negeri pemberontakan berkobar di mana-mana. Rakyat bodoh itu seperti kemasukan setan, semua memberontak menentang pemerintahannya.
Sebenarnya pemberontakan rakyat bodoh ini awalnya tidak dia hiraukan, tapi sesuatu yang aneh terjadi. Hal yang biasanya bisa ditindas dengan menghukum mati puluhan juta orang, kini tidak lagi efektif.
Para rakyat bodoh ini ternyata mendapat bantuan dari Aliansi Semesta. Mereka tidak hanya memiliki senjata yang mampu melawan Korps Pemerintah, tapi juga memiliki banyak perwira terlatih. Hal ini membuat operasi penindakan sama sekali gagal. Api pemberontakan semakin meluas, sebagian besar zona telah dikuasai, dan dukungan militer pun mulai goyah.
William sudah memutuskan untuk menyerah. Dia tahu tak mungkin lagi bertahan di posisinya, tak bisa lagi hidup sebagai penguasa yang hanya perlu memberi perintah lalu semua patuh. Tapi dia tidak kecewa, karena masih ada satu jalan yang terbuka.
