Si kecil yang duduk mantap di lengan Ayah menghirup ingus, seolah mencium bau iri yang membanjiri udara.
Youyou melihat ekspresi Ayah yang tidak bisa menahan emosi dan sedikit putus asa, dia mengulurkan tangan gempalnya membelai dada Ayah, lalu menjelaskan dengan suara kekanakan: "Jangan marah ya Ayah, kemarin Youyou sudah tanya Bibi Nana. Kakak-kakak ini cuma suka Mama, bukan benar-benar mau Mama jadi istri mereka kok."
Lalu Youyou bertanya pada Lu Fei. Lu Fei bilang, lagipula Mama bukan Mama asli, kakak juga bukan kakak asli, istri bukan istri asli, suami juga bukan suami asli.
Youyou sebenarnya masih agak bingung, tidak paham kenapa dunia lain ini jadi begini.
Tapi dia tahu semua orang sangat menyukainya dan Mama!
Lu Yu tentu mengerti para penggemar ini hanya memakai istilah internet di dunia nyata.
Tapi panggilan "istriku" yang bahkan dia sendiri tak berani ucapkan, justru dipakai oleh para penggemar ini...
Dalam hati, rasanya agak kehilangan keseimbangan.
Bibir Shi Ning menyunggingkan senyuman samar, terlihat jelas bahwa dia menerima baik antusiasme para penggemar.
Dia bahkan sempat melambaikan tangan dengan sopan ke arah mereka.
Seorang nonaku dari barisan penggemar semakin menjadi-jadi berteriak: "Istriku istriku, memang kenapa kalau memanggilmu istri? Tuan Lu pelit sekali, memalukan!"
Wajah tampan Lu Yu membeku dalam kekikukan, benar-benar tak ada cara untuk menanggapi.
Parahnya lagi, seorang penggemar pria yang humoris berani memberi komentar: "Suami jangan marah! Suami, aku juga mencintaimu! Sayang, kamu sangat tampan!"
Logat Mandarin si penggemar pria itu kacau balau, lebih mirip campuran bahasa Mandarin dan Kanton yang terdengar semakin lucu, sampai-sampai orang di sekitarnya dan kru program tertawa terpingkal-pingkal.
Lengan Lu Yu yang menggendong Youyou mengencang sedikit, wajah tampannya mulai memerah dengan cara yang mencurigakan.
Panggilan "suami" ini langsung membuat Shi Ning kehilangan fokus. Ia mengamati ekspresi canggung Lu Yu yang seperti terpojok, tersenyum lebar tak bisa menutup mulut.
Komentar langsung pun ikut menambahkan minyak ke api——
【Tertawa sampai kepalaku jatuh ke tanah, fans Hong Kong benar-benar kreatif ya hhhh】
【Hahaha suami memerah mukanya!】
【Suami ganteng jangan cemburu lagi dong hahaha】
【Tuan Lu melihat komentar ini pasti cemburu meledak, berapa banyak saudari di ruang siaran yang sedang memanggil 'istri' sekarang】
【Tetap kupanggil! Istri! Istri!】
【Aku kan tidak punya istri sendiri makanya memanggil istrimu!】
【Tak peduli, langsung saja: Halo istriku!】
……
Lensa kamera mengikuti keluarga tiga orang berpenampilan super menawan ini menuju tujuan pertama, Akademi Kekaisaran Ren.
Youyou juga pertama kalinya datang ke sini. Si kecil yang belum pernah bersekolah ini mengangkat kepala mungilnya, memandang penuh rasa ingin tahu ke gedung-gedung sekolah cantik yang berulang kali diamatinya.
“Wu, sekolahnya cantik sekali! Ayah Ibu bertemu pertama kali di sini ya?”
Youyou sangat ingin mempertemukan kembali Ayah Ibunya, tentu saja dia juga penasaran dengan proses mereka jatuh cinta.
Dalam ingatan sebelum perjalanan waktu, Ibu pernah menceritakan sedikit. Tapi waktu itu Youyou baru dua tahun lebih, masih belum mulai mengingat dengan jelas, sekarang sudah samar-samar terlupakan.
Shi Ning menggenggam tangan kecil yang lunglai Youyou, perasaannya saat ini dipenuhi kedamaian yang tenang.
“Benar, Mama dan Papa pertama kali bertemu di kegiatan klub.”
Shi Ning ingat jelas, pertemuan pertama mereka terjadi di ruang debat khusus klub Model United Nations.
Sutradara dokumenter dengan senyum mencari masalah bertanya pada Lu Yu: “Mr. Lu, benarkah? Anda dan Kak Shi Ning pertama kali bertemu di kegiatan klub?”
Di depan lensa, Lu Yu mengangguk dengan serius, sama sekali tidak ada niat untuk membantah istrinya.
Tapi sebenarnya... Sebelum merencanakan edisi spesial bulan madu, kru program memang mengirimkan kuesioner terpisah untuk pasangan suami-istri ini, meminta mereka mengisi detail pertemuan pertama dulu.
Sutradara dokumenter ingat betul, jawaban Lu Yu adalah - di bawah pohon wutong.
