Sang Penguasa Kegelapan dan Chen Zhan iblis yang dirasuki sisa jiwa mengendarai Peta Dewa-Iblis, menerobos Timur-Barat, menjelajahi cakrawala, mengubah struktur tiga dunia!
Dunia manusia, langit, dan dunia yang rusak—ketiganya tidak bisa dikatakan terhubung sepenuhnya. Tapi di antara tiga dunia muncul banyak jalur ruang raksasa, tidak lagi seperti tiga dunia yang sebelumnya benar-benar terpisah.
Akhirnya, Sang Penguasa Kegelapan kembali ke dunia yang rusak, terbang mendekati Chen Nan. Sebuah kekuatan mengerikan sempat mengunci Chen Nan, tapi akhirnya dibatalkan lagi.
Dalam momen singkat saling berhadapan, Chen Nan sama sekali tidak menunjukkan tanda panik. Masuk ke Dunia Ketiga tidak ada yang menakutkan, dengan begitu bisa lebih cepat berkumpul dengan orang tua.
Tapi jika benar-benar masuk Dunia Ketiga secara pasif seperti ini, dia akan sangat menyesal. Bagaimana dengan Yuxin? Dia sudah lama bersumpah untuk memulihkan Yuxin yang sejati. Hanya jika Yuxin bisa kembali, barulah dia bisa benar-benar tanpa beban masuk Dunia Ketiga.
Peta Dewa-Iblis kembali mengunci Bayi Naga, tapi sepertinya ragu-ragu.
Bayi Naga jelas-jelas hantu kecil yang licin. Bagaimana mungkin dia tidak tahu konsekuensi diawasi Peta Dewa-Iblis? Si kecil ini gugup sampai puncak, hanya bisa berpura-pura bodoh: "Firman Dewa, aku bukan adik, jangan tatap aku seperti ini, nanti aku malu."
Kekuatan dahsyat akhirnya pudar. Dari Peta Dewa-Iblis terdengar suara Sang Penguasa Kegelapan yang dingin kepada penjaga makam senior di langit jauh: "Anda yang terakhir, silakan masuk Dunia Ketiga."
Penjaga makam senior menggelengkan kepala: "Sang Penguasa, benarkah kau pikir tiga dunia sudah aman? Kau yakin semua yang kuat sudah dipindahkan ke Dunia Ketiga?"
"Seharusnya. Menurutku tidak ada yang terlewat. Jika benar masih ada ahli level ini yang lolos dari persepsiku, bahkan jika kutemukan, dalam kondisiku sekarang mungkin aku tak bisa berbuat banyak."
"Haha... Kau sendiri tak bisa 100% yakin. Kurasa akhirnya mungkin akan memicu kekacauan. Aku, orang tua ini, akan ke Dunia Ketiga juga."
"Tunggu sebentar..." Chen Nan buru-buru menghentikan penjaga makam senior dan Peta Dewa-Iblis yang hampir menghilang.
Chen Nan membuka dunia dalamnya, mengeluarkan dua anak berwarna emas dan perak.
"Bocah penghianat leluhur! Bukankah sudah kami bilang, untuk sementara kami tinggal di sini. Jangan ganggu kami!"
Dua leluhur hidup ini tidak memiliki kesadaran sebagai tawanan. Dengan congkak mereka membentak Chen Nan. Chen Nan merasa tidak tahu harus bagaimana menangani mereka berdua. Jika orang lain, pasti sudah dihajarnya habis-habisan. Tapi ini kan leluhurnya sendiri! Benar-benar masalah pelik yang membuatnya tak tahu harus tertawa atau menangis.
"Bawa mereka ke Dunia Ketiga, serahkan pada keluarga Chen."
"Wahahaha..." Penjaga makam senior tertawa terbahak-bahak. "Dua bocah tolol, kemarilah..."
Bukan hanya Generasi Keempat dan Kelima yang marah besar. Bahkan Chen Nan sampai mengernyitkan dahinya. Bagaimanapun juga ini adalah leluhurnya.
Suara dingin Sang Penguasa Kegelapan bergema. "Tak perlu. Jika tidak ada hal tak terduga, butuh seribu tahun untuk mereka pulih sepenuhnya. Banyak hal bisa terjadi dalam seribu tahun!"
"Haha... Baiklah! Aku duluan pergi!" Setelah berkata demikian, cahaya putih menyilaukan meledak dari tempat Penjaga makam senior berdiri, lalu ia menghilang.
