Anak laki-laki itu menghindari arah pandangan, tak berani lagi melihat Youyou di depan mata.
Dia berpikir, jika dirinya lebih berani sedikit, tidak menunggu paman itu pergi, lebih awal masuk, apakah Youyou tidak akan mati?
Di tengah ketakutan itu, dia terbangun dari mimpi.
Tapi setelah bertemu Youyou yang baru masuk sekolah hari ini, gambaran mengerikan dari mimpi itu kembali membanjiri otaknya.
Wen Dailin memastikan anaknya tidak demam, lalu tidak berprasangka lebih jauh.
Meskipun Qiqi dan Qishu adalah kembar naga-phoenix, karakter mereka cukup berbeda.
Qiqi sangat cerewet dan energik di depan orang yang familiar, tapi penakut dan takut pada orang asing - ciri khas yang wajar untuk gadis kecil usia 3-4 tahun.
Sedangkan Qishu agak khusus. Anak laki-laki 3-4 tahun umumnya memasuki fase sangat bandel: suka berisik, menggoda kucing dan anjing, periode yang mudah membuat orang dewasa pusing. Kudengar sampai usia 5-6 tahun akan lebih bandel lagi, benar-benar dijauhi manusia dan dibenci anjing.
Tapi Qishu seolah tidak mengikuti perkembangan ini. Dia relatif sunyi, bisa membaca buku sendiri dengan baik atau main qin, terlihat lebih pintar dibanding anak biasa.
Wen Dailin tersenyum sambil mengusap ramput anaknya: "Tidak apa-apa, mimpi buruk juga wajar. Mungkin tidak sengaja melihat sesuatu yang memberi sugesti psikologis, beberapa hari lagi akan baik."
……
Sekejap mata sudah sampai hari Jumat, besok Youyou akan pergi bersama Ayah Ibu ke Hong Kong untuk merekam edisi spesial bulan madu 《Halo Pasangan》.
Dua hari ini, siaran langsung edisi spesial pasangan Zhang Nana dan Xi Peiwen telah berakhir berturut-turut.
Karena Zhang Nana baru terdiagnosis hamil, sambil kondisi kesehatan belum bereaksi besar, buru-buru menyelesaikan syuting edisi spesial membuatnya sendiri lega, merasa CP yang menyukai pasangan super manis mereka akhirnya mendapat pertanggungjawaban, hari-hari mendatang akan fokus pada menjaga kehamilan.
Dalam siaran langsung, Zhang Nana dan Wang Xin mengajak putra kecil Semangka Kecil berkunjung ke kota Xiang, juga memandu penonton mengunjungi stasiun TV kota Xiang beserta tak terhitung studio siaran.
Zhang Nana adalah pembawa acara tetap Stasiun TV Xiangcheng. Sebagai lulusan jurusan penyiaran dan hosting profesional, dia memiliki sisi energik dan bersemangat sekaligus sisi profesional yang bijaksana. Direktur stasiun TV juga sangat menghargainya, mempercayakannya untuk memimpin dua program talkshow larut malam dengan rating tinggi serta acara varietas interaktif yang termasuk sangat inovatif di masanya.
Jodohnya dengan juara loncat indah Wang Xin dimulai dari sebuah program khusus olahraga.
Saat itu Wang Xin belum menjadi juara Olimpiade, tapi sudah meraih beberapa medali. Di usia yang penuh semangat muda, dia bersama pelatih dan beberapa atlet ternama lainnya berpartisipasi dalam acara varietas tersebut, bahkan merekam wawancara larut malam dalam beberapa hari sekaligus.
Dalam waktu seminggu singkat, intensitas interaksi mereka karena pekerjaan memicu Wang Xin jatuh cinta pada pandangan pertama pada Zhang Nana, lalu mulai melakukan usaha perayuannya.
Dalam episode spesial bulan madu kali ini, segmentasi utama berpusat di stasiun TV kota Xiang. Semangka Kecil juga pertama kalinya bermain seharian penuh di dalam stasiun TV didampingi Ayah Ibunya.
Saat kembali ke ruang siar tempat pertemuan pertama dulu, pasangan suami-istri ini serentak saling bertukar senyum.
