"Mereka... Haha... Cuma iseng ngobrol nggak jelas," Chen Nan berbasa-busi.
Xuan Dantai memantapinya tanpa berkedip: "Kapan kau akan menyerahkan Meng Ker padaku?"
Pikiran Chen Nan berputar cepat. Xuan Dantai pasti hanya mendengar sepenggal kata saat dia membuka pintu inner world. Andai dengar semua, pasti sudah mulai bertarung dengannya.
“Aku dan Meng Ker ada perjanjian, sementara... Hmm...” Chen Nan merasa benar-benar canggung, tidak ada alasan logis yang bisa dipakai.
Tapi Xuan juga tidak memaksa lagi, hanya menatapnya dalam-dalam sebelum terbang ke langit dan bergegas menuju langit jauh.
Chen Nan membuka inner world-nya dan cepat-cepat masuk ke dalam.
Di dalam terlihat kacau balau, beberapa orang masih berdebat.
Saat itu, entah siapa yang menyebut sebuah nama lagi, memicu perdebatan sengit.
“Beri nama yang akan dikenang sepanjang masa. Karena marga Chen, sebut saja Chen Shimei!”
“Hmm, bagus.”
“Sepertinya bisa dipertimbangkan.”
Chen Nan nyaris tersambar petir. Para pemalas yang kelebihan energi ini benar-benar tak punya kerjaan. Ia berjalan cepat, menarik kedua naga dan melemparkan mereka keluar dari inner world, lalu sendiri keluar lagi.
Waktu berlahan, Chen Nan berkultivasi dengan khidmat di Xuanjie Kunlun.
“Di dunia ini tak ada orang yang sukses dengan mudah.” Belakangan ini Chen Nan terus memikirkan kata-kata Chen Zhan sebelum memasuki Dunia Ketiga.
Orang lain butuh ribuan tahun untuk mencapai level Dewa Raja, tapi dia berhasil memasuki bidang ini hanya dalam dua tahun. Ini seolah melampaui logika biasa, mungkin Chen Zhan sedang memberi isyarat sesuatu padanya.
“Keuntungan dan kerugian itu seimbang. Apa yang hilang akan didapat, apa yang didapat akan hilang. Sepuluh ribu tahun hanyalah sekejap!”
Setiap kali teringat kata-kata ini, Chen Nan semakin yakin: sepuluh ribu tahun cahaya matahari, ternyata tidak benar-benar terbuang sia-sia seperti yang dibayangkan.
Dalam dua tahun itu, ia mengalami tak terhitung pertempuran hidup-mati, terus bergerak di ambang kematian. Setiap kali berada di tepi jurang maut, kekuatan misterius akan memancar dari dalam tubuhnya, membantunya melakukan terobosan.
Kini, dengan pikiran yang tenang dan perenungan mendalam, Chen Nan merasa: mungkin inilah dunia seimbang antara keuntungan dan kerugian!
Dia kehilangan banyak hal, tapi juga mendapatkan banyak hal.
Setelah langit, bumi, dan Lapisan Neraka Tujuh Belas terhubung, tidak terjadi insiden dahsyat seperti yang dibayangkan. Namun awan gelap masih menyelimuti hati Chen Nan, selalu merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Xuanjie Kunlun adalah surga dunia, tanah suci para yokai. Hanya kultivator terkuat yang bisa menemukan tempat ini.
Sebulan setelah perubahan besar dunia, seorang Tamu Tak Diundang datang ke Xuanjie Kunlun. Bukan untuk mengunjungi para tetua klan monster, tapi menyebut nama Chen Nan yang sedang berkunjung di sini.
Vila-vila tamu umumnya dibangun di bukit rendah dengan pemandangan indah.
Bukit hijau zamrud dipenuhi wangi bunga dan kicau burung, air terjun berkilauan, paviliun dan aula tersusun harmonis.
Tapi kini suasana berubah tanpa tanda kehidupan. Kicau merdu burung telah lenyap, pemandangan indah pun seolah kehilangan warnanya.
