Youyou yang tidak memilih-milih sudah kenyang.
Di sisi lain, di restoran Prancis mewah, Ayah Ibu yang sedang menikmati hidangan lezat juga tak bisa menahan senyum melihat interaksi hangat dan lucu antara Youyou dengan Shi Wang.
Lu Fei melihat piring-piring masakan adiknya yang tampak sangat tidak masuk akal, langsung mengejek tanpa ampun: "Terlalu berlebihan! Si Wangzai ini benar-benar pemimpin perusak dapur! Ibu harusnya lega, ternyata di dunia ini ada orang yang bakat memasaknya lebih payah dari Ibu!"
Dicuekin oleh anak kandung sendiri, Shi Ning tersenyum di sudut bibir, terlihat tidak mempermasalahkannya.
Lu Yu malah meraut wajah kaku, berkata kesal: "Omong kosong! Keterampilan memasak ibumu sangat bagus. Menurutku semua masakannya enak. Justru kau, kemampuanmu kalah dari adikmu—masak mi instan saja bisa gosong."
Lu Fei membantah dengan tidak terima: "Tidak mungkin! Meski jarang masak, tapi skill masakku pasti beberapa level di atas Wangzai! Setidaknya aku tahu telur orak-arik tidak boleh pakai api besar!"
Lu Yu memandangnya dengan jijik, ekspresi wajahnya seperti malas berdebat dengan si anak bodoh.
Komentar langsung dipenuhi WKWKWKWK——
【Mr. Lu Selamanya Membela Istri Ningning】
【Ayah Lu Sang Anjing Setia: Siapa yang berani meragukan keterampilan memasak istriku!】
【Mat ketawa, Lu Yu ini seolah-olah fans solo Shi Ning】
【Pasangan suami-istri ini benar-benar cinta sejati, Lu Fei jelas-jelas kecelakaan kecil】
Di sebelahnya Zheng Changdong terlihat penuh minat dengan pola interaksi saling cibir antara ayah dan anak ini, memandang mereka dengan antusias.
Istrinya Zheng Ying terpesona oleh kelucuan Youyou, wajahnya dipenuhi senyum lembut: "Terlalu menggemaskan Bayi Youyou, kenapa bisa begitu manis dan hangat, karakter Youyou sungguh sempurna, Kak Shi Ning cara mengajarnya bagaimana? Didikannya luar biasa. Ini benar-benar memancingku ingin punya anak perempuan, kalau bukan karena sudah ada William, aku pasti ingin melahirkan lagi!"
Shi Ning tersenyum sopan: "Youyou memang sangat menghangatkan hati, jadi penghibur kecil seluruh keluarga kami. Tapi setiap anak punya keunikan menggemaskannya sendiri, William juga sangat lucu, masih kecil sudah bisa mencipta lagu, hebat sekali."
Zheng Ying tentu sangat menyayangi anak bodohnya sendiri, hanya saja kelucuan anak laki-laki tetap berbeda dengan gadis kecil yang lembut.
Segera lensa kamera beralih ke sisi Zheng Qiaoxi dan Zheng William, dua bersaudara ini.
Qiaoxi yang berusia dua belas tahun jelas juga tidak punya pengalaman dapur sama sekali.
Setelah dikocok setengah hari, akhirnya dia hanya bisa memasukkan semua bahan makanan ke kuali dan rebus semua dalam keadaan berantakan.
Su Lihang sampai tertawa melihatnya: "Qiaoxi cukup pintar ya, Rebusan Timur Laut ala Dongbei gitu?"
Zheng Ying antara ingin tertawa dan menangis: "Benar-benar sulit untuk Qiao Xi. Sejak kecil dia paling-paling hanya pernah menggunakan microwave. Arti terbesar program ini adalah membuat kami berdua sadar telah mengabaikan kemampuan hidup anak-anak. Sepertinya nanti harus mengajarinya masak, kalau tidak saat dia pergi studi lanjut ke luar negeri sendirian, aku benar-benar khawatir."
