Mendengar ucapan Lu Fei, Shi Wang si anak gaul masih mempertahankan wajah kaku tanpa tahu harus berkata apa.
Komentar langsung sudah kolaps ketawa——
【Wkwkwkwkwkwkwk】
【Wkwk Lu Fei, kamu salah paham besar soal positioning image diri sendiri ya??】
【Pria tangguh?! Lu Fei kan cuma boy berpakaian wanita!】
【Ucapan Lu Fei ini bikin pria tangguh dan non-tangguh sama-sama diam mematung】
【WKWKWK ekspresi Adik Wangzai bikin mati ketawa】
【Wangzai: Siapa aku? Di mana aku? Apa yang dia bicarakan?】
【Wangzai: Jauh-jauh dariku! Aku tidak punya kakak kedua sebodoh ini!】
【Lu Fei apakah kamu akan terus berlari tanpa henti di jalan kekonyolan? hhhh】
【Lu Fei: Hari ini aku akan mempertunjukkan pria tangguh bermain bola!】
……
Di antara komentar langsung yang penuh keceriaan.
Tiga bocah kecil sudah larut dalam kebahagiaan bola laut Wucai yang warna-warni.
Youyou bahkan membuka lengannya, berenang-renang di tumpukan bola laut sambil sesekali mengayunkan kedua kaki pendeknya.
Sebagai anak besar, Zheng Qiaoxi dan Lu Fei juga seolah sudah melupakan usia mereka, bermain dengan riang di kolam bola.
Shi Wang berdiri kaku di atas dengan ekspresi datar sejak awal.
Otot wajahnya perlahan mengendur, dalam hatinya mulai muncul keraguan.
Maksudku, brengsek, apa benar ini seasyik itu？？？
Tidak boleh, terlalu kekanak-kanakan, sama sekali tidak cocok untuk dia.
Tapi Lu Youyou terlihat sangat bahagia, dia seperti ikan kecil yang ceria berenang-renang dengan riang.
Sedangkan Lu Fei... seolah-olah akhirnya menemukan Rumah bahagia-nya.
Kebahagiaan memang sesuatu yang bisa menular.
Lagipula manusia adalah hewan sosial, mudah terpengaruh atau bahkan dicuci otak oleh sesamanya.
Saat Lu Fei memanggilnya untuk kesekian kalinya.
Youyou juga kesekian kalinya menarik suara lumerannya yang kecil: "Kakak Wangzai, cepat turun! Bola laut ini sangat seru loh, Kakak Wangzai belum pernah main bola laut kan!"
Beibei, Zheng William, Zheng Qiaoxi semua memanggilnya.
Bahkan nenek yang sedang beristirahat di samping ikut membujuk dengan senyuman: "Xiao Wang kenapa tidak ikut main dengan mereka? Jangan malu-malu, lihat kakak keduamu Lu Fei, dia sangat leluasa. Sebenarnya bermain bebas di taman hiburan bukan berarti kekanak-kanakan, justru melepas diri sendiri adalah tanda kedewasaan. Waktu kecil kakakmu juga kikuk, lihat sekarang setelah dewasa dia jadi sangat santai!"
Wajah Shi Wang berubah halus, telinganya memerah secara mencurigakan.
Tapi pandangannya tak terkendali tertuju pada Lu Fei yang sedang asyik bermain bola laut...
Sebenarnya, mungkin, masih lumayan.
Tidak sebodah itu.
Anak lelaki 13 tahun ini membujuk dirinya sendiri.
Akhirnya di bawah tatapan penuh harap nenek, dia pun melompat masuk dengan suara "plok"!
Si kecil langsung merangkak ke dekatnya begitu melihat dia turun, merangkul leher Kakak Wangzai dengan tangan mungilnya yang gemuk, berkata dengan suara kekanakan: "Seru kan Kak Wangzai, Youyou tidak bohong ya?"
Shi Wang: "…………"
Komentar langsung pada detik itu dibuat mat ketawa.
【Wangzai, kenapa kamu juga ikut direbut?!】
【WKWKWKWK, Wangzai mau main bola ala pria tangguh juga nih?】
【Sepertinya bujukan Youyou dan Lu Fei masih kurang, cuci otak neneklah yang paling jitu! Sampai adik Wangzai yang dingin itu akhirnya ikut terjun!】
【Wah, kakak besar dan anak-anak kecil ini benar-benar bahagia! Menurutku ucapan nenek cukup filosofis! Memang salah satu tanda kedewasaan itu bisa leluasa jadi diri sendiri tanpa peduli pandangan orang lain!】
【Iya! Siapa bilang orang dewasa tidak boleh main di taman bermain?】
【Karakter Wangzai benar-benar menggemaskan, cinta banget! Aku suka banget lihat Wangzai yang malu-malu】
……
Meski orang dewasa bermain di taman hiburan tidak ada yang tidak masuk akal.
