Wajah Raja Iblis Kecil Hun Tian dipenuhi aura kekerasan. Sebagai pribadi yang congkak, hari ini ia pertama kali dipermalukan Chen Nan, lalu melihat orang yang lebih arogan darinya kembali memamerkan kekuatan di hadapannya. Amarahnya memuncak hingga ingin terjun langsung bertempur.
Dua cincin di tangan Gu Xi kembali berbenturan. Kali ini suara yang dihasilkan sangat menusuk telinga. Duoluo Tianshi merespons dengan mengeluarkan aura kematian gelap dari tubuhnya, berubah menjadi kilatan listrik yang melesat menuju Gu Xi.
Wang Hui, Nangong Yin, dan Qi Teng segera mengejar. Jika Duoluo Tianshi bersatu kembali dengan Gu Xi, Xuan Zang pasti akan mundur dalam keadaan terluka parah. Tiga orang mereka yang tersisa akan berada dalam posisi pasif jika terus melawan.
Tempat Suci Aliran Sesat dan Tempat Suci Aliran Benar selalu dalam status permusuhan. Jika dikatakan Nangong Yin dan Qi Teng saat ini tidak ingin menggunakan tangan Gu Xi untuk menyingkirkan Xuanzang Biksu, itu dusta. Namun dengan puluhan ribu penonton di sekitar, jika mereka membiarkan Duoluo Tianshi pergi membunuh Xuanzang, maka di masa depan mereka takkan bisa mengangkat kepala di kalangan kultivator, dan pasti akan dihina semua orang.
Meski ada kata "sesat" dalam nama Tempat Suci Aliran Sesat, ini hanyalah "nama sekte" yang ditinggalkan pendiri saat mendirikan aliran. Terwarisi hingga kini, sudah tidak sesesat ribuan tahun lalu. Bayangkan, jika sebuah sekte semuanya bajingan, tak peduli berapa banyak ahli di dalamnya, pada akhirnya pasti akan ditolak dan dibasmi oleh seluruh kalangan kultivator.
Sebagai tempat suci yang diwarisi sejak zaman kuno, Tempat Suci Aliran Sesat tidak selalu jahat mutlak, Tempat Suci Aliran Benar juga tidak selalu suci mutlak. Inilah alasan mengapa sekte-sekte lain di kalangan kultivator umumnya tidak memihak kedua belah pihak saat mereka berkonflik.
Duoluo Tianshi terbang hingga di atas kepala Xuanzang, mengeluarkan raungan menyayat hati yang benar-benar seperti iblis neraka, membuat bulu kuduk merinding. Ia mengulurkan lengan tunggalnya, menekan ke bawah dengan kuat. Aura kematian pekat menyapu ke bawah, tenaga telapak tangan dahsyat yang membuat bumi gemetar.
Xuanzang berubah menjadi seberkas efek cahaya, mundur dengan cepat. Di saat yang sama, Gu Xi yang telah menghitung dan menunggu momen ini sejak lama langsung bertindak. Seperti bayangan yang tak terlepaskan, dia mengikuti gerakan Xuanzang. Kekuatan gelap zombie segera terpancar - gelang kembar di tangan Gu Xi telah melingkari pergelangan tangannya. Kedua tangannya menghitam pekat seperti tinta, menghantam keras ke arah Xuanzang disertai semburan kabut kegelapan yang bergulung-gulung.
"Amitabha Buddha!" Xuanzang mengucapkan mantra suci. Sekujur tubuhnya memancarkan sinar keemasan bak seorang Buddha. Aura kegelapan yang mendekat langsung mencair seperti salju di bawah terik matahari, lenyap tanpa sisa.
Tangan Xuanzang bergerak cepat bagai memiliki ribuan lengan di udara. Bunyi benturan "ping-pang" terus bergema saat telapak Buddha tak terhitung jumlahnya bertabrakan dengan serangan ganda Gu Xi. Di langit, sinar emas dan serangan hitam saling menerjang, akhirnya memaksa Gu Xi terlempar mundur sejauh lebih dari 10 meter.
Penonton di luar arena berteriak: "Sahasrabhuja Buddha! (Buddha Bertangan Seribu)!"
"Pantas jadi penerus terhebat Kuil Xiao Lin, bahkan berhasil menguasai teknik rahasia yang telah hilang ini. Benar-benar luar biasa!"
……
Gemuruh pujian memenuhi area penonton.
