Jika dulu Xiao Wang tidak diculik.
Dia tidak mencari Xiao Wang selama tiga bulan dalam kondisi sakit, hanya untuk menemukan tubuh kecil bernapas lemah penuh darah.
Mungkin, hubungannya dengan Lu Yu tidak akan seperti ini.
Arah pandang Shi Ning mulai samar-samar.
Youyou tiga tahun yang mungil berangsur bertumpuk dengan bayangan Xiao Wang yang juga belum tiga tahun kala itu.
Meski sudah bertahun-tahun berlalu, dirinya masih tidak melupakan betapa putus asa dan menderitanya hati saat menggendong Xiao Wang yang berlumuran darah dengan hampir tak ada tanda-tanda kehidupan.
……
Youyou bermain lama di bawah perlindungan Lu Yu.
Baru berhenti setelah satu dewasa dan satu kecil sama-sama kehabisan tenaga.
Shi Ning setengah berjongkok, merengkuh erat gumpalan kecil Youyou dalam pelukannya.
Kedua lengannya terlihat menggigil.
Youyou bertanya bingung: "Ibu, kenapa? Apa kedinginan? Kita kembali ke mobil yuk!"
Shi Ning memeluk erat Youyou, lama tak bisa bersuara.
Perasaan takut kehilangan anak itu, sungguh membuat hati merasa tak berdaya.
Bayi tiga tahun sama sekali tak punya kemampuan melindungi diri, hanya bisa sepenuhnya bergantung pada Ayah Ibu.
Dulu... kelalaiannya hampir menyebabkan kematian Xiao Wang.
Karena itu bagaimanapun juga dia tak bisa memaafkan diri sendiri.
Hanya ibu yang pernah mengalami hampir kehilangan anak, yang bisa berempati dengan ketakutannya.
Hanya selisih sedikit saja, bahkan dia sempat menyaksikan langsung angka-angka pada instrumen penunjang hidup itu kembali ke nol.
Dokter mengatakan, kebangkitan Xiao Wang adalah keajaiban dalam dunia medis.
Karena itu dia membenci dirinya sendiri sepenuhnya, dan juga sangat membenci Lu Yu.
Saat penyakitnya paling parah, dua aliran kebencian terus-menerus menyiksanya.
Andai saja hari itu dia tidak membawa Xiao Wang ke akuarium.
Andai saja hari itu Lu Yu tidak pergi dinas.
“Youyou, Ibu pasti akan melindungimu dengan baik.”
Suara Shi Ning gemetar, seolah setiap katanya menguras sisa tenaga terakhirnya.
Youyou dipeluk sangat erat oleh ibu, dia mulai merasakan emosi ibu agak tidak stabil.
Youyou tidak mengerti apa yang terjadi, tapi dengan lengan pendeknya dia berusaha merangkul Shi Ning, memeluknya erat-erat.
“Ibu, Youyou juga akan melindungimu dengan baik.”
Si bocah kecil bersuara kekanakan, namun memancarkan kekuatan yang besar dan hangat.
Lu Yu juga menyadari gejolak emosi Shi Ning, hatinya kacau, tapi segera memaksa diri tetap tenang.
Dengan raut wajah terkendali, dia mendekati sutradara dokumenter untuk menghentikan syuting, kemudian mengantar Shi Ning dan Youyou kembali ke motorhome.
Awalnya Lu Yu mengira Shi Ning teringat kenangan tidak menyenangkan saat tadi.
Dia bahkan melakukan introspeksi apakah seharusnya tidak mengajak Youyou bermain terlalu bersemangat.
Meski tali pengaman dipegang erat dengan keyakinan seratus persen bisa menjamin keselamatan Youyou.
Tapi bagi Shi Ning yang pernah mengalami trauma, mungkin ini memicu kecemasan bahkan memperparah kondisinya.
Lu Yu sedang mempertimbangkan cara terbaik untuk meminta maaf.
Shi Ning hanya mengisi kantong air panas kecil, menyodorkannya dengan lembut ke Youyou untuk dipegang agar menghangatkan tubuhnya.