Peta Dewa-Iblis juga akan memasuki Dunia Ketiga. Saat itu, Chen Nan berlutut di Void. Kepada Chen Zhan yang terpengaruh sifat iblis, ia berkata: "Ayah, aku akan menyusul ke Dunia Ketiga."
Chen Zhan yang dirasuki sifat iblis tubuhnya bergetar halus, dengan lambat memutar badannya. Ekspresi wajahnya menunjukkan sesuatu yang sangat spesial, aura aslinya seolah lenyap. Di matanya tiba-tiba muncul kilau kelembutan yang langka, "Di dunia ini tak ada orang yang bisa sukses dengan mudah. Keuntungan dan kerugian harus Seimbang, apa yang hilang akan diganti, apa yang didapat akan ada harganya. Sepuluh ribu tahun hanyalah sekejap mata!"
Chen Nan terkejut, merasa seperti mengalami ilusi. Bukankah itu Chen Zhan yang iblis? Seolah sosok Chen Zhan sejati telah kembali. Apakah ayahnya sedang memberikan pertanda?
Kilatan Cahaya berapi muncul. Diagram Tai Chi raksasa membungkus Sang Penguasa Kegelapan dan Chen Zhan, lalu menghilang seketika dari tempat itu.
"Aku dendam pada langit yang merebut sepuluh ribu tahun dariku... Terlalu banyak yang kuhilang. Tapi apa yang kudapat?" Chen Nan berdiam diri di Void.
Jalan di depan begitu panjang, ke mana akhirnya aku akan kembali?
Kini, dunia telah mengalami perubahan besar. Tidak bisa dihindari, banyak insiden besar akan muncul.
Di saat itu, kilatan cahaya muncul di Void. Sebuah bayangan emas muncul di depan Chen Nan dan yang lain - seorang senior bertubuh cahaya khas penampilan Orang Barat. Bukan tubuh fisik nyata, sepenuhnya terbentuk dari Sinar Keemasan yang terkumpul, hampir transparan.
Chen Nan segera sadar, dengan waspada bertanya: "Siapa itu?"
"Aku adalah Paus Cahaya generasi pertama."
Chen Nan tercengang. Tak disangka Paus Cahaya pertama yang selama ini bersembunyi di bayang-bayang akhirnya muncul. Ternyata dia memiliki Constitution (Tubuh) spesial seperti ini.
“Sepertinya melihat kebingungan Chen Nan, dia tersenyum pahit: "Tubuhku sudah hancur lebur sejak lama, sepenuhnya mengandalkan teknik yang diturunkan Dewa Cahaya, baru bisa mengumpulkan roh dan mengubah menjadi tubuh cahaya. Tapi akhirnya tidak sebanding dengan tubuh fisik, tidak bisa bertempur hebat dalam waktu lama."
Selanjutnya, Paus Cahaya pertama yang bertubuh cahaya melakukan sesuatu yang mengejutkan Chen Nan, Naga Ungu-Emas dan lainnya. Dia tiba-tiba bersujud di depan Bayi Naga, mulai memberikan penghormatan besar dengan khidmat.
Gerakan ini membuat Bayi Naga kaget sampai bersuara "swoosh", terbang ke bahu Chen Nan. Si kecil ini jelas sangat waspada terhadap Paus yang perkasa ini.
"Firman Dewa... Firman Dewa... Kamu ngapain?"
"Aku baru saja mendapat kabar, segel di Langit telah kau hancurkan, Pendosa memberi hormat kepada Shen Shang!"
"Kamu ngomong apa sih?" Bayi Naga tampak bingung, tapi si kecil ini memang dukun, mulai melantunkan: "Shen Cahaya Agung di atas! Firman Dewa, bebaskan dosamu, menjauhlah 100 zhang dariku!"
Paus pertama tertegun, lalu benar-benar patuh mundur sejauh 100 zhang.
"Firman Dewa, ada konspirasi!" Bayi Naga bergumam pelan: "Chen Nan, belut, kita kabur atau bertarung nih?" Si kecil terlihat siap kabur kapan saja.
"Dukun cilik ini!" Chen Nan kesal tapi geli: "Kalau dia berniat jahat, tidak perlu berbuat seperti ini. Lebih baik kita tanya dulu sebenarnya apa yang terjadi?"
“Baiklah!” Bayi Naga bergumam pelan: “Kenapa aku merasa tidak nyaman melihatnya?” Mata si kecil itu berkedip-kedip seolah sedang merenungkan sesuatu.
“Paus silakan mendekat.” Chen Nan membuka topik.
