Ekspresi antusias Youyou membuat otak Lu Fei sedikit hang.
"Kakak kedua, cepat angkat telepon Ibu!"
Si kecil itu melihatnya tak bereaksi, berusaha menjulurkan lengannya yang mungil menarik tangan sang kakak.
Lu Fei sebenarnya ingin menolak dan bilang tak nyaman, tapi saat disentuh Youyou, tangannya bergetar lalu...terangkat juga.
Dengan canggung ia berhadapan dengan wajah Shi Ning di layar.
Perempuan di layar terlihat pucat dan kurus, namun tetap terlihat cantik alami.
Shi Ning tersenyum dengan sopan, nada bicaranya penuh perhatian: "Xiao Fei, tidak mengganggumu kan? Beberapa waktu lalu Xiao Wang membuat masalah di sekolah berasrama, aku sibuk bernegosiasi dengan sekolah. Baru hari ini ada waktu dan melihat trending topik..."
Lu Fei memotong perhatiannya dengan ekspresi datar: "Aku baik-baik saja. Sudah dewasa, tidak perlu khawatir."
"……" Shi Ning di seberang layar tampak ingin mengatakan sesuatu namun ragu, suasana menjadi canggung sejenak.
Lu Fei hanya ingin segera mengakhiri panggilan video ini.
Entah sejak kapan, inisiatif Shi Ning menghubungi justru menjadi beban baginya. Dulu waktu kecil sangat merindukannya, kini merasa antara ibu dan anak telah terpisah jurang yang tak tertembus, hidup di dunia yang sama sekali berbeda, tak perlu lagi berinteraksi.
bisa merasakan penolakan anaknya, tapi tetap menyampaikan yang ingin dikatakan: "Xiao Fei, kamu sudah dewasa dan bertindak matang itu baik, aku tahu kamu anak yang punya target sendiri. Tapi Ibu juga pernah hidup di kalangan tertentu ini, tahu tekanan yang bisa begitu berat sampai orang tidak akan tahan. Kalau lelah istirahat dulu, jangan memaksa diri berlebihan."
Lu Fei menahan riak gelombang dalam hati, tetap mempertahankan nada bicara dingin: "Saya mengerti, terima kasih."
Shi Ning juga tidak ingin mengganggu lebih lama, hendak mengakhiri panggilan. Tapi tiba-tiba muncul wajah bulat imut di layar video. Setelah dilihat lebih seksama, ternyata itu anak perempuan dengan rupa asli yang sangat menggemaskan.
"Xiao Fei, anak kecil ini..."
"Ibu! Youyou sangat merindukanmu, Ibu ada di mana?"
Youyou yang sejak tadi diam membeku sebenarnya sedang linglung ketakutan.
Bahkan saat itu juga dia tak berani memanggil Ibu.
Karena, Shi Ning di video itu sangat berbeda dengan Ibu yang setiap hari tinggal bersamanya dulu.
Shi Ning sejak kecil tinggal di Hong Kong, memiliki penampilan khas bintang film Hong Kong era awal, kecantikan klasik yang dipadu gaya modis, alis dan mata yang memesona, setiap senyum dan gerak-geriknya membuat hati berdebar.
Meski sudah berusia paruh baya, tetap mempertahankan sosok dewi impianku dengan rambut panjang bergelombang, waktu hampir tidak meninggalkan jejak pada dirinya.
Tapi, Ibu yang sekarang ini… terlihat sangat lelah, dan matanya sama sekali tidak berbinar.
Shi Ning terkejut oleh panggilan manis nan polos itu, seluruh wajahnya dipenuhi kebingungan.
Lu Fei buru-buru berkata setengah hati: "Bukan, ini cuma anak teman keluarga saja, aku ada urusan mendesak, tutup telepon dulu ya."
Dengan brak ia menutup video, Youyou langsung menangis "waaa".
"Ibu… Youyou mau Ibu, kenapa kamu tutup teleponnya wuuuaaa, Youyou sangat merindukan Ibu…"
Lu Fei dibuat panik oleh si kecil yang wajahnya penuh kesedihan.
Sekilas terlintas di otaknya, bocah ini mungkin adalah akibat masalah Lu Yu di luar.
Anak hasil hubungan ayah dengan perempuan lain... Secara naluriah ia tak ingin Shi Ning bertemu.
Tapi, isakan Youyou yang mengguncang jiwa perlahan mengembalikan sedikit rasionalitasnya.
"Kau... Dia benar-benar ibumu?"
Youyou menangis hingga berlendir hidungnya: "Tentu! Ibu cuma satu, mana mungkin Youyou salah! Ibuku Shi Ning, Aktris Terkenal tercantik Shi Ning!"
Lu Fei: "..."
Meski Youyou sudah menerima kenyataan dirinya lintas waktu.
Dan dari sikap kedua kakaknya, dia bisa menyimpulkan bahwa Ayah Ibu pun tak tahu keberadaannya.