Youyou memegang kantong air hangat itu dengan kedua tangan mungilnya, tersenyum ceria: "Enak sekali, hehehe."
Dengan pandangan tenang, Shi Ning menatap Lu Yu yang tak menyangka, suaranya datar: "Aku baik-baik saja."
Keraguan tak tersembunyikan di mata Lu Yu, "Kau benar-benar..."
"Sungguh, aku baik-baik saja, Lu Yu." Ekspresi Shi Ning tadi bukanlah bentuk ketidakstabilan emosi, melainkan kelegaan batin yang muncul dari kehangatan interaksi ayah-anak.
Bahkan ia memaksakan senyum: "Melihat kalian bermain dengan gembira, aku juga senang."
Pada detik itu, ia yakin Lu Yu adalah ayah baik yang mencintai anaknya.
Seorang ayah yang bertanggung jawab, lebih dari itu - seorang ayah yang penuh kehangatan.
Pria ini mustahil seperti ayah kandungnya dahulu.
Dulu, Xiao Wang diculik hampir meregang nyawa, itu hanyalah sebuah kecelakaan kecil belaka.
……
Shi Ning tidak menunjukkan kegelisahan, dia segera menggenggam Youyou untuk melanjutkan syuting, bahkan dengan penuh minat mulai mengurus bahan masakan bersama beberapa ayah untuk mempersiapkan makan siang.
Yueyue tidak merasakan kebahagiaan bermain ski dari tempat tinggi seperti Youyou.
Si kecil merah menyala itu menundukkan kepala, terlihat jelas tak bahagia.
Dalam benak Ye Fanxing terlintas sebuah pikiran, pandangannya tertuju pada Lu Fei yang sedang mengobrol dengan Su Lihang.
Mengingat pemandangan saat dia menunggang kuda mengantar Yueyue, rasa gatal-gatal muncul di hati Ye Fanxing.
Ye Fanxing langsung menuju ke arahnya, suaranya lantang tanpa rasa kikuk: "Lu Fei, bisakah kuminta bantuanmu untuk satu hal?"
Lu Fei menoleh terkejut: "Hal apa?"
Ye Fanxing menunjuk adik perempuannya yang lesu: “Yueyue juga ingin main ski seperti Youyou, tapi aku tidak punya tenaga sebanyak itu. Tidak tahu apakah kau bisa... Yueyue sangat menyukaimu, setiap hari dia bilang iri Youyou punya kakak sebaik kamu.”
Lu Fei melirik Yueyue, gadis kecil gemuk berbaju jaket bulu angsa merah itu memang terlihat agak murung.
“Baik, aku ajak si kecil ini main sebentar.”
Sebenarnya Lu Fei memang cukup menyukai Yueyue, sebelumnya saat mengajaknya naik kuda mereka sudah menjalin kedekatan.
Lu Fei meniru persis cara Lu Yu, mengajak Yueyue meluncur beberapa putaran.
Kebahagiaan si kecil sangat sederhana, Yueyue pun cepat ceria kembali.
Setelah selesai ski, Youyou juga berlari mendekat, dua si kecil berpelukan.
“Youyou, kakakmu benar-benar hebat!”
“Yueyue juga sangat berani lho!”
“Youyou lebih berani!”
“Kita semua anak-anak yang sangat berani!”
Dua si kecil akrab saling memuji berlebihan, komentar langsung——
【Imut banget imut banget, satu bakpao kecil biru muda, satu bakpao kecil merah】
【Bibi sudah siapkan dua karung goni, Yueyue dan Youyou masing-masing satu!】
【Bisa dilihat Yueyue benar-benar iri sama Youyou】
【Apakah Ye Fanxing agak terlalu mencolok dalam mendekati? Kan dia sendiri yang bawa adik ke acara realitas, sekarang selalu minta bantuan Lu Fei, bilang adiknya suka Lu Fei, apa ada maksud pemerasan moral?】
【Pemerasan moral tidak sampai segitunya, tapi Ye Fanxing memang semakin proaktif, jangan-jangan dia benar-benar mulai menyukai Lu Fei?】
Faktanya, mata netizen tajam bagai salju.
Ye Fanxing memang mulai memiliki simpati pada Lu Fei.
