“Aku tak tahu darimana kau tahu rahasia ini. Tapi karena sudah begini, akan kubocorkan sebagian. Namun mengenai misteri dewa, tetap takkan kusampaikan.” Tetua Sprite Ruisiya berkata: “Gadis ini terluka parah. Harus kau tahu, yang melukainya bukan kultivator biasa. Levelnya pasti di level dewa. Tak hanya fisiknya hancur, jiwanya pun rusak parah. Untungnya dia sudah mencapai level dewa, akhirnya berhasil diselamatkan langsung oleh Dewi Kehidupan sebelum menghilang. Pohon Kehidupan ditanam saat itu, dan peri itu pun tertidur di batang utama pohon itu.”
“Apa?! Dia selamat? Masih tertidur di Pohon Kehidupan sekarang?” Chen Nan kembali meraih bahu Ruisiya dan mengguncangnya. Menghadapi pemuda ceroboh ini, Tetua Sprite hanya bisa tersenyum pahit.
“Dia tertidur di batang Pohon Kehidupan selama ribuan tahun yang kejam, akhirnya... tubuhnya yang terluka parah sembuh total.”
“Kemana dia pergi? Apa yang terjadi setelahnya?” Chen Nan bertanya dengan nada gusar.
"Maaf, ini menyangkut rahasia tak tercatat para dewa, aku benar-benar tidak bisa memberi tahu. Satu hal yang bisa dipastikan, dia masih hidup."
"Apa?! Dia masih hidup sekarang?!" Chen Nan terkejut luar biasa, mengulangi pertanyaannya: "Kau bilang dia masih hidup sekarang?"
"Ya!"
Hati Chen Nan bergemuruh bagai tsunami. Dia merasa kebingungan luar biasa, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang telah terjadi selama lima ribu tahun ini? Yuxin ternyata masih hidup! Lalu... mengapa mayat Yuxin muncul di Ganshi Pai?
"Kau menipuku! Aku sendiri melihat mayat Yuxin di Ganshi Pai wilayah Timur. Jangan bilang 'dia masih hidup' yang kau maksud adalah 'Yuxin' dari Ganshi Pai itu, mayat yang baru mendapatkan kecerdasan spiritual!"
Tetua agung elf menunjukkan ekspresi bingung: "Aku tidak mengerti maksudmu tentang Yuxin itu. Sepengetahuanku, gadis yang bangun dari batang utama Pohon Kehidupan itu masih hidup, tidak pernah mengalami 'insiden mayat'. Maaf, hanya ini yang bisa kusampaikan. Dewi Kehidupan pernah memperingatkan, hal ini sama sekali tidak boleh bocor."
Chen Nan perlahan mulai tenang. Dia tahu ras elf bukan hanya sombong tapi juga keras kepala. Baik dengan permohonan maupun paksaan, mungkin sulit mendapatkan informasi lebih lanjut untuk sementara waktu.
"Maaf, aku ingin menyendiri. Bisakah kalian meninggalkan inner world-ku dulu?"
Setelah beberapa tetua sprite pergi, Chen Nan larut dalam kontemplasi. Sebenarnya apa yang terjadi? Yuxin jelas-jelas sudah meninggal. Dia sendiri yang menyaksikan segala hal di Ganshi Pai, tangannya sendiri yang menyelamatkan Yuxin. Itu pasti mayat Yuxin! Tapi di sini dia malah mendengar Yuxin tidak mati dan masih hidup sampai sekarang!
"Jangan-jangan perempuan yang diselamatkan Dewi Kehidupan itu bukan Yuxin, melainkan orang lain?" Begitu pikirannya melayang, dua sinar dingin menyorot dari mata Chen Nan. Aura mengerikan memenuhi seluruh inner world.
"Apa mungkin terjadi perubahan tak terduga?" Chen Nan memikirkan banyak hal. Sesak napas oleh kemarahan yang bergelora, sesak dada oleh kesedihan yang mendalam. Tapi dia sudah bersumpah dalam hati: harus mengungkap MISTERI HIDUP-MATI Yuxin! Menurut firasatnya, jawabannya pasti ada di Barat. Takkan dia pergi dari sini sebelum kebenaran sejati terkuak.
