Di antara komentar langsung yang terpana, terdengar juga suara sporadis yang meragukan.
【Bukannya di Zhihu sudah lama diungkap kalau anak kecil ini si pecundang akademis tulen yang jadi bantalan di semua mata pelajaran? Keluarga kaya memang suka main-main, kalau bodoh bisa debut jadi kelas top atau bikin persona karakter jenius e-sports, lumayan menarik】
【Biasanya pemain e-sports berbakat pun baru mulai menunjukkan kekuatan di usia enam belas tujuh belas tahun? 13 tahun??? Apa dia paham e-sports? Setiap hari cuma bisa merugikan tim di Mobile Legend mungkin!】
【karakter，nilainya buruk,keluargakamp pelatihan militer】
Tentu saja, suara-suara tidak ramah ini segera dipadamkan oleh jumlah besar komentar baik netizen——
【Tanya siapa yang memang tidak mengerti e-sports？？Ini kan Yu Cheng, Yu Cheng meski sudah tidak main profesional lagi sifatnya sedikit membaik, tapi dia kan terkenal bersikap arogan, lihat sikap Yu Chengadik Youyou ada kemampuan di baliknya】
【Klub Yu Chengpenuh pemain berkemampuan tinggi, jangan asal kritik kalau tidak paham】
【13 tahun，adik saya yang masih SD main permainan jauh lebih jago dari saya, semakin muda usia semakin cepat reaksinya semakin fleksibel】
……
Melangkah masuk ke pintu utama kamp pelatihan militerkeluarga tidak tahu ada diskusi intensif di ruang siaran langsung.
Mereka juga pertama kalinya datang ke kamp pelatihan militer, masing-masing penuh rasa penasaran.
Terutama Youyou dan Lu Fei.
Youyou yang mengenakan sweater kecil berwarna peach terlihat sangat polos dan menggemaskan, terutama setelah sanggul kecilnya dipencet Kakak Yu Cheng dan sempat diragukan keasliannya……Dia tertegun dengan sorot mata kecilnya yang terus berputar mengamati sekitar, penuh pertanyaan.
“Kakak Wangzai, inikah kamp pelatihan yang akan kau ikuti? Lalu di mana kau akan tinggal, sendirian kah?”
Shi Wang gagap sejenak, ia pun tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Yu Cheng tersenyum lembut sambil menunduk memandangi si kecil, dengan sabar menjelaskan: “Benar, inilah lokasi kamp pelatihan musim dingin selama liburan tahun baru kali ini. Lingkungannya cukup baik, karena dana yang lebih banyak dibanding tahun lalu, fasilitasnya jauh lebih lengkap. Ada ruang latihan, ruang rekreasi, gym, restoran, dan asrama. Tapi kakakmu tidak tinggal sendirian, kini sebagian besar asrama berisi empat orang sekamar.”
Shi Ning tersenyum berkata: "Kelihatannya bagus, bolehkah kami melihat lingkungan asrama dan restoran?"
"Tentu bisa, dari sini naik tangga langsung ke sana."
Bagaimanapun juga Shi Ning adalah seorang ibu. Para ibu di dunia ini pada dasarnya sama, hanya peduli apakah anaknya bisa makan kenyang dan berpakaian layak saat jauh dari rumah. Asalkan kondisi restoran dan asrama masih bisa diterima, hatinya pun merasa tenang.
Sekelompok orang berkeliling melihat ruang pelatihan, ruang hibang serba guna... Di sini bisa menonton film, bermain karaoke, atau permainan meja seperti board game.
Fasilitas gym lengkap dengan ruang biliar dan kolam renang.
Jenis makanan di restoran cukup beragam. Kondisi asrama memang lebih sederhana dibanding rumah, tapi terlihat cukup nyaman. Kamar berempat dengan ranjang bertingkat dan meja belajar, dilengkapi kamar mandi pribadi. Meski fasilitas sederhana, lingkungannya bersih dan renovasinya masih baru.
Namun luas kamar berempat relatif kecil, tidak ada ruang pribadi yang benar-benar terpisah.
Karena pengalaman Xiao Wang di sekolah asrama sebelumnya tidak menyenangkan, Shi Ning masih menyimpan sedikit kekhawatiran.
Tapi melihat wajah Xiao Wang yang tenang, seolah tidak menunjukkan kecewa sama sekali, dia pun tidak banyak berkata.
Setelah selesai berkeliling, mereka kembali ke sofa di area istirahat dan duduk.