Perasaan yang sama sekali tak terduga olehnya.
Rekaman pertama di Pulau Shana selama sebulan, tapi sama sekali tidak membuatnya merasa Lu Fei menarik.
Bahkan tak mengerti bagaimana dia bisa bergaul sampai jadi kelas top.
Tapi kali ini, entah ada hubungannya dengan latar belakang keluarganya yang tiba-tiba diketahui.
Pada akhirnya, setelah kejadian Lu Fei mengajak Yueyue naik kuda, bayangan wajahnya terus muncul dalam pikiran Ye Fanxing.
Tadi malam di motorhome, Yueyue sudah terlelap, tapi dia malah agak insomnia.
Dia bahkan mencari rekaman konser solo Lu Fei di internet, terjaga semalaman menyaksikan seluruh penampilannya.
Pemuda di atas panggung itu bersinar gemilang, akhirnya dia menyadari betapa gagahnya Lu Fei sebagai seorang pria.
Awalnya perusahaan manajemen artis berharap dia bisa membuat spekulasi CP dengan Lu Fei, tapi waktu itu dia enggan.
Tak disangka sekarang dirinya benar-benar mulai menyukainya.
Ye Fanxing adalah orang yang sangat percaya diri dalam kehidupan nyata, setelah memahami perasaannya, dia memutuskan pasti akan merebut hati Lu Fei.
Meski Lu Fei terlihat agak kekikukannya, sepertinya tidak mudah didekati.
Tapi dia punya adik, Yueyue dan Youyou adalah teman baik, ini sendiri sudah menjadi perekat alami.
Jam makan siang.
Pagi hari para hadirin sibuk berjalan di jalan, juga bermain ski, sampai kehabisan tenaga.
Siang hari rencananya makan sederhana dengan nasi panas dan lauk, lalu masing-masing kembali ke mobilnya untuk tidur siang.
Lu Yu dan Jiang Zhuo memasak sup tulang rusuk rumput laut untuk semua, dipadukan dengan nasi putih harum.
Meski sederhana, di tengah salju yang lebat ini sudah menjadi kenikmatan tinggi.
Yueyue dan Youyou cepat merasa kenyang.
Sensasi hangat sup tulang rusuk di perut membuat kedua bocah kecil ini mengantuk.
Youyou dan Yueyue membuka Peppa Pig di tablet, lalu bersandar di sofa menontonnya.
Dengan alasan menemani adik, Ye Fanxing secara alami tetap di motorhome. Ia manfaatkan kesempatan ini untuk membuka topik percakapan luas dengan Lu Fei, mulai dari tarian sampai musik, lalu dari musik ke film.
Bicara tentang film, dengan tegas akan membahas pekerjaan.
Film pertama yang membuat Ye Fanxing viral adalah film seni.
Seorang sutradara ternama langsung memilihnya di Yanjing Dance Academy.
Setelah itu filmnya sukses besar, dia pun ikut populer.
Dia proaktif membicarakan film baru yang baru saja dia ambil "Lifetime Romance" karya sutradara Zheng Jingwei dengan Lu Fei.
Komentar langsung mulai ikut nimbrung dalam gosip——
【Ye Fanxing mulai aksi, dia sedang merayu Lu Fei!】
【Sudah kelihatan jelas, aku penasaran apakah Ye Fanxing bisa merayu Lu Fei si jomblo sejak lahir yang lugu ini】
【Tolong! Menurutku mereka sama sekali tidak cocok!】
【Cepat datang Su kelas top, CP-mu mau digoyang nih】
【WKWKWKWK Lu Fei si kekikukannya ini, Dia beneran mengira Ye Fanxing sedang bahas cita-cita dan hidup dengannya?】
Sebenarnya, meski Lu Fei memang agak kikuk.
Tapi dia cuma kurang pengalaman emosional, belum sampai jadi orang bodoh kelas dua.
Ye Fanxing secara proaktif menunjukkan kebaikan, dia bukan tidak merasakan apa-apa.
Hanya saja dia cukup netral terhadap hal ini. Dia hanya agak menyukai si gemuk kecil Yueyue, tapi terhadap kakaknya Yueyue tidak memiliki perasaan selain hubungan kerja sama.
