"Awan hitam bergerak, Enam Jalan gemetar!"
"Pada detik ini, semua penguasa di Enam Jalan Besar merasakan aura tak biasa. Mereka menangkap firasat: sesuatu yang istimewa terjadi di enam dimensi."
"Pintu Lun Hui berdiri kembali! Di Dunia Ketiga, Diagram Tai Chi memancarkan cahaya emas-hitam yang terus berkedip. Pintu reinkarnasi mulai stabil!"
"Pintu Lun Hui terkunci permanen di dalam Diagram Tai Chi!"
Sang Penguasa Kegelapan dan Xuan Huang membuka medan perang baru di atas awan timbal tak berujung! Pertempuran sengit yang paling ditakuti dan dinantikan oleh semua ahli Tier Langit akhirnya dimulai, dengan kedua pihak terkuat dari Enam Dimensi ini menunjukkan momentum yang benar-benar menggemparkan!
Namun, kondisi pertempuran mereka saat ini tidak bisa dipantau karena kabut kuning penuh aura pembunuh dan energi gelap mencekam telah sepenuhnya menenggelamkan langit!
Semua orang merasakan tekanan dahsyat yang tak tertahankan. Bahkan ahli Tier Langit pun gemetar ketakutan, seolah dua makhluk raksasa purba sedang menghancurkan dunia. Aura berat dan menakutkan itu membuat semua orang hampir kehabisan napas!
Meski Mata Dewa tak bisa menembus zona energi kacau ini, tak ada yang berani dash ke langit mendekati medan perang. Mereka sementara menunggu hasil pertempuran, tak satu pun berani nekat mengintip dari dekat.
Bagaimanapun, status kedua pihak ini terlalu tinggi. Kekuatan penghancuran mereka termasuk yang terkuat di Enam Jalan. Tak ada yang mau jadi umpan percuma!
Di bawah, medan perang lain yang tak kalah unik berhasil menyedot perhatian massa. Karena pertarungan Sang Penguasa Kegelapan vs Xuan Huang tak terlihat, semua mata kini tertuju pada pertempuran Chen Nan sang Dewa Waktu melawan Dewa Ruang.
Chen Nan bergerak sangat lambat, bahkan lebih lambat dari orang tua yang sudah sangat uzur. Tapi gerakannya tetap presisi, mendarat tepat di titik vital kedua dewa tersebut.
“Dewa Waktu sudah lama mimisan deras, Dewa Ruang seperti panda dengan lingkaran hitam di mata, kedua matanya menghitam dan membengkak akibat pukulan.”
Kedua dewa itu matanya hampir menyemburkan api! Mereka adalah Dewa Waktu dan Dewa Ruang, pengendali kekuatan ruang-waktu. Tapi kini justru terkena serangan balik dari kekuatan itu, terkunci di sini, seakan akan terpenjara selamanya sebagai target hidup Chen Nan.
Ini adalah situasi yang sangat memalukan. Para elit dari dewa-dewa Barat, yang dijuluki anak kesayangan kekuatan ruang-waktu, ahli Tier Langit yang langka kemampuannya, malah dipukuli habis-habisan oleh seorang adik kelas. Sungguh kehilangan muka total!
Dari kejauhan, para ahli Tier Langit lainnya tertegun mulut menganga.
Jantung Waktu dan Jantung Ruang hampir sepenuhnya melepaskan diri dari mereka, seakan akan menghapus cap yang mereka tinggalkan.
Kedua dewa tahu tidak bisa terus seperti ini. Bukan sekadar masalah gengsi, ini bisa memicu konsekuensi mengerikan!
Keduanya menyemburkan darah esensial—konsentrat kekuatan vitalitas asli mereka: Vitalitas Waktu dan Vitalitas Ruang!
Dua semburan vitalitas itu menyirami Jantung Waktu dan Jantung Ruang, membuat pergerakan dua relik suci ini melambat, seakan ingin menyelam kembali ke kedalaman tubuh mereka.
“Dorr!”
“Dorr!”
Mereka menyemburkan darah esensial lagi! Jantung Waktu dan Jantung Ruang yang awalnya bersinar kini meredup, segera terbelenggu!
