Lengan raksasa itu menutupi cakrawala, dipenuhi bulu hewan hitam legam yang mengerikan. Panjangnya melebihi 70 li, melampaui imajinasi orang biasa, bagai bukit yang membentang di langit!
Ini sungguh di luar dugaan! Seolah raksasa purba pembelah langit dan bumi!
Getaran ringan lengan berbulu tebal itu di udara langsung memicu badai dahsyat dan kilat menyambar disertai gemuruh. Fenomena alam pun tunduk pada gerakannya!
Di tengah lolongan angin gila dan hujan darah, lengan raksasa tiba-tiba bergerak gesit. Lengan itu terangkat, lalu segel raksasa menghunjam ke bawah, cakar dahsyatnya membabi buta menghajar pulau di bawahnya.
"Doron"
Ombak dahsyat menyembur ke langit. Pulau di bawah luluh lantak oleh hantaman telapak raksasa, hancur berkeping-keping seketika!
Sungguh daya penghancur dahsyat yang mampu meluluhlantakkan bumi!
“Ombak besar bergelora, saat gelombang surut, pulau itu menghilang. Di permukaan laut seolah tak pernah ada pulau seperti itu.”
Lengan raksasa terbang tinggi ke udara, mengalirkan aura kegelapan pekat yang bergegas menuju langit jauh.
Awan hitam perlahan bubar, laut kembali tenang. Sinar matahari menerangi segala sesuatu. Burung laut terbang, ikan raksasa melompat, membentuk pemandangan harmoni yang sempurna.
Namun, adegan mengerikan tadi masih membekas di benak Chen Nan dan Naga Ungu-Emas. Serangan telapak tangan raksasa itu benar-benar tak tertandingi. Tak ada Dewa Raja yang bisa menahan pukulan frontal itu. Bila nekat melawan, tubuh pasti remuk tulangnya, jiwa nyaris tercerai-berai.
“Harus bagaimana ini?” Naga Ungu-Emas bertanya.
“Kejar! Aku ingin tahu sebenarnya siapa sosok sakti ini!” Chen Nan memimpin terbang ke depan. Naga Ungu-Emas dan Bayi Naga mengikuti dari belakang.
Gu Si mendekati Chen Nan: “Aku tahu mengapa ada begitu banyak Pohon Kehidupan. Sosok yang disegel itu terlalu mengerikan. Energi kehidupannya yang luar biasa kuat meski sudah dipotong-potong dan disegel di berbagai pulau. Energi kehidupan itu merembes melalui segel, tumpah ke permukaan tanah, lalu terkonsentrasi membentuk Pohon Kehidupan.”
Bayi Naga penasaran: “Bisa terkonsentrasi jadi barang fisik?”
Gu Si menjelaskan: "Ini tidak aneh. Legenda mengatakan bahwa para kuat zaman kuno yang tak terkalahkan setelah mati, tubuh mereka bisa berubah menjadi pegunungan dan sungai. Bahkan ada yang tidak hanya berubah menjadi sungai besar atau pegunungan berkelok, tapi juga samudera tak berujung dan benua luas yang hanyalah bagian dari tubuh mereka! Atau bisa dikatakan mereka langsung berubah menjadi sebuah dunia! Jadi cakar hewan yang kita temukan, energi kehidupannya berubah menjadi Pohon Kehidupan juga bukan hal yang terlalu langka."
"Benar, aku juga pernah dengar ada makhluk kuat seperti itu yang pernah ada," kata naga bajingan itu dengan kagum. "Sungguh bisa disebut mengubah awan dengan telapak tangan, menguasai seluruh dunia!"
Terbang ribuan li jauhnya, di tengah lautan luas, muncul lagi sebuah pulau hijau dengan cahaya dewa yang menyilaukan menembus langit.
"Tidak mungkin, benar-benar menemukan pulau lagi? Auuung... Sialan!"
Cakar hewan yang telah menyambung dengan lengan panjang itu kekuatannya semakin tak terduga. Saat digerakkan perlahan di udara, laut yang tenang tiba-tiba dilanda tsunami. Ombak raksasa menyapu, sebuah prasasti bercahaya dewa melesat dari dasar laut ke angkasa, memancarkan sinar menyilaukan, lalu tiba-tiba hancur berkeping-keping.
Chen Nan membuka mata ketiganya, melihat dengan jelas-jelas: Di prasasti itu terukir satu kata - Chen!