Tapi mereka yang sudah menjadi Ayah Ibu, akhirnya tetap memilih untuk tidak ikut bermain bersama anak-anak ini.
Nyonya Jiang Yuzhen berkata: "Taman bermain indoor ini sangat luas, anak-anak pasti akan betah main lama. Kita sebagai orang yang lebih tua jangan ganggu mereka, kita juga punya hiburan khusus orang dewasa!"
Lu Yu menahan senyum bertanya: "Ibu, hiburan khusus orang dewasa seperti apa maksud Ibu?"
Nyonya Jiang Yuzhen berdiri, menggenggam tangan menantu perempuan Shi Ning sambil berkata penuh makna: "Jangan banyak tanya, kalau mau ikut main ikuti saja Ibu."
Para orang dewasa pun berdiri, sebelum pergi berpamitan pada anak-anak: "Main yang seru ya, nanti malam kami jemput."
Zheng William si ambisi latihan sudah tak terlihat lagi sisa-sisa ambisinya, sepenuhnya tenggelam dalam kolam bola laut imajinatif yang begitu cantik dan megah.
Suara kekanak-kanakannya bersorak pertama kali: "Wuhu, hebat sekali, kita bisa main sampai malam!"
……
Meski rekaman siang ini tak ada agenda khusus, boleh menghibur diri sesuai preferensi harian.
Tapi mengingat masih ada tim kamera pengikut yang harus bekerja, para orang dewasa juga membatasi area hiburan dalam kompleks ini, berusaha meminimalisir pekerjaan rumit bagi personel pengambil gambar.
Syukurlah kompleks besar kini menyediakan segala kebutuhan makan-minum dan rekreasi, secara umum mampu memenuhi kebutuhan hiburan menyeluruh.
Nyonya Jiang Yuzhen berencana mengajak menantu dan anaknya berbelanja di mal. Katanya sudah lama tidak menemani Ningning jalan-jalan, hari ini ingin puas berbelanja. Kebetulan ada Lu Yu yang membawa tas, ibu-anak ini bisa leluasa membeli sebanyak-banyaknya tanpa khawatir tak sanggup membawa pulang.
Nenek William dan Nenek Beibei masing-masing adalah pianis dan cellist, sama-sama berkecimpung di dunia musik. Meskipun ini pertama kali bertemu dan perbedaan usia mereka cukup signifikan, mereka akur berbincang dengan potensi membentuk persahabatan melampaui usia.
Su Lihang, Lin Qianning, serta pasangan suami-istri keluarga Zheng menunjukkan pengamatan tajam dengan tidak mengganggu kebahagiaan kedua ibu yang sedang berteman.
Kedua nenek tersebut kurang tertarik berbelanja, telah sepakat mengunjungi acara minum sore ala Inggris dengan lingkungan yang sangat elegan untuk mengobrol dengan baik.
Sementara Lin Qianning dan Zheng Ying beserta pasangan mereka memutuskan untuk jalan-jalan lalu menonton film guna menghabiskan waktu.
Awalnya para penonton di ruang siaran langsung penasaran mengapa Shi Ning dan Nenek Youyou bisa akur sedemikian rupa. Keduanya jelas berasal dari latar belakang berbeda - satu orang Yanjing, satu lagi Hong Kong, dengan latar belakang pertumbuhan yang seharusnya kontras, namun komunikasi mereka lancar tanpa hambatan seperti ibu dan anak kandung sendiri.
Namun segera, penonton dibuat sangat iri melihat mereka berdua berpelukan tangan sambil berbelanja dengan topik obrolan yang tak ada habisnya.
【Nenek Jiang benar-benar pandai mengobrol, karakternya terlalu menggemaskan】
【Hu hu, iri pada Ningning, mertua dewa macam apa ini】
【Ya ampun, kini aku paham mengapa Mr. Lu dan Ningning terlihat terlalu manis untuk ditonton. Suami yang baik tak lepas dari ibu hebat di belakangnya. Hubungan suami-istri yang harmonis juga bergantung pada hubungan mertua-menantu yang lebih baik】
【Perasaan antar perempuan benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Shi Ning dan mertuanya terlihat sangat spesial, obrolannya sangat lancar, ini takdir yang tak bisa diiri orang lain】
【Benar, Wen Dailin dan mertuanya di sebelah sama sekali tak nyambung. Keduanya tak satu frekuensi, seperti ayam berbicara dengan bebek. Bahkan sopan-santun pun penuh dengan canggung】
【Sebenarnya dalam hubungan pernikahan zaman modern, hubungan mertua-menantu yang baik sebenarnya tidak terlalu penting. Saya sendiri jarang berinteraksi dengan ibu mertua, tidak punya bahasa yang sama, tapi tetap iri dengan Shi Ning! Ini seperti punya sahabat tambahan yang bisa diajak ngobrol apa saja, sungguh bahagia.】
【Nenek Youyou terlihat sangat baik hati, bicaranya humoris, mirip sekali dengan nenek saya. Saya jadi kangen nenek sendiri setelah nonton acara realitas ini.】
……
Shi Ning dan Jiang Yuzhen berinteraksi layaknya sahabat biasa, mengobrol sambil berbelanja dari toko ke toko di mal.