Seluruh keluarga terlihat bisa menerima dengan baik, hanya Lu Fei yang masih melirik ke sana-sini, seolah ada sesuatu yang ingin diucapkannya tapi ditahan.
Yu Cheng yang melihatnya gelisah tak bisa menahan rasa penasaran: "Ada apa, apakah ada masalah?"
Lu Fei menoleh memandangnya, menahan diri lama sebelum akhirnya meledak: "Ya! Aku punya pertanyaan! Aku ingin bertanya... Bolehkah aku ikut? Aku baru melihat poster promosi yang ditempel di pintu masuk, secara teori peserta berusia 14 hingga 20 tahun boleh mendaftar. Kalau aku? Umurku belum genap 19 tahun! Apakah aku termasuk pemain yang memenuhi syarat usia? Bolehkah aku mencoba ikut kamp pelatihan musim dingin kalian?!"
Matanya dipenuhi bintang harapan.
Kamp Pelatihan Musim Dingin! Spring Regular Season! KPL! Ini adalah impian esports setiap penggila game aaaa!
Yu Cheng tidak bisa menahan diri dan meledak tertawa, sepertinya ia sama sekali tidak menyangka akan mendengar perkataan seperti itu dari Lu Fei yang merupakan top streamer sekalibernya.
Shi Wang: "..."
Meski terkejut, Yu Cheng tetap menjawab dengan sopan dan formal: "Boleh saja, tapi kamp pelatihan kami semi-tertutup, membutuhkan waktu sebulan. Dan... juga perlu melalui wawancara dan assessment, boleh tahu peringkat tertinggi dan hero andalan Kak Fey?"
Wajah tampan Lu Fei yang penuh harapan langsung membeku dalam kekakuan.
Peringkat tertinggi... sebenarnya pernah mencapai Glory lewat joki, tapi sama sekali bukan skill aslinya.
Dua musim terakhir ini berkat sering dibawa main oleh Su Lihang, sudah mencapai lebih dari 20 bintang di rank Wang Zhe. Kalau main solo, paling cuma bisa merangkak ke Xing Yao.
"Ini... ini ini..."
Lu Fei masih merenungkan cara elegan untuk mengatasi situasi canggung ini sambil...
Suara mungil Youyou yang kekanak-kanakan memecahkan udara canggung: "Hmm, kakak kedua juga mau ikut kompetisi game? Apa game yang layarnya gelap belasan kali saat kakak main itu?"
"…………" Lu Fei dengan tangan besarnya menutup mulut adik perempuan dalam-dalam, murni karena naluri emosional! Ini satu-satunya reaksi yang bisa dia lakukan!
Youyou mengeluarkan suara teredam "" penuh kebingungan, mata besar imutnya dipenuhi tanda tanya.
Langit dan Bumi bersaksi, si kecil sama sekali tidak bermaksud menyakiti kakak keduanya!
Dia hanya penasaran apakah game yang akan diikuti Kakak Wangzai untuk latihan dan kompetisi sama dengan game yang sering dimainkan kakak keduanya itu!
Wajah pasangan Lu Yu dan Shi Ning menyimpan senyum canggung namun elegan￣￣｜｜
Bahkan Shi Ning yang tak pernah main MOBA sekalipun paham arti layar gelap belasan kali dalam satu ronde permainan.
Shi Wang mungkin karena naluri fobia sosialnya, tak ingin mempertahankan situasi canggung ini.
Dia meneguk air, lalu berbicara seolah santai: "Kak, kan kamu sebentar lagi masuk syuting, mana sempat ikut latihan? Mending jangan ikut-ikutan deh."
Lu Fei membersihkan tenggorokannya: "Ahem, iya bener, aku hampir lupa. Cuma bercanda kok, hahaha..."
Komentar langsung pada siaran ramai ketawa——
【WKWKWKWK Lu Fei kamu lagi nyembunyiin rasa canggung ya?】
【Youyou emang adik kandung beneran, main sekali layar gelap berkali-kali diomongin kenceng banget】
【Anakku sayang, sekarang puluhan juta penonton live tahu kalau kakak keduamu main satu ronde Wang Zhe bisa ngasih belasan kill ke lawan!】
【Hahahaha Bayi Youyou imut banget, si Wangzai juga lucu-lucu gitu】
【Wangzai masih berusaha mempertahankan harga diri kakaknya nih】
【Wangzai: Kak tolong berhenti bacot, aku udah maksimalin usaha!】
……
Percakapan selanjutnya sebenarnya termasuk dalam tugas normal Yu Cheng.