Setelah merenung lama, Chen Nan tak bisa memastikan apakah perempuan yang diselamatkan Dewi Kehidupan itu Yuxin asli. Jika ingin menyelidiki lebih lanjut, dokumen yang Yuxin tinggalkan di Lantai 1 Neraka gereja Cahaya (18 volume) sepertinya mengungkap beberapa rahasia tak tercatat. Disebutkan tentang Dewi Kehidupan dan Pedang Naga Besar.
Tapi di dokumen yang acak-acakan itu, keyword terakhir adalah "Pedang Naga Besar". Apakah ini berarti petunjuk kunci ada di "Hutan Abadi"?
“Chen Nan membuka inner world-nya, mendarat perlahan dari udara di atas rumput yang lembut, berdiri di bawah Pohon Kehidupan kuno, menatap beberapa tetua elf di depannya.”
“Pada saat ini, bahkan terlintas keinginannya untuk menyergap beberapa elf tua dan memaksa mereka mengungkap rahasia. Tapi akhirnya dia menahan diri. Meski penampilan para tetua elf ini ada yang tampan atau cantik, sebenarnya mereka sudah menjadi monster tua berusia ratusan tahun dengan kemampuan misterius. Jika menggunakan kekerasan, mungkin dia takkan mendapat keuntungan sedikit pun.”
“Beberapa tetua elf sepertinya merasakan permusuhan samar dari Chen Nan. Tetua Agung Reathia berkata: ‘Orang muda, aku merasakan kegelisahan dalam hatimu. Setelah berdiskusi dengan para tetua, kami memutuskan untuk memberimu bantuan. Meski terikat oleh peringatan Dewi Kehidupan dan tak bisa mengungkap rahasia masa lalu, kami bisa memberimu petunjuk. Tentu dengan syarat: kau harus menemukan Roh Suci Elf kami. Dia adalah harapan suku kami, kami perlu dia kembali dengan selamat.’”
“Oh?” Chen Nan terkejut, “Silakan jelaskan.”
“Jika kau cukup kuat, mungkin kau bisa menemukan petunjuk di ‘Hutan Abadi’.”
“Tempat itu lagi!” Chen Nan dalam hati mengakui. Ini memang tujuan awalnya. Mendengar petunjuk dari tetua elf, sama sekali tak mengejutkannya.
“Apa kalian tidak takit aku langsung ke Hutan Abadi setelah tahu ini, tanpa membantu mencari Roh Suci Elf?” tanya Chen Nan penuh keraguan.
“Tidak takut, karena kami percaya Anda adalah pemuda yang jujur, percaya pada integritasmu.”
Chen Nan merasa sedikit malu, apa hal yang lebih penting sekarang selain menyelidiki MISTERI HIDUP-MATI Yuxin? Dia benar-benar tidak ingin waktu tersita oleh urusan Roh Suci Elf.
Namun perkataan selanjutnya dari Tetua Elf Ruisya seketika menghilangkan rasa bersalahnya.
"Hmm, sebenarnya... kami curiga Katarina mungkin memasuki Hutan Abadi, jadi... tujuan ini sama dengan petunjuk yang sedang kau selidiki..."
Chen Nan akhirnya memahami pepatah: Orang tua jadi siluman! Mulai dari Wakil Direktur Akademi Shenfeng, Lao Yaoguai di Istana Kekaisaran Chu, hingga para elf berusia ratusan tahun - semuanya terlihat licik, merencanakan strategi mereka dengan gesit.
"Pantasan kalian mengubah keputusan..." ekspresi Chen Nan tidak bersahabat, "Sekarang aku mulai curiga, jangan-jangan ini semua kebohongan yang kalian karang. Kuyakin di Hutan Abadi tidak ada petunjuk yang kucari. Kalian hanya ingin memanfaatkanku untuk mencari Santo Perempuan kalian."
Tetua Elf buru-buru berkata: "Aku bersumpah pada Dewi Kehidupan, tidak ada setitik pun kebohongan."