Zheng Changdong seperti biasa bersikap Buddha: "Tak ambil pusing. Saat dia pergi, pasti akan belajar sendiri. Waktu seusia Qiao Xi, aku juga tidak bisa apa-apa. Setelah hidup setengah tahun di luar negeri, akhirnya belajar semua. Lingkungan bisa membuat anak cepat berkembang."
Di layar besar, Zheng William si anak-anak sedang memegang sendok besar menyendok semangkuk masakan campur aduk, setelah menelannya langsung memuntahkan kembali.
Ekspresi wajahnya persis stiker 'yue' yang hidup.
Membuat para hadirin terkocok perut.
……
Di kelompok lain, kerja sama antara Paman Kecil Lin Jiazhe dan Beibei terbilang cukup harmonis.
Lin Jiazhe meski juga tidak bisa memasak, tapi bagaimanapun sudah 16 tahun, kemampuan praktisnya lebih baik dibandingkan anak-anak berusia dua belas atau tiga belas tahun.
Dia juga mencari resep online, mengikuti langkah-langkah satu per satu, dengan keponakan kecil Beibei yang membantu di dapur. Hasil akhir yang dihidangkan terlihat cukup baik.
Lin Jiazhe cukup puas dengan hasil masakan pertamanya, bahkan memotret dan mengunggahnya ke circle friends.
Di circle friends-nya, dia memposting empat kolase foto.
Dua foto pertama adalah hasil penataan makanan, dua foto berikutnya masing-masing menunjukkan Beibei sedang makan serta foto konyol mereka berdua bersama.
Su Lihang melihat empat kolase foto ini di feed circle friends-nya.
Dia memperbesar gambar, memandangi wajah ceria putrinya sendiri. Perasaan iri tanpa sadar muncul di hatinya.
Dulu dia juga jarang memasak, baru setelah memiliki Beibei mulai belajar membuat berbagai makanan enak.
Kadang saat libur kerja, dia bahkan menyiapkan bento kartun yang dibuat dengan sepenuh hati untuk Beibei.
Tidak pernah melihat Beibei tertawa sebahagia ini.
Lin Jiazhe itu, cuma masak beberapa hidangan biasa, tapi berhasil membuat Beibei tertawa senang.
Su Lihang merasa agak tak enak di hati, sang ayah tua sedang cemburu dan sedih.
……
Makan malam kembar seharusnya yang paling mewah di antara empat kelompok.
Yin Siran terlihat sudah belajar memasak, meski masih muda tapi cukup berpengalaman.
Dia tidak membuat masakan rumit, hanya menggunakan sayur dan hasil tangkapan ikan/udang sore tadi untuk membuat empat hidangan rumah biasa.
Qiqi dan Qishu si kecil juga sangat manut, tidak rewel malah sesekali membantu sang kakak.
Tapi menjelang akhir makan malam, Qiqi mulai terlihat lesu entah karena ngantuk atau lelah.
Seluruh tubuhnya tampak agak lunglai.
Wen Dailin yang mengawasi lewat layar besar langsung deg-degan.
Ia merasa nafsu makan Qiqi menurun, porsi makannya juga lebih sedikit dari biasa.
Pasti karena belum bisa membiasakan diri di lingkungan asing.
Wen Dailin sebenarnya sangat ingin mengajukan permohonan ke kru program untuk berbicara diam-diam dengan Qiqi, atau setidaknya melakukan video call.
Kalau tidak, pasti Qiqi akan sangat sedih malam ini.
Melihat mangkuk nasi Qishu sudah habis, sementara Qiqi baru makan separuh kecil.
Yin Siran terlihat agak khawatir. Ia buru-buru menghabiskan makannya sendiri, lalu mengambil mangkuk nasi dan sendok Qiqi sambil berkata dengan sabar, "Qiqi yang baik, Kakak menyuapimu makan, setuju?"
Qiqi mengangguk manis penurut, tapi seluruh tubuh si kecil itu terlihat jauh lebih sunyi dibanding biasanya, tak ada lagi semangat lincahnya.