Jika ada baju yang disukai, mereka mencoba dan membelinya. Kalau tidak ada yang menarik, langsung pergi.
Penonton semula mengira Mr. Lu yang bertugas membawa tas hari ini harus menanggung beban berat menemani ibu dan istri belanja, pasti akan merasa bosan.
Tak disangka dia malah mengikuti di belakang dengan wajah berbunga-bunga, sama sekali tak terlihat tanda-tanda kesal, seolah justru menikmati perasaan menemani dua wanita ini berbelanja.
Lu Yu bagaikan asisten pribadi kedua wanita cantik ini. Setiap kali istri atau ibunya keluar dari ruang ganti, ia akan menyimak dengan seksama dan memberikan komentar terhadap baju yang dicoba.
Jika cantik, pujiannya bisa membuat hati sang model berbunga-bunga tak karuan.
Untuk yang kurang cocok, ia juga akan menyampaikan pendapat objektif dengan cara yang bijaksana.
Para penonton wanita yang sudah menikah di ruang siaran langsung hampir mati iri——
【Apa sih Mr. Lu ini, suami dewa macam apa! Bukankah ini jawaban sempurna untuk suami yang menemani belanja!】
【Mat ketawa, skill-nya level dewa! Jauh lebih baik daripada suamiku yang cuma bisa duduk main ponsel di bangku, kadang bahkan ogah masuk tolo, cuma nunggu di luar】
【Selera Mr. Lu memang top! Setiap komentarnya selalu tepat sasaran!】
【Benar-benar, sebenarnya permintaan kami para wanita tidak tinggi, asal pria memberi penilaian objektif saja sudah cukup, yang paling menyebalkan adalah tipe yang memuji secara membuta tanpa melihat sama sekali】
【Saudari di lantai atas, pacarku termasuk tipe yang malas melihat lalu memuji dengan memejamkan mata! Sangat mengesalkan! Sekarang aku hanya jalan-jalan dengan teman perempuan, tak ingin lagi jalan bareng dia】
【Mr. Lu semakin dilihat semakin sempurna, pantaslah menjadi pria yang menikahi wanita tercantik pertama Hong Kong】
【Kesabaran yang cukup sebenarnya berakar dari cinta yang cukup, karena Mr. Lu sungguh mencintai istrinya, maka segala urusan besar kecil sang istri selalu diperhatikannya, meski hanya hal kecil seperti membeli pakaian, tapi dia memang tertarik pada semua hal terkait sang istri, makanya memberi saran dengan serius】
【Setuju dengan pandangan di lantai atas, ketertarikan yang asli memang tidak bisa dipalsukan. Pola pikir pria dan wanita pada dasarnya berbeda, hal-hal yang menarik minat pun tak sama. Jadi wajar saja kalau pria tidak suka jalan-jalan belanja, hanya cinta yang cukup dalam yang bisa menutupi jarak alami antara pria dan wanita】
【Wah, dua si cantik ini sedang mencoba busana saudari ya!】
Di layar siaran langsung, Jiang Yuzhen dan Shi Ning keluar berturut-turut dari dua ruang ganti yang berbeda.
Mereka masing-masing mengenakan gaun sweater model yang sama.
Gaun sweater ini dirancang untuk musim gugur-dingin, terkesan sederhana namun memiliki desain yang kuat dengan garis proporsional nan lembut, memancarkan aura keanggunan yang memikat saat dikenakan.
Shi Ning mencoba versi hijau muda, sedangkan Jiang Yuzhen memilih warna krem muda.
Dua wanita cantik itu berdiri di depan cermin berpelukan tangan, membuat staf toko terkesima.
"Benar-benar cocok untuk kedua Nyonya! Sungguh cantik luar biasa!"
Staf toko terpana oleh pemandangan indah di depan mata sampai tak bisa mengucapkan pujian rumit apa pun.
Sederhana, tapi sungguh memesona!