Maka dengan hati-hati ia bertanya lagi: "Anda... yakin? Bagaimanapun sudah lebih dari dua puluh tahun, wajar jika ada yang salah ingat."
Lu Yu dengan wajah manis tanpa ekspresi berkata: "Istriku tidak salah ingat, pertemuan pertama memang terjadi di kegiatan klub."
Komentar langsung serentak berdecak kagum——
【Mr. Lu: Sayang lihat aku manis tidak jpg.】
【Mr. Lu: Istri bilang apa ya apa, istri tidak mungkin salah, kru PD jangan harap bisa menjebakku】
【Jadi... Shi Ning salah ingat?】
【Direktur utama perusahaan multinasional terhormat ini benar-benar takut istri hhhh】
Sebenarnya, Shi Ning juga tidak salah ingat.
Hanya saja, dalam ingatan Lu Yu, pertemuan pertama sebenarnya adalah saat ia melewati pohon wutong besar di tepi lapangan, Shi Ning tergesa-gesa melintas sambil memegang buku.
Hanya sekadar berpapasan, mungkin bahkan tak sampai satu detik.
Namun, satu pandangan itu mengubah seluruh hidupnya.
Sekelompok orang sedang bersiap menuju ruang debat khusus klub Model PBB, tiba-tiba melihat seorang wanita paruh baya berpenampilan profesional dengan sepatu hak tinggi mendekat.
Lu Yu menatap rambut kerining yang mulai memutih di kepala wanita itu, tertegun sejenak.
Shi Ning lah yang langsung mengenali, suaranya gemetar: "Monica? Apakah ini... Sang Guru Monica?"
Nyonya Monica mengangkat kacamatanya, senyum haru terpancar di wajah: "Benar, apakah gurumu ini sudah tua sampai tak dikenali?"
"Tidak sama sekali, Anda terawat sangat baik, persis seperti masa muda dulu." Di hadapan wali kelas lamanya, Shi Ning seolah kembali menjadi gadis belasan tahun. Tanpa belenggu kesopanan orang dewasa, dengan proaktif ia membuka pelukan dan memeluk mentornya.
Lu Yu baru menyadari bahwa wanita yang terlihat hampir 60 tahun ini adalah guru muda yang lugas dulu.
“Benar... Sudah bertahun-tahun tidak bertemu, bagaimana kabar Ibu akhir-akhir ini?”
Lu Yu juga menjabat tangan Nyonya Monica.
Monica adalah wali kelas Shi Ning, meski tak banyak berinteraksi, ia tetap punya kesan.
Dulu usianya seharusnya belum 30 tahun, tergolong guru muda di sekolah saat itu.
Monica yang asli Hong Kong dengan humor khasnya yang santai, tanpa kesan kaku sebagai atasan, berkelakar: “Lumayan, sudah jadi Wakil Kepala Sekolah. Tapi sehebat apapun tak bisa menyaingi kau yang berhasil memeluk sang dewi – pasti bikin iri semua teman sekelas.”
Di usia matangnya, Lu Yu masih bisa dibuat tersipu malu oleh candaan guru, wajah pucatnya memerah seperti habis kena bedak.
Youyou yang mengenakan baju kapas warna krem berteriak dengan suara mungilnya: "Guru Monica! Apakah mama adalah dewi impian ayah? Kalau begitu, apakah ayah sudah diam-diam menyukai mama sejak lama?"
Nyonya Monica baru menyadari kehadiran si kecil Youyou yang menggemaskan bagai ketan bulat. Ia setengah berjongkok sambil memencet lembut sanggul kecil di kepala Youyou, berkata dengan nada meyakinkan: "Tentu saja, mamamu sangat hebat. Dulu beliau adalah dewi impian banyak pria, lalu menjadi dewi seluruh Hong Kong. Youyou bb yang manis ini nanti pasti akan tumbuh menjadi dewi kecil."
Bocah mungil itu tersipu malu karena pujian guru. Dengan tangan gempalnya menggantungi ujung jubah mama, ia menyandar sambil berlindung di belakang ibu.
Monica menganut prinsip lajang, hingga kini belum menikah, dan sepenuhnya berfokus pada karier.
Ia menginvestasikan sebagian besar energinya pada para murid, memiliki perasaan yang sangat dalam dan kompleks terhadap anak-anak dari keluarga khusus. Bisa dibilang ia menyaksikan Shi Ning bangkit perlahan dari lumpur, dan merasa lega melihatnya kini memiliki pernikahan yang begitu baik.
Terutama saat melihat si kecil Youyou, ia merasa gadis kecil ini sangat mirip dengan Shi Ning.
Meski Youyou sejak lama tahu ibunya sangat hebat dan luar biasa, mungkin karena setiap hari bersama ibu sejak kecil, ia sulit membayangkan gambaran Shi Ning yang pernah menjadi sensasi di Asia dan dijuluki "Wajah Ilahi Nomor Satu".
Bocah itu memandang Shi Ning dengan penuh kekaguman, bersuara kekanakan: "Ibu adalah dewi! Dewi Youyou! Juga dewi Ayah, pantas saja Ayah selalu menuruti ibu dan begitu takut pada ibu..."