Wang Xin berkata: "Dua tahun terakhir ini stasiun TV seharusnya sudah mendapat banyak investasi dari donatur kelas berat. Ruang siar ini jauh lebih megah dan modern dibanding zaman dulu."
Semangka Kecil kelelahan berjalan, Wang Xin mengangkatnya dan mendudukkannya di bahu sendiri.
Bocah lima tahun sebenarnya sudah cukup berat bobotnya, tapi dengan postur atletisnya, Wang Xin mengangkat anaknya semudah mengangkat segumpal kapas.
Setelah mengangkat si kecil, Wang Xin tak lupa menggenggam tangan istri tercinta.
Senyuman Zhang Nana manis sekali. Ada yang bilang pernikahan adalah kelahiran kedua bagi perempuan. Meski pernyataan ini mungkin terkesan terbatas oleh zaman, tapi bagi dirinya sendiri ini memang titik balik besar dalam hidup - pilihannya tepat.
Karena sejak kecil orang tua bercerai, dia sendiri tidak berharap banyak pada pernikahan. Tapi tak disangka, pernikahannya sendiri justru memberinya kejutan beruntun.
Komentar langsung penuh gelembung merah muda——
【Hu hu, iri sekali】
【Semoga Kakak Nana dan Kakak Iparnya bisa mewujudkan harapan punya adik untuk Semangka Kecil】
【Manis banget! Kru program benar-benar paham apa yang ingin kami tonton. Restu untuk Nana dan Wang Xin 99 ya!】
……
Aktor papan atas Jiang Zhuo dan pasangannya Xi Peiwen juga mengunjungi kembali tempat bersejarah bersama putra mereka Jiang Jiang. Keluarga bertiga ini pergi ke lokasi pertemuan pertama orang tua——studio film Hengdian, juga ke bar tempat Jiang Zhuo pernah bernyanyi sambil kerja sampingan sebelum tenar.
Jiang Zhuo menulis lagu baru untuk istrinya, memetik gitar di panggung bar sambil menyanyikannya penuh perasaan untuk sang istri.
Tidak hanya di hati Xi Peiwen yang tersentuh, Jiang Zhuo sendiri juga merasakan perasaan nostalgia yang tiba-tiba muncul seolah kembali ke belasan tahun yang lalu.
Setelah dia dan istri mengikuti acara realitas ini selama masa tenang perceraian, selama proses perekaman dia terus mengamati reaksi istri, termasuk konten interaksinya dengan wanita lain.
Awalnya Jiang Zhuo sama sekali tidak mengerti mengapa istri yang diyakini akan bersama sepanjang hidup ini tiba-tiba bersikap sangat keras ingin meninggalkannya.
Apakah hanya karena pertengkaran rutin tentang urusan sepele di usia paruh baya dengan tanggungan orang tua dan anak? Apakah sudah jenuh? Atau bosan?
Meski sama sekali tidak bisa memahami, dia tidak pernah meragukan kesetiaan mereka berdua.
Jiang Zhuo tahu pasti ada hal yang tidak pantas dalam tindakannya. Dengan rendah hati dia menerima kritik dari komentar langsung dan sindiran netizen di Weibo.
Perlahan dia menyadari bahwa masalahnya bukan hanya pada satu hal, tapi mungkin di berbagai aspek yang perlu ditingkatkan. Dia pun berusaha maksimal untuk memperbaikinya.
Tapi hingga detik ini, di atas panggung bar sambil memainkan gitar dan menyanyikan lagu yang ditulis untuk istrinya, Jiang Zhuo akhirnya mengerti kesedihan sejati sang istri.
Asalnya, kegelisahan urusan sepele sehari-hari dan ketidakpeduliannya, bukanlah alasan ketidaksenangannya.
Masalah terbesar mereka adalah seiring bertambahnya usia, Jiang Zhuo perlahan kehilangan sosok romantisnya di masa muda.
Sudut-sudut karakternya dihaluskan waktu, lupa bahwa Xi Peiwen bukan cuma istrinya, ibu Jiang Jiang, tapi juga... kekasihnya.
Perempuan ini menikahinya bukan karena prestasi atau posisi terhormatnya, juga bukan ingin menuntut sesuatu.
Dulunya mereka hanyalah sepasang kekasih paling biasa di dunia, tanpa uang maupun ketenaran, tapi selalu bersinar matanya akan masa depan dan romantisnya seni budaya.