Tapi, ini membuat semua orang di kejauhan semakin merasa tak terduga. Bagaimanapun, kedua orang ini adalah dua Dewa Leluhur yang sangat terkenal, murid langsung Dewa Ruang-Waktu, berani melawan Sang Penguasa Kegelapan yang terluka parah. Tapi sekarang mereka memuntahkan darah. Awalnya semua orang tidak mengerti penyebabnya, mengira ini karena dipukuli Chen Nan!
Ini benar-benar menjadi bahan tertawaan terbesar!
Dua Dewa Leluhur yang terhormat, malah dihajar oleh seorang adik kelas muda!
Ketika Jantung Waktu dan Jantung Ruang ditekan total oleh tiga hembusan kekuatan vitalitas asli dari dua dewa ini dan masuk kembali ke tubuh mereka, mereka akhirnya bisa bergerak! Tapi gerakannya hanya seperti Chen Nan, seolah-olah bergerak di lumpur terburuk.
Ruang ini masih terkunci. Tapi ketiganya adalah ahli kekuatan ruang-waktu. Sekarang mereka bisa bergerak perlahan, melakukan pertarungan hidup-mati.
Karena kecepatan diperlambat, pukulan dan telapak tangan mereka tidak sebrutal dulu, daya rusaknya juga tidak semenakutkan sebelumnya.
Ketiganya seperti melukis Tai Chi, gerakan mereka sangat lambat. Banyak ahli Tier Langit hanya bisa saling pandang bingung. Setelah lama baru mengerti bahwa area itu telah menjadi ruang diam abadi. Hanya yang menguasai kekuatan ruang-waktu yang bisa masuk, atau akan terikat selamanya di sana.
Pertempuran yang terlihat lambat ini justru mencapai tingkat risiko paling mematikan.
"Meski melawan dua orang, Chen Nan membuat dua Dewa Leluhur hampir panik. Keduanya biasanya tidak pernah bertarung jarak dekat dengan orang lain, selalu menggunakan kekuatan dahsyat ruang-waktu dari kejauhan. Dalam arti tertentu, mereka adalah 'Mage'! Sekarang, memaksa dua Mage luar biasa kuat mengorbankan spesialisasi sihir mereka untuk bertarung fisik jarak dekat dengan seorang pejuang tangguh, mana mungkin mendapat keuntungan?"
Ini benar-benar menyerang lawan dengan kelemahan sendiri!
Chen Nan "lambat" menghindari tinju Dewa Waktu, lalu perlahan menendang dengan kaki kanannya, telapak kaki bergerak malas mengarah ke pinggang dan perut Dewa Waktu.
Dewa Waktu berkeringat dingin. Meski tendangan itu sangat lambat, dia tetap tidak bisa menghindar karena gerakannya sama lambatnya, dan kurang lihai dibanding lawan. Titik vitalnya nyaris terhindar, tapi justru ini lebih memalukan - saat dia memiringkan badan, telapak kaki lawan menghujam keras ke pantatnya!
"Braak!"
Bagi Dewa Leluhur perkasa, ini sungguh aib paling memalukan!
"Aaaaa..." Dewa Waktu berteriak malu dan marah.
Dewa Ruang juga tak kalah menderita. Dia juga bukan pejuang ahli bertarung fisik. Sebagai Dewa Leluhur sihir ruang, pertarungan jarak dekat ini membuatnya menyesal.
“Braak!” Sebuah tendangan selangkangan, meski gerakannya sangat lambat, tapi dia sama sekali tidak bisa menghindar sepenuhnya. Saat kena serangan, wajahnya langsung pucat pasi, disusul raungan menyayat hati bak makhluk non-manusia: “Auuung……”
Dari kejauhan, para ahli Tier Langit berkeringat dingin. Pertempuran kali ini benar-benar tidak biasa! Dua Dewa Leluhur yang merupakan tokoh top di langit... mereka bisa dipermalukan seperti ini!
