Peta Dewa-Iblis yang Misterius!
Ia menyimpan terlalu banyak rahasia. Kebangkitan Chen Nan berkaitan langsung dengannya, namun hingga kini masih belum sepenuhnya dipahami betapa besar rahasia yang terkandung di dalamnya?
Dari sembilan gerbang kabut, baru dua yang terbuka. Gerbang pertama berisi roh dewa-iblis yang tak terhitung, bahkan ada gurun kuno yang melayang menyimpan harta seperti Mata Air Kehidupan.
Gerbang kabut kedua tidak serumit itu. Di Void yang sunyi hanya ada peti mati merah darah raksasa, lebih besar dari peti hitam penyegel Huangtian. Gelombang lemah terus memancar, entah sudah berapa lama ia berhenti di sini!
Inilah hal yang paling mengejutkan Chen Nan!
Apakah ada orang yang tertidur di dalamnya?
Ataukah menyegel seseorang, atau mungkin menyegel seorang "Langit"?
Tak bisa diprediksi!
"Saat peti batu yang menyegel Huangtian dan makam bawah tanah memasuki ruang ini, seolah langit dan bumi terbalik. Seluruh Void yang awalnya sunyi tak bisa lagi mempertahankan ketenangan, bergolak seperti air mendidih!"
Peti batu yang menyegel Huangtian berguling-guling hebat. Dari dalam terdengar raungan bergema-gema, seolah-olah Huangtian akan segera lolos dari segel!
"Ayah!"
Kongkong memanfaatkan kesempatan untuk melepaskan diri dari belenggu peti batu. Lincah seperti kelinci kecil, dia melesat beberapa langkah ke depan Chen Nan. Swoosh! Tubuhnya langsung bersembunyi di belakang sang ayah.
"Langit luas bumi luas, tapi Ayah yang paling hebat! Aduh, Ayah, aku sangat merindukanmu! Tadinya ingin menemukan Kakek duluan, tapi malah jatuh ke tangan bajingan ini. Ayah, cepat segel dia!" Bocah itu bersemangat, sama sekali tak terlihat takut.
Chen Nan menggenggam erat Halberd Fangtian di tangannya. Mata halberd memancarkan cahaya mistis. Di tengah Void, dia mulai menggoreskan simbol-simbol kutukan rumit berenergi yang berpendar cahaya keemasan, menyelimuti peti batu raksasa yang terus bergolak.
"Tempat apa ini?! Ini bukan inner world kalian, sudah terlepas dari enam dimensi!" Raungan Huangtian bergema di Void tak bertepi. Suaranya mulai panik: "Mengapa aku tak bisa merasakan ujung ruang ini? Mengapa aku merasakan kedalaman waktu yang tak terjangkau?!"
Dalam cahaya spektakuler, talisman tak terhitung berjatuhan di atas peti batu raksasa, menghentikan goyangan peti yang berguling-guling, mengikatnya erat di Void.
"Mau mengikatku? Tidak semudah itu!" Huangtian sepertinya mulai sedikit tenang, mulai menghadapi segel Chen Nan. Dari dalam peti batu menyebar aura kabut bercahaya pekat, seolah memiliki korosivitas kuat. Meski tak bisa merusak peti, tapi efektif menghilangkan talisman di atasnya.
Sinar-sinar bermunculan lalu hancur, talisman satu per satu terpecahkan!
"Ayah kita kolaborasi!"
Melihat situasi ini, Kongkong kecil tiba-tiba bergemuruh mengeluarkan cahaya dewa menyilaukan, tubuhnya berubah menjadi pedang ilahi!
"Ayah, aku spesialisasi memecahkan segel, tentu juga tahu cara menyegel! Salurkan segel yang ingin kau pasang padaku, biarkan putra terpintarmu yang menyegel bajingan ini!"
Chen Nan tak ragu, meraih pedang ilahi wujud Kongkong, kekuatan terkunci kembali dilepaskan!
Cahaya dewa pelangi menyelimuti Void, terus berkumpul ke arah peti batu. Peti seolah diikat 10.000 sinar warna, tak bisa lagi bergoyang. Kabut berwarna pekat yang mengalir dari peti pun terpaksa mundur.
Talisman tak berujung menghujani peti batu, menguncinya dengan erat.