Sejak kecil Youyou sudah tahu bahwa ibunya memiliki posisi terhormat tertinggi dalam keluarga.
Ini sama sekali tidak perlu diajari orang dewasa, anak-anak secara alami bisa merasakan siapa yang memiliki posisi terhormat di rumah.
【Youyou kecil, bicaranya pelan-pelan dong, tidak takur ayahmu jadi canggung hhhh】
【Youyou ketularan Beibei, sampai menggoyangkan semua rahasia keluarga keluar】
【Ini mungkin juga bukan rahasia deh, lihat ekspresi Mr. Lu itu, sorot matanya ke Shi Ning persis seperti anjing besar yang jujur!】
【Kalau Lu Fei kayak Husky, Mr. Lu ini mirip Akita, selalu tersenyum dengan wajah penuh kekaguman memandangi istrinya】
……
Dipimpin oleh Nyonya Monica yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah, sekelompok orang tiba di ruang debat.
Dari obrolan mereka yang berbagi kenangan lama, penonton siaran langsung bisa memahami kisah pertemuan pertama pasangan suami-istri Shi Ning.
Shi Ning adalah penduduk lokal yang masuk Sekolah Klasik Ren melalui nilai ujian yang luar biasa.
Saat dia duduk di kelas 4 SMP (setara kelas 1 SMA), Lu Yu yang berusia 17 tahun datang dari Sekolah Menengah Pertama Yanjing No.1 ke untuk program pertukaran belajar selama setahun.
Keduanya bukan teman sekelas, tapi sama-sama bergabung di komunitas Model PBB. Shi Ning bahkan menjadi Presiden Komunitas pada tahun itu.
Setelah lebih dari dua dekade, seluruh gedung telah direnovasi dan ruang debat ini tentu sudah direnovasi ulang berkali-kali.
Namun kontur aslinya masih bisa dikenali.
Di sekeliling dinding, dipenuhi foto-foto debat dari periode berbeda yang ditinggalkan para siswa.
Tepat saat penontonmelototi layar berusaha menemukan foto lawas Shi Ning dan Mr. Lu di masa lalu...
Bayi Youyou yang digendong di lengan ayahnya sudah berteriak dengan sigap: "Mama...Mama, itu mama muda!"
Youyou mengulurkan tangan mungilnya yang gempal, jari-jari tembemnya mencolek lembut foto lawas dalam bingkai foto berlapis plastik.
Dalam foto, Shi Ning sebagai Presiden Komunitas selalu berdiri atau duduk tepat di tengah setiap kali sesi pemotretan.
Di foto lain yang tidak jauh dari situ... ada Ayah Ibu dalam satu frame!
Youyou membelalakkan matanya, dengan suara kekanak-kanakan berkata: "Ibu selalu terlihat cantik sekali, Ayah waktu muda dulu juga ada sedikit-sedikit ganteng sih."
Youyou sudah melihat banyak foto masa muda Ayah Ibu, jadi tidak sulit mengenalinya dari berbagai foto bersama.
Tapi beberapa foto ini memang belum pernah dilihat Youyou.
Faktanya, tak hanya Youyou yang belum pernah melihat, bahkan Shi Ning dan Lu Yu sendiri sudah melupakan...
Foto bersama itu bukan hanya berdua, melainkan foto kelompok setelah sebuah debat, di mana Shi Ning dan Lu Yu tidak berdiri berdampingan.
Shi Ning dengan seragam jas formal biru dan dasi kecil, rambutnya diikat kuda poni tinggi dengan ujung bergelombang alami, matanya jernih berbinar-binar, tampak sebagai gadis yang sangat cerah.
Sedangkan Lu Yu juga mengenakan seragam sekolah sejenis untuk pria, berdiri di kanan belakangnya, terpisah satu orang di tengah. Tapi karena tinggi badan Lu Yu cukup menjulang, tetap terlihat sangat mencolok.
Meski bukan foto intim, mata semua penonton siaran langsung serentak hanya bisa melihat mereka berdua. Seolah-olah orang lain menjadi tembus pandang seketika di bawah kontras mereka.
【Hik hik, gregeten banget gregeten banget!】
【Ini benar-benar cerita manis SMA yang hidup!】
【Shi Ning 15 tahun cantik sampai bikin nangis, aaaaa kok ada perempuan sempurna begini di dunia!!】
【Chemistry cp-nya juga luar biasa! Aku yakin saat itu Lu Yu pasti sudah diam-diam suka sama Ningning-jie kita】
【Gadis kuda poni tinggi ini, siapa yang bisa nggak jatuh cinta? Langsung saja kucium idola ku cium cium cium】
Meski banyak penggemar film menganggap puncak ketampanan Shi Ning adalah saat usia 18 tahun sampai masa pensiun dan mundur dari industri.
Tapi di usia lima belas tahun yang belum resmi masuk dunia hiburan, matanya masih jernih bagai rusa kecil yang lincah, belum terpapar sedikit pun kesulitan.
……
Lu Yu mengusap pipi gemuk anak perempuannya sambil tersenyum: "Ibumu selalu hebat, Ayah hanya kontras di sampingnya."