Mulai muncul beberapa perdebatan di kolom komentar langsung——
【Jangan-jangan aku terlalu curiga, aku sangat mengasihani Siran. Usianya baru 12 tahun tapi sudah mahir memasak, jangan-jangan setiap hari bekerja di rumah?】
【Tidak sampai segitunya, bukankah Siran sudah bilang ke Youyou bahwa dia juga tidak sering masak】
【Tolong jangan asal memikirkan, Dai Lin itu baik pasti jadi ibu tiri yang penyayang, mana mungkin menyuruh siswa kelas enam SD mengerjakan pekerjaan rumah】
【Ada apa dengan anak ini Qiqi? Tadinya keliatan paham, masa setelah kakak susah-susah masak malah cemberut gitu?】
【Iya, habis tidur siang malah nyebut-nyebut ibu Siran, sakit hati banget! Pasti Siran kesakitan!】
【Ah yang bener, jangan terlalu menuntut bocah tiga setengah tahun dong! Qiqi kan benar-benar tak sengaja, mana ngerti hal-hal begitu】
【Qiqi sudah cukup baik, sepertinya dia rindu ibu. Ini wajar, mana ada bayi segini tidak nempel-nempel ke ibunya】
【Tiga anak keluarga Yin semuanya baik. Kalau nonton acara varietas ya nikmatin aja. Ga suka tinggal klik tanda silang dan perlahan-lahan pergi. Jangan muluk-muluk cari detail remeh terus mulai mencaci!】
……
Jika sebelumnya, Wen Dailin mungkin masih akan merasa segan terhadap komentar netizen.
Bagaimanapun, jika bukan untuk mendapatkan feedback pasar yang baik, sama sekali tidak perlu mengajak anak-anak untuk ikut serta dalam acara realitas.
Tapi saat ini, Wen Dailin juga mulai merindukan dua anaknya sendiri.
Bagaimanapun mereka masih terlalu kecil, tiba-tiba dipisahkan seharian, pasti ada kegelisahan dalam hati Qiqi dan Qishu.
Lingkungan keluarganya memang agak khusus.
Meski Siran anak yang baik, namun dalam kehidupan sehari-hari diam-diam, hubungannya dengan Qiqi dan Qishu tidak serumit yang disajikan di program.
Tidak seperti Shi Wang dan Zheng Qiaoxi yang merupakan kakak kandung seibu seayah, tetap ada perbedaan.
Tepat saat Wen Dailin merasa sangat menyakitkan.
Di depan lensa——
Yin Siran menyuapi adik perempuannya sampai habis, kemudian bangkit merapikan peralatan makan dan membawanya ke wastafel dapur, bersiap mencuci piring.
Qishu mungkin sudah sejak pagi memperhatikan kondisi adiknya yang tidak baik.
Dia memalingkan wajah, bertanya pelan: "Qiqi, kamu tidak nyaman?"
Ekspresi bocah Qiqi yang masih kekanak-kanakan terlihat murung, bulu mata lebatnya hanya bergetar lemah sebelum dua mutiara air mata sebesar kacang jatuh.
Suara bocah tiga setengah tahun itu gemetar menahan tangis, lembut dan halus hingga menyayat hati: "Kakak, Qiqi rindu Ibu... Ibu tidak akan meninggalkan kita?"
Qishu segera gelengkan kepala: "Tidak mungkin, Qiqi percayalah pada Kakak, Ibu pasti segera kembali. Kita hanya sedang merekam program, setelah selesai kita langsung pulang bersama."
Qiqi menghirup hidung mungilnya, matanya merah namun akhirnya berhasil menahan tangis.
Wen Dailin yang sedang menyaksikan siaran langsung itu semakin meremas-remas hatinya.
Di tengah penderitaan batinnya, Qishu yang tak tega menarik tangan kecil adiknya menemui sutradara dokumenter untuk meminjam telepon genggam, mengusulkan menelepon video ibu mereka.
Sutradara dokumenter tidak menyulitkan dua anak mereka, dengan cepat menyetujui.
Sambungan tersambung, Qiqi akhirnya melihat sang ibu, langsung menangis terisak-isak.
"Hu hu, Ibu, apa Ibu tidak mau Qiqi dan Kakak lagi?"