Dengan teknik rahasia Buddha Sahasrabhuja, Xuanzang berhasil mengatasi krisis. Ketika itu, tiga ahli top termasuk Wang Hui sudah merangsek ke jarak dekat. Keempatnya segera mengepung Gu Xi dan Duoluo Tianshi di tengah arena.
“Haha… Empat orang seperti kalian tidak sanggup melawanku! Adakah pewaris tempat suci lainnya? Ayo semuanya maju sekaligus! Kecuali nonaku, kalian pantas dilindungi, haha…”
Gu Xi tertawa terbahak-bahak sambil mendongakkan kepala ke langit, aura jahat memancar dari wajahnya. Ia sama sekali tidak menganggap para ahli di hadapannya sebagai ancaman.
Keempat orang itu berubah raut wajah. Qi Teng yang biasanya pendiam dan dingin tiba-tiba membuka mulut: “Diam! Kau siapa? Hanya mengandalkan mayat kuno untuk bertarung, itu bukan ilmu sejati! Jika berani duel satu lawan satu, bahkan hanya dengan lengan kanan, aku bisa mencekikmu!”
Qi Teng yang sehari-hari sulit mengucap sepatah kata, selalu berwajah dingin, kini tiba-tiba melontarkan begitu banyak kalimat. Orang-orang yang mengenalnya terperangah, namun kata-kata berbobot itu membuat para pewaris tempat suci lain merasa puas.
Wajah Gu Xi menjadi gelap, kilatan dingin terus berkedip di matanya. Aura jahatnya semakin menjadi. Suaranya menusuk: “Jurus rahasia Sekte Pengendali Mayat adalah mengontrol mayat kuno untuk bertarung. Berapapun jumlah kalian, hanya aku dan Duoluo Tianshi yang melawan. Di mana ketidakadilannya? Jujur saja, bahkan dalam duel satu lawan satu, tak ada satupun di antara kalian yang sanggup mengalahkanku! Cukup bicara, ayo bertarung!” Ini pertama kalinya Gu Xi menyebut asal usul sektanya.
Di langit, Raja Iblis Kecil Hun Tian menggerakkan rambut darahnya yang liar. Ia mendengus: “Tidak tahu diri!”
Gu Xi menatap dingin ke Xiang Tian yang berada di udara, ekspresinya saat itu terlihat sangat muram dan mengerikan. Kemudian pandangannya beralih ke Meng Ker di udara, lalu ke Nan Gong Xian'er di tanah, sebelum akhirnya terfokus pada Raja Iblis Kecil Hun Tian. "Sudah kukatakan, semua orang maju sekaligus!"
Entah mengapa, Gu Xi tampak sangat tidak suka ketika kemampuannya dipertanyakan. Saat ini sorot matanya terasa menusuk, bahkan saat melihat Nan Gong Xian'er dan Meng Ker yang sebelumnya sempat ia sukai, matanya dipenuhi hawa pembunuhan.
Para praktisi yang menyaksikan pertarungan di luar Lapangan Pusat seolah merasakan aura pembunuh Gu Xi. Semua orang merasakan dingin yang menusuk tulang. Kini masyarakat mulai menerima fakta bahwa Sekte Pengendali Mayat bangkit kembali! Duoluo Tianshi legendaris dari zaman kuno telah muncul! Keterkejutan awal para penonton berangsur berubah menjadi kesadaran.
"Semua anggota silakan datang! Hari ini aku akan menguji para kuat pemuda seantero dunia!" Ucapan sombongnya menggema di Lapangan Pusat. Dengan kedua cincinnya, Gu Xi menunjuk Raja Iblis Kecil Hun Tian, Meng Ker, dan Nan Gong Xian'er dengan wajah penuh kebencian.
Raja Iblis Kecil Hun Tian tak lagi bisa menahan diri. Dengan raungan keras, Sayap Dewa-Iblis-nya terkembang, melesat dari ketinggian bagai kilat menuju Duoluo Tianshi.
Xuanzang dan tiga ahli lainnya segera mengangguk. Keempat ahli tersebut serentak melancarkan serangan ke Gu Xi. Di bawah komando Gu Xi, Duoluo Tianshi terus berputar-putar tepat di atas kepalanya. Lengan tunggalnya memancarkan aura kematian masif. Entah teknik apa yang digunakan Duoluo Tianshi, ia berhasil menyerap seluruh tenaga telapak tangan dan Jianqi dari keempat ahli, sehingga Gu Xi sama sekali tidak terluka.