Namun Paus generasi pertama justru menatap Bayi Naga, seakan menunggu keputusannya.
“Firman Dewa, baiklah kau boleh mendekat…” gumam sang naga kecil dengan nada tak puas.
Chen Nan berusaha tetap tenang, bertanya pada Paus: “Tadi…Anda memanggilnya 'Sang Dewa', apakah yang dimaksud 'Sang Dewa' itu…bukanlah Dewa Cahaya generasi pertama?”
“Tepat sekali!” jawab Paus dengan tegas.
“Auuung…Apa tidak salah ini?! Ini bikin naga gila-gilaan, si dukun cilik ini Dewa Cahaya pertama? Wahaha…Bikin naga mati ketawa, kalau dia Dewa Cahaya pertama, maka akulah Naga Kaisar Langit, aku Iblis Api Besar generasi pertama, aku Penguasa Timur, aku…”
Naga Ungu-Emas tertawa terbahak-bahak sambil membantah.
Bayi Naga yang biasanya sok suci kali ini menunjukkan rasa malu, dengan suara kekanakan namun agak canggung berkata: “Firman Dewa, meski kecerdasanku tak tertandingi, kekuatanku tiada tanding, tapi janganlah kau memuji berlebihan. Dewa Cahaya itu kepala mayat, aku…naga dengan potensi tak terbatas dan prospek cerah, mana mungkin disamakan dengan hantu itu?”
Chen Nan merasa ingin tertawa sekaligus geli.
Paus Cahaya generasi pertama tertegun, meski sudah ada persiapan psikologis, rahangnya hampir kehilangan. Si kecil di hadapannya yang berkedip dengan mata besar, bersuara kekanakan, seperti anak polos yang kecewa ini, benarkah dia Paus Cahaya? Dia mulai meragukan!
"Tidak salah!" Seolah menyemangati diri sekaligus mengonfirmasi, Paus Cahaya berkata: "Anda adalah Tuan kami Dewa Cahaya."
"Sebenarnya bagaimana ini? Sepengetahuanku, si kecil ini jelas anggota ras naga!" Chen Nan membuka topik.
Paus Cahaya generasi pertama tampaknya berpikiran terbuka, tak keberatan dengan panggilan "Bayi Naga" dari Chen Nan.
"Faktanya, kami tak pernah melihat Tubuh asli Dewa Cahaya..."
"Tak pernah lihat, masih saja memaksaku sebagai..." gumam bayi naga tak puas.
"Dewa Cahaya yang muncul di hadapan umat manusia hanyalah jelmaan dari Tubuh asli belaka..."
Seiring penuturan Paus Cahaya generasi pertama, Chen Nan dan Naga sakti ungu-emas perlahan memahami kebenaran sejati.
Dewa Cahaya generasi pertama dalam legenda adalah keberadaan yang sangat spesial. Sebagian besar waktunya dihabiskan mengembara di bumi, jarang kembali ke langit. Dia dan Bayi Naga memiliki kegemaran istimewa yang sama: menyantap hidangan lezat dengan porsi mengejutkan.
Dia sangat misterius. Sama sekali tak ada yang pernah melihat Tubuh aslinya. Hanya segelintir orang pernah menyaksikan satu jelmaannya yang dihormati sebagai Dewa Cahaya. Yang mengetahui bahwa Dewa Cahaya generasi pertama adalah jelmaan tokoh besar, tak lebih dari lima orang. Tentang Tubuh asli, tak seorang pun tahu seperti apa wujud sebenarnya.
Karena minimnya pengetahuan tentang Dewa Cahaya, semua orang tidak mengetahui kebenaran sejati pertarungan yang mengarah pada kehancurannya. Hanya diketahui bahwa aliansinya dengan Tianmo berakhir dengan kekalahan telak.
Namun yang aneh, setelah tubuh Dewa Cahaya hancur berkeping-keping dan sebelum rohnya pudar, ia berhasil menerobos ke langit dan menyegel beberapa artefak suci yang tak diketahui umum. Ia mengabaikan tubuhnya yang remuk-redam, justru memerintahkan agar jasadnya yang tercecer digunakan untuk menarik perhatian publik, memfokuskan pandangan orang pada tubuh yang hancur itu. Ia mewariskan pesan: "Suatu hari ketika kerangka ini menyatu sempurna, aku akan respawn."
Di titik ini, Chen Nan telah menyimpulkan dari berbagai petunjuk bahwa Bayi Naga pastilah Dewa Cahaya generasi pertama.