Cinta takkan mati, romantis takkan pudar.
Yang dicintai Xi Peiwen bukanlah Sutradara Jiang yang dikagumi banyak orang, melainkan si bodoh yang tak memiliki apa-apa tapi setia memainkan gitar dengan riang setiap hari.
Maka, Jiang Zhuo yang telah berusia lebih dari 40 tahun kembali berubah menjadi si bodoh yang gemar memainkan gitar demi sang kekasih.
Di bawah sorotan lampu, dia tersenyum-senyum bodoh ke arahnya.
Jiang Jiang di bawah panggung bersorak antusias, menepuk-nepuk irama sambil berteriak: "Ayah ganteng! Nyanyian Ayah merdu sekali!"
Xi Peiwen juga tersenyum, sorot matanya berkilauan air mata.
Namun para penonton di ruang siaran langsung justru menangis tersedu-sedu ——
【Hik hik mataku kelilipan batu bata hik hik】
【Kak Zhuo sangat mencintai Kakak Peiwen, Kakak Peiwen juga sangat mencintai Kakak Zhuo. Aku yakin mereka tidak akan berpisah, harus tetap bersama selamanya!】
【Pasangan suami-istri tua memang sulit, jalani dan rawatlah baik-baik. Untuk bisa bersama sampai tua, harus terbuka dan banyak berdiskusi, memahami kebutuhan sejati pasangan】
【Jiang Jiang tertawa begitu riang, aku di depan layar juga tertawa seperti orang bodoh】
……
Youyou hari ini siang sudah ikut Ibu pergi ke rumah kakek-nenek.
Setelah makan malam, Youyou duduk di antara kakek-nenek. Semua orang bersama-sama menonton tayangan spesial bulan madu pasangan Xi Peiwen dan Zhang Nana.
Nyonya Jiang Yuzhen sampai harus mengambil tisu untuk mengeringkan matanya yang berkaca-kaca, berkata dengan haru: "Ini pertama kalinya aku mengejar acara realitas sepenuh hati. Beberapa pasangan ini memang bagus, membuat hati terasa hangat."
Si kecil menyimak dengan sungguh-sungguh, matanya yang seperti anggur hitam enggan berkedip.
Tuan Lu Zecheng tak tahan menahan tawa, menjulurkan tangan memencet sanggul di kepala cucu perempuannya: "Sayang begitu serius menonton? Apa kamu benar-benar paham?"
Youyou baru menoleh ke kakek, dengan suara mungilnya yang terdengar serius: "Tentu saja paham. Bibi Nana dan Bibi Peiwen sudah mendapatkan keinginan hati mereka, semuanya sangat bahagia."
Lao Ye Lu Zecheng mengangkat gagang kacamatanya, menampakkan ekspresi yang agak terkejut, sepertinya benar-benar tak menyangka cucu perempuan berusia tiga tahun ini memiliki EQ dan kemampuan memahami setinggi itu.
Nyonya Jiang Yuzhen menatap pipi bulat Youyou dengan kedua tangan, berkata kesal pada suaminya: "Jangan remehkan Youyou kami, harta karun Youyou ini sangat lihai lho."
Youyou juga setuju dengan pujian nenek, ia mengangguk seperti ayam mematuk beras, angkuh mendada kecilnya: "Benar Kakek, Youyou lihai sekali!"
Youyou tak hanya memahami cerita cinta pasangan suami-istri Zhang Nana dan Xi Peiwen.
Tapi juga sangat sangat iri.
Mereka seperti Ayah Ibu di masa lalu yang saling mencintai...
Bahkan Youyou merasa, sebenarnya Ayah Ibu lebih saling mencintai daripada mereka!
Hanya saja, besok harus pergi ke Hong Kong, dalam hati Youyou masih ada sedikit kekhawatiran.
Besok kakak kedua akan pergi memotret iklan endorsemen, jadi tidak ikut jalan-jalan bersama mereka.
Youyou belakangan ini belum sempat berinteraksi berdua dengan Ayah Ibu tanpa kehadiran kakak kedua.
Dia juga tidak tahu apa yang akan terjadi ketika Ayah Ibu berdua saja...