Kali ini benar-benar berhasil diikat!
Tentu terutama karena keberadaan peti batu itu sendiri yang mengunci Huangtian mati-matian, membuatnya tak bisa mengeluarkan kekuatan.
Suara Huangtian bahkan sulit terdengar keluar.
Apakah semuanya akan berakhir seperti ini?
"Braak!" Suara berat menggema dari peti mati beraura darah raksasa, gemanya seolah datang dari zaman kuno, mengguncang konsentrasi Chen Nan dan Kongkong hingga bergetar.
Kongkong tiba-tiba berubah menjadi boneka porselen secantik pualam, gesit berlari ke belakang Chen Nan sambil memanggul pahanya berbisik, "Ayah, menurutku kita cuma mengunci yang kecil. Sepertinya ada yang lebih besar di sini, jangan-jangan ayahnya Huangtian?"
Mendengar ucapan kekanak-kanakan itu, Chen Nan hampir tertawa. Apa yang dipikirkan bocah ini seharian?
"Braak!"
Dentuman berat kembali menggema, peti mati beraura darah raksasa itu berguncang hebat, membuat seluruh ruang hampa ikut bergejolak.
Ini apa sebenarnya? Jangan-jangan ada sosok mengerikan yang bersembunyi di dalamnya?
Tutup peti mati beraura darah tiba-tiba terlempar ke atas, pancaran aura pembunuh yang tak terucapkan menyembur keluar. Ruang hampa itu seketika berubah menjadi sangat mencekam.
Peti batu Huangtian yang sudah diam tiba-tiba bergetar hebat, seolah merasakan sesuatu. Gelombang kekuatan spiritual terus memancar, namun karena pengaruh kekuatan segel, gelombang itu terlalu lemah untuk terdengar jelas apa yang sedang diteriakkan.
Chen Nan menahan napas, melindungi Xiao Kongkong di belakangnya, memegang Halberd Fangtian sambil memantau peti darah raksasa yang terbuka. Dia menanti kedatangan badai dahsyat, menurut firasatnya seolah ada iblis purba bersembunyi dalam peti darah ini!
"Huss!"
Angin kencang mengamuk, kabut darah menyebar tak terhingga, area sekitar peti dipenuhi warna merah darah!
Aura mengerikan menerpa wajah mereka, sang iblis purba muncul!
Saat kabut merah mengalir deras, cakar hitam sepanjang belasan zhang muncul dari peti, urat-urat hijau menonjol seperti naga yang melilit. Jika diabaikan warnanya, bentuknya mirip tangan manusia raksasa, namun kukunya panjang dan tajam seperti cakar binatang, memancarkan kilatan cahaya dingin sepanjang 1-2 zhang.
Cakar itu langsung meraih peti batu yang menyegel Huangtian, menariknya dengan kasar hingga akhirnya peti batu itu tertelan ke dalam peti darah raksasa - peti menelan peti!
Kemudian terdengar "Bang!" keras saat peti darah raksasa itu menutup!
Hanya menyisakan bayangan penuh teka-teki. Milik siapakah cakar hitam seperti hantu itu? Chen Nan sama sekali tak paham. Baru saja dia merasakan gelombang kekuatan jahat tingkat ekstrem, selain itu tak ada deteksi khusus.
Mata Dewa sama sekali tak bisa menembus peti darah raksasa itu, mustahil melihat pemandangan di dalamnya.
"Braak braak braak!" Peti aura darah raksasa tiba-tiba berguncang hebat, seolah ada sesuatu yang meronta-ronta di dalamnya.
Kemudian Chen Nan dan Kongkong mendengar suara batu pecah, sepertinya peti batu yang menyegel Huangtian telah hancur, membuat ayah dan anak ini langsung memasang kewaspadaan ekstra.
Tapi suara yang muncul berikutnya melampaui imajinasi mereka.
Tertawa sinis yang membuat bulu kuduk merinding, terdengar sebentar: "Hehe!"
Lalu mereka mendengar jeritan mencekam Huangtian: "Tidak... Bagaimana bisa... Tidak!"
Disusul suara tulang remuk dan teriakan panik Huangtian yang mencapai puncak: "Aaa——"
Meski terhalang peti aura darah, Chen Nan seolah mencium bau anyir darah yang menusuk hidung!