Gu Xi juga tidak sepenuhnya mengandalkan perlindungan Duoluo Tianshi. Gelang kembarnya terus bergerak, memancarkan gelombang tenaga telapak tangan yang bergelora. Pertempuran sengit antara beberapa calon ahli sejati mengguncang langit dan bumi! Aura pembunuh memenuhi udara. Seluruh tanah di Lapangan Pusat berguncang hebat.
Saat itu, Raja Iblis Kecil Hun Tian telah tiba. Ia tidak mendarat ke tanah, langsung melancarkan tenaga telapak tangan dahsyat ke Duoluo Tianshi. Namun saat tenaga tersebut menghantam makhluk tak bernyawa itu, terdengar suara logam "clang" seolah memukul besi, sama sekali tidak melukainya.
Kini, Gu Xi dan Duoluo Tianshi telah menyatu dalam koordinasi sempurna, bertarung sengit dengan empat lawan di darat. Melihat serangannya tidak berpengaruh dan lawan tidak mengejar, Raja Iblis Kecil Hun Tian menggigit giginya. Ilmu Hun Tian Void Dao kembali ia gunakan.
Sebuah lubang gelap tanpa cahaya muncul di dadanya, bagai terowongan menuju neraka. Energi dahsyat bergelora memancar deras ke arah Duoluo Tianshi bertangan satu.
Duoluo Tianshi sama sekali tidak menghindar, kekuatan yang dahsyat langsung menghantam tubuhnya.
"Doron"
Suara menggelegar mengguncang langit, Duoluo Tianshi terhempas ke tanah. Bulu-bulu abu-abu bertebaran di udara, terus-menerus beterbangan bagai salju.
Adegan ini membuat semua orang terpana. Sorak sorai bergemuruh di luar arena. Para penonton yang telah menyaksikan keganasan Duoluo Tianshi sejak tadi berharap ada yang bisa membunuhnya.
Meng Ker dan Nangong Xian'er saling berpandangan dengan tatapan penuh arti ke arah Raja Iblis Kecil Hun Tian. Ternyata Jalan Void memiliki keunikan tersendiri.
Gu Xi juga tidak menyangka Duoluo Tianshi bisa dijatuhkan dari udara. Namun serangan ini tidak membuatnya terluka parah. Bagaimanapun, makhluk yang dijuluki "dewa" ini meski sudah mati dan kehilangan kesaktiannya, tetap memiliki fisik perkasa yang jauh melebihi manusia biasa.
"Dang dang dang"
Cincin Mayat Perebut Nyawa terus berdentum. Dalam rentetan suara logam yang mendesak, Duoluo Tianshi berdiri cepat dari tanah. Bersamaan itu, Qi Teng dan tiga ahli lainnya menyergap dengan energi pertarungan yang bergelora.
Tapi kecepatan Duoluo Tianshi sungguh ekstrim. Sepasang sayap abu-abunya menyapu seperti pedang lebar, menghembuskan aura kematian yang pekat. Semua tenaga telapak tangan dan semburan pedang pun hancur berantakan.
Selanjutnya, Duoluo Tianshi mulai melayang di udara. Gu Xi menginjak punggungnya dan melesat ke angkasa dengan cepat, menyerbu ke arah Raja Iblis Kecil Hun Tian yang berada di udara.
Ekspresi Xiang Tian berubah-ubah. Gaya gravitasi dahsyat yang terpancar dari lubang hitam tadi, jika menabrak orang biasa, pasti akan membuatnya hancur berkeping-keping tanpa sisa tulang. Tapi saat menabrak Duoluo Tianshi, hanya membuat bulu-bulu abu bertebaran di udara, sama sekali tidak memberikan damage menghancurkan. Ini membuatnya panik sekaligus marah.
"Hun Tian Void Dao!" teriak Xiang Tian. Lubang hitam menganga lebar seolah ingin melahap segala sesuatu di dunia. Daya hisap raksasa membentuk vortex dahsyat. Udara di sekitarnya seperti terkuras habis, mulut gua gelap itu terlihat sangat mengerikan.
"Ergh..." Duoluo Tianshi melolong panjang. Kedua sayapnya mengibas, lengan tunggalnya di depan, seperti iblis kejam yang menghembuskan aura kematian masif untuk menyerang Raja Iblis Kecil Hun Tian.
Gu Xi merasakan daya hisap yang luar biasa itu. Dia agak panik. Saat ini dia bisa memerintahkan Duoluo Tianshi untuk melepaskan diri dari medan gaya ini. Tapi dia tidak melakukannya, malah menyuruh Duoluo Tianshi untuk terus maju. Dia yakin tidak ada pemain muda yang bisa menghancurkan mayat kuno di bawah kakinya ini.