Sebagai bos klub, tentu dia harus mempromosikan klub miliknya, memanfaatkan kesempatan emas siaran langsung acara realitas untuk promosi, sekaligus mendorong pemain muda berbakat agar berani mendaftar.
Adapun SW Luyou yang direkrut secara istimewa tanpa melalui proses assessment wawancara, sudah pasti dia akan berusaha sekuat tenaga untuk merekrutnya.
Ditambah lagi SW Luyou yang dihadapannya hanyalah anak kecil 13 tahun, sebagai bos dia juga bertanggung jawab menjelaskan secara detail hal-hal terkait bergabungnya klub kepada kedua walinya, termasuk kontrak yang bisa dibicarakan lebih lanjut.
Lu Yu terus menyimak dengan seksama, dan memahami semuanya dengan jelas.
Karena sudah melakukan persiapan sebelumnya, dia bahkan sudah mempelajari profil Yu Cheng. Diketahuinya sebelum menjadi bos klub e-sports paling terkenal di dalam negeri, Yu Cheng pernah menjadi pemain profesional lol yang bermain di posisi top lane, kemudian beralih ke game. Meski kini sudah pensiun dari dunia profesional, statusnya sebagai ikon industri ini tak terbantahkan dengan nilai aset yang bisa diukur dengan miliaran.
Pengetahuan Shi Ning tentang dunia e-sports memang tak seluas Lu Yu, tapi ia bisa melihat kualitas luar biasa dari Yu Cheng. Di lingkungan camp pelatihan ini, matanya juga terbuka melihat banyak remaja yang menekuni bidang ini.
Perempuan itu memperhatikan perubahan halus pada anaknya. Di tengah gemuruh mesin game dan obrolan teknis para gamers, Xiao Wang terlihat jauh lebih rileks dibandingkan ketegangan pagi tadi saat sesi rekaman pertama.
Sepertinya hasratnya di bidang ini benar-benar tulus.
Meski tak sepenuhnya memahami diskusi intens antara Yu Cheng dan Xiao Wang tentang gaya bermain, ritme pertandingan, detail strategi hingga keunggulan kompetitif, Shi Ning tetap menyimak setiap kata dengan saksama. Sebagai ibu, ia hanya ingin memahami secercah dunia yang begitu memikat hati anaknya.
Komentar langsung kebanyakan iri dengan Shi Wang yang punya orang tua terbuka——
【Ayah Lu dan Ningning keren banget, Mas di lingkungan keluarga begini masa bisa tumbuh jadi anak aneh yang suka kekerasan?】
【Ayah Ibu benar-benar baik ya, Ibu meski kurang paham dunia game tapi selalu serius belajar, keliatan seluruh keluarga sangat peduli sama Mas】
【Iri deh iri, iri banget Wangzai masih kecil udah bisa kejar mimpi sendiri】
……
Percakapan hampir selesai, Yu Cheng dan Shi Wang bisa dibilang akur.
Melihat Lu Fei tidak bisa menyela, Yu Cheng tersenyum, mengajak dengan ramah: "Kak Fey, mau main bareng?"
Yu Cheng tahun ini dua puluh lima tahun, juga baru lewat masa remaja, dan dia sering bergaul dengan anak-anak di klub, banyak pemain yang usianya mirip Lu Fei.
Yu Cheng bisa merasakan semangat membara Lu Fei terhadap game.
Soal payah atau tidak, itu sama sekali tidak penting.
Di hadapan pemain profesional, semuanya sama-sama payah.
Lu Fei mendengar ajakan itu, sorot matanya awalnya berbinar, lalu dengan malu-malu melambaikan tangan: "Tidak-tidak, peringkatku terlalu rendah…"
Meski pasti sangat nyaman kalau bisa dibawa terbang oleh pemain profesional!
Tapi Lu Fei yang baru saja memanfaatkan waktu mereka bernegosiasi kontrak, sempat mengobrol dengan beberapa bawahan yang lagi gabut di sebelah.
Tahu bahwa peringkat tertinggi sejarah mereka semua seratus bintang bahkan ada yang dua ratus bintang.
Dia mendengarnya sambil linglung o((⊙﹏⊙))o
Akhirnya menyadari bahwa mereka sama sekali tidak memainkan Wang Zhe Rong Yao yang sama!
Yu Cheng memberi motivasi: "Sudah datang kesini, main-main lah, yang penting senang, jangan ada tekanan."
Lu Fei memang sudah gatal tangan, apalagi dengan hati membaja, ingin bilang "Payah pun gimana!"
Dia kan kelas top Weibo dengan 80 juta penggemar!