Di lapisan langit tertinggi, pertarungan sengit antara Sang Penguasa Kegelapan dari zaman kuno dengan Xuan Huang Legendaris terus bergulir, memancarkan aura mengerikan yang tak berujung. Ini adalah pertempuran paling dahsyat sejak zaman purba. Tapi karena para ahli Tier Langit belum bisa menyaksikan langsung, justru pertarungan aneh di bawah ini yang berhasil menyedot perhatian mereka!
“Braak!”
“Auu……”
“Doron!”
“Aah……”
Kedua dewa terus-menerus kena jurus brutal, terutama serangkaian tendangan selangkangan yang membuat wajah dua Dewa Leluhur itu menghijau!
Ditambah lagi dengan pukulan-pukulan cepat ala tinju terbang yang membuat wajah mereka babak belur, darah mengalir deras, benar-benar dalam kondisi terjepit.
Para ahli Tier Langit tertegun. Ini benar-benar pertarungan Dewa Leluhur tingkat atas? Ini lebih mirip perkelahian preman pasar! Sama sekali tidak ada gaya bertarung para ahli sejati.
Suasana hening sesaat, tiba-tiba pecah oleh gelak tawa riuh. Pasalnya, Dewa Waktu kini ditunggangi Chen Nan layaknya kuda, sementara Dewa Ruang yang sedang ditarik-tarik itu hampir terjungkal!
Di ruang abadi yang terkunci setelah terpenjara, semua skill tidak berguna lagi, ruang-waktu diblokade! Serangan fisik sederhana paling efektif!
Dua Dewa Leluhur yang malang ditumbangkan Chen Nan ke tanah, terus diinjak-injak! Tentu saja, "penghinaan" ini hanya dua kali injakan per menit. Tapi bahkan seperti ini sudah lebih dari cukup!
Meski di ruang statis ini mustahil menggunakan kekuatan maksimal untuk menghancurkan dua dewa, serangan psikologis semacam ini daya destruktifnya setara dengan kehancuran fisik.
Kedua dewa hampir kolaps mental. Kapan mereka pernah mengalami situasi seperti ini? Di depan mata semua orang dipermalukan oleh adik kelas seperti menghajar preman, benar-benar di luar bayangan. Keduanya hampir gila, lebih baik bunuh diri saja.
"Hahaha..." Dari kejauhan, Dewi Dugu Xiaoxuan tertawa terbahak-bahak, sambil terus meremas dan mencubit pipi lembut Kongkong yang cemberut.
Tianmo yang biasanya serius juga tak bisa menahan senyum tipis, meski cepat kembali ke ekspresi datarnya.
Tak lama kemudian, semua ahli Tier Langit pun dibuat tak tahu harus tertawa atau menangis.
Dua Dewa Leluhur dihajar habis-habisan oleh seorang bocah! Pukulan brutal tak henti, darah hidung mengucur, memalukan sekali. Sungguh insiden yang tak terduga!
Kedua dewa ini sekarang benar-benar ingin menangis histeris!
Pada saat ini, suara penuh wibawa Xuan Huang bergema dari langit: "Ke mana perginya mereka yang berani melawan Sang Penguasa Kegelapan bersama Dewa Waktu dan Dewa Ruang? Mengapa tidak ada yang berani menolong saat mereka dalam kesulitan? Apakah kalian takut Sang Penguasa Kegelapan semakin kuat? Hmph, selama aku ada, Sang Penguasa Kegelapan pasti akan binasa!"
Bersamaan dengan itu, awan kelabu di langit runtuh berkeping-keping. Sebuah bendera Xuan Huang raksasa berkibar-kibar, terkunci di pusat ketinggian, memancarkan aura pembunuh tak berujung. Sementara senjata "Dugu" itu melayang dengan khidmat di udara tanpa memancarkan cahaya sedikit pun. Dua artefak suci ini mengikat dunia ini, jika tidak mungkin ruang ini sudah hancur sejak lama!
Dua siluet tinggi melesat melebihi kecepatan cahaya, bahkan waktu dan ruang sulit membelenggu mereka. Dalam ruang yang distabilkan artefak suci ini, pertempuran sengit berkecamuk. Gelombang kekuatan penghancur bergulung-gulung keluar, menyapu delapan penjuru!
Jika bukan karena keberadaan Bendera Xuan Huang dan senjata pembunuh Dugu yang menstabilkan ruang ini, mungkin seluruh Benua Tengah sudah berguncang hebat!
