Lu Fei membuka pintu dan melihat pemandangan di hadapannya——
Wajah tampannya memperlihatkan ekspresi seperti kakek tua di kereta bawah tanah yang sedang melihat ponsel.
Maksudnya, si kecil kotor ini, masih bisa dipakai nggak?
Si cebol yang belum mencapai pangkuannya itu, berani menyeret karung goni yang ukurannya tiga kali lipat lebih besar dari tubuhnya.
Youyou mengembang senyum lebar di wajah bulatnya yang imut: "Kakak lihat, Youyou bisa membiayai kakak sekarang!"
Lu Fei semakin mempertanyakan makna kehidupan melihat sikapnya yang punya harga diri itu, refleks mendekat dan mengulurkan tangan untuk mengambil karung raksasa yang terlalu besar buatnya.
Lumayan, tidak terlalu berat, mungkin karena isinya botol plastik kosong semua?
Lu Fei melirik A Jiu di belakang: "...Anak ini nakal, kamu ikut-ikutan gila juga?"
A Jiu mengusap keringat di dahinya: "Kalau diceritain, Fei-ge mungkin nggak percaya, semuanya berawal tiba-tiba banget..."
Benar-benar tiba-tiba.
Youyou menggenggam tangannya naik satu lantai demi satu lantai, mengetuk pintu satu per satu rumah.
Awalnya dia merasa ini sangat konyol, siapa yang mau menerima barang rongsokan dari anak kecil.
Tapi tak disangka, para tetangga yang membuka pintu langsung berbinar matanya melihatnya, berdecak kagum 'Aduh sekarang TK sudah ada program kerja sambil belajar untuk bayi sekecil ini', lalu dengan antusias mengeluarkan berbagai barang rongsokan berharga dari rumah mereka untuk dihadiahkan padanya.
Bahkan ada nenek tua yang terlalu bersemangat menyiapkan karung goni dan gerobak untuk Youyou...
Situasi mulai berkembang ke arah yang tidak bisa dikendalikan A Jiu...
Pada akhirnya, dia berhasil mengumpulkan dua gerobak penuh barang rongsokan.
……
Karena barang-barang ini tidak bisa disimpan di dalam kamar, Lu Fei terpaksa mengizinkan mereka menghubungi layanan pengumpulan rongsokan profesional melalui manajemen properti. Transaksi selesai, Youyou mendapat untung penuh 550 yuan!
“Tangan gempalnya menggenggam uang, keringat mengucur deras di kepalanya. Meski terlihat kelelahan sampai mengerang kesakitan, dia tersenyum bak si pelit kecil: ‘Kakak senang tidak, Youyou hebat ya?’”
“……Memang hebat. Punya bakat mengumpulkan sampah seperti ini, sayang sekali kalau tidak buat pabrik sampah jadi direktur.”
Youyou tidak menangkap sindiran sang pemuda. Dengan uang masih tergenggam, dia mondar-mandir gembira di dalam kamar.
A Jiu tertegun, larut dalam kekaguman pada bocah yang bisa meraup untung bersih lebih dari 500 tael dalam hitungan menit. Bahkan terpikir untuk menarik kembali resume yang baru saja dikirim ke grup Boss, berpikir apakah mengikuti bos besar Youyou mengumpulkan rongsokan adalah Daye masa depannya.
Dihitung jari-jarinya, upah per jamnya hampir 300...
Lu Yan yang baru kembali dari luar mendengar hal ini, antara ingin tertawa dan menangis.
Dia semakin yakin bahwa anak kecil ini tidak sederhana.
Otak sefleksibel ini, warisan dari siapa sebenarnya?
Meski Lu Fei tidak mengakui operasi misterius Youyou, tapi sedikit banyak terpengaruh.
Daya eksekusi anak tiga tahun saja bisa sekuat ini.
Sepertinya dia juga tidak seharusnya menghindar di kamar main game terus.
……
Lu Fei proaktif menghubungi pimpinan Sekolah Menengah Yanjing 6.