Siapa tahu pihak Wang Zhe melihat siaran langsung episode ini malah akan mengundangnya jadi brand ambassador!
Hm╭(╯^╰)╮
"Sudah-sudah, main satu ronde saja!" Lu Fei mengeluarkan telepon genggam, penuh semangat langsung masuk ke akun.
Yu Cheng selaku Dewa Jalur Offlane secara natural mengambil posisi offlaner, Shi Wang sebagai jungler. Awalnya Lu Fei rendah hati ingin jadi support, tapi Yu Cheng ingin memberinya pengalaman lebih baik dengan menyerahkan posisi AD padanya.
Yu Cheng memanggil dua peserta pelatihan lainnya: satu main Mage satu jadi Support.
Tim 5v5 sementara pun terbentuk.
Shi Wang tak ingin statusnya terbongkar. Soal siaran langsung tak masalah, yang utama dia tak mau ketahuan identitas aslinya di hadapan keluarga.
Dengan suara direndahkan, dia berbisik: "Eh... Kakak Yu Cheng, ada akun yang bisa dipinjamkan?"
Yu Cheng refleks bertanya: "Lu You tidak pakai akun sendiri?"
"......" Shi Wang sementara bingung cari alasan.
Lagipula panggilan "Kakak" itu terasa terlalu canggung.
Dengan suara dipelankan dia berkata: "Panggil saja Shi Wang."
Lu Fei sedang bersemangat masuk ke akun, Shi Ning dan Lu Yu juga mengamati dengan penuh minat.
Para hadirin tidak terlalu memperhatikan bisikan-bisikan antara Shi Wang dan Yu Cheng.
Hanya Youyou yang sedang menganggur memperhatikan Kakak Wangzainya sepenuhnya.
Tiba-tiba dia mendengar Kakak Yu Cheng seolah memanggil namanya.
Si kecil yang tajam pendengarannya langsung mengangkat telinga mungilnya, bertanya dengan suara kekanakan: "Ada apa ada apa, Kak Yu Cheng memanggil Youyou ya?"
Yu Cheng memandang wajah kecil putih kemerahan si bocah, tertegun sejenak, baru kemudian tersadar.
SW Luyou——Shi Wang + Lu You?
Jadi id anak kecil ini sebenarnya menggunakan nama adik perempuannya?
Ahaha, tak terlihat dia punya kecenderungan protektif terhadap adik perempuan.
Wajah Shi Wang jelas menegang, dia menahan bibirnya rapat-rapat, sementara tak tahu harus berkata apa, hanya berharap tulus Kakak Yu Cheng jangan terlalu penasaran.
Syukurlah Yu Cheng adalah orang yang tahu diri. Melihat Shi Wang tak ingin menggunakan akun gamenya sendiri, dia pun menebak-nebak maksud di baliknya.
Wajar saja remaja cowok seusianya merasa malu.
Yu Cheng tidak membongkar rahasia Shi Wang, hanya tersenyum sambil menggoda si kecil.
Tapi di antara ribuan penonton siaran langsung, pasti ada yang punya telinga tajam.
【Lu You? Yu Cheng baru saja memanggil Mas itu Lu You? Apa itu id gamenya?】
【WKWKWKWK kecenderungan protektif terhadap adik perempuan terbongkar?!】
【Jadi nama panggung Mas di game pakai nama adiknya ya, manis banget hehehe, emang hubungan saudara kandung tuh paling wholesome】
【Wajah Mas agak kemerahan nih, jangan-jangan dia malu】
【hhh si Mas yang angkuh】
……
Shi Wang patut bersyukur, netizen belum menggali kembali id aslinya.
Kini dengan akun pinjaman, dia membuka ruang tim.
Lu Fei jelas-jelas tipe orang yang kemampuannya payah tapi kecanduan main. Baru masuk game, saat masih di tahapan ban/pick bahkan hero belum dipilih, dia sudah larut dalam perasaan.
Lu Yu dan Shi Ning mengamati dengan tenang. Ini pertama kalinya mereka menyaksikan Xiao Wang bermain game bersama sesama kolektor secara berhadapan, sebuah pengalaman yang unik.
Yu Cheng langsung mengambil hero laner atas Hua Mulan.
Lu Fei mengunci marksman Marco Polo.
Shi Wang mengunci jungler Pei Qinhu (harimau).
Melihat situasi ini, Yu Cheng tersenyum: "Kebetulan, pemain mage kita adalah Chang'e peringkat 1 nasional. Kenapa tidak pilih Chang'e untuk berkoordinasi dengan harimau?"
