“Maaf, membuatmu kecewa, aku tidak tertarik dengan apa yang disebut Pedang Naga Besar itu.” Chen Nan tersenyum sopan sambil menolak. Di tengah situasi bergejolak ini, dia tak ingin cari masalah, sekaligus tidak percaya bahwa sang lawan punya petunjuk tentang Pedang Naga Besar.
Leon tampak agak marah, berkata: “Aku tahu mungkin kau tidak percaya dengan ucapanku, tapi semua yang kukatakan adalah nyata. Aku bisa bersumpah dengan sumpah paling jahat untuk menjaminnya. Kau pasti tahu, seorang Mage tidak boleh sembarangan bersumpah kejam, jika tidak benar-benar akan terwujud.”
Melihat sikapnya seperti ini, Chen Nan benar-benar merasa heran, tidak tahu sebenarnya urusan apa yang membuatnya datang meminta bantuanku.
Leon menjelaskan: “Aku ingin kau membantuku menyelamatkan seseorang. Orang itu adalah salah satu bijak dari kalangan Mage Arwah kami. Dalam catatannya pernah disebutkan tentang Pedang Naga Besar. Mage Arwah yang agung ini, bahkan Paus gereja Cahaya yang tak terukur dalam pun tak bisa menghancurkannya total, hanya bisa menguncinya. Menurutku, orang sebesar ini pasti tidak akan menulis sembarangan di catatannya, pastilah dokumentasinya nyata.”
“Apa?” Chen Nan benar-benar terkejut, orang yang terkunci biasanya adalah mereka yang telah melampaui batas hidup-mati, dia bertanya panik: “Apakah orang itu sudah melampaui hidup dan mati?”
Leon ingin menyelamatkan seorang pendiri aliran Mage Arwah yang disegel di gereja Cahaya ribuan tahun lalu. Level kultivasi orang itu memang luar biasa, tapi belum mencapai level melampaui hidup-mati.
Namun Mage Arwah kuat itu menciptakan jalan unik dengan mengubah dirinya menjadi arwah, sehingga secara tidak langsung mendapatkan umur panjang. Sebelum disegel, dia pernah meninggalkan bola kristal sihir yang memungkinkan keturunannya mengetahui apakah aura-nya masih ada di dunia.
Leon adalah adik kelas dari Mage Arwah itu. Baru-baru ini dia melihat gelombang energi di bola kristal sihir semakin melemah, menyadari sang pendiri sudah keteteran, sehingga mencari bantuan untuk menyelamatkannya.
“Kenapa memilih aku?” tanya Chen Nan.
Leon berkata dengan pasrah: "Meskipun sejarah telah membuktikan bahwa penghancuran Mage Arwah adalah kesalahan, gereja Cahaya tetap belum memecahkan segel untuk melepas Sage Sand dari para Mage Arwah. Aku tidak berani mencari bantuan di Barat, karena wilayah Barat adalah kekuasaan gereja Cahaya yang tak ada orang bisa dipercaya. Aku pergi ke Timur lalu kembali ke Barat, melalui berbagai insiden, akhirnya memahami semua tentangmu. Menurutku kau yang paling cocok. Pertama, kau keturunan Klan Dewa Kuno, darah dalam tubuhmu bisa membantuku memecahkan segel. Kedua, sepengetahuanku, baru-baru ini kau pernah masuk ke kuil gereja Cahaya untuk mencari kekuatan Dewa Cahaya. Jika kita pergi bersama ke gereja Cahaya, tidak hanya rahasia Pedang Naga Besar yang bisa kau dapat, mungkin juga kekuatan dewa yang kau cari bisa kau raih di sana."
Chen Nan paham, dari semua penjelasan itu, sebenarnya yang benar-benar diincar Leon adalah identitasnya sebagai keturunan Klan Dewa Kuno, membutuhkan darahnya untuk memecahkan segel.
"Menurutmu dengan kita berdua saja, mungkinkah masuk ke tempat suci gereja Cahaya?" Chen Nan bertanya dengan nada netral.