Youyou meraih wajah ibu, suara mungilnya penuh kekaguman: "Youyou juga mau jadi kontras Ibu, Ibu hebat-hebat!"
Shi Ning tak tahan menahan tawa, merengkuh si kecil dalam pelukan.
Acara realitas tentu butuh tingkat topik pembicaraan. Tanpa pembawa acara, sutradara dokumenter harus sesekali membuat masalah.
Sutradara dokumenter menyeringai nakal: "Jadi kalian berdua... seharusnya termasuk pacaran dini? Meski pendidikan Hong Kong lebih terbuka dibanding tempat kami, tapi kalau dihitung dari usia... sepertinya begitu."
Lu Yu menjelaskan: "Tidak, saat itu kami hanya anggota klub, tidak ada interaksi diam-diam, semua terjadi saat berdebat di kompetisi."
Shi Ning juga berkata: "Benar tidak ada pacaran dini, waktu itu selain kuliah aku sibuk kerja cari uang, urusan cinta baru terjadi tiga tahun kemudian."
Sang Guru Monica tersenyum berkata: "Soal ini aku bisa menjadi saksi, Shi Ning memang kehilangan konsentrasi untuk pacaran dini. Fokusnya hanya pada studi dan pekerjaan. Banyak anak laki-laki hebat di sekolah yang mendekatinya, tapi dia bahkan tak mau melirik. Kalau Lu Yu ini... mungkin dia tak berani mengungkapkan perasaan. Pernah suatu kali, sepulang liburan dari Yanjing dia tak melihat Shi Ning, sampai tak bisa menahan diri datang mencariku dan bertanya kemana Shi Ning pergi."
Wajah tua Lu Yu seketika memerah.
Hal ini... sudah cukup lama, kalau dipikir-pikir dirinya sendiri memang sudah hampir lupa.
Tak disangka masih diingat oleh Monica.
Dulu Monica adalah wali kelas Shi Ning. Banyak urusan Shi Ning yang dikomunikasikan dengannya, sehingga Lu Yu juga punya kesan terhadapnya.
Lu Yu sudah sejak lama menyadari Shi Ning sering keluar kelas lebih awal, buru-buru meninggalkan sekolah untuk pergi ke luar. Setelah menanyakan, ia tahu keluarga Shi Ning kesulitan ekonomi, kabarnya ayahnya punya utang besar yang harus dilunasi dengan bekerja.
Syukurlah Sekolah Menengah adalah sekolah negeri yang tidak memungut biaya pendidikan. Kalau tidak, melihat kondisi Shi Ning, mungkin ia sudah lama putus sekolah.
Setelah memahami situasi utang keluarga Shi Ning, Lu Yu sangat ingin membantunya, namun khawatir akan melukai harga dirinya.
Lu Yu pernah bekerja sama dengannya di klub. Ia tahu Shi Ning adalah perempuan yang mandiri, tak pernah mengandalkan orang lain apalagi meminta bantuan.
Meski hidup susah, di sekolah ia selalu tampak penuh semangat.
Lu Yu tak ingin merusak kondisi psikologisnya yang seperti itu.
Apalagi saat itu ia masih di bawah umur, sedang pertukaran pelajar di Hong Kong. Keluarganya hanya memberinya uang saku secukupnya, tak ada dana lebih untuk diberikan.
Setelah berpikir matang, Lu Yu memutuskan untuk memberikan uang kepada Shi Ning melalui cara membiayai secara anonim, tapi perlu pulang sebentar untuk meminta persetujuan ayah dan ibu.
Memanfaatkan tahun baru, dia kebetulan kembali ke Yanjing sebentar.
Namun saat dia kembali ke Hong Kong, mendapati Shi Ning selalu tidak datang ke sekolah saat kelas, ketua komunitas simulasi PBB juga sudah diganti orang.
Dulu tidak meninggalkan informasi kontak, semakin dia menunggu semakin gelisah, akhirnya tidak bisa menahan diri, kabur mencari wali kelas Shi Ning.
Monica memberitahunya, Shi Ning pergi syuting film, mengambil liburan panjang.
Lalu bagaimana, saat bertemu Shi Ning lagi, dia sudah terkenal karena film perdananya di layar lebar, mendadak viral sepanjang malam, poster-poster nya memenuhi jalanan besar dan gang-gang kecil.
Lu Yu tahu, Shi Ning seharusnya tidak lagi perlu sumbangan ini.
Ternyata dia memang cukup hebat, di usia muda sudah menyelesaikan beban utang keluarga sendiri.
Saat Shi Ning kembali ke sekolah lagi, Lu Yu sudah menyelesaikan masa pertukaran, harus kembali ke Yanjing untuk mempersiapkan ujian universitas.
Saat kembali ke Yanjing, barulah ia menyadari Shi Ning juga sudah terkenal di Yanjing.
Semua orang pernah menonton filmnya, mengaguminya sebagai Kecantikan Nomor Satu Hong Kong.
Di hati Lu Yu ada api yang membara, meski terasa menyakitkan, ia hanya bisa menahannya dalam diam.
Ia sempat merasa dirinya dan Shi Ning sudah seperti penghuni dua dunia yang berbeda.