Adik peserta pelatihan yang dipanggil main mage tahu ini hanya hiburan, lalu berkata: "Ah, sudah ada King Jungle, ngapain main Chang'e? Aku mau coba hero baru Hai Yue."
Shi Wang dengan nada stabil berkata: "Main apa saja boleh, pilih yang kamu suka."
"Hahaha, kalau begitu aku kunci Hai Yue!"
Peserta pelatihan semuanya cukup menyukai adik kecil berusia 13 tahun yang baru muncul ini. Mereka pernah melihat operasi spektakulernya di kompetisi kota, dan juga ingin bermain bersamanya untuk melihat tingkat perkembangannya.
Peserta lain yang dipanggil untuk bermain support juga punya selera humor. Dia bercanda: "Wah, ada adik King Jungle, bisakah aku mainkan karakter ?"
Yu Cheng khawatir siaran langsung akan terjatuh. Meski sifatnya hiburan, kalau asal main sampai gagal total pasti akan canggung. Bersama dengan seluruh klubnya pasti akan masuk trending topik dan diejek.
Yu Cheng pusing tujuh keliling menghadapi anak-anak beruang ini: "Jangan ribut, Saudaraku, pilih sapi."
"Jangan dong, aku pria tangguh. Pria tangguh main apa sapi-saihan? Aku mau main Putri Yao."
Yu Cheng: “……”
Shi Wang sepertinya belum terbiasa dengan ucapan kotor para pemuda profesional ini. Garis hitam di wajahnya menunjukkan kekesalan: "Bebas saja, main apa pun boleh."
Akhirnya support memilih hero Zhang Fei sambil berkata dengan tersenyum lebar: "Hehe, ayo pilih Putri Feifei."
Baru saat itu Yu Cheng merasa lega.
Kolom komentar penuh dengan gosip——
【Wangzai terlalu percaya diri, gaya bicaranya benar-benar bos besar. Terserah mau pilih support atau mage, cukup satu harimau bisa bawa menang semua hhh】
【Tunggu aksi keren Kak Wangzai】
【Ah ini, apa bocah kecil ini bukan kena sindrom chuunibyou? Main game biasa sama anak-anak lalu merasa jagoan? Ini kan medan perang atlet profesional, akun resmi semua. Musuh yang di-match pasti juga jago. Kalau sampai terjatuh bakal canggung tuh】
【Aku juga ragu apakah Yu Cheng benar-benar bisa memimpin grup anak beruang ini...】
Sebagian besar penonton tak menyangka siaran langsung acara realitas keluarga kaya ini malah menampilkan calon atlet KPL main game!
Siaran langsung ini bahkan menjadi viral di lingkaran e-sports, banyak penggemardan penggemarberbondong-bondong memasuki ruang siaran langsung.
Permainan resmi dimulai, puluhan juta penonton mengawasi ketat latar belakang jurang hijau subur ini.
Shi Wang biasanya punya semangat kompetitif saat main game, tapi hari ini tidak, mungkin karena suasana, dia hanya mengajak Lu Fei jalan-jalan santai.
Tapi ritme yang stabil sudah mendarah daging dalam dirinya.
Meski tim lawan cukup kuat, wilayah jungle mereka tetap dirampas habis-habisan olehnya.
Baru empat menit awal, Shi Wang sudah memegang kemenangan di genggaman, tim lawan biasa saja, ritme permainan mereka sudah hancur lebur.
Dalam kondisi santai, tiba-tiba matanya menangkap gerakan si kecil yang berjinjit dengan penuh rasa ingin tahu.
Bocah itu menunjukkan ekspresi penasaran, mata besar seperti anggur hitamnya dipenuhi kebingungan.
Si bayi penasaran ini jelas ingin ikut serta dalam permainan, sayang jari-jari tangan gempalnya yang pendek membuat ibu jarinya mungkin sulit menekan tombol arah.
Youyou yang ketahuan diamati Shi Wang langsung tersenyum lebar, bertanya dengan bodoh: "Kakak Wangzai, benarkah game ini seseru itu?"
Hati Shi Wang langsung luluh. Tanpa pikir panjang, ia mengangkat si kecil ke pangkuannya.
Setelah sekian lama berinteraksi, pemahamannya tentang Lu Youyou semakin mendalam.
Gadis kecil ini ibarat magnet mini yang selalu ingin ditemani.
Seperti dugaan, Youyou yang kini duduk di pangkuan Kakak Wangzai menyaksikan dari dekat aksi jagoannya mengoperasikan karakter. Meski tak paham sama sekali, raut bahasanya jelas terlihat.