Wen Dailin merasa mengasihani sekaligus menghela napas, tersenyum menghibur: "Bagaimana mungkin? Bukankah Paman dan Bibi kru program sudah memberi tahu kalian? Ibu hanya pergi kencan dengan Ayah. Kami sedang makan malam di restoran Prancis sekarang. Ibu selalu menonton kalian berdua lewat siaran langsung. Qiqi jangan pikiran kacau, mandi yang baik lalu tidur. Bangun nanti Ibu pasti sudah kembali."
Setelah telepon video ini, emosi Qiqi terlihat jauh lebih tenang.
Sambil menghirup ingus, dia berkata dengan suara kekanakan: "Itu, itu Ibu harus cepat kembali ya, Qiqi dan Kakak bersama Kakak Siran sudah membuatkan kue untuk Ibu, berbentuk hati, Ibu harus cepat kembali makan kue ya!"
Wen Dailin merasa hatinya meleleh, ingin segera berlari pulang memeluk anak perempuannya.
Tapi di depan lensa kamera dia harus menahan emosi, agar netizen yang kritis tidak mempertanyakan kemandirian karakter Qiqi.
Netizen zaman sekarang ini... benar-benar terlalu kejam.
……
Interaksi ibu dan anak ini tetap menyentuh hati, komentar tentang keluarga mereka juga semakin banyak——
【Kasihan Qiqi si malang, sayangku Qiqi yang baik, bangun nanti langsung ketemu Ibu】
【Qiqi dan Qishu ya, Qishu juga jago merawat adik, Bibi ditempel-ditempelin~】
【Wen Dailin benar-benar lembut, pasti ibu yang baik!】
【Tapi, saudari-saudari ada perhatikan tidak? Selama proses Qiqi murung sekian lama, tak sepatah kata pun menyebut Ayahnya?】
【Benar ya, mengapa Qiqi hanya merindukan Ibu tak rindu Ayah?】
【Mr. Yin biasa sibuk bekerja, jarang menjaga anak, juga wajar】
【Menurutku tidak wajar! Wen Dailin juga Aktris Terkenal, sebelum dapat penghargaan dia juga pendatang baru, setelah jadi ibu tetap banyak berkorban waktu untuk anak. Apakah ayah boleh menghilang?】
【Betul! Beberapa pola pikir gender tradisional benar-benar tak bisa diterima. Dari pengamatan terhadap beberapa ayah ini, Lu Yu dan Su Lihang yang dilakukan cukup baik, Zheng Changdong juga masih bisa diterima. Tapi Mr. Yin ini, benar-benar tak terlihat pernah mengurus anak!】
……
Di saat bersamaan, Ayah Ibu yang sedang menikmati masakan Perancis ini juga membuat para penggemar cp memaknai interaksi mereka dengan cara berbeda.
Pasangan suami-istri keluarga Zheng jelas sangat cocok, usia mereka mirip, minat dan hobi selaras, profesi sama, latar belakang pertumbuhan juga hampir identik, bahkan preferensi makanan pun nyaris serupa.
Meski tidak banyak interaksi manis antara Su Lihang dan Lin Qianning, daya tarik fisik keduanya sungguh luar biasa - satu adalah musisi kreatif top, satunya lagi influencer dengan jutaan pengikut.
Ditambah setting bahwa mereka adalah mantan kekasih pertama sekaligus orang tua dari putri cantik Beibei, meski Lin Qianning lebih memilih mandiri dan jarang memberi kesempatan pada Ayah Beibei, fans cp mereka tetap bisa memaksakan "permen" dari interaksi yang kaku.
Sebenarnya kecocokan fisik Yin Chongye dan Wen Dailin juga sangat seimbang, ditambah metode pamer kemesraan mewah sepanjang hari yang melampaui batas kemanusiaan, mereka dijuluki netizen sebagai pasangan "keluarga kaya gemilang" yang paling sesuai tema.
Tapi yang paling banyak mendapat perhatian dan iri hati sebenarnya adalah Shi Ning dan Lu Yu.
Shi Ning dan Lu Yu tetap tidak memiliki interaksi mencolok. Mengesampingkan penampilan dan status, mereka bagaikan pasangan suami-istri paling biasa di dunia ini.