Tapi saat Ye Fanxing memulai percakapan, dia tidak bisa sama sekali tidak menanggapi.
Akhirnya dia merespons dengan setengah hati: "Oh, Sutradara Zheng Jingwei ya? Sangat hebat, sastrawan besar film seni."
Melihat tanggapannya, Ye Fanxing semakin bersemangat: "Pemeran utama pria di 'Seumur Hidup Bercinta' masih belum diputuskan. Saya juga pernah berdiskusi dengan Sutradara Zheng, dia sepertinya cukup mengapresiasimu. Maukah kau audisi setelah selesai syuting program ini?"
Lu Fei buru-buru menolak dengan halus: "Film seni? Aku tidak sanggup. Aku hanya pernah bermain satu drama televisi. Layar lebar saat ini...terlalu besar loncatannya bagiku."
Ye Fanxing malah menunjukkan sorot mata yang mengaguminya: "Tidak kok, film pertama yang kubintangi juga film seni. Sekarang kan banyak yang meragukan aktingmu di internet. Film seni justru paling bisa membuktikan kemampuan akting dan kekuatan aktor. Aku benar-benar menyarankanmu untuk mencoba."
Lu Fei mengerutkan alisnya sedikit.
Bagaimanapun dia masih pemula, memang belum pernah mendapat undangan main film seni.
Sebagian besar orang di industri ini diam-diam menganggapnya sekadar bintang populer. Pun jika dapat proyek, pasti hanya film-film IP berorientasi pasar.
Gaji film seni tidak tinggi, tingkat penonton belum tentu laris, plus butuh kemampuan akting mumpuni. Jarang artis populer mau terlibat.
Belakangan Lu Fei sedang bersemangat mencari uang untuk membiayai adik-adiknya. Diimingi perkataan Ye Fanxing, hatinya mulai tergoda.
Saat dia hendak bicara, si kecil di sebelah tiba-tiba bertanya dengan suara kekanakan: "Kakak kedua, kapan syuting drama misteri yang kamu audisi kemarin dimulai?"
Lu Fei tertegun sebentar. Oh iya, dia masih harus syuting "Juesha".
Lu Fei pun menanyakan pada Ye Fanxing tentang siklus syuting "Lianlian Yisheng".
Begitu mendengar jadwalnya, Lu Fei langsung tahu pasti bentrok dengan "Juesha".
Juesha adalah drama misteri urban dengan IP super besar, produksinya saja menghabiskan 200 juta yuan.
Selain skala produksinya, Lu Fei lebih menghargai kualitas naskah itu sendiri.
Sebelum audisi, dia sudah membaca seluruh skenario dan bahkan melahap novel aslinya.
Benar-benar karya misteri yang luar biasa mengagumkan.
Meski prosedur kontrak belum resmi berjalan, Lu Fei sudah benar-benar masuk ke dalam karakter protagonis. Demi syuting "Juesha", dia memutuskan membatalkan proyek lain.
Teringat peringatan Youyou, Lu Fei langsung berkata: "Tidak boleh! Sudah ada proyek yang mau mulai syuting. Konflik jadwal."
Ye Fanxing merasa agak canggung.
Pandangannya tertuju pada bocah berkaki pendek yang sedang bermain tak jauh dari situ...
Diam-diam merasa kesal.
Tapi Youyou masih menyembulkan kepala kecilnya, memiringkan kepala sambil tersenyum memandanginya, bersuara kekanakan bertanya: "Kak Fanxing, kamu juga mau nonton Peppa Pig?"
Yueyue juga bertanya: "Kakak juga mau nonton? Seru banget lho! Aku suka George, dia lucu banget."
Lu Fei sama sekali tidak menyadari kecanggungan Ye Fanxing.
Dia bahkan melirik layar tablet, membantah dengan bingung: "Kenapa suka George? Menurutku Peppa lebih imut sih."
Youyou mengangguk dengan serius: "Aku juga suka Peppa."
Yueyue bersikukuh pada pendapatnya: "Aku lebih suka George!"
