“Bocah brengsek! Dunia batinmu ini ada setannya! Kakek Naga tidak bisa tinggal di sini lagi.” Naga ungu-emas itu terbang keluar dengan panik.
Chen Nan tampak kontemplatif, sementara Nalan Ruoshui tetap tenang. Dia sudah terbiasa dengan tingkah naga gila ini.
“Auuung... Brengsek! Kau berani mempermainkan Kakek Naga!” Naga ungu-emas menggedor masuk dengan kepala besarnya, “Di luar tidak ada masalah, pasti kau yang main curang!” Si naga bajingan terbang masuk lagi, “Kakek tahu ini trikmu. Sekarang aku tidak takut!”
Chen Nan dan Nalan Ruoshui memandangnya heran, diam-diam menunjuk tubuhnya.
“Auuung... Nyeraminkan! Kenapa cangkang ini menempel lagi? Aku sudah memantau si brengsek itu, tidak ada gerakan mencurigakan. Ibu Nagaku, jangan bercanda!”
Cangkang besar yang menempel di tubuh naga ungu-emas membuatnya terlihat sangat konyol.
Melihat Naga Sakti Ungu-Emas hendak terbang keluar lagi, Chen Nan tertawa lebar: "Belut, kau masih belum mengerti? Akan kuberitahu."
"Ternyata memang kau, ada apa?" Naga Sakti Ungu-Emas bertanya dengan suara kasar dan wajah garang.
"Kau pasti tahu tentang harta legenda Panah Houyi yang diwarisi sejak zaman purba? Tapi tahukah kau bahwa Panah Houyi sebenarnya terbuat dari akar spiritual yang dimurnikan di antara langit dan bumi?"
"Sepertinya pernah dengar."
"Lihatlah itu apa." Chen Nan menunjuk ke pohon suci di dunia kecilnya.
"Jangan-jangan kau mau bilang itu inti Panah Houyi? Bukannya itu sudah disegel di punggungmu?" Naga Sakti Ungu-Emas mulai curiga.
Chen Nan menghela nafas: "Aku juga tak bisa jelaskan. Mungkin karena ini dunia kecilku yang tidak mengikuti hukum alam dunia luar. Kekuatan segel mungkin tak berlaku di sini." Ia tersenyum pada naga itu: "Sekarang kau paham tentang cangkang kura-kura itu?"
"Sialan! Armor Xuanwu legendaris ternyata cangkang kura-kura yang dimurnikan? Harta warisan sejak zaman purba di kalangan kultivator ini sebenarnya apa sih barang tak bermakna dan berantakan begini?" Naga Sakti Ungu-Emas merasa harga dirinya tercoreng. Armor Xuanwu termasyhurnya ternyata cangkang kura-kura, membuatnya mengaum kesal.
“Bukan hanya cangkang kura-kura biasa. Aku merasakan entitas hidup menempel di tubuhmu.” Chen Nan mengamati cangkang besar itu dengan seksama, "Hanya di tempat khusus seperti ini, Armor Xuanwu yang terkunci baru akan menampakkan intinya. Tapi ini masih bukan Tubuh aslinya."
“Sialan, kau jangan nakuti aku!” Naga sakti ungu-emas merinding, memukul cangkang besar itu dengan kegigihan, berusaha menyingkirkannya.
“Biarkan aku.” Chen Nan mengangkat tangan. Pohon suci di kejauhan tiba-tiba tercabut dari tanah, membuat seluruh dunia berguncang. Pohon itu dengan cepat berubah menjadi Panah Houyi hitam legam. Sinar energi melesat dari ujung jarinya, bersiap digunakan sebagai anak panah.
“Kau gila! Hentikan! Jangan arahkan panah terkutuk itu padaku!” Naga sakti ungu-emas panik, sangat memahami kengerian Panah Houyi.
“Tenang, aku hanya akan menembak Armor Xuanwu.”
Sebelum Chen Nan sempat menarik senar, cangkang hijau kebiruan di tubuh naga tiba-tiba memancarkan cahaya menyilaukan. Dengan suara "Boom!", cangkang itu terlepas dari tubuh sang naga bajingan dan menghantam daerah chaos di kejauhan.
Naga itu tertegun, lalu melolong kesakitan: “Auuung... Aku sudah lama membawa kura-kura raksasa ini! Bikin kesal!”
Nalan Ruoshui juga mulut menganga, memandang area chaos dengan ekspresi tak percaya.