Tumbuhan hijau zamrud sepertinya tertutup lapisan abu-abu, suara gemericik air yang dulu terdengar sekarang berubah drastis, seperti mata air neraka yang tanpa tanda kehidupan, kabut airnya tercampur aura hitam yang samar-samar.
Tempat ini seolah kehilangan vitalitas, selain suara monoton air mancur, suasana tercekam dalam kesunyian!
Saat Chen Nan dan kedua naga tiba, kondisi lingkungan semakin parah, aura kematian kian pekat, awan hitam bergulung-gulung menutupi bukit rendah, membuat tempat ini makin sunyi sepi, bagaikan kerajaan maut yang turun ke dunia.
Naga sakti ungu-emas membentak: "Beraninya! Monster jahat macam apa yang berani mengacau Tempat Suci Kunlun?!"
"Hmph"
Balasannya adalah cibiran dingin, disusul aura kematian yang semakin menyengat, kabut hitam bergulung dahsyat.
"Firman Dewa: Basmi kejahatan, cahaya abadi."
Bayi Naga memancarkan sinar keemasan dari seluruh tubuhnya, menyoroti bukit rendah yang tertutup awan hitam. Namun, kekuatan bercorak kematian justru berkobar-kobar keluar.
Chen Nan menahan Bayi Naga, mencegahnya melanjutkan, lalu berteriak ke langit di atas bukit: "Siapa teman yang datang mencariku."
"Tak seorang pun menjawabnya, aura kematian yang tak berkesudahan bergelora. Sebuah arit raksasa sepanjang 100 zhang tiba-tiba menyapu dari bukit rendah, memancarkan kilau logam yang menusuk dingin. Hawa es dan aura kematian menyebar bersamaan, membuat dunia ini terasa sedingin duri."
"Mungkinkah ini Dewa Kematian? Tidak mungkin, Dewa Kematian sudah kubunuh!" Chen Nan sesaat sulit menebak siapa lawannya.
Bunga-bunga di kejauhan seketika berubah menjadi patung es, kemudian remuk berkeping-keping sebelum menghilang tertiup angin.
Arit raksasa itu berhenti satu meter dari leher Chen Nan. Dengan jelas terlihat pola tengkorak di permukaannya, serta bayangan Chen Nan yang terpantul di mata pedang raksasa yang mengerikan.
"Chen Nan..."
Sosok dalam awan hitam itu akhirnya membuka mulut. Chen Nan mendengar suara yang agak familiar, tapi tak bisa mengingatnya. Pasti bukan kebangkitan Dewa Kematian.
Chen Nan bertanya: "Kau ini siapa sebenarnya?"
Arit sepanjang 100 zhang yang memancarkan cahaya dingin itu perlahan ditarik kembali. Suara berat bergema: "Sempatkanlah menjenguk adikku suatu saat."
"Auuung... Bicaranya ke aku ya? Untuk urusan keuntungan seperti ini, serahkan saja padaku." Kulit tebal Naga Sakti Ungu-Emas benar-benar membuat orang tak bisa berkata-kata.
Begitu ucapannya selesai, arit raksasa itu tiba-tiba muncul lagi. Dengan ganasnya menyapu ke arah leher Naga Sakti Ungu-Emas, mata pedangnya berkilat siap memanen nyawa.
Naga sakti ungu-emas buru-buru memegang tongkat besar ungu-emas di tangannya, lalu menghantam ke luar.
"Dang!"
Suara logam menusuk telinga yang menembus awan terus bergema di dunia ini, membuat gendang telinga mati rasa hampir pecah. Naga ungu-emas terlempar ke belakang akibat getaran, sementara arit raksasa berkilauan dengan cahaya hijau dingin yang mengambang di udara.
Naga ungu-emas baru ingin menerobos ke depan lagi, namun dihadang oleh Chen Nan yang berkata: "Aku tahu siapa kau, tak kusangka ini adalah dirimu."
"Akhirnya kau ingat."