Lu Fei belum pernah menonton serial lengkap Peppa Pig, hanya kebetulan melihat sedikit saat adiknya menonton.
Tanpa sadar dia tersedot ke dalam cerita, mendekat dan duduk di antara kedua bocah kecil itu, ikut menonton Peppa Pig bersama mereka.
Ye Fanxing: "…………"
Seolah-olah dia melihat seekor babi besar dan dua babi kecil sedang menonton keluarga Peppa yang beranggotakan empat babi.
Kadar "babi" yang terlalu tinggi membuat orang dewasa normal seperti dia yang ber-IQ wajar menjadi pusing (...)
Komentar langsung mati ketawa——
【hhhhh Selalu ada perasaan Ye Fanxing sudah mengalami kekalahan】
【Mat ketawa, cinta baru saja mulai, langsung dibunuh oleh Peppa dan George】
【Sorot mata Ye Fanxing hahaha, dia lagi-lagi menunjukkan ekspresi memandang orang bodoh itu】
……
Ye Fanxing mengulas kembali diam-diam lama sekali, sama sekali tidak bisa memahami mengapa Youyou sepertinya tidak menyukainya.
Dia jelas-jelas tidak pernah menyinggung perasaan si kecil ini!
Dia sama sekali tidak bisa memahami.
Namun Youyou diam-diam menyusun kalkulasi kecil.
Meski kakak kedua terlihat semakin baik, tapi dia sama sekali tidak melupakan mimpi buruk dimana kakak kedua itu terpaksa bunuh diri.
Dalam mimpi, semua tragedi yang dialami kakak kedua, berhubungan langsung dengan kakak perempuan Ye Fanxing ini.
Setelah acara varietasdibocorkan secara besar-besaran，tawaran film berdatangan tanpa henti pada kakak kedua.
Termasuk sutradara《Juesha》juga sangat mengapresiasinya，berniat menugaskankakak keduauntuk memerankan peran pemeran utama.
Namun kakak justru memilihbersama Ye Fanxingbermain film seni，hingga membatalkan《Juesha》.
Film seni itu gagalsecara komersial，kakak menjadi bahan tertawaan，sementara Ye Fanxing tetap.
《Juesha》diambil aliholeh pemeran utamadunia lainBo Jiahao，kemudian sukses besardan memenangkanbanyakpenghargaan，Bo Jiahao pundarimenjadi aktor berbakat.
Ye Fanxing semakin ambisiusbesar，cp-nyadianggapnya sekadaryang，dan segera mengalihkanke Bo Jiahao yang memilikilingkaran Beijing.
SetelahBo Jiahao，Lu Feitidak lagi bernilai，bahkan menjadi.
Untuk membuang batu sandungan ini, Ye Fanxing merancang sebuah perangkap dengan membeberkan rekaman yang dipotong bagian awalnya dan akhirnya.
Ucapan restu Lu Fei untuknya dan Bo Jiahao dalam rekaman itu diselewengkan menjadi pengakuan perselingkuhan dirinya sendiri.
Hal ini membuat persona pacar pria berintegritas sempurna yang dibangun selama spekulasi CP-nya runtuh, mengubahnya menjadi pria brengsek yang diinjak-injak semua orang.
Sepanjang proses ini, hanya Su Lihang yang membantu kakak kedua melakukan klarifikasi.
Karena itu meski Youyou sangat menyukai Yueyue, dia tidak bisa menaruh simpati pada kakak perempuan Yueyue.
Pemikiran si kecil ini sederhana dan kasar.
Kak Su Lihang-lah teman sejati yang baik untuk kakak kedua, dia berharap kakak kedua lebih sering jalan-jalan dengan Kak Su Lihang.
Kak Fanxing ini tidak tulus pada kakak kedua, bahkan bisa menyakiti kakak kedua demi imbalannya sendiri.
Youyou sama sekali tidak akan membiarkan kakak kedua bermain dengannya!
Ye Fanxing tidak kehilangan semangat, dia blak-blasan langsung berkata pada Lu Fei yang sedang terbenam dalam tontonan Peppa Pig layaknya anak tiga tahun: "Lu Fei, mari bertukar kontak WeChat, biar nanti kalau ada urusan lebih mudah berdiskusi."
