Kali ini, kembalinya Chen Nan ke Akademi Shenfeng hampir tidak diketahui orang.
Setelah menyapa tiga ahli sejati dan Wakil Direktur di dalam akademi, dia menapaki jalan raya utama menuju Benua Barat.
Tentu saja kepergiannya mustahil tidak diketahui oleh beberapa pengaruh, mengingat saat ini dia merupakan salah satu figur paling menonjol di kalangan kultivator Timur.
Dengan level kultivasinya sekarang, Chen Nan bahkan mampu bertarung melawan ahli tingkat lima. Kali ini dia melakukan perjalanan solo, tidak seperti dua kali sebelumnya yang mengikuti tim besar tentara bayaran.
Sepanjang jalan berdiri tegak pegunungan hijau dengan puncak-puncak aneh dan formasi batu aneh yang unik. Di dalamnya terus bergema lolongan monyet dan auman harimau, sesekali hewan eksotis muncul di jalan raya lalu berlarian kacau dikejar-kejar Bayi Naga yang menemukannya.
"Chen Nan akan segera menginjakkan kaki di tanah Benua Barat, di sana dia akan menyaksikan para petarung puncak, dan mengungkap rahasia-rahasia besar yang menggemparkan."
※※※
Di Timur yang jauh, para pewaris Tempat Suci Aliran Terang dan Sesat baru-baru ini bersinar gemilang dalam pertempuran sengit menghabisi Ganshi Pai, masing-masing mengguncang kalangan kultivator. Dalam pertempuran itu, untuk pertama kalinya dalam ribuan tahun Tempat Suci Aliran Terang dan Sesat bekerja sama, benar-benar mengejutkan dunia kultivasi.
Belum lama gelombang pertempuran aliansi berlalu, muncul kabar yang cukup signifikan: perang rahasia antara Tempat Suci Aliran Terang dan Sesat telah dimulai dengan sengit.
Setelah lama menghilang, Meng Ker yang tidak terlihat selama pertempuran melawan Ganshi Pai, memimpin banyak murid elitnya menghancurkan beberapa basis Jalan Nafsu, menyebabkan kerugian besar bagi Tempat Suci Aliran Sesat ini, hampir mencabut hingga ke akar strategi penyebaran mereka di Negara Chu, salah satu dari Tiga Kekaisaran Besar Benua Timur.
Hubungan rumit terjalin antara berbagai Tempat Suci Aliran Terang/Sesat dengan Tiga Kekaisaran Besar Benua Timur. Tempat Suci Pantai Dan Tai jelas condong ke Chu, sementara Jalan Nafsu memiliki hubungan erat dengan Baiyue - tetangga yang tidak akur dengan Chu. Dalam penghancuran pengaruh Jalan Nafsu di Chu, keluarga kerajaan Chu juga mengerahkan kekuatan tidak sedikit.
Kali ini Meng Ker dan Chu Yue benar-benar meraih kemenangan sempurna.
Terutama Meng Ker, seperti dugaan Chen Nan, dia benar-benar mengambil risiko dengan menyusup ke sarang musuh, bahkan dengan sengaja ditangkap untuk memainkan drama yang matang.
Saat pertama kali menangkap Meng Ker, Chen Nan sudah curiga. Setelah beberapa kali berinteraksi, dia sangat paham karakter wanita ini. Meski bukan jahat, namun dia juga bukan orang baik. Ini adalah sosok wanita mengerikan yang akan menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya.
Peristiwa selanjutnya membenarkan dugaan Chen Nan.
Ternyata Meng Ker sudah lama menyadari keanehan kakak seperguruannya. Beberapa hari sebelum kejadian, dia telah menyelidiki secara menyeluruh. Dia tahu Wang Lin benar-benar telah berkhianat dan ingin merebut posisinya. Namun dia tidak langsung membunuh lawannya. Sebaliknya, dia menyiapkan serangkaian gerakan lanjutan mematikan, lalu menjebak balik dengan ikut memasuki lingkaran penyergapan bersama Wang Lin.