Tapi ia tetap sangat bersukacita untuknya.
Memandanginya bersinar gemilang, menyaksikan kebahagiaan berkelip-kelip di matanya, seolah ia pun merasakan hal yang sama.
Kekaguman Lu Yu pada Shi Ning... sama sekali bukan bertujuan untuk memilikinya.
Yang tak disangkanya, hampir dua tahun kemudian, saat ia kembali ke Hong Kong untuk jalan-jalan di liburan musim panas, di sebuah perpustakaan besar, ia bertemu kembali dengan Shi Ning yang sedang duduk di sudut ruangan membaca buku tentang seni peran.
Gadis itu masih sama tenangnya, seolah tak ada bedanya dengan tiga tahun silam.
Detik sorot matanya terangkat, bagaikan rusa kecil yang lincah, menghunjam masuk ke relung hatinya.
Saat itu, Lu Yu baru menyadari bahwa rupanya memang ada takdir di antara mereka, bukan hanya angan-angan kosongnya yang sendirian.
……
Tepat ketika komentar langsung di ruang siaran sedang gila-gilaan membayangkan cerita manis percintaan diam-diam di kampus, perlahan mulai muncul beberapa kritikan bernada jahat——
【Shi Ning？Model PBB？Kegiatan yang sangat menguji sistem pengetahuan lintas disiplin ini, yakin cocok untuk vas bunga seperti dia？】
【Bintang Hong Kong era dulu kan jarang yang punya gelar sebelumnya, meski akting Shi Ning emang udah terbukti, tapi buat comeback nggak perlu maksa pakai karakter murid teladan sejati kan？Bertahun-tahun ini kan udah banyak kasus reputasi hancur karena karakter akademisi di dunia hiburan】
【Liat gelar Lu Fei... Kayaknya mewarisi Shi Ning deh, masa gen Lu Yu yang arogan bisa melenceng gitu？】
【Kalo nggak salah ingat, ada bos besar di Zhihu yang bocorin rahasia, anak bungsu Shi Ning di luar negeri itu juga pecundang akademis, tiap ujian selalu kumpulin kertas kosong tuh】
【？？？keluarga mana yang memamerkan karakter murid teladan sejati, foto lebih dari dua puluh tahun yang lalu masih bisa dipalsukan?】
【Memang benar Shi Ning tidak serius menekuni akademis setelah menjadi viral, tapi bukan berarti nilai SMP-nya jelek. Aku baru cek, Sekolah Menengah Pertama Wong Yan adalah yang terbaik di sekolah negeri Hong Kong, banyak bos besar lulusan sana. Dulu sekolah ini khusus laki-laki, cuma murid perempuan yang luar biasa pintar yang bisa masuk】
【Lagipula menurutku dia cuma vas bunga, sulit bayangkan aktris bisa pamer di klub simulasi PBB】
【Sial! Bikin kesel! Bidak hitam dari mana ini!】
【Pengen banget ada rekaman video yang bisa memukul di muka mereka aaahhhh】
Begitu cepatnya, Lemon Channel selalu jadi yang terdepan, selalu memenuhi antisipasi penonton sampai puncak.
Kru program paling paham keinginan penonton saat ini, benar-benar menyiapkan rekaman video lebih dari dua puluh tahun yang lalu...
Meski rekaman agak samar-samar, tapi cukup jelas memperlihatkan keseluruhan prosedur debat.
Shi Ning dan Lu Yu mewakili kubu yang sama dalam menyampaikan posisi.
Setelah pidato bergantian dari Lu Yu dan Shi Ning, debater dari kubu lawan juga cukup dominan. Mereka seolah-olah sudah tahu Lu Yu adalah siswa pertukaran dari Yanjing, sehingga sengaja meninggalkan bahasa Inggris dan beralih ke bahasa Kanton untuk mencoba mengacaukan ritme Lu Yu.
Tak disangka Lu Yu hanya berhenti sejenak beberapa detik, lalu dengan cepat membalas menggunakan bahasa Kanton yang meski tidak standar tapi sepenuhnya bisa dimengerti.
Pemuda Yanjing 17 tahun itu dengan santai melafalkan bahasa Kanton yang jelas dan tepat, membawa nuansa warna-warni yang menggemaskan.
Meski tidak standar, aura-nya justru berhasil membuat pihak lawan terdiam tak berkutik.
Kubu lawan sejak awal sudah terlihat linglung.
Segera setelah itu, Shi Ning berdiri dan mengeluarkan skill ultimate-nya, dengan lancar beralih antara bahasa Inggris dan Kanton, argumennya penuh keyakinan dan berdasar bagai dentang logam, bahkan terus memuji-muji tanpa henti hingga membuat wajah kubu lawan memerah membara.
Pihak lawan jelas-jelas tumbang, seluruh semangat mereka pun sirna.
Begitu Shi Ning selesai berpidato, seluruh ruangan bergemuruh oleh tepuk tangan yang meledak-ledak.