Meski tak mengerti maksud gerakan para karakter dalam game,
ia bisa melihat sepuluh figur mini itu kerap berkelompok lalu menghabisi para karakter warna-warni di seberang yang dioperasikan Kakak Wangzai.
Si kecil bermuka bulat penuh kebanggaan, antusias menepuk tangan kecilnya: "Wu, Kakak Wangzai hebat sekali, sudah mengalahkan semua orang jahat di seberang!"
Menyaksikan kemenangan Kak Wangzai, Youyou seolah-olah sendiri yang memenangkan hadiah, seluruh pipi bulatnya berseri-seri, bahkan dua kaki mungilnya yang melayang pun bergoyang-goyang gembira.
Para penonton di ruang siaran langsung tersentuh oleh interaksi lembut dan tak terasa antara saudara kandung ini——
【Hu hu, Youyou begitu mengharukan, Kakak Wangzai juga sangat menyayangi Youyou!】
【Wangzai sedang hujan bunuh, baru selesai teamfight buka naga langsung mengangkat adik, khawatir adik kesepian bosan kan, cinta banget, ini Kakak dewa apa sih!】
【Muka netizen penghasut itu sudah bengkak kena hajar kan? Sorot mata Wangzai ke Youyou jelas lembut baiklah】
【Aaaa, gambaran yang luar biasa indah! Kakak jenius King Jungle berusia tiga belas tahun menggendong si kecil yang lembut sambil hujan bunuh di Jurang, sungguh pemandangan epik hu hu hu】
【Kakak dewa dipastikan! Tidak seperti kakakku yang setiap hari di rumah mengunci diri main game, dipanggil sepuluh kali pun tak mau meladeniku】
【Kakakku lebih parah! Main game tidak hanya mengabaikanku, tapi juga selalu menyuruhku mengambilkan takeaway untuknya】
……
Sebenarnya, menggendong si kecil tidak mempengaruhi operasi Shi Wang. Mungkin karena ada dukungan antusias Youyou, perasaannya justru semakin baik.
Perasaan bahagia meningkatkan kondisi, baru tujuh menit sejak pertandingan dimulai, dua posisi tinggi lawan sudah jatuh.
Yu Cheng dengan karakter Mulan-nya tentu tak perlu diragukan, langsung menembus jalur atas lalu turun ke jalur bawah untuk membantu Lu Fei.
Karakter Marco Polo level Xing Yao milik Lu Fei terlihat sangat tidak bisa bertarung di arena pertandingan para pemain profesional.
Tapi dia sama sekali tidak kehilangan semangat, malah semakin larut dalam permainan. Melihat Lao San dan kawan-kawannya sedang hujan kill, kedua jempolnya menekan tombol ponsel dengan gila-gilaan sambil terburu-buru mengeluh: "Kalian keren banget! Ini namanya skill pro ya? Aku sampe sekarang belum dapet kill satu pun!!"
Shi Wang tersenyum tipis di sudut bibirnya. Tingkah polos Lu Fei yang payah tapi kecanduan game ini nyaris membuatnya tidak bisa menahan tawa.
Tapi dia tetap menahan diri, bahkan mencari kesempatan untuk sengaja menyerahkan beberapa kill kepada Lu Fei agar adiknya bisa sedikit merasakan keseruan permainan.
"Team fight, ayo kesini ambil kill."
Begitu Wangzai memberi perintah, Marco Polo milik Lu Fei langsung melompat ke lokasi dan bersiap menggunakan ultimate untuk berebut kill.
Kill gratis yang dihidangkan di depan mata ya harus diambil!
Saat para penonton masih terbuai oleh kalimat manis Shi Wang yang penuh kasih sayang kepada kakak kikuknya ini...
Ultimate Marco Polo Lu Fei malah meleset sama sekali, berputar-putar di tempat selama beberapa detik tanpa mengenai satu pun musuh.
Tiga empat musuh dengan HP tersisa ada di depannya, tapi dia nekat tidak berhasil mengumpulkan satu pun.
Yu Cheng yang sedang ikut nimbrung dalam gosip langsung tertegun.
Dua adik laki-laki lainnya juga jelas-jelas terkesima melihat operasi konyol Lu Fei yang gagal menggunakan ultimate skill Marco Polo.
Bahkan Youyou mengedipkan mata besarnya sambil memiringkan kepala kecilnya bertanya: "Kakak kedua, lingkaran ini untuk memukul udara ya?"