Sikap percaya diri Meng Ker berasal dari kekuatan terkunci di dalam tubuhnya yang bahkan ditakuti olehnya sendiri. Dia yakin, sekuat apapun musuh, dengan membuka segel tersebut dia bisa mundur dengan kewibawaan. Apalagi, dia tidak bertindak sendirian.
Untuk ini, dia menggunakan obat khusus untuk mengacaukan siklus menstruasi Wang Lin, membuat lawannya salah memperkirakan "hari-hari itu". Detail perhitungannya bahkan mencakup hal sepele seperti ini, menunjukkan kecerdikan luar biasa.
Wang Lin dan Nangong Xian'er memang kejam. Dengan menggunakan isu "hari-hari itu", mereka berusaha mencegah Meng Ker memanfaatkan kekuatan segel. Tapi semua gagal berkat "persiapan matang" Meng Ker.
Ketika disergap, Meng Ker merasakan aura Chen Nan. Hampir saja ia ingin mundur teratur. Kehadiran musuh ini benar-benar di luar perkiraannya. Namun akhirnya, ia memutuskan untuk mencoba mengambil risiko karena persiapan yang matang - sebelumnya telah menghubungi dua pewaris tempat suci lain, Wang Hui dan Yue Qing, yang bersembunyi dalam bayangan siap bertindak sesuai isyarat tangannya dan memberikan bantuan darurat jika diperlukan.
Saat sengaja gagal mengunci titik akupunturnya, ia segera membuka segel di dalam tubuh untuk melepaskan titik tersebut. Kakak-beradik Nangong tidak menguasai teknik jari Kun Shen Zhi yang legendaris, sementara Chen Nan juga tak bisa gegabah merampas rampasan perang dari Jalan Nafsu agar tak dianggap meremehkan lawan.
Meng Ker tahu persis Chen Nan memiliki teknik mengunci tubuh, namun karena tak digunakan, ia semakin berani mengambil risiko. Pasalnya, level kultivasinya baru-baru ini naik signifikan sehingga bisa mengendalikan kekuatan terkunci dalam tubuh dengan lebih baik. Kekuatan ini begitu mengerikan, membuat teknik segel biasa takkan mampu mengalahkannya. Kapan saja ia bisa mundur dengan kewibawaan.
Semuanya berjalan mulus. Dalam segmen waktu berikutnya, kongres Ganshi Pai dan rencana penghancuran sekte tersebut berhasil mengikat kakak-beradik Nangong.
Kakak-beradik Nangong menyegel 108 titik akupuntur vital Meng Ker, yakin ia takkan bisa kabur. Namun mereka sama sekali tak menyangka bahwa teknik segel Jalan Nafsu tak berpengaruh sedikitpun padanya.
Saat kakak-beradik Nangong sibuk berdiskusi dengan Chen Nan tentang menghabisi Ganshi Pai, Meng Ker justru telah mulai menjalankan serangan mematikan berikutnya.
Pertama-tama ia menemui kakak seperguruannya.
Melihat ketenangan Meng Ker yang datang mencarinya, Wang Lin langsung terguncang. Sebenarnya ia tak berniat memberontak terhadap Tempat Suci Pantai Dan Tai, hanya ingin menjadi pewaris utama aliran tersebut.
Ambisi Meng Ker sangat besar. Pandangannya tidak terbatas pada satu Tempat Suci Pantai Dan Tai. Ia tidak langsung menyerang Wang Lin atau menyalahkannya, melainkan terbuka menyatakan bahwa posisi ketua Tempat Suci Pantai Dan Tai akan diwariskan kepada Wang Lin, sementara langkahnya sendiri takkan berhenti hanya di beberapa tempat suci aliran Zhengdao.
Sebagai teman seperguruan yang tumbuh bersama, Wang Lin sangat memahami metode adik seperguruannya ini. Sejak rencana mereka ketahuan, ia sudah tahu bahwa dirinya telah kalah total.
