Nangong Xian'er berputar di udara, menghindar dari kelopak giok Meng Ker, terbang melayang sejauh 8 zhang. Gaun panjang putihnya berkibar-kibar di angkasa, dari kejauhan terlihat persis seperti bidadari, pose yang sangat anggun, indahnya memesona.
Sementara itu, Meng Ker menghentikan gerakannya. Setelah pancaran cahaya berkilauan muncul, dia mengendalikan Pusaka Tertinggi Taoist dan lotus, tiba-tiba melesat cepat ke ketinggian untuk menyerang Raja Iblis Kecil Hun Tian.
"Hehe..." Di ketinggian, Xiang Tian mengeluarkan tawa menyeramkan yang membuat bulu kuduk merinding. Saat ini matanya memancarkan warna merah menyala.
Hari ini dia pertama kali mendapat pukulan berat dari Chen Nan, dan itu terjadi di hadapan puluhan ribu orang. Ini membuat hatinya dipenuhi rasa malu dan marah yang memuncak, ingin menghancurkan Chen Nan sampai ke tulang-belulang. Inilah alasan mengapa setelah meminum obat penyembuh suci dia tidak mundur teratur - ingin mencari kesempatan untuk memulihkan muka.
Saat melihat Meng Ker datang, Raja Iblis Kecil Hun Tian sepertinya menemukan target pelampiasan emosi. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia bergegas maju seperti orang gila.
Mage di udara yang melihat dua ahli muda puncak akan bertempur sengit, segera mundur ke langit jauh.
Sebuah kelopak giok kristal yang memancarkan cahaya dewa berapi, berubah menjadi sinar ilahi melesat ke arah Xiang Tian. Meng Ker berhenti pada jarak 5 zhang (≈15m) dari Xiang Tian, masih trauma dengan gerakan silat Wu Mo. Sebelum menemukan cara meng-counter, dia tak mau mendekat dan menghindari pertarungan jarak dekat.
Xiang Tian tak gentar. Dengan telapak tangan diangkat, dia menepuk kelopak giok hingga terlempar. "Auuung!" Teriaknya sambil menyerbu maju dengan momentum menggentarkan. Meng Ker kaget. Karena tadi bertarung di bawah, dia tak melihat pemulihan Xiang Tian di udara. Namun tak panik, lima kelopak lagi berputar menebas Raja Iblis Junior.
Dengan gerakan silat Wu Mo yang terus dilakukan, Xiang Tian bergerak zig-zag di udara meninggalkan afterimage. Sementara Meng Ker terus mengaktifkan kelopak giok, menjaga jarak aman.
Tapi Xiang Tian yang memiliki Sayap Dewa-Iblis bisa bergerak secepat kilat, tak kalah cepat dari Meng Ker. Dengan koordinasi gerakan silat, jarak antara mereka semakin menyempit.
Akhirnya, Meng Ker sepertinya telah menyusun strategi, tidak ingin terus menerus menghindar. Ia mengunci posisi tubuh, sembilan kelopak teratai bergerak simultan - lima untuk pertahanan, empat untuk menyerang. Di sekelilingnya, aura kabut bercahaya terus berputar, pancaran cahaya pelangi lima warna berkilauan mempesona.
Xiang Tian dengan bola mata memerah darah, sambil menghindari serangan empat kelopak teratai, ia mengaktifkan teknik bela diri Wu Mo. Tubuhnya bergerak seperti hantu, muncul di timur lalu barat, selatan kemudian utara, kecepatannya mencapai puncak. Di langit tinggi, seolah bayangannya ada di mana-mana.
Lima kelopak teratai yang mengelilingi Meng Ker menunjukkan spiritualitas luar biasa. Terbang naik-turun dengan pancaran cahaya berkilauan, bagaikan perisai cahaya yang melindunginya di pusat formasi. Meski Xiang Tian beberapa kali berhasil mendekat, menghadapi kelopak giok yang bagaikan perisai dewata dari langit, untuk sementara ia tak bisa menembus pertahanan, tak mampu melukai lawannya sedikitpun.
Dua figur di udara saling bertaut bagai kilat. Gelombang energi mengerikan bergemuruh di angkasa, cahaya menyilaukan yang membuat matahari pun redup tertutup.
Pertarungan udara langka ini jarang terjadi di kalangan praktisi Timur, membuat puluhan ribu kultivator terpana. Teriakan ribuan orang menggema di seluruh ibukota.