Awan hitam di bukit rendah perlahan sirna, memperlihatkan sosok pria muda bertubuh tinggi dengan zirah tempur dari logam hitam. Tangannya menggenggam arit raksasa saat berdiri khidmat di puncak bukit.
Meski aura kematian dan kabut hitam mulai pudar, area sekitar pemuda itu masih tertutup bayangan tebal yang bahkan cahaya matahari pun tak bisa menembus.
Helm besi hitam menutupi seluruh wajahnya, hanya mata yang memancarkan kilau dingin mengawasi Chen Nan di bawah.
"Ternyata benar kau, Qian Long!"
Dialah salah satu dari 10 Besar Ahli Muda yang dulu menerobos Death's Abyss, satu-satunya yang selamat dari tujuh orang yang terkurung, kini menjadi murid Sang Penguasa Kegelapan!
"Tak ada yang tahu apa yang terjadi, membuat Qian Long berubah total karakternya. Sebelumnya dia dijuluki jenius, tapi sama sekali tidak arogan, seperti anak tetangga biasa yang selalu tersenyum cerah seperti sinar matahari."
Hampir dua tahun, dia berubah menjadi lebih mirip pengendali kematian daripada Dewa Kematian, memberi kesan sebagai endorser kematian, dia lebih mirip yang sebenarnya!
"Chen Nan, kau sudah meningkat. Sekarang layak melawanku!" Suara Qian Long berat.
"Kau siapa? Sok jagoan! Kau pikir Kakek Naga tidak bisa menghancurkanmu?!" Naga Ungu-Emas yang baru saja dipaksa mundur merasa tidak terima, melihat sikap Qian Long langsung ingin menyerang.
Chen Nan menahan naga bajingan itu. Dia tidak marah dengan perkataan Qian Long. Dari sudut pandang lawan, perkataan itu memang pantas.
Dulu, Qian Long dijuluki ahli jenius oleh generasi tua Benua Timur, menjadi yang terdepan di generasi muda Benua Timur. Dari berbagai petunjuk yang dibocorkan Long Wu, terlihat saat memasuki Death's Abyss, level kultivasinya sudah mencapai Tier 5 - tak terkalahkan di generasi muda saat itu.
Saat itu, level Chen Nan dkk baru Tier 3. Bahkan Meng Ker pun hanya Tier 4, masih jauh tertinggal dari Qian Long.
Setelah hampir dua tahun, sementara Chen Nan dkk berkembang cepat, siapa bilang Qian Long tidak maju? Gurunya adalah Sang Penguasa Kegelapan, sosok terkuat di dunia ini. Mustahil levelnya tidak naik.
Saat ini, Chen Nan jelas bisa merasakan kekuatan Qian Long. Chen Nan pernah mengalami "keuntungan dan kerugian" selama sepuluh ribu tahun, baru bisa memasuki bidang Dewa Raja dalam dua tahun. Tapi bagaimana dengan Qian Long? Karena apa dia bisa?
Memang benar Qian Long adalah jenius langka, tapi alasan utamanya mungkin karena gurunya adalah Sang Penguasa Kegelapan yang memiliki kemampuan luar biasa. Murid ahli Tier yang naik ke bidang Dewa Raja dalam dua tahun, jika tersebar kabarnya, tidak akan dianggap sebagai kecelakaan.
"Chen Nan, luanglah waktu untuk menjenguk adikku." Meski ucapan Qian Long terdengar sedikit dingin dan berat, Chen Nan masih bisa merasakan ketulusan di dalamnya. Dia tahu tentang "salah paham cinta" yang pernah terjadi antara kakak dan adik ini.
"Kenapa kamu sendiri tidak pergi? Kamu yang seharusnya lebih perlu menjenguknya."
"Aku sudah mengunjunginya, tapi hanya dari jauh." Saat mengatakan ini, ekspresi dingin di mata Qian Long mulai pudar, "Kondisi mentalnya sekarang sangat baik. Aku tidak ingin mengganggu kehidupan tenangnya."
