Chen Nan terpaku. Di dalam lapisan tanah bawah, darah segar mengalir deras seolah mereka bukan menggali tanah, melainkan daging manusia. Kerangka putih berserakan di mana-mana, disirami percikan merah darah yang menciptakan kontras warna tajam, membuat area bawah tanah ini terasa semakin jahat.
"Bagaimana bisa begini?" Mata Bayi Naga membelalak. Si kecil itu mulai waspada dengan penuh kewaspadaan.
Naga Sakti Ungu-Emas juga menyadari keanehan situasi ini. Si tua nakal berkata dengan suara berat: "Kalau ini adalah tempat yang dijauhi semua kuil agung di wilayah, dijaga oleh banyak ahli dalam aliansi, berarti area ini pasti angker. Kita harus hati-hati."
Bayi phoenix mengangguk keras sambil berdiri di bahu Chen Nan. Tanpa disadari, sebagian api surgawi telah mengalir dari tubuhnya. Jika orang biasa, mungkin sudah dipanggangnya.
Chen Nan mengamati dinding lubang ini dengan cermat, berusaha menemukan petunjuk. Ia menarik beberapa tulang putih dari lapisan tanah, dan setelah diamati ternyata tulang-belulang itu hampir terpa angin, tak diketahui sudah berapa lama eksis disini.
Tapi saat menarik beberapa tulang putih yang diselimuti darah, ia tercengang menemukan tulang-tulang itu terlihat seperti baru: serat dan kilaunya masih jelas, tanpa lubang atau tanda pembusukan sama sekali.
Koeksistensi tulang baru dan tulang-belulang terpa angin - bagaimana bisa?
Tiba-tiba Chen Nan menemukan fenomena aneh: Pada salah satu tulang berdarah, ia melihat esensi sebenarnya. Tulang yang seharusnya terpa angin dan berlubang-lubang itu, setelah tersentuh darah, lubang-lubangnya mulai menutup dengan kecepatan yang sangat cepat, berubah menjadi tulang baru!
Ini...
"Chen Nan terkejut, perubahan ini terlalu jahat! Darah ternyata memiliki efek ajaib seperti ini!" Tiba-tiba dia mengangkat kepala, jantungnya berdebar kencang. "Inikah lokasi Sumber Kehidupan? Kalau tidak, mengapa darah memiliki khasiat dewa seperti ini?"
"Dengan membayangkan tempat ini sebagai lokasi Sumber Kehidupan, semua pertanyaan menemukan jawaban!"
Sekarang, sebuah petunjuk yang sangat jelas terpampang di hadapan Chen Nan.
"Auuung..."
"Dewa berfirman, tidak mungkin kan?"
Jelas, kedua naga juga menemukan masalah yang sama dan memikirkan kemungkinan tersebut.
"Apakah ini lokasi Sumber Kehidupan?" Bayi Phoenix berkedip-kedip dengan mata besarnya bertanya.
Saat ini, Chen Nan tidak menyelidiki mengapa ada begitu banyak tulang belulang atau darah yang merembes dari bawah tanah. Dia ingin segera menyelam ke bawah untuk mencari kebenaran, karena tanpa kecelakaan, Sumber Kehidupan pasti ada di bawah sana.
Semua ini terlalu tak terduga, hampir seperti mimpi yang lancar! Mereka sama sekali tidak mengeluarkan usaha berarti, seolah langsung mencapai tujuan.
Jelas, tiga makhluk suci itu terlalu bersemangat tanpa berpikir panjang. Setelah Chen Nan membuka jalur ke bawah dengan kekuatan sihir, mereka semua bergegas terjun ke bawah.
Saat menyelam ratusan zhang ke bawah, cahaya dewa berkilauan tiba-tiba menghujam. Kedalaman bumi bergetar dengan ganas. Chen Nan, Naga Ungu-Emas, Bayi Naga, dan Bayi Phoenix semuanya terkena sambaran listrik biru menyilaukan. Dua dewa tanah di belakang beruntung bisa menghindari serangan itu.