Sekarang banyak masalah terpecahkan.
Mengapa Panah Dewa – senjata suci Paus Cahaya – ternyata adalah jelmaan sisik terbalik Bayi Naga? Jawabannya sudah jelas.
Tubuh Naga Langit yang terkunci di langit adalah bagian dari tubuh aslinya, sementara jasad yang hancur itu hanyalah jelmaan untuk mengalihkan perhatian publik. Sementara itu, tubuh aslinya secara diam-diam beregenerasi di wilayah lain.
Kemampuannya melahap sarira Dewa Cahaya berasal dari kekuatan yang tersimpan dalam jelmaannya.
Kebenaran telah terungkap, tapi terlalu absurd untuk dipercaya!
Si Bayi Naga ternyata adalah Dewa Cahaya generasi pertama – lebih tepatnya, salah satu jelmaannya adalah sang dewa legendaris!
Ia ternyata memiliki identitas ganda!
"Auuung... Ini konyol sekali! Si kerdil pemalas itu Dewa Cahaya? Aku @￥#%￥#..."
"Chen Nan" juga terdiam putus asa, seorang dukun tua seperti ini adalah Dewa Leluhur Cahaya yang dipuja puluhan ribu orang? Dewa Pencuri benar-benar suka bercanda!
Bayi Naga mengedipkan mata besarnya dengan polos, bergumam kecil penuh ketidakpuasan: "Kenapa kalian memandangiku seperti ini?"
Melihat ekspresi polos tak berdosa itu, hampir semua orang di live terjatuh, termasuk Paus Cahaya generasi pertama.
"Hehe..." Kilatan kecerdikan muncul di mata bayi naga, sambil berbicara dengan suara kekanakan kepada Paus Cahaya generasi pertama: "Firman Dewa, aku adalah Shen cahaya agung, bukan, aku adalah Dewa Cahaya. Sekarang atas nama dewa aku akan membimbingmu..."
Ekspresi Paus Cahaya generasi pertama langsung berubah khidmat, berkata dengan penuh kesungguhan: "Dewa Cahaya Yang Mahakuasa di atas, hamba-Mu yang paling setia menyimak bimbingan-Mu!"
"Firman Dewa, aku lapar..."
"Dug"
Sang Paus Cahaya tidak bisa menahan diri dan terjatuh ke tanah.
"Firman Dewa, aku benar-benar lapar..."
Dengan gemetar, Paus Cahaya berdiri dari tanah seolah menerima pukulan berat, berusaha menahan emosi sambil berkata hormat: "Yang Mulia, hamba akan menyiapkan makanan untuk Paduka."
"Dewa berkata, kau benar-benar pelayan dewa yang paling loyal!" si kecil memuji dengan lambat, khidmat, dan serius. Setelah itu, ia berbicara cepat dengan tergesa-gesa menyebutkan tumpukan makanan: "Aku mau 1.000 pasang sayap ayam bakar, salah, 10.000 pasang! 5.000 pasang rasa pedas gurih, 5.000 pasang lembut berlemak. Tambahkan 5.000 kilogram hati angsa, 5.000 kilogram steak sapi, 5.000 paha kambing bakar, 5.000 kilogram tulang besar kecap, 5.000... Terakhir 5.000 tong anggur merah, oh aku suka minum anggur nomor satu Château Lafite."
Paus Gereja Cahaya generasi pertama pergi dengan getaran di tubuhnya.
Chen Nan dan Naga sakti ungu-emas tertegun mulut menganga, jika si kecil ini dihormati sebagai Dewa Cahaya lagi, hari-hari penuh bahaya gereja Cahaya masih akan berlanjut.
Harus diakui, Paus tua itu benar-benar sakti. Dalam satu shichen (2 jam), dia berhasil mengangkut makanan sebanyak gunung ini, bahkan menggunakan sihir cahaya untuk menjaga makanan tetap hangat mengepul.
"Dewa berkata, aku benar-benar mabuk kepayang!" Bayi Naga bergegas masuk ke tumpukan makanan setinggi gunung.
Chen Nan mendekati Paus Cahaya dan bertanya: "Apakah Anda tahu sejak dahulu kala, ada Naga Langit bergelar Dade Dawei?"
"Tahu, legenda mengatakan si pemalas itu berkeliaran di Timur dan Barat. Meski dijuluki Dade Dawei, tapi sebutan 'si rakus' lebih cocok... Ah!"