Di bawah tekanan janji dan ancaman, Wang Lin cepat menyerah. Sebagai orang pintar, ia tahu prioritas. Ia tidak khawatir dengan keselamatannya sendiri. Ambisi Meng Ker sangat besar, masih banyak yang akan membutuhkannya di kemudian hari. Dengan menyerah pada Meng Ker, keuntungan yang akan diperolehnya pun banyak.
Sementara berbagai tempat suci dan Chen Nan merencanakan penghancuran Ganshi Pai, dua wanita licik dari Tempat Suci Pantai Dan Tai telah mulai berdiskusi tentang menyingkirkan berbagai basis Jalan Nafsu di Chu, bahkan bersiap untuk menyerang kakak-beradik Nangong setelah Ganshi Pai musnah.
Semuanya berjalan lancar. Di bawah 「peringatan」 Wang Lin, Kakak-beradik Nangong menganggap bahwa mengurung Meng Ker di dekat Gunung Fengdu sangat mudah ketahuan. Mengingat para pewaris tempat suci dari beberapa sekte berkumpul di sini, jika sampai terbongkar, ini akan menjadi masalah yang sangat rumit.
Mereka mengikuti saran Wang Lin untuk menutup 365 titik akupuntur besar di seluruh tubuh Meng Ker dan membawanya ke markas Jalan Nafsu di kota kedua Negara Chu yang letaknya dekat. Namun segel total ini bagi Meng Ker hanyalah bahan tertawaan.
Markas rahasia Jalan Nafsu di Negara Chu sangat tersembunyi. Sekte Pantai telah berusaha mati-matian tapi tak bisa menghancurkan satu markas kecil pun. Kini, Meng Ker berhasil menyusup ke basis pertahanan musuh.
Dengan menggabungkan informasi dari Wang Lin dan petunjuk seperti surat-surat di markas kedua ini, Meng Ker mulai mengikuti jejak dan berhasil mengungkap seluruh strategi Jalan Nafsu di Negara Chu.
Ketika delapan sekte menghabisi Ganshi Pai dan meraih kemenangan besar, Meng Ker juga mencapai kemenangan gemilang. Diam-diam dia memberi tahu Chu Yue, menyusun strategi multi-aspek, lalu menghubungi Wang Lin untuk melancarkan serangan serentak ke semua markas Jalan Nafsu sekaligus membunuh Kakak-beradik Nangong pada waktu tertentu, mempersiapkan penghapusan total generasi Ganshi Pai dari panggung sejarah.
Namun, kakak-beradik Nangong bukanlah orang sembarangan, terutama Nangong Xian'er yang kecerdikannya tak kalah dari Meng Ker. Setelah membasmi Ganshi Pai, ia segera menyadari keanehan situasi melalui berbagai petunjuk. Melalui surat merpati, ia memerintahkan semua pimpinan markas Jalan Nafsu di wilayah Chu untuk segera menarik diri dan bersembunyi.
Bersamaan dengan itu, bersama Nan Gong In, mereka mulai menyerang Wang Lin sebelum kedatangan Meng Ker.
Meski Nangong Xian'er tangguh, namun karena terlambat bertindak, seluruh strateginya gagal. Dalam semalam, seluruh jaringan Jalan Nafsu di Chu tercabut hingga ke akarnya. Walau sebagian besar pimpinan berhasil kabur, ribuan murid luar tewas. Seluruh jerih payah bertahun-tahun di Chu hampir musnah. Mereka pun gagal membunuh Wang Lin, hanya berhasil melukai parah, terpaksa mundur dengan penuh dendam saat pasukan Meng Ker tiba.
Comeback Meng Ker ini hanyalah angin sepoi-sepoi dibandingkan badai penghancuran Ganshi Pai. Namun kabar ini bagai kuali meledak di kalangan Tempat Suci Aliran Terang dan Sesat, menandai dimulainya perang terbuka antara kedua aliran.
Kemenangan gemilang Meng Ker ini membuat semua pewaris Tempat Suci Sesat waspada, sekaligus membuat komunitas kultivator yang memantau perang terkesima akan kecerdikan wanita ini. Taktiknya benar-benar luar biasa!