Lu Fei: "...Ada kesalahan teknis, maaf."
Komentar langsung ramai dengan gelak tawa——
【Tolong! Perutku sakit karena ketawa!】
【Wkwkwkwk aku hampir mati, Lu Fei tolong serius dikit, masa iya lu sengaja ngejailin gini? Wangzai udah bikin musuh sekarat mau kasih kill, lu malah ngapain sih!!】
【Hhhh mati ketawa, Lu Fei beneran kocak, emang dia bukan komedian profesional?】
【Wangzai beneran manjain kakaknya, aku jadi suka nih. Kok rasanya aku mau jadi fans adik SMP 13 tahun ini ya?】
【Wangzai yang penuh kerendahan hati berdiri di situ bahkan tak menggunakan skill, nyaris habis darahnya dihajar lawan, Marco milik Lu Fei bahkan tak bisa memanen kill! Susah amat sih wkwk】
【Aku yang ga main game juga bisa merasakan pesona King Jungle Wangzai! Lu Fei benar-benar tidak kompeten, sudah mencoreng muka adik King Jungle!】
……
Satu ronde permainan segera berakhir dengan dentuman kristal markas musuh.
Meski memperlihatkan operasi memalukan, Lu Fei sama sekali tidak terpukul, malah semakin larut dalam perasaan.
Si noob pasif yang cuma bisa ngaret sampai rank Xing Yao ini baru pertama kali merasakan ritme permainan level profesional kelas tinggi!
Seru banget! Asik mainnya!
Dengan wajah penuh antisipasi, mata Lu Fei berbinar seperti bintang harapan: "Bisa main satu ronde lagi ga? Wangzai emang jago, kali ini aku mau pilih Yao!"
Bercanda, kalau ada King Jungle adik yang bisa membawamu terbang, ngapain main marksman? Tentu langsung pilih Putri Yao Yao nangkring di kepala adik sambil nikmati pemandangan.
……
Di markas pelatihan selama dua jam, tepat sebelum bersiap pergi, banyak peserta pelatihan berkerumun meminta tanda tangan dan foto bersama.
Meski tingkat permainan Lu Fei agak payah, sama sekali tidak mengurangi rasa suka orang-orang padanya.
Bahkan pemain yang menggunakan karakter Zhang Fei sebagai support-nya pun sambil terkekeh menambahkan WeChat-nya: "Kak Fey lain kali kalau sempat main lagi ya, aku penggemarmu hehe. Aktingmu di bagus banget, sudah kutonton dua kali!"
Shi Ning dan Lu Yu saling bertukar senyum.
Awalnya pemahaman mereka tentang e-sports masih kurang, tapi hari ini di markas pelatihan melihat begitu banyak anak muda penuh semangat, mereka pun tertular atmosfer masa muda.
Bagus sekali.
Shi Ning berpikir, Xiao Wang bisa bertemu banyak sesama kolektor di Yanjing, tumbuh bahagia di lingkungan penuh semangat muda seperti ini, sungguh sesuatu yang baik.
……
Dalam perjalanan pulang, Youyou menerima telepon video dari Beibei.
Di lensa, Beibei berkata antusias: "Youyou, dengar dari paman sutradara, besok kita empat keluarga akan pergi ke perkebunan besar! Kita bisa menginap bersama di sana!"
Youyou belum sepenuhnya paham prosedurnya, tapi setelah mendengar juga jadi semangat. Dua si kecil ini cerewet tak karuan di video.
Setelah menutup telepon, Beibei melesat dengan langkah kecilnya kembali ke kamar barat Ibunya.
Lin Qianning yang masih rapi dengan rias wajah dan kuda poni tinggi sedang dalam rapat.
Setiap minggu dia punya dua siaran langsung, sementara waktu lain dihabiskan untuk menyusun materi siaran, berbagai perencanaan, dan tak terhitung rapat diskusi.
Sosoknya yang larut total dalam pekerjaan selama rapat sudah menjadi pemandangan biasa bagi Beibei.
Meski Ibu selalu sibuk, dalam hati Beibei tetap memujanya. Setelah dewasa nanti, dia ingin menjadi wanita mandiri seperti Ibunya.
Lin Qianning sibuk bekerja, tapi setiap setengah jam sibuk akan menyisihkan waktu untuk menemani Beibei jalan-jalan, mengantarkannya makan camilan, mengobrol, Beibei sudah ceria lagi.
Hari ini Beibei tidak kesepian, karena tidak hanya Ayah Ibu berada di bawah atap yang sama, ada juga Paman Kecil kesayangannya!