Sebenarnya Chen Nan tetap akan pergi ke Hutan Abadi, meski perkataan Tetua itu palsu, tujuan berikutnya tetaplah ke sana.
"Aku akan ke Hutan Abadi. Jika menemukan Santo Perempuan kalian, akan kuantar kembali." janji Chen Nan.
"Lagipula, di tengah hutan tak berbatas ini yang merupakan wilayah para elf, masih banyak hal yang membutuhkan bantuan mereka. Dia perlu menanyakan secara detail tentang Tanah Pemakaman Dewa itu kepada mereka."
"Orang muda, kau benar-benar berniat pergi ke Hutan Abadi? Tidakkah kau pertimbangkan lagi? Apakah kau mengerti seperti apa tempat itu sebenarnya?"
Chen Nan berkata dengan tegas: "Tidak perlu pertimbangan lagi, aku ingin segera berangkat."
Beberapa tetua elf saling memandang. Salah satu tetua berkata: "Kami melihat kau sangat membutuhkan petunjuk di sana, namun... meski level kultivasimu luar biasa, kami masih khawatir. Sebenarnya... kau bisa berlatih di sini dulu, menunggu sampai level kultivasimu mencapai terobosan baru sebelum menjelajahi wilayah misterius itu."
"Mencapai terobosan dalam level kultivasi bukanlah hal mudah. Siapa tahu berapa lama lagi. Jika terlambat, tidakkah kalian takut Santo Perempuan kalian mengalami kecelakaan? Seharusnya kalian mendesakku untuk segera berangkat."
Tetua tertua elf menggelengkan kepala, "Kami menasihatimu demi kebaikanmu sendiri. Santo Perempuan telah menghilang selama dua tahun. Jika benar terjadi kecelakaan, sudah terlambat untuk mencegahnya. Ini murni untuk keselamatanmu. Ketahuilah, itu adalah tanah terlarang! Kultivator level Fa Shen atau Dewa Perang yang masuk ke sana, tak pernah ada yang kembali. Meski banyak kultivator manusia menganggapnya sebagai Tempat Suci Terakhir, kami bangsa elf tetap meyakini itu adalah Tanah Pemakaman Dewa, wilayah pembawa malapetaka!"
Tentang Hutan Abadi ini, bukan pertama kalinya Chen Nan mendengar kisahnya.
Setiap tahun banyak praktisi Barat pergi menjelajah untuk mencari rahasia yang tersembunyi di sana. Banyak kalangan kultivasi Barat percaya bahwa di kedalaman hutan purba itu tinggal praktisi terkuat Benua Barat, karena pernah ada yang melihat para terbang hilir mudik di sana.
Legenda mengatakan, di masa lalu yang jauh, beberapa Fa Shen dan Dewa Perang dari era berbeda memasuki hutan purba itu di masa tuanya, lalu tak pernah kembali. Bagian terdalam hutan itu pun menjadi tempat suci dunia kultivasi Barat.
Perlu diketahui, Fa Shen dan Dewa Perang adalah praktisi ekstrim setara dewa. Mereka bisa masuk langit namun memilih tetap di bumi, bagaikan dewa pengembara di dunia manusia. Dalam sejarah kultivasi, praktisi yang mencapai level ini sangat langka.
Berbagai legenda membuat wilayah purba itu semakin beraura mistis.
Sejak mendengar kabar tentang tempat itu, Chen Nan justru berkesimpulan sebaliknya. Menurutnya, itu pasti tempat terkutuk, medan pembantaian para dewa! Dia yakin Fa Shen dan Dewa Perang dalam sejarah kultivasi Barat yang masuk ke sana kemungkinan besar sudah binasa.
Kini, melihat para tetua yang bukan dari ras elf kuno juga sepakat bahwa tempat itu membawa sial, keyakinannya semakin menguat.
Chen Nan berkata tegas: "Aku tahu itu tempat berbahaya, tapi aku memaksa harus pergi. Mungkin ada petunjuk vital bagiku di sana."