"Menghindar bukan solusi. Masalah ini harus dibuka nanti."
Qian Long berkata, "Menurutku 'masalah' itu sebenarnya sudah tidak ada. Aku hanya ingin adikku terus hidup tenang. Takut aku malah membawa masalah untuknya."
Chen Nan tersenyum, "Kalau begitu, kenapa kamu minta aku yang menjenguknya? Tidak takut aku malah bawa masalah? Aku ini sosok bermasalah langka di dunia ini, terlalu banyak lawan kuat."
“Aku hanya berharap Adik bahagia! Chen Nan jika kau berani membuatnya sedih, aku pasti tidak akan membiarkanmu.” Saat itu, Qian Long melesat ke angkasa, membawa awan hitam bergulung-gulung.
“Tunggu!” Chen Nan buru-buru menegur, masih banyak masalah penting yang belum sempat ditanyakan.
“Masih ada urusan lain?” Qian Long berhenti melayang di udara.
“Qian Long kau terlalu terburu-buru, kita kan bisa dianggap teman lama. Seharusnya kita minum anggur bersama dulu, mana mungkin pergi terburu-buru seperti ini?”
“Perubahan dahsyat di dunia, langit dan bumi tidak lagi membentengi diri. Ini momen emas untuk mencari ahli Dewa Raja dan menantang mereka!”
Benar-benar maniak pertempuran, Qian Long sungguh berbeda jauh dari dulu, Chen Nan menghela napas.
“Qian Long, sejak kau menyebut perubahan dunia ini, aku ingin minta ajar. Kau kan murid Sang Penguasa Kegelapan, pasti tahu semua ini adalah rekayasa gurumu. Katanya demi ketenangan langit dan bumi, para ahli langit dipindahkan ke Dunia Ketiga. Tapi kurasa bukan hanya itu alasannya? Mungkin ada alasan lain.”
Mendengar nama Sang Penguasa Kegelapan, mata Qian Long memancarkan ekspresi wajah yang ambigu antara dendam dan hormat. Setelah lama baru menjawab: “Dia sepertinya ingin mengumpulkan ahli langit untuk merenovasi sesuatu. Detailnya aku tidak tahu persis. Sehari sebelum perubahan dunia, dia mengirimku dan senior Shenmo Tanpa Nama turun dari Death's Abyss.”
“Ternyata! Ternyata Sang Penguasa Kegelapan memang punya agenda lain!”
"Guruku pernah mengatakan beberapa hal aneh padaku. Dia bilang jika di dunia ini jumlah ahli berkurang, belum tentu dunia akan benar-benar damai. Jika suatu hari nanti, para ahli dari langit dan bumi dikalahkan telak oleh sekelompok orang mengerikan, harapannya para kultivator bisa bertahan."
"Apa? Dia benar-benar mengatakan itu? Sebenarnya apa yang dia isyaratkan?!" Chen Nan sangat terkejut. Jika Sang Penguasa Kegelapan mengatakan hal itu, pasti itu adalah masalah besar.
Apakah ini sumber kecemasan yang dirasakan bersamaan olehnya dan Yuxin?
"Aku tidak tahu. Guruku bilang itu hanya firasatnya saja. Dia berharap itu tidak menjadi kenyataan, kalau tidak akan sangat merepotkan."
Chen Nan sekarang sudah paham, masalah ini pasti tidak kecil! Siapa itu Sang Penguasa Kegelapan? Jika dia sampai mengucapkan kata-kata seperti itu, pasti akan terjadi peristiwa besar.
"Qian Long, mengapa auramu berubah drastis?"
"Aku..." Qian Long terus-menerus mencibir, memancarkan dingin yang menusuk tulang. Dia membenci: "Tahukah kamu bagaimana aku bisa selamat?"
"Kurasa pasti mengalami beberapa hal yang tidak menyenangkan."
"Guruku memerintah kami tujuh orang untuk saling membunuh. Hanya satu yang bisa bertahan, enam lainnya akan menjadi jatah hidup yang selamat selama setengah tahun!"