Tentu saja, kedua artefak suci ini juga merupakan senjata mematikan. Sesekali memancarkan Cahaya Penghancur yang menyambar kedua siluet itu.
Pertempuran ini begitu berbahaya dan sengitnya. Membuat banyak ahli Tier Langit di bawahnya gemetar ketakutan.
Melihat Xuan Huang benar-benar mampu melawan Sang Penguasa Kegelapan sendirian, serta mengingat kata-katanya sebelumnya, beberapa orang sudah tidak bisa diam lagi. Mereka bergegas menuju arena, berusaha menyelamatkan Dewa Waktu dan Dewa Ruang.
Tianmo mengeluarkan lolongan panjang, sebuah tinju menghantam ahli Tier Langit yang mendekat, langsung membuatnya terlempar dengan kasar.
"Tianmo ada di sini! Siapa yang ingin menyelamatkan Dewa Waktu dan Dewa Ruang, harus melewati aku dulu!"
Kerumunan ahli Tier Langit yang menyaksikan menjadi gempar!
Garis keturunan langsung Dewa Waktu dan Dewa Ruang di kerumunan berteriak: "Gas! Selamatkan Dewa Waktu dan Dewa Ruang dulu, mereka hanya kebetulan dikendalikan bocah itu. Asal selamatkan mereka, serahkan bocah itu pada orang lain, pertempuran akan berubah sepenuhnya!"
Pertempuran massal akan dimulai lagi.
"Gas!"
"Bunuh!"
"Hancurkan bocah itu!"
……
Situasi sangat buruk!
Meski Tianmo dan Dugu Xiaoxuan maju menghadang 7-8 orang, masih banyak yang akan menerobos!
Sedangkan mantan pasukan Sang Penguasa Kegelapan ragu-ragu, kini meragukan kekuatan mantan bos mereka, takut salah pilih kubu karena kata-kata Xuan Huang tadi terlalu percaya diri.
"Ternyata Tianmo sudah terlalu lama menghilang! Hampir dilupakan orang! Auuung..." Tianmo mengaum, postur iblisnya sekuat Baja Tulang Punggung, aura kegelapan dahsyat mengalir saat ia menyerang lawan.
Hujan darah menyembur, dia... dengan dash frontal langsung membuat seorang ahli Tier Langit hancur berkeping, lalu siluman raksasa muncul di depannya, membuka mulut lebar dan melahap jiwa ahli Tier Langit itu dengan kasar.
“Taktik mengerikan ini, ditambah kekuatan tak tertandingi, membuat banyak ahli Tier Langit berubah wajah.”
“Dugu Xiaoxuan meninggalkan serangkaian afterimage di udara. Meski tak sekejam Tianmo, teknik pedangnya luar biasa. Baru bertatap muka, dia langsung mengunci segel seorang ahli Tier Langit hingga terjun bebas dari ketinggian.”
“Namun, tertawa dingin Tianmo mengakhiri nyawa ahli itu. Siluman raksasa yang dipanggilnya dash ke depan dan menelannya bulat-bulat!”
“Selamatkan Dewa Leluhur Waktu dan Ruang! Kita sudah tak punya jalur mundur!”
“Bunuh!”
“Para pengikut setia dua dewa terus memprovokasi, arena pertarungan langsung berubah jadi kekacauan total.”
“Akhirnya, pertempuran massal yang mengerikan pun dimulai kembali!”
“Hahaha...”
“Di langit, Xuan Huang tertawa terbahak sambil menggoyang-goyangkan bendera besar. Gemuruh 'kresek-kresek' terus terdengar, memaksa Sang Penguasa Kegelapan terus berpindah tempat - karena di mana pun dia muncul, void di situ langsung runtuh berantakan.”
“Patut disebut Raksasa Kuno terlahir dari Qi Xuan Huang! Sejak lahir sudah punya tubuh abadi, setelah ribuan tahun kultivasi jadi semakin gila. Sekarang, benar-benar sulit menemukan yang bisa menaklukkannya di dunia ini.”