Di udara, dua pemuda kuat puncak bertarung hidup-mati, sementara di tanah pertempuran antar pewaris tempat suci aliran terang dan sesat semakin memanas. Pewaris Jalan Tanpa Cinta Qi Teng melawan pewaris Istana Zixiao Wang Hui, pewaris Jalan Nafsu Nan Gong Yin melawan pewaris Kuil Xiao Lin Xuan Zang.
Kutukan Tanpa Cinta adalah ilmu legendaris yang tercatat dalam Kitab Suci Langit dunia kultivasi, diwariskan selama ribuan tahun dan mengguncang semesta. Qi Teng membuktikan diri sebagai jenius langka Jalan Tanpa Cinta selama ratusan tahun. Tanpa bimbingan guru, ia berhasil menguak misterinya, mencapai Tubuh Tanpa Cinta awal dengan teknik leluhur yang tak terukur.
Saat Teknik Besar Tanpa Cinta digunakan, arena dipenuhi bayangan tak terhitung. Setiap bayangan adalah Qi Teng yang asli, bukan ilusi. Ini karena kecepatannya yang luar biasa, menciptakan halusinasi seolah ada ribuan Qi Teng di segala penjuru.
Gerakan Tubuh Tanpa Cinta ini terkenal sebagai teknik kecepatan tertinggi dunia bela diri. Jika bukan karena kemunculan Delapan Langkah Tianmo dan Gerakan Tubuh Wumo hari ini, mungkin hanya sedikit set gerakan tubuh yang bisa menyainginya.
Tapi reputasi Kutukan Tanpa Cinta bukan hanya karena gerakan tubuhnya. Intinya terletak pada metode spiritualnya yang misterius. Tenaga telapak tangan Qi Teng menggulung seperti longsor, tak hanya dahsyat tapi juga unik - kadang dingin seperti es, kadang panas seperti tungku api.
Tenaga telapak tangan yang dahsyat sesekali mencapai permukaan tanah, jika ada batu-batu raksasa yang terpental dan terseret ke dalamnya, saat bertemu dengan tenaga telapak tangan yang dingin menusuk tulang, batu-batu itu tak peduli besar kecilnya akan segera diselimuti lapisan embun beku dalam sekejap, lalu dalam sepersekian detik membeku hingga cabik-cabik. Batu-batu yang terpental jika masuk ke dalam radius tenaga telapak tangan yang membara, akan segera terbakar menjadi abu dalam sekejap. Bisa dibayangkan betapa mengerikannya tenaga telapak tangan yang berganti-ganti antara dingin dan panas ini.
Namun lawan Qi Teng, pewaris Istana Zixiao Wang Hui, menghadapi tenaga telapak tangan yang mengerikan ini tanpa menunjukkan sedikitpun ketakutan. Teknik leluhur yang diwariskan Istana Zixiao bernama "Aura Kebajikan Agung", sebelumnya merupakan ilmu legendaris Taoisme Mistis, namun setelah dimodifikasi oleh seorang jenius bela diri seratus tahun yang lalu, perlahan mulai condong ke ilmu legendaris aliran Raja.
Praktisi harus memiliki momentum "Siapa lagi di dunia ini yang layak selain aku?" untuk bisa mengkultivasi Aura Kebajikan Agung yang telah diubah ini sampai level tertinggi. Wang Hui jelas adalah tipe orang seperti ini. Pada detik ini, dia memancarkan aura yang memandang rendah seluruh dunia. Menghadapi Qi Teng yang baru saja menyempurnakan wujud tanpa ampun, tanpa rasa takut sedikitpun, aura ungu terus mengelilinginya. Setiap kali dia melepas tenaga telapak tangan, seluruh dunia seakan terguncang.
Ia dan Qi Teng benar-benar seimbang. Setiap benturan memicu suara menggelegar bak halilintar. Keduanya bergerak lincah dengan jarak tujuh delapan zhang, berpindah posisi secepat kilat. Kadang di tanah, kadang melompat hingga ketinggian sepuluh zhang untuk saling serang, berkelindan bagai dua siluet cahaya.
Beberapa pendekar yang semula mengawasi di pinggir medan pertempuran, karena kurang sigap menghindar, menjadi korban kekejaman. Seorang dibekukan total oleh telapak tangan dingin Qi Teng menjadi balok es, lalu remuk berkeping-keping menjadi potongan daging. Yang lain hangus jadi abu oleh telapak tangan api Qi Teng tanpa sisa. Seorang lagi dihancurkan menjadi bubur daging oleh aura ungu yang memancar dari Wang Hui.
Sisanya wajah pucat ketakutan. Meski sebagai prajurit mati Tempat Suci Aliran Terang-Sesat, menyaksikan adegan ini membuat mereka gemetar. Semua serempak mundur teratur.