Hanya saja pelayanan penuh perhatian Lu Yu selalu membuat para wanita iri.
Lu Yu selalu merawat istrinya dengan teliti. Saat Shi Ning berbicara, dia mengobrol sambil diam-diam memasukkan daging lobster yang sudah dikupas ke piringnya.
Jika dulu saat merekam 《Halo Pasangan》 masih ada netizen yang meragukan apakah karakter mereka sekadar akting,
kini sebagian besar netizen yakin ini memang pola interaksi konsisten mereka selama 20-30 tahun terakhir.
Tidak hanya memiliki hubungan, mereka juga memiliki chemistry layaknya soulmate.
Percakapan Shi Ning dan Lu Yu tidaklah klise, melainkan obrolan santai tentang buku yang baru mereka baca atau film yang baru saja ditonton ulang.
Komentar langsung berhamburan mengungkapkan iri——
【Hik hik, ini benar-benar luar biasa, Mr. Lu jelas-jelas sangat kaya, Kakak Ningning juga cantik luar biasa, tapi aku sama sekali tidak iri dengan hal-hal duniawi yang mereka miliki, malah iri dengan perasaan antara mereka berdua】
【Luar biasa, aku merasakan hal yang sama! Saat mereka bersama, aku merasakan kebahagiaan dan kehangatan yang mendalam. Bahkan sampai berpikir, jika bisa memiliki pasangan seperti ini, sebenarnya punya uang atau tidak tidak terlalu penting】
【Benar, perasaan antara Mr. Lu dan Aktris Terkenal Shi Ning membuatku merasa punya seseorang yang saling menguatkan adalah penghiburan terbesar. Orang tua akan pergi, anak-anak juga punya dunianya sendiri saat dewasa, hanya pasanganlah yang menemani seumur hidup】
【Hik hik hik, iri sekali! Tapi sepertinya aku tidak punya takdir seperti ini】
【Aku juga, mungkin harus bertahan sampai pensiun baru bisa mencari pasangan hidup langsung】
Dibandingkan dengan itu, pasangan Wen Dailin dan Yin Chongye meskipun juga punya lebih banyak penggemar cp.
【Tapi banyak netizen juga merasa gaya kemesraan mereka masih terkesan seperti orang kaya yang pamer aura kemewahan, agak... sedikit palsu.】
【Meski memberikan gedung CBD sebagai hadiah lamaran untuk istri memang bikin iri, tapi aku tetap merasa cinta sejati bukan dibuktikan dengan uang.】
【Wen Dailin kan juga Aktris Terkenal, kenapa ya saat bersama suaminya, selalu terkesan lebih rendah?】
【Aku juga ngeh, suami orang lain pada merawat istri, di keluarganya malah suami yang lebih dihormatin.】
【Jangan langsung nyalahin, mungkin karakter pasangan mereka memang cocok dengan pola interaksi seperti itu.】
【Bener juga, suami setia kaya dan ganteng kayak Mr. Lu dimana lagi cari hhhh】
【Mat ketawa, anjing besar tanpa batas ini Mr. Lu, ngapain kasih gedung kantor? Kayaknya semua asetnya sudah atas nama istri tuh hhhh】
【Benar juga, mat ketawa, Mr. Lu memang terlihat seperti semua hartanya diserahkan ke istri dan anak perempuan, dirinya cuma punya sedikit uang saku yang bisa dipakai WKWKWKWK】
Malam semakin larut, tiba saatnya kakak besar harus meninabobokan si kecil.
Para penonton di ruang siaran langsung sangat antusias menanti.