"Tentu bisa. Untuk menyelamatkan Sage Sand, kami telah mempersiapkan sejak ratusan tahun yang lalu. Tapi bakat langka di kalangan Mage Arwah semakin menipis, sekarang hampir tidak ada lagi selain aku. Aksi penyelamatan terus tertunda hingga kini belum terlaksana."
"Oh, mau ke sarang si dukun besar Cahaya?" Bayi naga yang baru terbangun dari tidurnyo berkata sambil mengusap mata yang masih samar.
Jelas Leon sudah tahu bocah ini sejak lama, tidak menunjukkan ekspresi terkejut berlebihan.
Chen Nan benar-benar mulai tertarik, tapi tentu bukan untuk menyelamatkan Sandro atau Pedang Naga Besar. Yang dia incar adalah cara masuk ke tempat suci gereja Cahaya, menemukan dokumen rahasia yang hanya bisa dibaca paus, untuk mengungkap misteri 10.000 tahun silam.
Setelah Chen Nan dan Leon sama-sma mengucapkan sumpah berat kepada Dewa Leluhur Mage Arwah, keduanya mulai bersiap aksi.
Ternyata selama ratusan tahun, para Mage Arwah menggali terowongan bawah tanah di luar Kota Bydan untuk menyelamatkan Sandro, yang langsung terhubung ke area vital gereja Cahaya.
Gereja Cahaya adalah pemimpin Barat dengan 10 juta umat. Semua orang tahu Kota Bydan adalah tanah suci mereka. Tapi sedikit yang tahu, di bawah kuil tertinggi Bydan tersimpan 18 lapisan neraka.
Sejak zaman kuno, gereja Cahaya terus berperang melawan bidat untuk dominasi di Barat. Dalam sejarah, mereka telah menyegel banyak entitas mengerikan. Mayoritasnya dikurung di bawah kuil tertinggi, terbagi 18 lapisan. Makin ke bawah, karakter yang disegel makin kuat. Kabarnya, banyak iblis dari mitos dan legenda juga terkurung di sini.
Chen Nan dan Leon berjalan maju selangkah demi selangkah melalui terowongan bawah tanah yang gelap. Di kegelapan, tak terhitung mata-mata menyala garang - kelelawar Bloodthirst yang bergantungan di langit-langit terowongan. Namun di bawah aura naga yang dipancarkan bayi naga, tak satu pun kelelawar penghisap darah berani menyerang. Suara langkah kaki "tap-tap" ditambah derap sayap kelelawar yang panik, membuat suasana dalam terowongan terasa mengerikan.
Setelah satu shichen, Chen Nan dan Leon tiba di lokasi penting gereja Cahaya. Sebuah lapisan cahaya redup menghalangi jalan, kekuatan atribut Cahaya yang murni menutup jalur mereka.
Para Mage Arwah, meski telah mengerjakan proyek besar dengan menggali terowongan sepanjang puluhan li, akhirnya mentok setelah menembus jantung pertahanan. Kekuatan atribut Cahaya adalah hal yang paling mereka takuti, apalagi kekuatan barrier di lokasi strategis ini sungguh perkasa, mustahil di-counter.
Chen Nan menusuk jari tengahnya dan mengeluarkan beberapa tetes darah. Leon membungkus darah tersebut dengan sihir, lalu melakukan skill penghancur barrier. Cahaya terang berkilauan, riak-riak kecil muncul. Kekuatan barrier yang terkunci mulai meresap ke dalam tetesan darah seperti air yang menyatu, hingga akhirnya darah berubah menjadi warna emas - penuh dengan kekuatan atribut Cahaya.
"Tapi kekuatan barrier tidak berkurang banyak." Chen Nan mengerutkan kening: "Maaf, darahku sepertinya punya atribut sama dengan kekuatan barrier. Jadi meski aku mengeluarkan semua darah, tetap tidak bisa menetralisir kekuatan segel. Menurutku seharusnya cari orang yang punya darah iblis kuno untuk membuka segel ini."