Komentar langsung hampir meneteskan air liur——
【Ini bidadari turun ke dunia fana macam apa!】
【Siapa lagi yang berani bilang Ningning cuma vas bunga? Lihat kefasihan bahasanya! Luasnya wawasan! Retorikanya yang luar biasa! Ini disebut vas bunga? Ini jelas-jelas kemampuan debat yang bisa mengalahkan seratus lawan sekaligus!】
【Hik hik aku kira Mr. Lu hanya merendah, ternyata benar-benar hanya kontras, kontras untuk dewi impianku!】
【Cuma aku yang fokus pada bahasa Kanton istriku? Caranya bicara bahasa Kanton manis, aku harus putar ulang lagu bahasa Kanton istriku】
Shi Ning telah lama meninggalkan Hong Kong dan jarang menggunakan bahasa Kanton. Video lapuk ini begitu dibocorkan, langsung memicu gelombang netizen yang memutar ulang lagu-lagu bahasa Kanton Shi Ning.
Bertahun-tahun lalu Shi Ning pernah merilis dua tiga singel, namun karena keterbatasan waktu, tidak berkembang lebih lanjut di bidang ini.
Tak disangka 20 tahun kemudian, beberapa lagu single ini kembali meroket ke daftar tayangan populer di berbagai platform musik.
……
Saat kru program akan meninggalkan Royal Benevolent Institute, Monica masih terlihat berat hati.
Ia menggendong Xiao Youyou sambil mengelus-elusnya berulang kali, memandangi gadis yang dulu terpuruk dalam kesulitan itu—kini telah sukses dalam karier, berumah tangga bahagia, bahkan di usia paruh baya masih diberkati anak perempuan kecil yang sangat manis.
Shi Ning bagaikan salah satu dari banyak anak yang pernah diasuhnya.
Karena mayoritas siswa Royal Benevolent Institute berasal dari keluarga berkecukupan, Shi Ning justru tampak lebih mencolok.
Nilai akademiknya cemerlang, namun tekanan ekonomi yang begitu berat memaksanya mulai bekerja sampingan sejak usia 14 tahun—biasanya menjadi model foto poster atau iklan cetak, semua jenis pekerjaan penghasil uang ia terima.
Monica pernah menyaksikan langsung perusahaan penagih utang yang dikirim kreditur menjebaknya di gerbang sekolah, mengeluarkan kata-kata kotor dan ancaman akan memaksanya menjual diri jika tidak melunasi utang bulan itu.
Saat itu Hong Kong masih dalam masa penuh gejolak, keluarga Shi Ning yang hanya terdiri dari yatim piatu dan janda, ditambah parasnya yang luar biasa cantik, benar-benar penuh bahaya.
Ditambah jumlah utang yang terlalu besar, sekolah pun tak bisa membantu banyak.
Yang bisa dilakukan Monica hanyalah membantu Shi Ning mengajukan permohonan cuti saat syuting setelah terkenal, dan akhirnya memastikannya mendapat ijazah kelulusan.
Meski jarang masuk kelas, nilai Shi Ning tetap cemerlang. Di tahun keenam bahkan dapat tawaran masuk universitas top, tapi karena kelelahan akhirnya tak bisa kuliah.
Konon di masa tersibuknya, ia syuting tiga film sekaligus hingga lunas utang, membeli rumah mewah untuk ibu dan kakaknya, serta membiayai adiknya menyelesaikan MBA di Universitas Hong Kong.
Monica merasa haru dan lega tak terkira.
Sebelum berpisah, ia terus mengulang: "Bagus... Youyou sayang, anak baik, si kecil manis, nanti kalau ada waktu main lagi ke rumah Sang Guru ya."
Youyou menjawab dengan suara kekanakan: "Baik, Guru Monica sembah, Youyou akan ingat lho."
Si kecil melambaikan tangan gempalnya, Segera menuju ke tujuan berikutnya.
Youyou ingin segera ke Ocean Park! Ke Disneyland!
Tapi Shi Ning justru ingin membawa Youyou ke tempat yang pasti belum pernah dikunjunginya.
Setelah duduk di mobil, Youyou melekat erat dalam dekapan Ibu, penasaran bertanya: "Tidak ke Disneyland? Ibu mau bawa Youyou ke mana?"
Shi Ning tersenyum mencium pipi gemuk putrinya: "Ya, Disneyland besok... Ibu ingin membawa Youyou ke tempat Ibu tinggal waktu kecil."
Begitu kata-kata itu terdengar, Lu Yu menarik perhatian dan menatapnya dengan takjub.
Tempat masa kecil istri, Lu Yu tentu sudah mengetahuinya.
Tidak ada rahasia antara Shi Ning dengannya, mereka adalah soulmate yang benar-benar saling memahami.
Tapi dia juga tahu, bagi Shi Ning, pengalaman masa kecil adalah titik lemahnya. Dia tidak pernah membahas setengah kata pun di depan orang luar, apalagi di hadapan publik...
Kamera mengikuti mobil, perlahan tiba di sebuah desa yang terlihat sangat terbelakang.