【Pengin liat bagaimana Qiao Xi menaklukkan adik William!】
【Youyou dan Beibei seharusnya lebih gampang ditidurkan, dua ketan bulat nan lembut ini memang tipe anak yang manis penurut dan sunyi】
【Hahaha, biar kakak-kakak besar ini merasakan juga betapa beratnya kerjaan Ayah Ibu!】
【Mengasuh anak itu tidak mudah, sungguh Ayah Ibu bekerja keras】
【Perlahan mulai merasakan makna dari pengaturan segmen acara realitas ini, Su Haolin si tua ini masih punya pemikiran. Bagaimanapun, kebanyakan orang tua sekarang adalah karyawan, sulit untuk tidak bekerja dan fokus mengurus anak di rumah, Ayah Ibu pasti punya urusan sendiri yang harus diselesaikan. Sekalipun sudah berusaha sekuat tenaga, pasti ada saat harus perjalanan dinas dan sementara meninggalkan bayi-bayi】
【Kakak-kakak di acara ini kebanyakan berada di masa remaja, 13-16 tahun seharusnya tahap paling memberontak. Membuat anak seusia ini merasakan hal yang harus dilakukan Ayah Ibu setiap hari, seharusnya akan lebih memahami orang tua】
【Ah, lihat lagi piyama baru anak perempuanku Youyou!】
Sistem pemanas di vila perkebunan cukup kuat.
Sebelum tidur, Youyou tidak memakai piyama satu potong lagi, melainkan setelan baju rumah berkerah bayi berwarna biru muda.
Rambut kecilnya yang terurai terlihat sangat lembut, menempel di dekat telinga, semakin menonjolkan kelincahan dan kemanisan dirinya.
Tapi si kecil yang terlihat manis ini, saat tiba waktu tidur justru sama sekali tidak mengantuk.
Tidak hanya menolak tidur, dia malah mengedipkan sepasang mata besar hitam legam yang berbinar, tangan gempalnya memaksa merangkul lengan Shi Wang sambil memohon: "Kakak Wangzai, Youyou nggak ngantuk. Temani Youyou main-main dong."
Shi Wang tampak linglung sepenuhnya.
Shi Wang yang baru saja mandi dan berganti piyama katun nyaman ini hanya ingin membaringkan diri membentuk karakter "" lalu tidur lelap.
Benar-benar terlalu lelah, seharian penuh ini.
"Lagi bikin sarapan, jahit boneka, ambil sayur di kebun, mancing ikan dan udang, bikin dapur meledak, main permainan aneh dan konyol bareng si kecil."
Capek, Wangzai merasa hari ini 24 jam dia sudah menanggung beban yang tidak seharusnya ditanggung di usianya.
Saatnya tidur nyenyak untuk mengisi kembali energi primordial.
Tapi melihat Youyou masih bersemangat, Shi Wang tak bisa menahan rasa kesal.
"Tidak, sudah larut. Kau pasti ngantuk. Waktunya tidur, anak baik."
Youyou malah menarik lengan pemuda itu tak mau melepaskan, bergumam kekanakan: "Nggak ngantuk, Youyou benar-benar sama sekali nggak ngantuk."
Shi Wang ingin menangis tapi tak punya air mata.
Makhluk ini, meski terlihat tak melakukan apa-apa, kok seolah seluruh tubuhnya nyeri? Lebih capek daripada main game atau belajar seharian!
Shi Wang awalnya mengira Youyou adalah si kecil yang manis penurut, seharusnya tak perlu diurus saat waktunya tidur, cukup diberi selimut lalu akan tertidur dengan diam seribu bahasa.
Tak disangka malam ini dia begitu bersemangat.
Sungguh menyusahkan wali kecil yang baru saja menjabat ini.
Shi Wang mengusap kepala kecil si bocah sambil menguji-coba: "Hmm... apa kamu belum kenyang saat makan malam, mau kubuatkan susu?"
Youyou mengedipkan mata, langsung menjawab: "Baiklah demi."
Shi Wang berpikir mungkin memang karena belum minum susu.
Bukankah susu memiliki efek menidurkan? Kalau sudah kenyang, seharusnya dia akan segera tertidur.
Segera dia menyiapkan setengah botol susu untuk si kecil, bagaimanapun sudah larut, terlalu banyak minum tidak baik, sedikit saja cukup sebagai simbolis.
Hasilnya saat botol susu dibawa kembali, si kecil itu seperti kecanduan susu, kedua tangan gempalnya memeluk botol sambil menghisap dengan lahap.
Shi Wang dibuat semangat oleh pemandangan si kecil Youyou yang menggendong botol susu dengan kelucuannya.