Meski setelah kembali dari pegunungan salju besar, seluruh keluarga sudah tinggal di bawah atap yang sama.
Tapi Youyou selalu tidur bersama Ibu di kamar utama.
Sedangkan Ayah hanya bisa tidur dengan kesepian di kamar tamu.
Perlu diketahui, sebelum Youyou melakukan perjalanan lintas waktu, Ayah Ibu sangat jarang terpisah tempat tidur.
Kecuali jika kadang Ayah tidak sengaja menyinggung perasaan Ibu, lalu diusir ke ruang baca, tapi biasanya Ayah akan menyelinap kembali ke kamar utama sambil menggendong bantal kecilnya setelah Ibu tertidur lelap di tengah malam.
Youyou juga tidak tahu kapan bisa melihat Ayah Ibu membuka hati dan tidur dengan gembira di ranjang yang sama.
……
Shi Ning sering datang menjenguk kakek-nenek Youyou sepanjang minggu ini.
Ucapan Youyou yang "hanya pernah melihat kakek-nenek lewat foto" membuat Shi Ning sedih selama beberapa malam.
Meski Lu Yan sudah mengantar kedua orang tua itu menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh, saat ini hanya ditemukan masalah kecil umum lansia dan tidak terdiagnosis masalah serius.
Shi Ning hanya bisa menghibur diri bahwa mungkin dunia tempat Youyou pernah hidup sebelumnya hanyalah dunia paralel lain.
Meski orangnya sama persis, kehidupan justru terbentuk dari hasil kebetulan tak terhitung.
Bisa jadi karena rangkaian kebetulan itulah yang membuat kedua orang tua meninggal di usia enam puluhan.
Di ruang waktu sekarang, hal itu belum tentu akan terwujud.
Tapi meski begitu, Shi Ning tetap memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk lebih sering menemani dan merawat kedua orang tua, sebagai balas budi atas perlindungan tanpa hitung untung-rugi yang mereka berikan lebih dari sepuluh tahun lalu.
Setelah mengantarkan Youyou ke TK di siang hari, ia datang ke perkebunan di gunung, mengusulkan duluan untuk menemani Lao Ye bermain satu papan Go, lalu berbincang tentang hal-hal sehari-hari sambil nonton drama bersama nenek tua.
Shi Ning yang dulunya tidak mahir memasak, belakangan mulai tertarik untuk memasak dan ingin menyajikan masakan rumah biasa yang lezat untuk kedua orang tua.
Sayangnya bakat memasaknya memang biasa-biasa saja. Meski sudah berlatih di Vila Nomor Satu Shui Xiang, tapi begitu sampai di perkebunan ini, kesalahan kecil berulang kali terjadi sampai membuat dapur kacau balau.
Shi Ning malu-malu meminta maaf: "Mohon maaf, Ibu. Awalnya ingin menyiapkan lauk tambahan untuk Ibu dan Ayah, tapi masakan gagal dibuat malah bikin dapur Ibu berantakan."
Meski perkebunan gunung yang luas ini memiliki banyak pelayan - bahkan tukang kebun saja ada belasan orang - Nyonya Jiang Yuzhen sangat menyukai aktivitas memasak sendiri. Terutama setelah pensiun, ia merasa bahwa dengan memasak sendiri barulah bisa merasakan kenikmatan hidup yang sebenarnya.
Sang nenek sama sekali tidak keberatan, malah tersenyum membantu Shi Ning membereskan sisa kekacauan: "Ini hal biasa. Kau sudah terbiasa dengan dapur rumahmu sendiri, wajar kalau di sini masih kikuk. Ningning, bukankah kau ingin belajar memasak? Ibu akan pelan-pelan mengajarimu."
Shi Ning memandang sikap sang nenek yang tetap menganggapnya seperti anak kandung sendiri, seolah dirinya benar-benar seorang putri yang pergi sepuluh tahun lalu dan akhirnya pulang.
Dengan rasa bersalah dia berkata: "Tanganku kikuk sekali, takut nanti malah mengkhianati keahlian masak Ibu."