Sang Penguasa Kegelapan melengking, mengguncang Dunia Ketiga. Senjata Pembunuhan Langit di tangannya memancarkan cahaya spektakuler yang menerobos aura Xuanhuang, menghantam musuh. Ratusan Jiwa Perang kuno yang berkumpul di sekitarnya mengaum dahsyat, menghancurkan aura kuning tak berujung. Sang Penguasa Kegelapan menerobos lapisan ruang pemanfaatan yang retak, tiba-tiba muncul di hadapan Xuanhuang.
Pasukan kejutan mengayunkan senjatanya dengan dahsyat, "Dang!" menghantam Bendera Xuanhuang!
Saat itu, dunia seolah hendak kiamat. Bumi terbelah oleh rekahan raksasa yang menjalar ribuan li, sementara langit runtuh berkeping-keping dalam sekejap.
Inilah kekuatan sebenarnya Sang Penguasa Kegelapan dan Xuanhuang - semburan energi penghancur mereka nyaris meluluhlantakkan radius ribuan li!
Menyaksikan duel hidup-mati Xuanhuang vs Sang Penguasa Kegelapan, ratusan ahli Tier Langit di bawah kembali terjun dalam kekacauan pertempuran.
Seluruh dimensi porak-poranda!
Tianmo sang pemberani dan Dugu Xiaoxuan sang strategis pun tak mampu mengendalikan kekacauan massal ini.
Bagaimanapun, ini adalah pertarungan 100+ ahli Tier Langit sekaligus!
Di tepi medan perang, Kongkong kecil yang mirip boneka porselen tiba-tiba berteriak: "Jangan mendekat! Aku sangat kuat!"
Tiga ahli Tier Langit dari faksi Dewa Waktu & Ruang justru menerjang Kongkong, berusang menyandera bocah itu untuk memaksa Chen Nan melepaskan dua Dewa Leluhur yang sedang dihajar habis-habisan.
“Kongkong terlihat panik.
Meski baru berusia sekitar satu tahun, tapi kematangan mentalnya 'berantakan'—dia benar-benar siluman kecil. Bagaimana mungkin dia tidak tahu rencana lawan? Si kecil tidak ingin menjadi beban ayahnya, langsung berbalik arah dan kabur.
"Haha..." Tiga ahli Tier Langit tertawa, membagi formasi ke tiga arah dan dengan cepat mengurung Kongkong di tengah.
"Aku benar-benar kuat! Kalian berani mendekat, jangan salahkan aku kalau tidak ampun!" Kongkong menyilangkan tangan, mata besarnya yang cerah dipenuhi kecemasan.
"Kemarilah, bocah!" Salah satu ahli membuka tangan lebar-lebar dan langsung meraih Kongkong.
Tapi di saat itu, dari ujung langit yang jauh tiba-tiba terdengar raungan setan. Getaran mengerikannya bahkan membuat ketiga ahli Tier Langit itu berubah wajah pucat!
Raungan itu langsung menusuk ke dalam benak mereka—ternyata sosok itu meluncur langsung ke arah mereka!
Pasti figur yang sangat mengerikan!
Seorang pemuda berambut hitam dengan mata bagai halilintar dingin, rambutnya yang acak-acakan berkibar liar. Dia menginjak awan hitam, momentumnya sekuat gunung. Seperti penguasa yang harus disegani, dalam sekejap sudah sampai di depan mereka.
Meski melihat pertempuran Xuan Huang vs Sang Penguasa Kegelapan, rautnya tetap dingin. Teriakan singkatnya menggema: "ZAMAN YANG KEJAM DAN KOSONG!"
Empat kata itu mengubah angin dan awan, langit dan bumi kehilangan warnanya. Fluktuasi energi mengerikan yang tak terbayangkan langsung bergulung-gulung keluar.
Hanya sepersekian detik, tiga ahli Tier Langit belum mengerti bagaimana bisa, tubuh mereka menyusut cepat menjadi anak-anak.
"Aaa..." Tiga orang itu berteriak panik bersamaan!
Pemuda misterius yang ahli ini, pandangan dinginnya menyapu ketiga orang itu sekilas, lalu tak melihat lagi, bergegas menuju medan perang yang kacau!