Hal yang terjadi dulu, pihak sekolah adalah yang paling paham.
Kemudian, dia secara pribadi memposting klarifikasi di Weibo, setiap katanya berdentang keras, singkat namun padat.
Akun resmi Sekolah Menengah Yanjing 6 juga membagikan ulang Weibo tersebut, membantu menjelaskan bahwa alasan Lu Fei mundur dari sekolah bukan karena perundungan, melainkan pilihannya menjadi trainee di Negara H.
Andai saja Lu Fei tidak datang langsung, pihak sekolah mungkin akan tetap berpura-pura tidak tahu.
Tahun ini Lu Fei terlalu panas, daya tembak opini publik semua mengarah padanya, sama sekali tak ada yang mempertanyakan kenapa hal seperti ini bisa terjadi di lingkungan sekolah.
Pihak sekolah berusaha menghindar sebisanya, bagaimanapun…hal tersebut memang pernah terjadi, hanya saja pelaku kejahatannya adalah orang lain.
Dengan klarifikasi bersamaan dari Lu Fei dan pihak kampus, situasi memang berubah drastis, namun masih ada perdebatan.
【Kau bilang tidak ada perundungan ya tidak ada? Ada bukti tidak?】
【Hei, netizen lantai atas paham hukum tidak? Siapa yang menuduh harus menyediakan bukti, berdasarkan apa korban fitnah harus membuktikan kejujurannya?】
【Lu Fei terlalu diuntungkan sumber dayanya sampai bikin orang lain mata memerah】
【Sekolah Menengah Yanjing VI termasuk universitas top, seharusnya tak berani berbohong. Netizen sekarang terlalu lihai, apa saja bisa digali kembali】
【Sudah lama ingin bilang esai sang 'kakak korban' itu tidak masuk akal. Gaya penulisannya jelas profesional media baru, memainkan skenario membawa ritme lewat esai dengan mahir】
【Penghasut mampus! Aku netral, menurutku 《》cukup bagus kok】
【Akting Lu Fei ok banget, kenapa belakangan banyak yang menghitamkannya?】
……
Sementara itu, orang yang bersembunyi di balik layar, mengendalikan berbagai akun buzzer untuk menghitamkan Lu Fei di sudut ruangan yang gelap, ia menyadari perubahan angin, lalu mengatur lebih banyak angkatan laut dan penulis...
Setelah Lu Fei mengirim klarifikasi di Weibo, ia tidak mau melanjutkan percakapan mengenai perkembangan hal ini.
Yang seharusnya dilakukan sudah dilakukannya, hati nurani tetap bersih.
Lagipula tidak berniat untuk bergaul di dunia hiburan lagi, dunia maya kini tak ada hubungannya dengannya.
A Jiu senang Kak Fey bersedia angkat bicara, dan ia bisa merasakan pengaruh Youyou membuat Kak Fey tidak lagi sepenuhnya tertutup seperti dulu.
A Jiu mengusulkan: "Mengingat Kakakmu juga ada di sini, bagaimana kalau malam ini kita pergi makan bersama?"
"Baiklah baiklah! Youyou yang traktir kakak-kakak makan enak!"
Awalnya Lu Yan masih ragu-ragu, khawatir kehadiran Lu Fei di tempat umum kurang nyaman, tapi karena Lu Fei langsung menyetujui dan terlihat santai, ia pun tak ingin merusak suasana.
Dalam pandangan anak-anak, yang disebut makanan enak bukanlah soal harga. Ibu tidak mengizinkan makan banyak, dan yang menurutnya lezat adalah makanan super.
Youyou memilih yang terakhir dari restoran favoritnya: McDondom, Kenjiji, dan Pangsidom.
Saat si kecil mengeluarkan "jumlah fantastis" 550 yuan dari saku kecilnya dan memesan meja penuh hidangan, wajah bulatnya bersinar puas: "Youyou akhirnya tahu kenapa harus lintas waktu!"