Penonton siaran langsung mengungkapkan keterkejutan——
【Desa yang masih sangat tradisional!】
【Setiap kali traveling ke Hong Kong selalu merasakan kemewahan, tak menyangka masih ada desa seprimitif ini】
【Bukannya Aktris Terkenal Shi Ning dulu tinggal di Sham Shui Po?】
【Mungkin baru pindah ke rumah petak saat usia sekolah, waktu lebih kecil tinggal di kampung?】
Tiga anggota keluarga turun dari mobil, berjalan kaki menuju kampung.
Langkah Shi Ning berhenti di tepi sungai kecil, sambil tersenyum berkata pada Youyou: "Sayang, dulu ibu sering bermain di sini. Tempat ini bertahun-tahun tidak banyak berubah, masih seperti wajah masa kecil ibu."
Shi Ning bisa merasakan dadanya semakin lapang.
Baru saja kembali ke sekolah, dia melihat foto-foto usang dari masa lalu itu, juga video dirinya di kompetisi debat. Jiwa raganya semakin lega.
Mungkin karena penyakitnya mulai membaik, mungkin juga karena kehangatan dari orang-orang di sekitarnya.
Perlahan dia menyadari, sebenarnya masa kecilnya bukan sama sekali tidak memiliki momen bahagia.
Meski dulu harus bayar utang, seolah setiap membuka mata langsung memikul beban berat.
Tapi beberapa jam di sekolah saat siang hari, adalah waktu paling bahagia baginya.
Dia bisa fokus sepenuhnya menyelami lautan pengetahuan, mengikuti komunitas favorit, mempelajari hal-hal yang diminatinya.
Di usia yang lebih kecil...sebelum ayah meninggalkan ibu dan tiga anak perempuannya, dia juga pernah mengalami masa kecil bahagia yang singkat.
Masa itu dihabiskan di kampung tradisional ini.
Ternyata Youyou benar-benar penuh rasa penasaran terhadap lingkungan kuno ini.
Pada era kelahirannya, hampir semua kampung telah mengalami urbanisasi. Bahkan saat wisata liburan, Ayah Ibu selalu mengajaknya ke pulau indah atau pusat internasional yang gemerlap.
Youyou belum pernah mengunjungi daerah pedesaan, apalagi jenis... yang sama sekali tidak modern seperti ini.
Tapi sungai kecil di depan mereka memiliki air yang sangat jernih, Youyou bahkan bisa melihat bayangan tiga anggota keluarganya.
Si kecil mengintip sambil memicingkan mata, lalu berteriak: "Ibu, ada ikan di sungai! Bisa kita memancing?"
Melalui perjalanan sebelumnya, Shi Ning merasakan alam mampu memberi Youyou pengalaman yang membahagiakan dan memuaskan.
Menyadari kelemahannya sendiri, ia semakin berharap Youyou bisa tumbuh menjadi gadis yang kuat dan bahagia.
Lebih sering mengajaknya mendekat dengan alam pasti menjadi pilihan bagus.
Shi Ning mengangguk: "Tentu saja bisa! Di sini tidak ada polusi industri, kita bisa makan ikan bakar!"
Lu Yu: "？？？？"
Kru program juga terlihat linglung, ini tidak ada dalam perencanaan konten mereka.
Sutradara dokumenter berkata dengan canggung: "Maksudnya... Kak, sepertinya kami tidak menyiapkan pancingan, bagaimana kalau kita beli dulu?"
Bagi mereka yang tinggal lama di kota besar, pemahaman tentang memancing hanya sebatat menggunakan pancingan mahal dengan umpan lezat yang harus dibeli dengan harga tinggi.
Shi Ning langsung melambaikan tangan: "Tidak diperlukan lagi semua itu."
Dia menggenggam Youyou, berjalan cepat ke tempat tak jauh lalu membungkuk memunguti sebatang ranting pohon.
Detik berikutnya, tidak hanya penonton dan personel kru program, bahkan Lu Yu pun tertegun (ΩДΩ)!!——
Shi Ning mendekati tepi sungai kecil, dengan sigap langsung menancapkan ranting itu ke seekor ikan.
Youyou melototi matanya, seolah-olah menemukan skill baru sang ibu yang seperti dewi.
Lu Yu juga tampak linglung.
Shi Ning langsung melemparkan ranting pohon ke Lu Yu: "Nah, urus ini, panggang untuk putrimu makan."
Dalam kondisi para hadirin yang terpaku seperti patung kayu, Shi Ning dengan lancar kembali menombak beberapa ekor ikan.
Youyou bagaikan bebek kerdil yang terpaku, samar-samar menepuk-nepuk tangan gempalnya: "Ma... Mama keren banget!"
Meski Lu Yu merasa sangat terkejut dengan tindakan istrinya, dia tetap mengikuti naluri emosional kepatuhannya yang biasa, dan sudah menemukan ember untuk mengurus ikan-ikan tersebut.
Namun akhirnya dia tidak tahan, memandangi sosok Shi Ning yang tersenyum cerah di bawah sinar matahari, bergumam lirih: "...istriku... keren banget."
Suara ini selembut suara nyamuk, jelas-jelas mencolok dengan rasa bersalah.