Dalam seketika, tubuh jasmani tingkat langit Chen Nan yang kuat masih bisa bertahan. Tiga makhluk suci merasakan sakit hebat, tubuh mereka hampir hancur berkeping. Bulu-bulu indah bayi phoenix pun mengembang semua tersengat listrik, terlihat sangat konyol.
Naga Ungu-Emas marah besar, berteriak: "Demi ibuku, siapa yang menyergap aku?!"
Setelah guncangan hebat di bawah tanah, semuanya kembali sunyi. Sama sekali tidak terasa aura penyergap.
Dari permukaan tanah terdengar teriakan-teriakan. Jelas personel penjaga merasakan keanehan di bawah tanah.
Chen Nan menjadi tenang dalam sepersekian detik, mendesah: "Kita terlalu ingin mendapatkan Sumber Kehidupan, jadi bertindak impulsif tadi. Sebenarnya bisa dibayangkan, entah ada Sumber Kehidupan di sini atau tidak, pasti tidak mudah didapat. Kalau tidak, para dewa Barat mungkin sudah menyerbu sejak lama. Buat apa ditempatkan penjaga di atas? Di sini jelas ada kendali yang kuat. Barusan kita hanya memicu kendali paling sederhana di garis luar."
Bayi Naga mengedipkan mata besarnya, mengangguk setuju: "Begitulah."
"Bagaimana? Orang-orang di atas sepertinya menyadari aktivitas mencurigakan di bawah. Lanjut terus?" tanya Naga Ungu-Emas.
"Lanjut. Tapi kalian ikuti dari jauh. Jangan terlalu dekat. Tubuh jasmaniku lebih kuat. Kendali itu belum bisa melukaiku."
Chen Nan memimpin terjun ke bawah, sambaran listrik kuat kembali menghujam. Meski jumlahnya sedikit, sulit memberikan damage signifikan padanya. Ia mengeluarkan senjata legendaris Halberd Fangtian, membabi buta menghujam tanah untuk memecahkan lapisan kendali satu per satu.
Permukaan tanah telah mendidih. Para kuat dari wilayah dewa yang menjaga tempat ini tak ada yang tidak berubah pucat. Setelah melewati zaman yang tak terhitung, tempat ini tak pernah mengalami masalah. Hingga hari ini, mutasi tiba-tiba terjadi. Semua orang gemetar ketakutan.
Mereka tak tahu rahasia apa yang tersembunyi di bawah. Namun sejak dahulu kala, semua tokoh senior sebelum kematian mereka selalu dengan ekspresi tegas memperingatkan penerus: "Sama sekali tidak boleh membiarkan tempat ini celaka! Pertahankan dengan baik! Jangan selidiki, jangan cari tahu!"
Dewi Air Elemental Syralith yang pertama mendekat. Dewi cantik langka dari langit ini kini mengutuk tanpa peduli citra: "Terkutuk! Sebenarnya apa yang terjadi?!" Kegelisahan dan kepanikannya terlihat jelas.
Dari kejauhan, sejumlah dewa-dewa seperti Dewa Tanah Elemental, Dewi Kebijaksanaan, Dewa Cahaya dll semua terganggu, bergegas mendekati lokasi ini.
Di area yang lebih jauh, para dewa senior yang sudah mundur ke belakang layar juga semua terganggu. Kekacauan melanda wilayah dewa. Banyak tokoh senior langka yang jarang muncul berduyun-duyun datang.
Di kedalaman tanah, Chen Nan dan rombongan telah terjun ratusan zhang lebih dalam, mencapai 800 zhang di bawah permukaan. Di sini genangan darah mengalir semakin deras, tulang belulang putih menumpuk. Mereka menyadari aliran darah ini terjadi karena aksi mereka merusak lapisan tanah.
Chen Nan merasakan perasaan absurd, seolah-olah bumi ini benar-benar sebuah tubuh. Namun tulang di dalamnya sudah membusuk, sementara darahnya masih segar. Dia sendiri terkejut dengan pemikirannya ini.
Setelah terus bergegas masuk ratusan zhang, tubuh jasmani Tier Langit Chen Nan mulai kewalahan. Kendali semakin kuat. Sekarang bukan hanya kilat yang menghujam, tapi juga api, tombak es, duri tanah, cahaya putih, dan berbagai mantra terlarang elemental.