Meski tidak ikut dalam Pertempuran Fengdu, kali ini metode dan keberaniannya yang luar biasa membuat reputasinya di kalangan kultivator melonjak drastis. Kini dia telah menjadi salah satu tokoh berpengaruh paling menonjol di generasi muda.
Kakak-beradik Nangong boleh dibilang kalah telak, namun mereka sama sekali tidak kehilangan semangat. Nan Gong Yin yang biasanya berpenampilan menawan, meski memberi kesan "aku memang bajingan mesum", sebenarnya tak pernah melakukan hal keji. Faktanya, pria ini berwatak ceria, hanya ucapannya agak mesum.
Setelah kekalahan besar, Nangong Xian'er justru semakin bersemangat. Tanpa rasa ciut, dia malah seperti sedang memainkan game seru, merasa telah menemukan lawan tangguh, lalu mulai merancang "strategi permainan" untuk ronde berikutnya.
Dari Enam Tempat Suci Aliran Sesat, sudah muncul pewaris dari Empat Jalan: Xuanyuan Dao, Jalan Nafsu, Jalan Tanpa Cinta, dan Hun Tian Dao. Sementara Lima Tempat Suci Aliran Terang telah mengirimkan perwakilan dari Istana Wuyou, Sekte Pantai, Kuil Xiao Lin, dan Istana Zixiao.
Setelah badai penghancuran Ganshi Pai berakhir, pertempuran diam-diam antara aliran Terang dan Sesat terus berlanjut. Sudah puluhan pertempuran kecil-besar terjadi, meski serangan balik besar-besaran seperti yang dilakukan Meng Ker tetaplah satu-satunya.
Saat para pewaris berbagai sekte sedang sibuk menyusun strategi, Meng Ker - wanita yang selalu membuat orang menyimak - kembali melawan logika umum dengan langkah tak terduga.
Dia berpendapat bahwa meski perlawanan antara aliran benar dan jahat terus berlanjut, namun metode pertarungannya hanya mengulangi cara generasi tua. Setiap sekte yang unggul akan segera dibalas dendam oleh sekte lawan, saling bunuh-membunuh yang akhirnya hanya menjadi siklus pertikaian tak berujung, sulit menunjukkan keunggulan murid generasi sekarang.
Meng Ker secara terbuka mengirimkan surat tantangan kepada murid-murid berbakat terbaik dari Tempat Suci Aliran Sesat generasi saat ini. Ia akan menunggu para pewaris Tempat Suci Sesat itu di Benua Barat di mana sihir dan Douqi hidup berdampingan.
Teknik seorang wanita yang begitu royal seketika membuat seluruh kalangan kultivator menyimak dengan seksama.
Tak lama setelah surat tantangan ini tersebar, para pewaris Tempat Suci Aliran Benar segera merespons. Mereka menganggap ide ini sangat brilian. Wang Hui, Yue Qing dan lainnya bahkan berseru agar para pewaris tidak membawa pengaruh sektenya ke Benua Barat, melainkan mengembangkan diri di Barat dengan kemampuan sendiri.
Hari ketika Meng Ker mengirimkan surat tantangan, juga merupakan hari pertama Chen Nan berangkat ke Benua Barat.
Setelah pertemuan rahasia antara Raja Iblis Kecil Hun Tian, Nan Gong Yin, Nan Gong Xian'er, Qi Teng, dan Xuan Yuan Feng, mereka akhirnya mengumumkan penerimaan tantangan.
Seketika, pusaran angin melanda Benua Timur. Berbagai sekte besar-kecil dan ahli-ahli muda berbondong-bondong bersiap ke Benua Barat untuk ikut meramaikan dan menyaksikan pertempuran besar aliran Terang-Sesat yang tak biasa ini.
Tak lama setelah kepergian Chen Nan, ribuan ahli muda Benua Timur juga mulai bergerak ke Barat.
Rangkaian peristiwa ini menjadikan Meng Ker jelas sebagai orang paling menonjol di kalangan kultivator saat ini.