"Grak grak..."
Suara ini membuat merinding, seperti monster buas sedang mengunyah daging tulang!
Aura kekejaman dan darah menyergap bak menerkam!
"Ayah... Ayah... Kita pergi dari sini yuk..." Kongkong kecil menarik-narik helai jubah Chen Nan, berbisik pelan-pelan dengan wajah pucat pasi.
Jeritan Huangtian semakin melemah, tapi suara gigi menggerus dan tulang retak justru semakin menusuk telinga. Sungguh membuat bulu kuduk merinding, mengingat yang terkunci di peti itu adalah seorang "Huangtian"!
Sekarang... Ternyata dilahap oleh pembunuh kejam tak dikenal!
Ini sebenarnya monster apa sih?!
Jerit mengerikan Huangtian sangat singkat, hanya berlangsung sebentar sebelum menghilang total. Selama setengah shichen berikutnya, terdengar suara gigi menggeretak tulang dan daging.
Chen Nan mendengarkan dengan khidmat selama setengah shichen, sementara Xiao Kongkong malah menghipnosis dirinya sendiri hingga pingsan.
Setelah setengah shichen, suara mengerikan itu lenyap. Peti mati berdarah raksasa memancarkan aura dingin yang mencekam sebelum tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Seluruh ruang pemanfaatan berubah menjadi sunyi tak bertuan, tanpa secuil suara pun.
Lapisan dasar makam yang tertelan sedang didekomposisi tanpa suara, berubah menjadi cahaya-cahaya lemah yang berhamburan. Semua batu pondasi makam dihancurkan dalam sekejap, seolah ruang ini tak mengizinkan keberadaan kotoran asing sekecil apapun!
Hanya peti mati berdarah raksasa yang misterius dan mengerikan itu yang masih melayang tenang di Void tak berujung, bagai penguasa dunia mati suri ini. Meski sunyi, keganasan luar bajangannya telah menyebar ke segala penjuru!
Akhirnya, kekuatan tak kasat mata yang misterius dan mengerikan mendorong Chen Nan dan Xiao Kongkong, melemparkan mereka keluar dari ruang ini dengan paksa.
Cahaya spektakuler terus berkedip-kedip. Chen Nan dan yang lain muncul di depan Gerbang Kekacauan kedua. Meski pintu kedua ini masih terbuka, sebenarnya aura darah telah menutup jalur eksklusif masuk-keluar, seolah ingin mengunci ruang mengerikan itu beserta peti mati berdarah yang menakutkan selamanya di dalam!
“Ayah, terlalu berdarah, terlalu menegangkan! Hati kecilku berdebar kencang sampai 'Bruuk-bruuk' tak berhenti. Ayah, monster apa sih yang Ayah pelihara itu? Apa Ayah setiap hari memberinya makan di Diagram Tai Chi?” Bocah ini tersadar dari hipnosisnya, jelas sedang bercanda dengan Chen Nan.
Chen Nan memberinya jeweran, “Mulut lancang!”
“Ini kan cara mempererat hubungan emosional dengan Ayah?” Si kecil tersenyum genit, memang cukup menggemaskan.
Tanpa sengaja, Chen Nan menemukan peti mati berdarah terukir di samping gerbang kabut kedua. Hatinya berdebar, merobek dimensi, langsung melesat ke gerbang kabut pertama. Setelah memeriksa dengan cermat, ternyata di sekitar gerbang kabut terukir deretan nisan dan sumber energi hidup yang bergelora!
Ia merasa telah sangat ceroboh. Rupanya gerbang kabut itu sudah memberi petunjuk tentang apa yang ada di dalamnya.
Dengan membawa Kongkong, ia menggunakan kekuatan sumber ruang-waktu untuk muncul cepat di depan gerbang kabut ketiga. Tapi... tak ada tanda apapun. Ia melanjutkan ke gerbang keempat, tetap tak ada tanda!
Chen Nan tak mau menyerah. Saat tiba di gerbang kabut kelima, kali ini ia terkejut dan terdiam!
Ada tanda! Ukiran seorang pria yang pernah ia temui sebelumnya!
Di gerbang kelima ternyata terukir bayangan Shen Dugu Baitian!