Tentu saja, ini sama sekali bukan serangan magis biasa-biasa, melainkan mantra terlarang tingkat Pemusnahan Total!
Setiap serangan magis bisa menghancurkan gunung raksasa dalam seketika menjadi debu. Jika bukan karena tubuh Tier Langit Chen Nan, dewa biasa mungkin sudah hancur berkeping!
Tapi area bawah tanah ini sungguh jahat. Meski semua serangan magis meledak di sini, kedalaman bumi hanya berguncang hebat tanpa mengalami kehancuran total.
Pada kedalaman 1.000 zhang, tirai air biru muda menghalangi jalan, menghadang pergerakan Chen Nan dan kawanannya.
Tirai air biru muda itu berkilau seperti tumpukan safir kristal jernih, sangat memukau. Tapi baik Chen Nan maupun makhluk-makhluk suci, semua merasakan bahaya maut.
Ini jelas bukan perisai air Guardian biasa. Dari energi mengerikan yang mengalir perlahan di dalamnya, kemungkinan besar dibuat oleh ahli Tier Langit!
Chen Nan enggan menyentuh dengan sembarangan, memanggil dua dewa elemen tanah yang dikendalikan mentalnya, lalu menempelkan kedua tangannya di punggung mereka. Ia memerintahkan mereka menggunakan bakat alami untuk mengamati situasi sekitar secara detail.
Ini adalah jurus rahasia teknik leluhur keluarga Chen. Dua dewa elemen tanah yang dikendalikan itu menjadi perpanjangan tubuh Chen Nan. Bakat mereka kini menjelma menjadi bakat Chen Nan. Dalam sepersekian detik, ia merasakan segala sesuatu di kedalaman bumi dengan jelas.
Seluruh pemandangan dalam lapisan tanah tercermin jelas di matanya. Rangkaian tulang belulang tanpa pola tersebar di tanah, sementara jaringan "pembuluh darah" seperti sarang laba-laba juga menyelimuti bumi ini, penuh vitalitas dan energi kehidupan.
Yang membuat Chen Nan terkejut, semua "pembuluh darah" ini saling terhubung! Setelah melalui beberapa "pembuluh utama", semuanya berkumpul di tirai air biru di kedalaman bumi ini!
Tempat ini persis seperti jantung raksasa!
Chen Nan memasukkan kedua dewa elemen tanah ke dalam inner world-nya, mulai terus-menerus menghancurkan kendali di sekitar tirai air, mengamati jantung raksasa ini dengan saksama.
Ukurannya mencapai radius ribuan zhang, bentuknya mirip jantung. Meski pembuluh darah besar yang dipotong Chen Nan mengeluarkan banyak darah, mereka bisa menyambung kembali dengan cepat.
“Dengan mengamati seksama, setiap beberapa saat jantung biru raksasa ini berdenyut kuat. Gelombang mengerikan yang terpancar saat itu membuat orang gemetar ketakutan.”
“Saat Chen Nan dan kawan-kawan nekat mengintai jantung biru itu, semua orang di permukaan tanah sudah kewalahan. Banyak dewa Barat tiba di sana, semua orang sedang mencari di lembah bunga ini.”
“Namun lubang yang dibuat Chen Nan sudah tertutup rapat, menghilang tanpa jejak. Akhirnya, beberapa senior memberi perintah tegas: beberapa dewa utama harus turun ke bawah tanah untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.”
“Chen Nan dan tiga makhluk suci mengitari jantung raksasa dari segala arah. Di satu sisi, mereka menemukan keanehan: ada bercak sebesar ibu jari yang cahayanya pudar di dinding cahaya biru, kontras dengan sekitarnya.”
“Ya Tuhan! Ulat, ada ulat!” teriak Bayi Naga panik.
“Seekor ulat sepanjang jari, tubuhnya transparan seperti giok pualam. Dialah yang menggerogoti tirai air biru ini, membuat retakan halus. Sebagian tubuhnya sudah menyembul keluar.”