Persis sama dengan prasasti yang mereka temukan di kuil bawah laut pulau tempat cakar iblis itu disegel.
"Benar seperti yang kuduga, di bawah setiap pulau terdapat kuil dan prasasti penindas iblis seperti ini! Mengapa terukir karakter 'Chen' tapi bukan karya ayahku? Apakah ada anggota keluarga Chen lain yang pernah datang ke sini? Atau ada yang disembunyikan?" Saat memikirkan ini, Chen Nan menggigil, dia memiliki firasat buruk dan menduga hasil mengerikan.
Memandang cakar mengerikan itu, terlihat gerakannya yang gesit menari-nari mengikuti cahaya dewa yang menembus langit dari pulau. Setengah dadanya perlahan terapung ke atas, memancarkan Sinar Keemasan hijau yang menerangi dunia.
"Firman Dewa, sangat mengerikan! Dada compang-camping itu telah ditemukan!"
Dada raksasa yang compang-camping itu, bagian kiri masih utuh dari bahu hingga pinggang. Bagian kanan seperti terkoyak, hilang sebagian besar. Cahaya hijaunya cepat memudar, lalu bulu hitam tebal menembus keluar, memenuhi seluruh tubuhnya.
Seperti awan hitam raksasa, ia menutupi matahari dan membentuk bayangan besar di permukaan laut. Dalam gemuruh petir, bagian bahu yang putus bertabrakan keras dengan lengan yang melayang di udara, mengeluarkan energi kehidupan yang dahsyat dan aura kegelapan tak berujung.
“Awan hitam menyelimuti, dada yang rusak dan lengan itu akhirnya tersambung, seluruh ruang pemanfaatan bergetar hebat. Di langit tinggi, badai dahsyat berkecamuk, kilat menyambar disertai gemuruh, ombak mengamuk menerjang di lautan luas.”
“Saat hujan darah bertebaran, tubuh rusak sebesar gunung di udara menghembuskan awan hitam tak berujung lalu perlahan mendarat. Tiba-tiba lengan kiri itu mengayun kuat, telapak tangan raksasa mencakar dengan ganas.”
“Doron”
Pulau di bawahnya hancur berkeping-keping total.
Tubuh rusak itu melesat ke angkasa, terbang menuju langit jauh.
“Cepat sekali!” Chen Nan bergumam: “Jika terus begini, tak sampai beberapa hari dia bisa menyusun kembali Tubuh asli!”
Semua sesuai prediksi Chen Nan, cakar menyatu dengan lengan, lalu bergabung dengan separuh badan, kemampuannya seolah berkembang pesat. Pencarian bagian tubuh di lautan luas semakin cepat.
Belum sehari berlalu, dia sudah mengumpulkan separuh badan atas yang utuh. Dua lengan sebesar pegunungan telah menyatu sempurna!
Hari kedua, sosok iblis raksasa menghembuskan awan hitam bergulung-gulung, menemukan paha putus raksasa di kedalaman laut. Saat paha menyatu dengan badan, pulau itu langsung hancur berkeping.
Di hari yang sama, betis juga ditemukan dan disatukan. Kini sosok iblis ini hanya kurang satu kaki dan kepala untuk menjadi utuh.
“Tubuh raksasa yang hancur, meski berbentuk manusia, seluruhnya tertutupi bulu hewan yang lebat dan menyeramkan, sungguh luar biasa mengerikan.”
Chen Nan sempat curiga apakah ini seekor Kera Raksasa, namun setelah pengamatan mendetail, ia menyadari ini adalah tubuh manusia – hanya lebih besar dari orang biasa dan memiliki bulu yang sangat lebat.
Di hari ketiga, pencarian bagian tubuh yang hilang masih tanpa hasil. Ia terus terbang melintasi lautan tak berujung, namun tak merasakan resonansi dari kaki yang tersisa maupun kepala tersebut.
Hingga hari kelima, sebuah pulau besar muncul di kedalaman samudera. Cahaya hijaunya redup, namun aura spiritual nyata menyelimuti langit pulau. Tubuh hancur itu melesat cepat seperti gunung hitam raksasa.
Selama lima hari, Chen Nan dan kawanan mengikuti dari belakang. Kini mereka tahu: kaki raksasa yang hilang akhirnya ditemukan. Kaki utuh ini memiliki Pohon Kehidupan yang tampaknya bermasalah – daun-daunnya hampir tak berkilau.