Di kejauhan, seekor kura-kura raksasa setinggi bukit kecil berbaring dengan khidmat di sana, ukurannya yang besar terlihat menakutkan.
"Aku sudah tahu akan seperti ini." Chen Nan tersenyum sambil menyindir.
"Auuung... Ini bentuk inti Armor Xuanwu? Auuung... Bikin naga kesal! Kakek Naga ini sudah membawa kura-kura raksasa selama ribuan tahun dengan bangga, aku￥#&%&￥&..."
"Jangan bicara begitu, apa salahnya kura-kura? Armor Xuanwu hasil ritual pemurnian ini punya perlindungan terkuat di langit dan bumi. Kalau kau tidak mau, berikan padaku. Aku sudah punka Pohon Penjaga Bumi, biar kura-kura ini jadi Penjaga Laut untukku."
Kura-kura Xuanwu sebesar bukit kecil itu tampaknya mengerti perkataan Chen Nan, perlahan mulai bergerak menerjang ke arah kekacauan.
"Boom!"
Langit berguncang dan bumi bergetar, seluruh dunia kecil bergetar hebat. Area kekacauan terus-menerus hancur berkeping. Kura-kura Xuanwu benar-benar berhasil membuka ruang pemanfaatan.
"Sialan, kura-kura tua ini benar-benar patuh! Apa dia benar-benar ingin membuat lautan?" Naga Ungu-Emas berpikir sejenak, "Nanti setelah kekuatanku pulih total, akan kuserahkan kura-kura ini padamu. Sekarang belum, takut kalau ketemu naga sinting dari Barat itu, nyawaku bisa melayang."
"Gemuruh..."
Setelah bersusah payah membuka lahan, kura-kura Xuanwu itu kembali berbaring tak bergerak. Dengan tambahan ruang belasan zhang ini, dunia internal Chen Nan kini hampir mencapai 100 zhang.
Chen Nan melemparkan Panah Houyi ke udara, cahaya dewa yang berkilauan terus berkedip-kedip. Panah Houyi kembali berubah menjadi pohon dewa, kemudian dengan suara gemuruh, berakar masuk ke dalam lapisan tanah.
"Gemericik"
Pohon dewa mulai bergoyang perlahan. Ranting dan daun berwarna hijau zamrud memancarkan sinar hijau. Ruang kecil yang digali oleh Kura-kura Hitam Kuno, pasir kuning dengan cepat berubah menjadi tanah, lalu menjadi hamparan rumput hijau.
"Benar-benar pohon penstabil tanah!" Naga Ungu-Emas berkata dengan takjub.
Nalan Ruoshui juga merasa sangat terkejut.
Chen Nan teringat sesuatu, "Belut, ambilkan pecahan perisai kuno yang tercecer itu."
Naga Ungu-Emas bertanya penasaran, "Maksudmu pecahan perisai misterius itu juga... Auuung... Ini sangat menggembirakan, aku ingin melihat apa sebenarnya benda ini."
Naga Bajingan bergegas keluar. Tak lama kemudian ia kembali, tapi baru saja masuk ke dalam dunia internal Chen Nan, langsung terjun bebas ke bawah.
"Auuung... Apakah aku sedang memegang sebuah gunung?" Setelah mendarat, Naga Ungu-Emas menyadari cakarnya memegang pecahan perisai yang semakin berat dan membesar.
"Gemuruh"
Sebuah bukit batu setengah dinding muncul di dalam dunia internal ini. Karena ketinggian batu yang luar biasa, ia langsung menyusup ke dalam kekacauan, hanya menyisakan satu sudut di luar. Di atas bukit yang terpecah-pecah itu terdapat retakan-retakan raksasa yang saling menyilang, seolah setiap saat bisa runtuh. Namun dari reruntuhan setengah bukit batu itu memancar cahaya dewa yang menembus langit.
Nalan Ruoshui menjerit histeris. Apa yang disaksikannya hari ini memberikan daya yang besar baginya. Semua ini terasa seperti dunia yang sama sekali asing baginya.
Chen Nan dan si naga bajingan juga terkejut bukan main. Mereka tak menyangka pecahan perisai kuno yang rusak itu ternyata benar-benar harta legendaris yang setara dengan Panah Houyi dan Armor Xuanwu. Intinya ternyata adalah sebuah Gunung Suci, dan yang muncul di sini hanyalah sebagian kecil dari gunung tersebut.