"Tapi, ulat putih sehalus giok ini tampaknya sudah kelelahan, lesu merayap di sana, sepertinya tidak bisa bergerak sama sekali. Namun, jelas terasa getaran kehidupan darinya, sepertinya merasakan kedatangan Chen Nan dan kelompoknya, sedikit bergerak, memandang dengan bingung ke satu manusia dan tiga makhluk suci dengan mata ulatnya, lalu tiba-tiba gemetar ketakutan, seluruh tubuhnya seolah mengalami kejang.
Naga Ungu-Emas mengusap dagunya, berkata dengan bingung: "Ulat ini... sepertinya punya kecerdasan, sangat takut pada kita."
Chen Nan tidak seceroboh Naga Ungu-Emas, saat ini dia dalam kondisi waspada seperti menghadapi musuh besar. Ingatlah bahwa tirai air biru di atas memancarkan energi tingkat langit! Ulat giok putih ini bisa menggerogoti hingga membuat celah, sungguh mengerikan!
Namun, setelah menunggu lama, ulat giok putih itu tidak menyerang mereka, malah menunjukkan ketakutan yang hampir putus asa. Chen Nan merasa heran, kemudian melihatnya tampak kehabisan tenaga, seolah mulai memahami sesuatu.
Dengan cepat dia mengeluarkan kotak giok dari dunia dalam tubuhnya, memasukkan ulat giok putih ke dalamnya, lalu menggunakan kekuatan magis besar untuk memberikan 13 lapis segel berturut-turut, mencegah energi luar masuk.
Naga Ungu-Emas juga teringat peristiwa ulat giok putih menggerogoti kekuatan tingkat langit, membuat punggungnya langsung basah oleh keringat dingin.
"Kakek tua! Ada kakek tua!" Bayi Phoenix berteriak kaget. Berdiri di bahu Chen Nan, salah satu matanya yang mirip phoenix kebetulan melihat pemandangan di dalam melalui celah yang digigit ulat giok putih.
Chen Nan terkejut sejenak, buru-buru mengamati.
Ternyata, jantung biru misterius yang besar meski terhubung dengan banyak pembuluh darah, di dalamnya sama sekali tidak ada setetes darah. Setiap tetes darah yang masuk seketika berubah menjadi energi dahsyat. Fluktuasi energi tingkat langit pada tirai air biru itu, sumbernya justru berasal dari suplemen terus-menerus ini.
Jantung itu berongga, di dalamnya terdapat ruang hampa luas. Namun tepat di pusat ruang hampa itu, melayang tubuh yang mirip mumi kering.
Seorang lelaki tua keriput bertubuh kurus kering. Rambut putihnya jarang-jarang, kulit wajah penuh kerutan, kedua mata tertutup rapat, hidung mancung, dengan janggut kambing tipis. Ia meringkuk diam di ruang hampa, pakaiannya sangat kuno hingga tak bisa dikenali zaman apa, berantakan, sama sekali tidak diperhatikan.
Tapi justru orang tua tak mencolok ini, membuat Chen Nan dan tiga makhluk suci merasakan getaran krisis dahsyat. Bukan seperti orang tua lemah, melainkan lebih mirip monster buas zaman purba paling ganas!
Naga Sakti Ungu-Emas, bayi phoenix, dan bayi naga serentak melihat ke tangan Chen Nan. Chen Nan pun refleks menatap kotak giok di tangannya, ekspresinya sangat kaku. Ia menelan ludah kuat-kuat: "Tidak mungkin... Kebetulan banget? Bapak tua ini... Ulat giok putih ini jangan-jangan... Ada hubungan?!"
"Firman Dewa, kita... kita sepertinya benar-benar melakukan kesalahan."
"Naga Ungu-Emas juga merasa mulutnya kering," dia gagap, "Aku rasa kita telah membuat MASALAH BESAR-BESAR-BESAR!"
"Benarkah?" Bayi phoenix terbang ke atas kepala Chen Nan, menjauh sedikit dari kotak giok dengan wajah takut.
"DORON!"
Dewa Barat di atas memicu kendali, dengan panik bergegas turun.
Chen Nan melihat bapakku kecil di dalam jantung biru itu, lalu menatap kotak giok di tangannya, merasa pusing. Akhirnya dia pasrah berkata: "Ayo kita pergi dari sini."