Naga bajingan yang berpengalaman berkomentar, “Jangan-jangan ada formasi menyelimuti pulau ini? Pohon-pohon Kehidupan itu seperti kehilangan setengah esensinya!”
“Doron!!”
Ombak bergulung-ggulung. Prasasti penyegel iblis dari dasar laut melesat ke angkasa lalu hancur berkeping-keping di udara.
Pulau itu tiba-tiba memancarkan cahaya hijau berkedip, namun kaki raksasa tersegel tak kunjung terbang. Terdengar teriakan burung menusuk telinga – seekor Burung Raksasa Berkepala Sembilan setinggi belasan zhang melesat ke langit.
Burung Sembilan Kepala dari perspektif orang biasa memang terlihat besar, namun dibandingkan dengan tubuh hancur sosok iblis, ia terlalu kecil seperti semut-semut kecil. Seluruh bulu Burung Sembilan Kepala memancarkan kilau hijau zamrud, memancarkan cahaya dewa yang berirama dan energi dahsyat.
"Ini pasti kekuatan di atas level Dewa Raja!" Chen Nan terkejut. Ini adalah makhluk terkuat yang dilihatnya sejak memasuki lantai tujuh belas neraka. Gelombang kekuatan yang dahsyat membuat laut bergelora tak menentu mengikuti kepakan sayapnya.
Naga Ungu-Emas berkata: "Burung raksasa ini sepertinya menyerap sebagian energi Pohon Kehidupan. Lihatlah fluktuasi energi vital yang dipancarkan bulu hijaunya, seolah berasal dari aliran yang sama dengan energi pulau ini."
Tubuh hancur raksasa di udara itu, meski tanpa kepala, seolah bisa melihat segalanya. Dua cakar iblisnya membentang menutupi langit, mencengkeram ke arah Burung Sembilan Kepala.
Lolongan menggelegar!
Burung Sembilan Kepala malah terbang menantang ke atas tanpa menghindar, langsung menerjang cakar iblis. Saat itu terjadi fenomena aneh: Burung setinggi belasan zhang tiba-tiba membesar dengan kecepatan luar biasa, dalam sekejap berubah menjadi burung raksasa sepanjang puluhan li. Sayapnya yang membentang mencapai ratusan li, menutupi seluruh langit dan menghalangi sinar matahari, menciptakan bayangan raksasa.
"Ya Tuhan, ini benar-benar tak terduga!" teriak Bayi Naga.
Chen Nan, Naga sakti ungu-emas, dan Gu Si sama-sama terpana mulut menganga. Burung berkepala sembilan benar-benar di luar dugaan, memiliki tubuh yang begitu besar, hampir menyamai tubuh hancur sosok iblis. Pada saat yang sama, fluktuasi energi yang dipancarkannya semakin mengerikan, tak terbendung, jauh lebih kuat berkali-kali lipat dibanding saat pertama kali muncul.
"Demi adik naga! Neraka lantai tujuh belas ini terlalu sinting! Kehadiran sosok iblis yang hancur saja sudah cukup membuat orang terbelalak, sekarang muncul lagi burung monster dengan kekuatan yang sulit ditebak. Siapa tahu makhluk-makhluk abnormal apa lagi yang ada di lapisan neraka ini!"
Bukan hanya Naga Ungu-Emas yang berdecak kagum, Chen Nan pun diam-diam tercengang tak henti-hentinya.
"DOREEENG"
Sayap burung berkepala sembilan bagikan dua pedang lebar yang tajam, dalam kecepatan kilatnya langsung membelah langit meninggalkan dua celah dimensi raksasa. Cakarnya memancarkan cahaya hijau kebiruan yang menyala-nyala, merobek tubuh hancur yang melayang di udara.
Sembilan kepala burung raksasa itu masing-masing menyemburkan pancaran cahaya dewa berkilauan yang menghujam tubuh iblis. Setiap pancaran cahaya sepanjang ribuan zhang dan sebesar puluhan zhang, bisa dibayangkan betapa dahsyat energi mengerikan yang terkandung di dalamnya!
Dua cakar raksasa di udara terus-menerus mengayunkan aura kegelapan yang menetralkan semua cahaya hijau kebiruan, lalu mencoba merobek-robek tubuh burung raksasa itu.