Wajah Lu Fei langsung memerah.
Dia tidak bodoh, tahu betul bahwa simpati Ye Fanxing padanya sama sekali bukan perasaan sederhana.
Seluruh tubuh dan raut wajah gadis ini memancarkan nafsu yang nyata.
Sebagai pribadi yang relatif murni, Lu Fei sadar dirinya tidak akan cocok ngobrol dengan tipe perempuan seperti ini.
Apalagi... secara naluriah dia merasakan si bayi kesayangannya di rumah juga tak begitu menyukai Ye Fanxing.
Secara insting, dia tak ingin punya interaksi di luar urusan pekerjaan dengan wanita ini.
Saat Lu Fei sedang sibuk menyusun draf mental untuk menolak dengan cara terhormat...
Youyou sudah menutup aplikasi video Peppa Pig, lalu dengan tangan gempalnya mencolek aplikasi WeChat berwarna hijau.
Dengan lihai ia menemukan kode QR WeChat-nya sendiri, lalu menyerahkannya pada Ye Fanxing sambil tersenyum lebar. Suara mungilnya penuh keramahan manis: "Baiklah baiklah, Kak Fanxing tambahkan Youyou di WeChat ya. Youyou buat grup biar kita bisa ngobrol tiap hari nanti!"
Lu Fei tak sempat heran mengapa adiknya bisa bereaksi secepat kilat.
Tapi dengan sigap ia mengangguk sambil menyatakan persetujuan total: "Benar benar! Kau tambahkan adikku saja. Dia lebih jago pakai WeChat daripada aku. Aku sendiri jarang buka, kalau ada urusan kirim saja di grup, nanti adikku yang sampaikan ke aku mungkin lebih cepat."
Ye Fanxing memandangi kakak-beradik yang berinteraksi bak duet opera ini.
Wajahnya tampak pucat, akhirnya terpaksa tersenyum dan memindai kode QR Youyou.
Lalu membiarkan si kecil tiga tahun yang licik ini menariknya masuk ke dalam grup chat.
Adik perempuannya yang polos, Yueyue, masih menepuk-nepuk tangan kecilnya, akrab dengan Lu Youyou seolah mereka satu orang, dengan suara mungilnya yang gembira berkata: "Hebat banget, Kakak tolong daftarkan WeChat untuk Yueyue juga ya? Yueyue juga mau gabung di grup bersama kalian!"
Komentar langsung pada livestream meledak tawa——
【Wajah Ye Fanxing dipenuhi aura sial】
【Lu Fei, seorang pemuda yang ditakdirkan jomblo selamanya, halus atau langsung sama-sama tidak mempan】
【Mat ketawa, hahaha kenapa bisa segila ini lucunya】
【Aku rasa Lu Fei tidak bodoh? Dia hanya benar-benar tidak menyukai Ye Fanxing sih】
【Aku juga setuju, paling-paling Lu Fei hanya mengasihani Yueyue si gendut yang malang, jelas-jelas dia tidak tertarik pada Ye Fanxing okay】
【Lu Fei: Jangan ikut campur, aku sudah punya cp terima kasih】
……
Di luar motorhome, Lu Yu di area di luar jangkauan lensa, menerima telepon.
Telepon dari Shi Qiang yang sedang berada di Hong Kong.
Suara Shi Qiang terdengar gelisah: "Saudara ipar, nenek tua kambuh lagi pagi ini. Meronta-ronta memaksa ingin bertemu adik kedua. Entah dari mana menemukan nomor, mengirim segudang pesan ke adik."
Shi Qiang adalah kakak tertua Shi Ning, dua tahun lebih tua, kini berusia empat puluh empat tahun.
Di masa mudanya ikut debut bersama adiknya main film, tapi tak populer. Setelah menikah, kini menjadi ibu rumah tangga biasa.
Beberapa tahun terakhir, selain mengurus keluarga sendiri, waktunya banyak dihabiskan di rumah perawatan spa.
Ibu Shi Zhujun menderita diabetes bertahun-tahun dengan komplikasi parah di kaki, kini hanya bisa duduk di kursi roda.