Chen Nan mengatakan fakta. Kekuatan sejenis hanya bisa menyatu, darahnya benar-benar sulit memecahkan segel. Leon terpaku, dia sudah datang berkali-kali tapi sekarang benar-benar kehabisan solusi.
"Hmm, sebenarnya sekuat apa segel ini? Akan kucoba serang dengan kekuatan penuh." Chen Nan mulai menggunakan teknik leluhur. Saat bayangan hitam muncul di belakangnya, Leon langsung terkejut.
"Clang"
Suara logam berdentum. Pedang Iblis Kematian terbang menghujam ke depan. Bilah pedang panjang menyusup tanpa suara ke dalam barrier. Meski setengah bilah berhasil menembus, pedang perlahan mencair. Tapi bagian barrier yang tertembus jelas memudar.
Leon panik sekaligus girang, tak menyangka Chen Nan punya level kultivasi setinggi ini. Tapi Chen Nan menghela nafas: "Masih belum cukup. Lihat, bagian barrier yang tadi memudar sudah terang kembali. Barrier ini bisa menyerap kekuatan alam untuk mengisi ulang energi, memperkuat pertahanan."
Tiba-tiba Leon berteriak histeris: "Itu... itu..."
Chen Nan menoleh dan langsung menjerit kaget: "Baby Naga..."
Bayi naga melihat dua orang sedang menganalisis barrier, ia pun mulai mengamati dan memikirkannya. Akhirnya, ia mencoba menyentuh barrier tersebut. Tak disangka, tanduk di dahinya memancarkan cahaya lembut. Di bawah selimut cahaya ini, separuh tubuhnya berhasil menyusup ke dalam barrier.
Chen Nan segera meraih dan menariknya keluar, panik bertanya: "Kau... kau bisa masuk?"
Bayi naga mengedipkan mata besar penuh kebingungan. Ia mengulurkan cakar kecil keemasan, menggaruk-garuk tanduk emas di dahinya sambil bergumam: "Mungkinkah ini kekuatan Dukun Cahaya? Aku merasa bisa membuka segel yang terkunci dan masuk."
"Apakah Sacred Relic mulai bekerja?" Chen Nan terkejut.
Leon langsung bersorak gembira. Yang tadinya putus asa, tak menyangka bayi naga aneh ini ternyata mampu membuka segel.
Bayi naga gemuk terbang terhuyung-huyung sambil berkata dengan suara lirih seperti bayi: "Biar aku coba lagi." Dengan hati-hati, ia menyentuh barrier menggunakan tanduk di dahinya. Cahaya samar kembali menyebar. Separuh tubuh bayi naga yang berada dalam lingkaran cahaya itu sudah masuk barrier. Dengan sedikit dorongan, swoosh! Ia menghilang.
"Ah..." Leon berteriak kaget: "Hebat! Ia benar-benar masuk! Sage Sand bisa diselamatkan!"
Chen Nan tidak menyangka setelah bayi naga menyerap sarira dewa, ternyata memiliki teknik dewa untuk memasuki barrier Cahaya secara bebas. Tapi dia agak khawatir dengan si kecil ini yang begitu ceroboh masuk ke dalam.
Pada saat itu, cahaya yang dipancarkan barrier mulai berkedip-kedip. Bayi naga "Swoosh" menyembul keluar dari dalam.
"Meski ada cahaya di dalam, tapi suasanya mengerikan dan menakutkan, sama sekali tidak menarik." Gumam bayi naga dengan tidak puas.
"Kau melihat apa di dalam sana, bocah?" Chen Nan mengelus kepalanya sambil tersenyum bertanya.
"Rak buku berjajar-jajar, sangat banyak buku."
"Bagus sekali! Cepat bawa kami masuk!" Kali ini giliran Chen Nan yang bersemangat.
Dia sudah mendapat informasi dari Leon. Legenda mengatakan kitab rahasia gereja Cahaya yang memuat rahasia terlarang bagi masyarakat, disegel di lantai pertama 18 lapisan neraka. Dari lantai dua ke bawah disegel orang-orang penting legendaris yang mengerikan. Sand disegel di lantai dua.