Jiang Yuzhen tersenyum: "Justru wajar kalau tanganmu kikuk. Hidup mana ada yang sempurna segala hal? Waktu kecil kau pintar belajar, otakmu lihai, tumbuh jadi secantik ini, berbakat akting, film pertamamu langsung dapat gelar Aktris Terkenal. Banyak sutradara bilang kau aktris berbakat alami. Kalau perempuan sepertimu juga jago masak, masih adakah ruang untuk orang lain hidup?"
Ibu dan anak ini terus bercanda di dapur, suasana semakin cair dan santai.
……
Malam hari, Youyou dan Shi Ning hendak pulang, besok siang mereka akan naik pesawat ke Hong Kong.
Sebelum berpulang, Nyonya Jiang Yuzhen dengan misterius menggenggam si kecil masuk ke ruang baca besar, tak lupa mengunci pintu ruangan rapat-rapat.
Youyou mengangkat kepala mungilnya, bertanya bingung: "Nenek, ada apa?"
Sang nenek membungkuk sedikit, berbisik: "Youyou sayang, jangan sampai di Hong Kong nanti hanya main-main saja. Cari kesempatan agar Ayah Ibu membawamu menjenguk nenek."
"Nenek?" Mata besar Youyou berkedip-kedip penuh kebingungan, wajah bulatnya semakin bengong, mirip "bebek kerdil yang terpaku" yang menggemaskan.
Ini lagi-lagi panggilan yang masih terasa asing bagi Youyou.
Bahkan... lebih asing dibanding kakek-neneknya.
"Nenek, nenek itu apa sih?"
Jiang Yuzhen tertegun sejenak, buru-buru menjelaskan: "Nenek itu maksudnya nenek dari pihak ibu, mama dari mamamu."
“Ah? Nenek Youyou dari pihak ibu?” Meski Youyou belum pernah bertemu nenek, bahkan tak pernah mendengar sekalipun, tapi dia anak pintar. Setelah berpikir sebentar, dia langsung paham.
Youyou kini punya pengalaman, tak berani sembarangan lagi mengucapkan kata-kata tentang belum pernah bertemu nenek sebelumnya.
Di wajah bulatnya terlihat keseriusan, bertanya dengan hati-hati: “Kalau begitu... nenek tinggal di mana di Hong Kong?”
Jiang Yuzhen menjawab: “Kini nenek seharusnya tinggal di Sanwangluo Private Nursing Home.”
Wajah Lao Ye Lu Zecheng terlihat tidak enak. Dia menahan diri lama, akhirnya tak bisa menahan lagi, dengan nada tidak nyaman berkata: “Untuk apa mengunjunginya? Seandainya Ningning membawa Youyou menjenguknya, dia malah mengucapkan kata-kata sepedas apagain yang menusuk Ningning. Bukankah ini seperti menusuk hati anak?”
Nyonya Jiang Yuzhen dengan raut wajah kaku bersikukuh: "Kau ini kakek tua paham apa? Ibu dan anak memiliki ikatan batin, kau tak pernah jadi anak perempuan maupun ibu. Bagaimanapun, mereka tetaplah ibu dan anak. Penyakit Ningning juga ada kaitannya dengan kegelisahan batin ibunya. Selagi kondisi Ningning kini baik, secepatnya selesaikan masalah psikologis ini, itu akan baik untuk semua orang."
Selain itu, Jiang Yuzhen akhir-akhir ini terus mengamati: Meski Ningning pernah menderita penyakit, di masa muda juga ada tanda-tanda kekambuhan.
Tapi ia selalu sangat baik pada anak-anak. Kekambuhan parah yang terjadi kemudian adalah hasil stimulasi dari masalah Xiao Wang.
Kini dengan kehadiran Youyou yang manis penurut dan lucu-lucu, bagai matahari kecil hangat yang terus melekat di belakang Shi Ning, cinta Shi Ning yang begitu besar pada Youyou menjadikan gadis kecil ini penghiburnya terbesar. Ia tak akan bermasalah lagi.
Setelah keluar dari pintu masuk dan naik mobil, Youyou mungkin khawatir akan lupa, masih bergumam dalam hati: "Jalan Huaihai Barat No. 17... Jalan Huaihai Barat No. 17..."
Sesampainya di Hong Kong, selain bermain dan merekam program, dia juga harus mencari kesempatan agar Ayah Ibu mengajaknya mengunjungi nenek.