Tapi para penonton yang ikut nimbrung dalam gosip tetap menyimak dengan telinga tegak dan berhasil mengabadikan——
【WKWKWKWK akhirnya panggil istriku!】
【Suami-istri tua kok malu-malu gitu sih!】
【Istri sendiri ya harus dipanggil sendiri】
【WKWKWKWK Mr. Lu benar-benar mirip anjing besar, wajah tergila-gilanya pada Kakak Ningning!】
【Mr. Lu, coba lihat dirimu yang terlihat tak bernilai itu!】
Di saat yang sama, di sebuah vila di Yanjing.
Yin Qiqi menatap tak berkedip ke arah Shi Ning yang sedang menombak ikan, matanya penuh kekaguman: "Wu, Mama Youyou benar-benar lihai!"
Hari ini hari Sabtu, tidak perlu ke TK.
Sejak pagi, Qiqi sudah merajuk ingin menonton siaran langsung episode spesial bulan madu keluarga Shi Ning di acara 《Halo Pasangan》.
Beberapa hari terakhir sepulang dari TK, Qiqi selalu bercerita tentang teman baik barunya Youyou.
Awalnya Wen Dailin tidak punya pikiran khusus. Meski dia tahu Youyou adalah anak perempuan Shi Ning, tapi si kecil yang lembut itu memang menggemaskan. Baik orang dewasa maupun anak-anak, semua akan menyukainya secara alami.
Tapi setelah terlalu sering mendengar, dalam hati Wen Dailin mulai merasa sedikit tidak nyaman, namun tidak memperlihatkannya di depan dua anak mereka.
Wen Dailin membuka Weibo dan melihat akun resmi 《Culai Family》 sudah mulai melakukan promosi.
Meski waktu siaran langsung program belum ditentukan, akun resmi tersebut telah mengumpulkan banyak penggemar. Jelas para hadirin sangat menanti-nanti acara realitas keluarga kaya ini.
Popularitas sesuai dengan perkiraan Wen Dailin. Prediksi pasarnya selalu akurat, bertahun-tahun ia selalu mengikuti arah pasar dengan memfokuskan pada pemilihan karakter yang mudah memenangkan reputasi penonton. Ternyata hasil yang diserap tidak sedikit.
Kini banyak keluarga bangsawan mulai cenderung ke arah hiburan, bahkan beberapa keluarga perjudian pun mulai mengirim junior mereka ke acara varietas. Seiring populernya video pendek, masyarakat umum sering melihat sekilas kehidupan berbagai lapisan sosial saat menelusuri platform pendek video. Karena perbedaan strata sosial yang terlalu besar, psikologi anti-orang kaya justru jarang muncul. Netizen malah semakin berfantasi tentang kehidupan borjuis, sangat berharap bisa ikut nimbrung dalam gosip dari jarak dekat.
Akun resmi mengumumkan keluarga aktris terkenal Wen Yuelin dan keluarga Zheng yang merupakan dinasti piano. Meski masih ada dua kelompok keluarga yang belum dipastikan, topik panasnya sudah meroket——
【Acara realitas kehidupan keluarga bangsawan! Luar biasa, saya punya firasat acara ini akan booming!】
【Memang kau tidak pernah mengecewakan, Su Haolin. Produser Su benar-benar jago main-main】
【Prediksi acara realitas ini akan menggantikan 《Halo Pasangan》sebagai program hiburan baru saat makan saya】
【Wen Dailin bersiap membawa si kecil kembar naga-phoenix dan anak tiri tampil di acara realitas？Wah seru nih, kayaknya bakal ada gosip besar】
【Dulu pernah dengar Wen Dailin menikah diam-diam, semua tahu dia menikahi konglomerat, tapi sebenarnya konglomerat mana ya？】
【Akun TikTok Wen Dailin kadang menampilkan wajah dua bocah kecil, mereka imut-imut banget！】
【Wen Dailin punya anak tiri 13 tahun？Jadi ibu tiri itu sulit lho, aku udah siapin kursi buat nonton drama, Lemon Channel gkd】
【Meski begitu, apa cuma aku yang merasa konsep "Cemerlang Keluarga" cocok banget buat keluarga Lu！Keluarga Lu kan keluarga terpandang berusia seratus tahun di ibu kota, pengen banget lihatah keluarga Lu beraksi】
【Yang di atas, kamu nggak sendirian！Awal liat konsep acara ini langsung kepikiran, reality show kehidupan keluarga besar kaya！Ini kan kayak dibuat khusus buat keluarga Lu Yu dan Shi Ning tuh？】
【Setuju setuju setuju！Aktris Terkenal Shi Ning selain Lu Fei bukankah masih punya dua putra besar dan kecil? Mereka jarang terlihat, terutama si bungsu, penasaran banget!】
【Putra sulung Shi Ning ganteng banget! Kabarnya dia jadi pemeran utama pria di Jurusan Ilmu Komputer Universitas Qinghua!】
……
Wen Dailin memandangi komentar panas di bawah trending topik yang semakin miring, raut wajahnya semakin serius.
Putrinya yang polos, Qiqi, masih menggembungkan tangan kecilnya sambil bersorak: "Wuhu, Youyou makan ikan bakar! Keliatannya enak banget, Bu, Qiqi juga pengen makan ikan bakar~"