Di sisi lain, pewaris Jalan Nafsu Nan Gong Yin bertarung sengit dengan Biksu Suci Kuil Xiao Lin, Xuan Zang.
Nan Gong Yin dengan gaun putih berkibar bagai dewa turun ke bumi. Gerakannya mengalir lancar seperti air, penang gaya. Jika diperhatikan, terlihat kabut merah samar mengelilinginya - ini adalah Kabut Nafsu aliran mereka yang mematikan. Jika tersentuh, korban akan langsung terbakar api nafsu.
Xuan Zang dari Kuil Xiao Lin sangat memahami teknik dahsyat Jalan Nafsu. Di sekelilingnya berkilau cahaya kuning keemasan, menghalau kabut merah nafsu di sekujur tubuhnya. Sementara itu, teknik suci penakluk iblis aliran Buddha satu per satu dikeluarkan. Saat ini, ia terlihat berwajah agung dengan aura transenden yang samar.
Berbeda dengan pertarungan ganas Qi Teng dan Wang Hui, kedua orang ini cenderung saling menyentuh lalu berpisah, sekali serangan langsung mundur. Secara kasat mata, interaksi mereka lebih mirip duel latihan. Namun para ahli kultivasi level tinggi paham, pertarungan yang tampak biasa ini justru menyimpan bahaya laten. Entah tetap berlanjut dalam ritme stabil, atau tiba-tiba berubah menjadi badai petir yang mengamuk. Bila skenario kedua terjadi, situasi pasti akan langsung berubah menjadi mengerikan.
Nangong Xian'er yang berparas jelita tak ikut turun tangan. Dari awal ia hanya menyaksikan dari pinggir arena, seolah memanfaatkan keunggulan jumlah personel untuk menekan faksi Aliran Benar. Lebih banyak waktunya dihabiskan untuk mengamati pertarungan sengit antara Meng Ker dan Xiang Tian si Raja Iblis Kecil Hun Tian di langit. Sesekali kilatan cahaya misterius terpantul di matanya.
Dua pasang di darat, satu pasang di udara. Enam jagoan muda ini terkunci dalam duel sengit. Mereka bukan hanya perwakilan terkuat dari tempat suci aliran Benar dan Sesat, tapi juga elit generasi muda puncak di Benua Timur. Ini adalah konfrontasi puncak yang sesungguhnya.
Pertarungan hari ini memiliki makna yang sangat besar, bisa dianggap sebagai benturan besar pertama antara tempat suci aliran benar dan sesat generasi ini. Puluhan ribu penonton bersorak tak henti, pertarungan puncak antar pemuda seperti ini jarang terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Tak diragukan lagi, keenam orang ini layak masuk dalam "10 Besar Pemuda Benua Timur", pertarungan hari ini mungkin akan mengubah total susunan 10 Besar yang ada.
Namun tiba-tiba, tertawa panjang menyambar udara menggema ke seluruh Lapangan Pusat.
"Hahahaha......"
Bayangan hitam melesat menuju Lapangan Pusat. Semua orang spontan mendongakkan kepala, melihat seorang pemuda berbaju hitam berdiri di atas burung terbang yang berputar-putar di angkasa.
Mata pemuda hitam itu berkilau seperti halilintar, menunjukkan kemampuan luar biasa. Namun seluruh tubuhnya memancarkan aura jahat yang menimbulkan perasaan tertekan.
Burung yang ditungganginya sangat aneh - seluruh tubuhnya tertutup baju besi, hanya mata yang memancarkan cahaya abu-abu kematian. Meski panjangnya hanya 2 meter lebih, burung monster ini mampu menopang pria itu dengan stabil di udara meski mengenakan baju besi, membuat semua orang tercengang.
Chen Nan merasakan kegelisahan hebat di hatinya. Ia mendeteksi aura kematian pekat yang ternyata berasal dari burung itu. Ia yakin sesuatu yang aneh akan segera terjadi.
Pemuda berbaju hitam di udara itu tersenyum Hehe: "Hari ini benar-benar ramai, para terkuat dari kalangan pemuda Tempat Suci Aliran Terang dan Sesat berkumpul di sini. Pertemuan besar seperti ini sungguh menggembirakan! Mungkin pertempuran hari ini akan menjadi Perang Suci bagi para ahli muda puncak dari Timur, mana mungkin bisa tanpa kehadiran Gu Xi ini? Gu juga akan memperebutkan posisi suci dalam Perang Suci ini!"