Suara burung yang memekakkan telinga, seolah hendak menembus otak Chen Nan dan kawanannya. Kekuatan suara yang begitu dahsyat memaksa mereka menutup pendengaran, jika tidak gendang telinga bisa pecah.
Sayap burung raksasa bahkan lebih tangguh dari Senjata Legendaris, terus-menerus menghujamkan dua cakar iblis di udara. Sementara cakar burung dan sembilan kepalanya juga terus melancarkan serangan.
Tubuh cacat sang iblis menjadi panik bukan main, untuk sementara tak bisa mengalahkan burung raksasa berkepala sembilan itu.
Tapi ini tak berlangsung lama. Setelah setengah jam, dua cakar iblis akhirnya berhasil mencengkeram erat burung itu, menekannya ke dasar laut, lalu mengangkat dan mengoyak hidup-hidup di udara.
"Doron!"
Kekuatan dunia yang fluktuatif, energi kehidupan tak terbatas berhamburan. Meski terpisah puluhan li, Chen Nan dan yang lain masih merasakan aura spiritual pekat di udara. Gu Si menyedot dengan rakus sementara mengoperasikan teknik kultivasinya sekuat tenaga untuk menyerap energi kehidupan.
Tapi energi kehidupan tak terbatas itu hanya menyebar sesaat di udara, lalu tiba-tiba berubah menjadi cahaya dewa berkilauan yang berkumpul ke pulau di bawah.
Energi kehidupan yang luar biasa deras mengalir ke pulau. Pohon Kehidupan di sana langsung memancarkan cahaya dewa yang terang benderang, menyerap total energi kehidupan tersebut.
Sementara burung raksasa yang terkoyak di tangan tubuh hancur iblis tidak mengeluarkan darah, tubuhnya perlahan memudar, akhirnya seluruhnya berubah menjadi aura spiritual yang menyebar ke pulau.
"Demi Kakek Naga, akhirnya aku paham bagaimana bisa. Aku selalu bilang tak mungkin ada begitu banyak kesintingan di dunia ini. Burung berkepala sembilan itu sepenuhnya terbuat dari aura spiritual, energi kehidupan yang terpancar dari kaki iblis tersegel. Mungkin karena terlalu lama, ia perlahan membuka kecerdasan spiritual dan menguasai ilmu iblis. Sekarang, tubuh iblisnya terkoyak, aura spiritualnya bubar, ia akan kembali ke inti kaki iblis."
Chen Nan juga telah memahami: burung raksasa hanyalah jelmaan kaki iblis yang tak bisa menerobos segel, sehingga memaksa kekuatan vitalnya lolos dalam bentuk kehidupan lain.
"Gemuruh"
Pulau bergoyang, kaki raksasa setinggi Puncak Chantian melesat ke udara, terbang menuju ketinggian.
"Doron"
Tubuh hancur bertabrakan dengan kaki iblis, akhirnya membentuk sosok iblis yang hampir utuh!
Ini tubuh perkasa menjulang tinggi yang sempurna. Jika bukan karena bulu hewan hitam legam yang menutupinya, bisa disebut sangat atletis dan sempurna dengan proporsi emas.
Tubuh iblis ini terlalu besar. Berdiri di permukaan laut, separuh tubuhnya telah tersalip awan putih di udara.
Angin kencang bergerak, aura kegelapan mengepul, ombak besar menerjang langit, awan hitam berkumpul. Di tengah kilat menyambar dan gemuruh, hujan darah berhamburan jatuh. Namun kali ini darah itu tidak jatuh ke laut, melainkan mengalir dari delapan penjuru menuju sosok iblis. Seluruh darah meresap masuk ke dalam tubuhnya.
Chen Nan terperanjat, ia bertanya dengan nada kaget: "Apakah mungkin hujan darah ini adalah darahnya sendiri yang selama ini tersebar di dunia, kini dikumpulkan kembali?!"
Perkataan Chen Nan disetujui sepenuhnya oleh Naga sakti ungu-emas dan kawan-kawannya.
Di sisi lain, Dewa Cahaya, Dewa Perang, dan Dewi Air Elemental juga berdiskusi dengan wajah tegang.
"Ini pasti darah iblisnya sendiri yang kini berkumpul kembali!"
"Penyusunan kembali Tubuh asli hampir sepenuhnya berhasil, hanya tinggal satu kepala terakhir!"