Rasa kantuknya langsung hilang separuh. Setelah Youyou selesai minum, dia mengangkat Youyou ke kamar mandi untuk berkumur.
Secara logika, setelah "mabuk susu" dan sudah dibersihkan,
seharusnya si anak sudah ngantuk, kan?
Tapi Youyou malah tidak mau melepasnya, memintanya ikut berbaring di ranjang besar untuk menemani.
Shi Wang menilai ranjang ini memang cukup luas. Dua hari ini seharusnya Ayah Ibu tidur bersama Youyou di sini, seharusnya tidak sampai menindihnya. Akhirnya dia pun berbaring.
Meniru cara orang dewasa menghibur anak, dia menepuk-nepuk punggung Youyou dengan lembut sambil berkata halus: "Tidurlah, pejamkan matamu."
Youyou berpikir sejenak lalu menambahkan: "Dudu mana? Aku mau tidur peluk Dudu."
Youyou dulu sering memeluk Dudu saat tidur, belakangan karena tidur bersama Ayah Ibu, jadi jarang memeluknya. Kadang dia menaruh Dudu di samping lalu memeluk Ibu sendiri.
Tapi malam ini Ibu yang harum tidak ada, Youyou masih merasa agak kekosongan dan kesepian.
Shi Wang pun mengundurkan diri dengan pasrah, mengambil bantal hiu kecil si kecil untuknya.
Awalnya dikira setelah memeluk hiu kecil dia akan tidur.
Tak disangka Youyou berkata lagi: "Kakak Wangzai, bacakan Youyou cerita dong. Ayah Ibu setiap hari membacakan Youyou cerita lho."
“……” Wangzai yang pertama kali menidurkan si kecil ini benar-benar tak punya cara, hanya bisa jujur-jujur mencari satu dongeng sebelum tidur dari internet untuk dibacakan padanya.
Selesai bercerita, saat menunduk melihat si kecil matanya masih berbinar-binar. Dengan mulut terkekeh, dia tertawa-tawa bodoh: "Cerita lagi dong, Youyou mau dengar cerita lagi."
"……Baiklah, yang terakhir ya. Habis ini kamu harus tidur yang manis."
"Ya ya ya."
Si kecil menyetujui dengan patuh. Setelah cerita selesai, dia memejamkan mata dengan manis.
Shi Wang sedang bersiap mematikan lampu meja ranjang yang temaram.
Tiba-tiba Youyou membuka mata lebar-lebar, gumpalan kecil lunglai itu menyembul dari balik selimut: "Ssst, Youyou mau pipis."
“…………”
Komentar langsung meledak——
【WKWKWKWK perjuangan Wangzai menidurkan adik perempuan lebih sulit dari mendaki langit biru】
【Mat ketawa, pasti Wangzai dalam hati berpikir: "Cewek kok ribet amat sih, jadi nggak berani pacaran nanti"】
【Youyou juga rindu Ibu ya?】
【Sayang, Mama beri ciuman!】
【Wangzai kewalahan, hari ini masak sekaligus meninabobokan, benar-benar menjadi ibu sekaligus ayah】
Setelah pipis, Youyou menurut merebahkan diri kembali ke ranjang.
Shi Wang menyelipkan selimut rapi di punggungnya, sambil menguap berkali-kali(~O~).
"Anak kecil Lu Youyou, benar-benar sudah larut, kau harus tidur sekarang."
Youyou menganggukkan kepala kecilnya, patuh memejamkan mata.
Shi Wang juga berbaring telentang, rasa ngantuk sudah menyerang.
Ngantuk sekali, ingin langsung terlelap dalam hitungan detik.
Hanya berharap si kecil ini tidak akan bersuara lagi.
Namun, keheningan tak bertahan tiga menit.
Youyou yang seperti gumpalan kecil merayap masuk ke dalam dekapannya, berbisik lirih: "Kakak Wangzai, bagaimana ini, Youyou sepertinya insomnia, Youyou... merindukan Ayah Ibu. Kakak Wangzai, menurutmu apakah Ayah Ibu juga merindukan Youyou?"
Pemuda itu ingin menangis tapi tak keluar air mata.