Tapi saat ibu tercintanya benar-benar memandangnya dengan sorot mata yang sepenuhnya asing, hatinya yang kecil terasa meledak-ledak oleh kepedihan.
Terutama, Ibu di video itu juga sudah berubah sangat banyak...
Perubahannya begitu besar sampai-sampai dia hampir tak percaya.
Mingming kakak-kakaknya malah lebih muda, mengapa Ibu bisa berubah seperti ini.
Bocah yang dilanda kesedihan ini terus terisak, mulut kecilnya tak henti bergumam: "Ibu tidak mengenal Youyou, Youyou sakit-sakit, hiks..."
Lu Fei butuh waktu lama untuk tersadar. Dia mengambil dua lembar tisu, dengan kelembutan kakak yang merobek langit, mengeringkan lendir hidung besar yang hampir masuk ke mulut si kecil.
"Jangan nangis dulu. Sejujurnya pikiranku agak kacau. Kamu... benarkah datang dari masa depan?"
……
Untuk pertama kalinya Lu Fei berbicara dengan tenang kepada Youyou, perlahan-lahan menanyakan banyak hal dari mulut kecilnya.
Lambat laun mulai membentuk gambaran tentang kehidupan yang dia deskripsikan.
Dia merasa ini sangat tidak masuk akal, kalau dihitung berdasarkan waktu, apakah Ayah Ibu rujuk setelah dua tahun, hamil, sehingga enam tahun kemudian baru punya anak perempuan kecil tiga tahun ini?!
Tapi... Dia sama sekali tidak melihat ada kemungkinan orang tuanya bisa rujuk.
Lu Fei tidak bisa menahan diri untuk mengonfirmasi lagi: "Kau, yakin sekali ibumu bukan bernama Xiong Qi?"
Dia bahkan mencari foto Xiong Qi secara online untuk diperlihatkan pada Youyou.
Youyou dengan wajah geram langsung membentak sambil menghajar telepon genggamnya: "Bukan! Youyou sama sekali tidak kenal tante ini!"
……
Lu Fei membutuhkan waktu sehari semalam penuh untuk mencerna informasi ini, tetap belum sepenuhnya paham.
Dia masih tidak bisa sepenuhnya percaya bahwa anak yang muncul tiba-tiba ini benar-benar buah hati orang tuanya di masa depan.
Namun, dia membuat keputusan penting: memutuskan untuk menemui Sang Wei secara pribadi.
Bahkan anak kecil tiga tahun pun bisa melihat ketidakrelaan di hatinya, dan memang dia tidak rela melepas bidang yang sudah ditekuninya.
Saat dia keluar rumah, Youyou memaksa ikut, seperti ekor kecil yang lengket sama sekali tidak bisa dicampakkan.
Lu Fei tidak bisa berbuat apa-apa, akhirnya mengajaknya bersama.
Sang Wei mendengar usulan kerjasama mereka, masih menunjukkan keraguan: "Penyakitmu ini..."
Lu Fei berkata: "Tenang saja, aku akan bekerja sesuai kemampuanku untuk sementara. Takkan mengambil pekerjaan di luar jangkauan sebelum benar-benar pulih."
Barulah Sang Wei menyetujui, keduanya pun langsung cocok bekerja sama.
Kerja sama yang sudah terjalin lama ditambah hubungan yang terbangun, kini bebas dari cengkeraman kapitalis perusahaan hiburan Jingchen. Model bisnis kecil ini lebih memberi kebebasan.
Awalnya Sang Wei ingin beristirahat sejenak, namun sejak bertemu Youyou, matanya tak bisa lepas dari si kecil yang lembut ini.
Menahan diri berulang kali, akhirnya ia tak kuasa berkata sebelum Lu Fei pergi: "Lu Fei, pertimbangkanlah untuk membawa adikmu ikut rekaman program 《Halo Pasangan》."
"?" Ekspresi Lu Fei dipenuhi tanda tanya, "Bukankah ini acara varietas tentang percintaan?"
“Setuju, tapi tidak sepenuhnya. Ini adalah reality show observasi mendalam pernikahan multi-dimensi sepanjang tahap kehidupan yang dirancang unik oleh produser Su Haolin.”
Lu Fei si jomblo sejak lahir sama sekali tidak paham: “Apa brengsek?”
“Secara sederhana, program ini melebihi berbagai tahap usia dalam hubungan pernikahan. Ada pasangan baru mulai pacaran, artis yang sudah menikah, mantan kekasih punya anak tapi belum nikah, bahkan yang sedang dalam proses perceraian... Setiap grup tamu ditemani seorang anak, karena Produser Su percaya di era tingginya angka perceraian kini, anaklah yang menjadi penghubung inti dalam pernikahan. Secara keseluruhan ini reality show yang cukup menarik, mau coba?”