"Sampai di sini, Gereja Cahaya tiba-tiba menghentikan suaranya. Dulu tidak tahu bahwa wujud asli Dewa Cahaya adalah Naga Langit, sekarang sudah tahu, mana mungkin dia tidak bisa menebak siapa sebenarnya Bayi Naga itu?"
"Dia... dia... dia adalah......"
Paus Cahaya benar-benar terdiam membeku. Dewa leluhur mereka ternyata adalah sosok bermasalah itu, Naga Sakti yang tega mengemis sampai level seperti ini, bahkan mendirikan gereja termasyhur!
Harus diakui, Naga Sakti benar-benar seorang ahli sejati!
Tentu saja, Chen Nan tidak akan mengira Naga Sakti benar-benar membangun Gereja Cahaya hanya untuk urusan makan-minum. Kemudian, dia tak tahan lagi membuka topik dengan pertanyaan yang sangat dia perhatikan.
"Dewa Cahaya dan Tianmo sebenarnya melawan siapa dalam Perang itu? Apakah benar-benar tidak ada jejak sama sekali?"
"Masalah ini, saya benar-benar tidak paham. Hanya tahu bahwa orang itu sepertinya sengaja datang untuk membunuh Dewa Cahaya. Tianmo dan seorang misterius lainnya adalah sekutu yang dipanggil Dewa Cahaya."
Chen Nan melihat tidak mungkin mendapatkan informasi berguna, pun berhenti mendesak. Dia berkata: "Bisakah Bayi Naga, oh bukan, Dewa Cahaya ini ikut denganku?"
"Tidak masalah!" Di luar dugaan, Paus Cahaya generasi pertama langsung menyetujui, bahkan terkesan lega. Kemudian dia membuka ruang dimensi dan mengeluarkan setumpul tulang dewa yang berkilauan: "Ini adalah kerangka jelmaan Dewa Cahaya, mungkin bisa membantu pemulihan Dewa Leluhur."
Chen Nan memasukkan semuanya ke dalam inner world. Dia tahu ini pasti berguna bagi bayi naga. Saat datang ke Barat kali ini, si kecil sudah beberapa kali merasakan resonansi misterius, semuanya karena sisa tubuh Naga Langit dan kerangka jelmaannya.
Namun dia tahu akan sangat sulit bagi si kecil untuk pulih. Bagaimanapun juga, musuh mengerikan 10.000 tahun lalu sengaja datang untuk membunuhnya. Kerusakan yang ditimbulkan tak mungkin mudah dipulihkan.
Saat ini hanya Gu Si yang berdiri di samping Chen Nan. Naga Ungu-Emas sudah pergi berebut makanan setinggi gunung bersama Bayi Naga.
Kini dunia yang rusak sudah terhubung dengan bumi melalui jalur eksklusif. Chen Nan bisa kembali dengan lancar. Urusan di sini sudah selesai. Setelah mengetahui kabar Chen Zhan, dia tak lagi khawatir dan memutuskan untuk kembali ke dunia manusia.
Setengah shichen kemudian, Chen Nan, Naga Ungu-Emas, Gu Si, serta Bayi Naga yang enggan berpisah dan terus menoleh ke arah Paus Gereja Cahaya pertama, mulai terbang ke langit.
Bayi naga melambaikan cakar kecil keemasannya sambil berteriak ke arah Paus tua: "Firman Dewa, aku akan merindukanmu! Aku akan sering mengunjungimu!"
Tubuh Paus tua bergetar hebat, entah karena emosi atau ketakutan. Dia melambaikan tangan sekuat tenaga.
Akhirnya Chen Nan dan kawan-kawan meninggalkan dunia yang rusak, terbang cepat menuju bumi Timur.
Hutan lebat di 100.000 pegunungan wilayah tengah Benua Tianyuan, setelah perubahan dahsyat dunia ini, ternyata menjadi lebih luas dari sebelumnya - membentang beberapa kali lipat.
Chen Nan mencoba mencari Death's Abyss, namun tidak menemukan petunjuk apapun. Death's Abyss seolah menghilang tanpa bekas, tidak diketahui ke mana dewa tanpa nama dan Qian Long pergi.
Tiba-tiba, bayangan cahaya samar muncul melayang. Siluet sempurna melintas di atas bukit, bagai Santo Perempuan dari langit kesembilan turun ke dunia. Terlihat Xuan dengan kulit halus bercahaya dan mata jernih bagai air musim gugur, legenda kecantikan abadi. Dengan ekspresi wajah dingin, dia menghadang jalur Chen Nan dan kawan-kawan.