Awalnya dia merasa tak berdaya dan sedih. Keluarga tersayang tak lagi mengingatnya, menjadikannya orang yang tak dibutuhkan.
Tapi kini semangatnya membara. Tangan gempalnya mencengkram onion ring sambil bergumam penuh tekad: "Youyou harus kerja keras bayar utang kakak-kakak!"
Lu Fei mendengus: "Kau yakin ngumpulin rongsokan bisa dapet 200 juta?"
Lu Yan tak tahan bertanya: "Dulu... kondisi ekonomi kakak-kakakku cukup baik ya?"
Bagi Youyou, masa lalu yang dia maksut mungkin sebenarnya adalah masa depan mereka.
Youyou menggunakan lengannya yang pendek dan gemuk memperagakan sebuah bukit kecil: "Kakak-kakak semuanya sangat kaya, juga sangat menyayangi Youyou, hadiah-hadiah yang kalian beli untuk Youyou sampai memenuhi ruang mainanku!"
Lu Fei melirik kakaknya dengan bingung: "Kak... Kau benar-benar percaya omong kosong tentang perjalanan lintas waktu ini?"
Lu Yan belum sempat menjawab, suara mungil Youyou terus mengoceh: "Kakak kedua, waktu itu saat kau menjemput Youyou pulang sekolah, kau juga mengajak teman-teman Youyou makan di Pizza Hut lho, para guru TK juga sangat menyukaimu, mereka diam-diam memanggilmu 'Sang Guru tampan kelas top dan ibu laki-laki'!"
"？？?" Mengantar anak kecil pulang TK? Gambaran ini membuat Lu Fei merinding hanya dengan membayangkannya.
Menjadi ibu laki-laki itu mustahil, selamanya tak mungkin menjadi ibu laki-laki brengsek macam apapun.
“Tidak mungkin, anak ini jangan asal ngomong. Aku, Lu Fei, selamanya tidak mungkin dipanggil apa pun itu ''. Cepat makan, habiskan terus aku mau balik main game.”
Dalam hatinya bergumam: Anak kecil ini kelihatan lihai, tapi kelihainnya berlebihan, mungkin otaknya ada sedikit masalah.
Lu Yan khawatir dua anak berbeda usia ini akan bertengkar, menasihati: "Jangan ribut. Laporan dari pusat verifikasi DNA akan keluar dalam empat belas hari kerja."
Lu Fei protes: "Terlalu lambat! Bukannya ini hampir sebulan lebih?"
Lu Yan ingin mengatakan sesuatu namun ragu.
Ia pernah terpikir ingin menceritakan tentang jam tangan itu kepada adiknya, tapi karena baru mengetahui kondisi kesehatannya yang menderita gangguan bipolar, serta memahami bahwa pasien dengan gangguan emosi sebaiknya tidak mengalami gejolak perasaan berlebihan, akhirnya ia menahan diri.
Tapi mimpi itu terus menghantuinya dalam benak.
Setelah kenyang, Youyou mengusulkan ingin pergi ke tempat bernama Junyue Bay.
Lu Fei penuh curiga: "Teluk apa? Aku belum pernah dengar!"
Bocah juga merasa hari ini kakak-kakak laki-lakinya sedang dalam suasana hati yang baik, baru berani mengajukan permintaan ini.
Sebenarnya dia sudah sejak lama ingin pergi, tapi tidak tahu jalan dan tidak punya uang untuk naik kereta bawah tanah...
Youyou menundukkan kepala kecilnya, berkata tanpa harapan besar: "Youyou tahu kakak-kakak sibuk, tapi Youyou benar-benar sangat ingin pergi..."
Dia ingin mencoba apakah bisa menemukan Ayah Ibu...
Lu Shouyan mengerutkan dahi sedikit, menebak alur pikiran Youyou: "Junyue Bay ini... apakah tempat tinggalmu sebelumnya?"
Si kecil mengangguk, mengais uang sisa traktiran dari sakunya: "Youyou cuma punya belasan keping ini, Kakak bisa ajak Youyou pergi?"