Belakangan Shi Qiang menyempatkan diri menonton siaran langsung acara realitas 《Halo Pasangan》。Melihat kondisi adiknya di layar mulai membaik, hatinya pun lega.
Bertahun-tahun ini, Lu Yu yang mengeluarkan uang untuk menyewa perawat dan dokter, ditambah dia juga turut menjaga ibu.
Kalau tidak, ibu suka menelepon Shi Ning dan membuat keributan.
Berkat berbagai upaya Lu Yu, ibu bisa tinggal di rumah perawatan spa termewah di Hong Kong, semata-mata agar tidak mengganggu adik perempuannya.
Mereka semua tahu penderitaan adik perempuan selama ini, termasuk penyakitnya sekarang, pasti terkait dengan ibu.
Lu Yu berkata dengan nada tenang: "Tidak apa-apa, Ningning sudah lama ganti nomor. Pesan nenek tua tidak akan sampai ke sini. Untuk ibu... sementara kau yang lebih banyak perhatian. Setelah syuting program selesai, kalau perlu aku akan terbang ke sana untuk mengurusnya."
Shi Qiang selama ini terus dibuat repot oleh ibu yang semakin tua semakin bisa merepotkan orang.
Ia berulang kali menolak halus: "Tak perlu-tak perlu, kau sibukkan saja urusanmu. Kau dan adik perempuan sudah susah payah bisa berkumpul, lebih baik kau jaga dia baik-baik. Nenek tua di sini ada aku, Awei juga akan datang menjenguk kalau sempat. Yang penting adik perempuan baik-baik saja, kalau begitu aku tutup telepon dulu."
……
Shi Qiang menutup panggilan.
Shi Zhujun masih berulah dan melempar barang di kamar rumah sakit.
Sejak komplikasi di kakinya memburuk hingga benar-benar tidak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda, sifatnya semakin galak. Dokter rumah perawatan spa juga menemukan gejala awal demensia pada dirinya, mulai terlihat tanda-tanda kekacauan ingatan.
Ia berteriak dengan suara serak: "Cepat panggil A'ning pulang! Apakah dia masih menganggap aku ini ibunya? Dia cantik jelita, masih muda dengan masa depan cerah, buat apa menikah dan pensiun dari dunia akting? Suruh dia segera kembali! Kalau tidak, aku bunuh diri di depannya!"
Shi Qiang matanya memerah, menggeram rendah penuh kekecewaan dan kemarahan: "Ibu, jangan begini lagi. Kita sekarang di Hong Kong punya makanan dan tempat tinggal, tidak sengsara seperti dulu. A'ning juga hidupnya baik, jangan terus ganggu dia."
"Hidupnya baik?" Shi Zhujun yang mengenakan baju pasien bergaris biru dengan rambut memutih di pelipis, menunjukkan ekspresi menyindir. "Dia bisa hidup baik dengan usahanya sendiri? Berharap pada pria? Mimpi! Lu Yu itu asalnya dari mana? Keluarganya pejabat, leluhurnya semua pejabat tinggi. Mau terima A'ning?"
Kalimat serupa telah didengar Shi Qiang ribuan kali selama 10 tahun ini.
Ia juga hampir collapse dibuat ulah nenek tua ini.
"Ibu kapan bisa sadar? Nyawamu adalah nyawamu, nasib adikku adalah nasibnya sendiri. Suami adikku bukan Ayah yang sudah mati itu! Di dunia ini tidak semua pria seburuk Ayah yang sudah mati itu!"
……
Lu Yu kembali ke motorhome.
Ye Fanxing membawa Yueyue kembali ke mobilnya sendiri untuk tidur siang.
Shi Ning sedang menggendong Youyou yang asyik berfoto selfie video pendek dengan ponsel.
Ibu dan anak ini saling menempel dan berpelukan menggunakan efek khusus lucu, lalu Youyou mengirimkannya ke Kakak dan Kakak ketiga.
Lu Yu menghela napas dalam.
Selama kondisi Shi Ning semakin membaik dari hari ke hari, semua yang dilakukannya terasa bermakna.