Di sofa tak jauh dari situ, ada seorang pemuda yang berpose rebahan ala Ge You dengan kenyamanan yang berlebihan.
Pemuda itu mengenakan pakaian bergaya kekinian, beraura matahari, alis dan matanya mirip Lin Qianning, di ruang siaran langsung juga menarik perhatian banyak penonton yang tergila-gila pada penampilan.
Melihat kakaknya masih punya beberapa hal di tangan, pemuda itu bertepuk tangan ke arah Beibei, "Ayo Beibei, datang main dengan Paman Kecil."
Beibei dengan gembira melompat mendekat, terlihat hubungan yang cukup baik dengan pamannya.
Di lensa, hanya Su kelas top yang sendirian duduk di sudut ruangan.
Seolah seekor katak bisu.
Mengapa bisu?
Karena bila saja dia bisa mengeluarkan sedikit suara.
Saat ini pasti akan terus-menerus berseru "Kesendirian Kesendirian".
Sudah lama dalam kesendirian, Lin Qianning sibuk sampai sorot mata pun tak diberikan.
Bahkan anak perempuannya Beibei bermain LEGO bersama pamannya yang kecil, sangat menikmati.
Su Lihang yang telah lama kesepian akhirnya tak tahan dengan kesendirian ini.
Dia menyandarkan diri sambil mengusap ubun-ubun anaknya, tersenyum memelas: "Beibei lapar tidak perutnya? Ayah masakkan makanan enak, pengen makan apa?"
Su Lihang hari ini sejak pagi, sekitar dua puluh menit setelah siaran mulai, menyadari dirinya yang paling tak berarti.
Qianning tak perlu dikatakan, hari pengambilan gambar hariannya memang sudah masuk rencana kerja normal, kecuali lebih banyak mengantarkan Beibei, segalanya seperti biasa.
Sedangkan lensa jelas-jelas tertarik pada adik Lin Qianning, Lin Jiazhe, terus-menerus membidiknya.
Keluarga Lin adalah keluarga kaya properti di Shanghai. Lin Jiazhe tahun ini 16 tahun, merupakan putra mahkota dari taipan properti Grup Lin. Hubungan kakak-beradik ini sudah baik sejak kecil.
Lin Jiazhe pernah sekadar mengunggah video di TikTok, like-nya menembus 10 juta, mendadak viral dan jadi influencer. Tapi dia sama sekali tidak serius bekerja di bidang ini, jelas bukan mencari uang dari sini. Justru karena begitu, penggemarnya semakin menyukainya.
Sebenarnya Lin Jiazhe tidak ada cacat, cuma anak SMA biasa.
Dia juga sangat menyayangi Beibei, sering membelikan hadiah makanan enak dan mainan seru.
Tapi... Su Lihang agak pusing sedikit.
Soalnya, anak ini memang dari dulu tidak akur dengannya.
Tapi kabarnya banyak saudara kandung dekat yang seperti ini - adik melindungi kakak, tidak suka pacar kakaknya. Ini hal yang wajar.
Dulu saat dia dan Qianning masih SMA, Lin Jiazhe yang masih SD sudah sering membantah calon kakak iparnya ini.
Kini calon kakak ipar telah menjadi mantan kakak ipar.
Posisi Su Lihang dalam hierarki keluarga semakin merosot.
Setelah beberapa jam rekaman hari ini, nyaris tak ada kesan yang ditinggalkan Su Lihang.
Susah payah bertahan sampai hampir tengah hari, akhirnya ia menyadari satu-satunya yang bisa diandalkan hanyalah keterampilan memasaknya.
Namun Beibei sepertinya tak merasakan kesendirian sang ayah, sambil menggelengkan kepala: "Belum lapar. Ayah sudah lapar begitu cepat?"
Su Lihang berkata: "Saat masakan Ayah selesai, kau mungkin sudah mulai lapar."
Sebelum masuk dapur, sang selebritas top menggulung lengan bajunya, hendak mendekati Lin Qianning untuk menanyakan menu makan siang.
Namun sebelum sempat melangkah, suara Lin Jiazhe tiba-tiba menyela dari belakang: "Tak perlu repot-repot. Kakak dan aku sudah pesan makanan khusus dari ahli gizi yang akan tiba pukul dua belas tepat. Masak untuk dirimu sendiri saja."
Komentar langsung bersorak penuh schadenfreude——
【Hahaha, kesendirian kelas top dibantah adik】
【Mat ketawa, adik Lin Jiazhe penggemar berat kakak dipastikan!】