Karena nenek adalah ibu dari Ibu, nenek berkata, ada kebekuan indera antara ibu dan anak.
Meski Youyou tidak tahu apa yang terjadi antara Ibu dan nenek.
Tapi dia paham maksud kebekuan indera ibu-anak, seolah-olah saat Ibu tak bahagia, dia selalu merasakannya saat itu juga dan ikut tak bisa bahagia.
Keesokan hari, saat berangkat ke bandara, karena Lu Fei akan menepuk-nepuk iklan, Shi Wang malah ikut bagian dari kompetisi kota offline game tersebut.
Hanya Lu Yan yang mengemudi mengantarkan mereka bertiga sekaligus ke bandara.
Siaran langsung dibuka, penonton yang sudah ngiler menanti di ruang siar langsung heboh kekacauan begitu melihat informasi penerbangan——
【Aaaa Hong Kong！Asalnya lokasi pertemuan kakak Shi dan suami benar-benar di Hong Kong Ah！】
【Sangat dinanti, aku benar-benar penasaran bagaimana mereka berdua bisa bertemu dan jatuh cinta】
【Jangan-jangan Mr. Lu dulunya investor film Shi Ning ya? Lahirlah novel dunia hiburan klasik aliran Lǜ Jiāng hhh】
【Kalau tak salah ingat, kakak ipar bilang mereka kenal 27 tahun! 27 tahun yang lalu Mr. Lu baru 17 tahun, seharusnya belum jadi investor kan?】
【Kalian lihat nggak! Komentar langsung resmi kru program bilang lokasi pertama setelah mendarat adalah Kampus Kerajaan Ren di Hong Kong!】
【Kampus Kerajaan Ren itu buat apa sih?】
【Penduduk lokal Hong Kong kasih edukasi nih, Kampus Kerajaan Ren adalah SMA negeri top satu di Hong Kong!】
【Aaaa, jadi ini cinta monyet kampus??】
【Ya ampun, kirain cerita CEO investor dan Aktris Terkenal yang sedang naik daun, ternyata kisah manis hijau masa sekolah, hik hik gkdgkd】
Pesawat mendarat, sekelompok orang kru program meninggalkan bandara.
Banyak penggemar mengurung area eksternal bandara sampai Penuh Sesak.
Banyak fans berlogat Hong Kong ramah-ramah meneriakkan sorakan ke mereka——
“Youyou, Ibu sayang kamu!!!”
“Youyou bb, Ibu akhirnya bisa bertemu denganmu Aaaa！”
“bb imut banget hik hik！”
“Kak Shi Ning, boleh minta tanda tangan？”
“Dewi impianku Aaaa, di sisa hidupku ternyata masih bisa melihat dewi idamanku！”
“Ya ampun, istriku tetap secantik ini, istriku aku cinta kamu cium cium cium！”
“Istriku istriku, istriku kau yang tercantik！”
Banyak penggemar antusias baik pria maupun wanita berteriak memanggil Shi Ning dengan sebutan istriku.
Shi Ning antara ingin tertawa dan menangis, sepertinya bertahun-tahun ini netizen Hong Kong juga main Weibo TikTok, beberapa istilah populer internet mulai menyebar.
Lu Yu juga terpaksa menerima sambutan hangat para penggemar.
Awalnya dia masih bisa menjaga sikap, menggendong si kecil dengan satu tangan sambil menyeret koper besar dengan tangan lainnya, tersenyum memberi isyarat ke penggemar.
Tapi semakin banyak pria-wanita yang memanggil Ningning-nya dengan sebutan istriku.
Akhirnya dia tak tertahan, padahal sudah melewati mereka, tapi masih kesal menoleh dan berkata: "Keterlaluan! Panggil dewi impianku masih boleh, tapi panggil istriku itu keterlaluan!"
Bahkan dia sendiri tak berani memanggil "istriku".
(╯‵′)╯︵┻━┻
Komentar langsung di ruang siaran meledak dengan tawa——
【wkwkwk, cemburu nih, kakak ipar cemburu】
【Mr. Lu yang merengut kesal itu lucu-lucu banget 2333】
【Mr. Lu: Istriku! Istriku! Apa kalian tidak punya istri sendiri? Memaksa memanggil istri orang! Membuka meja (╬◣д◢)】