Sambil berkata demikian, dia menyambar Halberd Fangtian-nya, berteriak ke beberapa makhluk suci: "Ikuti aku!"
Senjata keji legendaris itu membuka void, menciptakan jalur ruang pemanfaatan!
Orang-orang kolot di tanah membuka mata seketika: "Cepat cari di ruang sekitar! Sepertinya ada yang membuka void kabur!"
Langit tiba-tiba dipenuhi dewa-dewa beterbangan, sayap malaikat Barat menutupi langit.
Tapi Chen Nan kabur sangat jauh. Dengan bantuan Halberd Fangtian, dia membuka jalur ruang sepanjang 100 li, lalu kembali diam-diam ke tempat tinggal.
Dua hari kemudian, informasi ini baru mereda. Para orang kolot di wilayah dewa masih kesal gagal menangkap musuh, tapi tak bisa berbuat apa. Akhirnya tidak ada perubahan menggemparkan yang terjadi, membuat hati mereka yang melayang akhirnya sedikit tenang.
Saat ini, Chen Nan sedang saling pandang bingung dengan cacing giok putih, dikelilingi tiga makhluk suci.
"Sekarang mereka berada di Void absolut, tanpa sedikit pun fluktuasi energi yang bisa masuk. Hingga saat ini Chen Nan masih merasa tidak tenang, khawatir Giok Putih misterius ini mungkin bisa menyerap energi. Diam-diam dia memanggil Tian Gui untuk berjaga di bayang-bayang."
Chen Nan pertama kali mengirimkan gelombang spiritual: "Kami tidak bermaksud menghina, hanya mencari Mata Air Kehidupan yang kebetulan masuk ke sana."
Namun Giok Putih tidak bereaksi, matanya masih memancarkan ketakutan.
"Sepertinya Anda pasti tokoh besar. Jangan-jangan ini wujud transformasi senior di dalam Jantung Biru itu?"
Mendengar ini, Giok Putih langsung bergetar, seolah terkejut.
Melihat reaksinya, Chen Nan dan tiga makhluk suci terkejut—apakah tebakan mereka benar?
Tapi melihat ketakutannya, Chen Nan mulai berharap. Sepertinya serangga misterius ini sedang dalam kondisi paling lemah. Bisakah langsung dipukul sampai mati? Sekali pukul selesai! Mau serangga atau kakek keriput misterius itu!
Giok Putih gemetar ketakutan, mengirim gelombang spiritual: "Kau ingin membunuhku?!"
Chen Nan kaget bukan main—bukan hanya karena tiba-tiba berkomunikasi, tapi juga karena makhluk itu sudah mendeteksi rencananya lebih dulu.
"Tidak ada hal seperti itu, mana mungkin saya melakukan itu? Saya sedang berpikir cara melepasmu untuk menghilangkan salah paham antara kita."
“Kau takkan bisa membunuh akar kehidupanku, tapi saat ini aku sangat lemah. Kau bisa menghapus semua usahaku selama ini menjadi debu! Jika kau melepaskanku, aku pasti akan membalasmu di kemudian hari - bahkan jabatan sebagai penguasa langit Barat pun bisa kuberikan! Jika tak puas, tak mustahil langit Timur pun bisa kuberikan!”
"Kakek sialan!" Naga sakti ungu-emas ini diam-diam terkejut, latar belakang apa sebenarnya cacing tua ini sampai berani mengeluarkan tantangan gila seperti ini?
Chen Nan juga merasa panik sekaligus sakit kepala, bagaimana bisa dia mengusik sosok dengan latar belakang menyeramkan seperti ini? Masalah kali ini benar-benar rumit.
"Siapa sebenarnya leluhur ini?" Pertanyaan bayi phoenix itu menggema di hati semua orang.
"Tak perlu kalian tahu identitasku. Yang pasti, kekuatanku setara dengan janjiku tadi."
Melihat nada bicara si cacing ini, Chen Nan dan kawan-kawan merasakan absurditas yang tak masuk akal, tapi mereka terpaksa memprioritaskan ini.