Qian Long tidak banyak bicara, namun Chen Nan bisa membayangkan kekejaman saat itu: Rekan yang pernah Hidup dan mati bersama saling membantai, hingga enam orang tewas. Hanya yang selamat, tangan berlumuran darah rekan, bahkan harus mengunyah tulang mereka untuk bertahan. Sungguh tragedi mengerikan! Penderitaan paling mengerikan di dunia, mungkin tak ada yang melebihi ini!
"Mengerikan sekali!" Bayi Naga menggigil.
"Sang Penguasa Kegelapan benar-benar sinting!" Naga Ungu-Emas berteriak: "Dia pasti orang paling jahat di dunia."
Mendengar penilaian ini, Qian Long tidak menghujat seperti yang dibayangkan. Dia menggelengkan kepala: "Kalian tak paham dia. Di satu sisi, aku membencinya sampai mendidih. Kejam, kejam - alasan dia memaksa kami melakukan ini hanyalah untuk melatih sifatku, membuatku lebih tegas. Tapi di sisi lain, aku hormati dia. Dia orang yang bebas dari belenggu hukum dunia, tak peduli pandangan orang. Semua dilihat secara makro. Jika ingin meraih achievement besar, dia berani membantai jutaan dewa-demon, membunuh 10 juta makhluk tanpa berkedip. Dia adalah gila-gilaan sepanjang sejarah yang tak punya hambatan."
Qian Long pergi. Hati Chen Nan tak tenang. Firasat apa yang sebenarnya dimiliki Sang Penguasa Kegelapan? Jika dia tahu akan ada masalah besar, kenapa masih mengambil puluhan ahli Tier? Apakah urusan Dunia Ketiga lebih penting dari ini?
Dalam dua bulan berikutnya, Chen Nan mengalami metamorfosis. Ia memurnikan lima jelmaan dan mengintegrasikannya kembali ke inti tubuhnya.
Pada akhirnya, jelmaan hanyalah teknik sekunder. Setelah memurnikan lima sosok iblis, tubuh gelap Chen Nan menjadi lebih atletis. Kulitnya memancarkan kilau samar, seluruh tubuhnya bagai besi tempa yang menyimpan energi tak terbatas.
Tubuh iblis abadi Chen Nan kini mencapai level baru. Para ahli setingkatnya mungkin sudah sulit melukai tubuh fisiknya. Meski sedang dalam transisi menuju level kesempurnaan Dewa Raja, ia masih belum memahami hukum alamnya sendiri.
"Tak punya hukum alam bukan masalah. Yuxin yang kultivasi Tai Shang Wang Qing Lu - kitab legendaris langit itu, juga tak mensyaratkan pemahaman hukum alam."
Setelah keluar meditasi, Chen Nan menemui Gu Si dan dua naganya, "Kita ke Laut Timur dulu. Setelah kembali, mungkin akan ada pertempuran sengit."
Membuat Chen Nan canggung, Xuan dan Yuxin ternyata datang dan ikut serta.
Ini benar-benar membuatnya bingung. Kali ini ia ingin menemui Long Wu. Membawa dua nona cantik bersama... itu terlalu...
Namun dalam perjalanan, Yuxin dan Xuan berpisah darinya. Mereka ingin menjelajahi berbagai tempat di bumi, merasakan firasat akan munculnya masalah besar.
Saat berpisah, Yuxin berkata pada Chen Nan: "Jika kamu ingin pergi ke wilayah misteri keluarga Du, jangan bertindak gegabah. Jika diperlukan, kita akan mengumpulkan personil yang cukup untuk pergi bersama. Sekarang, resonansiku semakin kuat, firasat mengerikan mungkin akan terjadi dalam waktu dekat. Ini adalah ketenangan sebelum badai."
"Aku paham, kalian juga harus hati-hati."
Chen Nan dan kawan-kawan terbang menuju arah Laut Timur, sementara Yuxin dan Xuan terbang ke arah berbeda.