Sejujurnya, dia tidak tahu apakah Shi Ning dan Lu Yu saat ini merindukan anak perempuan kecil mereka yang manja.
Yang dia tahu hanyalah, dia benar-benar ingin tidur sekarang.
Dalam kondisi kelopak mata berat ini, Shi Wang menahan diri dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa dirinya ternyata bisa sebegitu sabar.
Tangannya menepuk-nepuk lembut punggung kecil Youyou yang lembut, suaranya direndahkan serendah mungkin hingga terdengar seperti mantra hipnosis, berusaha menenangkan dengan lembut.
"Tidurlah, Youyou harus tidur sekarang. Kalau sudah bangun, Ayah Ibu pasti sudah pulang. Ayo tidur yang nyenyak, Nak..."
Shi Wang hanya mengucapkannya asal, sama sekali tidak pernah belajar cara meninabobokan anak.
Ini murni naluri emosionalnya yang ingin cepat-cepat membawa si anak beruang ini ke alam mimpi.
Tak disangka, Youyou benar-benar terhipnotis oleh suara beratnya yang lembut itu.
Tak sampai sepuluh menit, sudah mulai mendengkur kecil(:3[▓▓]
Penonton siaran langsung meski hanya melihat kegelapan total, tapi mendengar dialog saudara kandung ini, semuanya tersentuh manis——
【Manisnya maut! Wangzai ini kakak dewa macam apa sih!】
【Suara ini! Luar biasa! Bukankah ini suara bass magnetik seperti pengisi suara profesional?】
【Aaaa, aku suka sekali, kenapa aku tidak punya kakak laki-laki ya?】
【Terlalu manis, sampai menusuk rongga hatiku!】
【Suara Wangzai begitu merdu, hik hik, aku jatuh cinta, ini kakak yang kuidam-idamkan sejak kecil!】
【Huu huu, Wangzai masih kecil pasti belum punya cewek ya? Kakak bisa menunggumu, lima tahun sepuluh tahun aku sanggup menunggu!】
【Wangzai benar-benar disukai penggemar! Adik angkuh yang lembut, imut, dan jago game begini siapa yang tidak suka!!】
……
Pemuda yang berbaring telentang di ranjang besar, menatap langit-langit.
Tidak tahu kalau dirinya tiba-tiba mendapat banyak penggemar kakak dan penggemar ibu-ibu dalam semalam.
Dia hanya tahu……
Lu Youyou sudah mulai mendengkur kecil, tidak insomnia lagi.
Rasa ngantuknya entah bagaimana malah hilang, sekarang gilirannya yang insomnia.
Memandangi langit-langit rumah, dia sadar rasa kantuknya sudah lenyap sama sekali.
Di benaknya penuh dengan snippet interaksinya dengan Youyou sepanjang hari ini.
Besok Ayah Ibu dan Lu Fei akan kembali, 24 jam ini hanyalah salah satu tahapan spesifik dalam acara realitas.
Youyou adalah harta karun seluruh keluarga, usianya masih kecil dan harus sekolah, mana mungkin sampai harus merawatnya sendiri.
Sejujurnya, hari ini cukup melelahkan.
Mungkin karena kurang pengalaman, terlalu banyak hal yang harus dipikirkan, sehingga seharian sangat lelah.
Tapi, sungguh, sangat menyenangkan.
Pemuda itu tahu, dia mungkin akan selalu ber-nostalgia dengan hari yang berharga ini.
Dia juga tahu, waktu begitu cepat berlalu.
Dia akan semakin dewasa dari hari ke hari, begitu juga si kecil yang masih berlengan pendek dan berkaki pendek ini.
Tak lama lagi dia akan tumbuh dewasa, dan dia pun akan menjadi seorang gadis kecil yang berdiri dengan anggun, memiliki teman-temannya sendiri dan kehidupannya sendiri.
Saat itu, mungkin dia tidak akan lagi melekat erat padanya, bergantung padanya, dan mencintainya tanpa syarat seperti Mas-nya yang sekarang ini.
Satu hari yang singkat ini.
Adalah momen bahagia yang pantas disimpan bertahun-tahun, hanya milik dia dan Youyou.