"Baik, aku takkan mengurung senior. Aku akan cari cara membebaskan tubuhmu." Tanpa memberi kesempatan bicara lagi, Chen Nan langsung menyegelnya ke dalam kotak giok.
Setelah menambahkan 13 lapis segel pada kotak giok, Chen Nan larut dalam kontemplasi. Naga ungu-emas dan Bayi Naga hanya bisa terpaku - bukannya dibebaskan, malah disegel berlapis-lapis?
“Si pemalas ini memang memiliki latar belakang yang menakutkan. Tapi aku tidak percaya ucapannya, meski kita bebaskan dia, kalau kekuatannya benar-benar pulih, mungkin dia akan membasmi kita. Orang penting dengan latar belakang besar seperti ini tak mungkin membiarkan kita yang pernah 'membandingkan' dirinya tetap hidup. Kalau tidak, kedepannya akan jadi bahan omongan yang memalukan.”
“Lalu apa rencanamu?” Naga sakti ungu-emas bertanya.
Chen Nan larut dalam kontemplasi lama, akhirnya berkata: “Bagaimana kalau kita suruh Tian Gui mencongkel jantung biru itu dan mengirimnya ke wilayah misteri keluarga Du?”
“Firman Dewa, a-aku mendukung!” Bayi naga bersemangat.
“Auuung...”
Naga sakti ungu-emas langsung meraung seperti serigala.
Gagasan ini benar-benar gila. Tiga makhluk suci yang Suka Mengacau ini justru bersorak histeris.
Chen Nan memutuskan menunggu situasi stabil sebelum memerintahkan Tian Gui menggali jantung.
Harus diakui, beberapa si pemalas ini benar-benar bertindak gila-gilaan.
Itu kan forbidden zone rahasia wilayah dewa!
Baru beberapa hari, Tian Gui sudah dikerahkan. Meski tengkorak tua ini sangat enggan, dia tak bisa melawan tekad Chen Nan. Namun beberapa kali percobaan membuatnya ketakutan - jantung biru laut raksasa itu mengandung kekuatan mengerikan, bahkan dengan level kultivasinya yang sudah mencapai langit, dia tak berani menghadapinya langsung.
Akhirnya, atas saran Chen Nan, Tian Gui melakukan aksi yang membuat seluruh wilayah dewa menjadi gila-gilaan.
Pada suatu malam gelap, dia membuat semua Guardian pingsan, awan hitam tebal menyelimuti area tersebut, kemudian dia membuka inner world-nya, dengan menggunakan teknik dewa tingkat langit, dia memasukkan lembah bunga seluas puluhan li ke dalam wilayah hantu miliknya, meninggalkan lubang besar di tempat asalnya.
Keesokan harinya, wilayah itu benar-benar berubah jadi lautan api!
Ini sungguh gila-gilaan! Lembah rahasia yang dijaga selama ribuan tahun tiba-tiba lenyap tanpa jejak!
Chen Nan tidak berhenti sejenak pun. Pedang Iblis Putus Asa dari wilayah misteri keluarga Du bagai selalu menghembuskan hawa dingin di lehernya, membuatnya setiap hari merasakan ancaman kematian.
Kali ini, kesempatan tak terduga muncul, dia memutuskan untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya.
Tanpa gerakan berlebihan, setelah membawa Tian Gui masuk ke wilayah misteri keluarga Du, atas perintah Chen Nan, lembah bunga seluas puluhan li itu jatuh bergemuruh dari wilayah hantu, dalam sekejap mengubur Pedang Iblis yang bersinar terang dan memancarkan hawa pembunuhan tak berujung itu di bawahnya.
Dari bawah lembah bunga terdengar raungan Pedang Iblis dan gelombang kekuatan dahsyat dari mantra-mantra di sekitarnya. Sepertinya sedang melawan sesuatu dengan sengit!
Chen Nan bersiap menunggu dengan khidmat di wilayah misteri keluarga Du. Dia tahu Sang Raja Pembunuh Hei Qi mungkin akan menyeberang ke dunia ini dalam hitungan hari. Dia perlu menunggu momen emas untuk melepaskan Cacing Giok Putih itu...