Postur tubuh dan kecantikan Shi Ning sudah tak perlu diragukan, dia terlahir sebagai rak pakaian alami, apalagi setelah nafsu makannya membaik dan tubuhnya semakin montok belakangan ini. Bahkan jika mengenakan karung goni sekalipun mungkin tetap terlihat cantik.
Jiang Yuzhen yang sudah berusia lanjut memang agak gemuk. Dia tidak berusaha keras mempertahankan bentuk tubuh, seolah membiarkan usia biologisnya bertambah secara wajar, mempertahankan sosok yang normal untuk usianya tanpa memaksakan diri mengepostur tubuh anak muda.
Tapi kulitnya sangat mulus, pipinya montok berisi daging. Meski tak pernah melakukan perawatan kecantikan medis sama sekali, tidak ada lipatan sama sekali di wajahnya.
【Nenek Youyou sungguh cantik, sama sekali tak ada jejak upaya mengejar gaya muda kekinian】
【Luar biasa! Nenek Youyou benar-benar menghilangkan kecemasan bentuk tubuh dan usia saya. Tua bagaimana, naik berat sedikit？Siklus kelahiran, usia tua, maupun kematian manusia sejatinya adalah hukum alam. Tak perlu memaksa mengejar anti-penuaan. Nenek kecil yang montok bukankah tetap cantik?】
【Sangat memukau! Kecantikan alami adalah yang paling santai!】
……
Shi Ning dan putrinya jelas sangat puas dengan gaun rajutan ini.
Bagi Shi Ning, bahkan gaun yang awalnya hanya dicoba-coba ini menjadi barang paling memuaskan yang dibelinya hari ini.
Tapi mengingat putri cantiknya yang lembut, Shi Ning tak bisa menahan diri bertanya: "Apakah ada versi pakaian anak untuk model ini?"
Matanya berbinar: "Ada! Benar-benar ada! Ini model andalan produk baru musim dingin merek kami! Bagian pakaian anak juga merilis desain serupa, bisa dipakai sebagai busana ibu-anak."
Maka dengan puas, Shi Ning memilihkan Youyou satu potong baju sejenis berwarna kuning muda. Dia membayangkan Youyou yang memakainya pasti akan terlihat seperti seorang Shunyu kecil yang lunglai, lengket seperti ketan, namun tetap elegan.
……
Setelah lebih dari dua jam berbelanja, kaki ketiga anggota keluarga Xiao mulai terasa perih.
Shi Ning mengusulkan: "Ibu, bagaimana kalau kita juga pergi makan acara minum sore? Taman bermain itu sangat luas, mungkin Youyou mereka belum puas bermain. Kalau sudah puas pasti akan menelepon kita."
Nyonya Jiang Yuzhen tersenyum manis: "Baik, tapi acara minum sore sambil duduk kurang nikmat. Mari kita cari tempat yang bisa sambil berbaring!"
Begitu berkata, di bawah pandangan penuh iri puluhan ribu penonton ruang siaran langsung.
Nyonya Jiang Yuzhen mengantar anak dan menantu perempuannya ke SPA.
Mereka bisa menikmati merendam kaki dan pijatan sambil menyantap hidangan acara minum sore yang indah.
Suhu hangat ember rendam kaki membuat Shi Ning dan Lu Yu secara spontan mengeluarkan suara kenikmatan.
Lu Yu berkomentar berulang kali: "Ibu, Anda benar-benar ahli menikmati hidup. Ini terlalu nyaman. Apa Ibu setiap hari meninggalkan Ayah sendiri lalu kabur keluar untuk bersenang-senang?"
Shi Ning juga berkata: "Kaki pegal berjalan-jalan di pusat kota, merendamnya benar-benar nyaman."
Nyonya Jiang Yuzhen bersandar santai di sofa pijat dengan posisi setengah berbaring, matanya menyipit rileks menunjukkan ekspresi yang jelas sangat menikmati.
Suaranya berirama senang: "Setuju! Saya pensiunan resmi. Sekte hidup pensiunan yang paling penting adalah menikmati - bagaimana nyaman ya begitu dilakukan! Saya tidak tahan seperti ayah kalian yang setiap hari menulis dan melukis di ruang baca, benar-benar membosankan!"
Gambaran tiga orang yang sedang menikmati diri di SPA ini membuat rasa iri mengucur keluar layar siaran langsung——
【Astaga, tinggalin cucu di taman bermain, sendiri jalan-jalan belanja makan afternoon tea pijat SPA, Nyaman banget hik hik】
【Nyaman sampai mati, ini benar-benar kehidupan pensiun yang selama ini kuidamkan】
【Nenek Youyou bijak banget! Aku tersadar!】
【Iya dong, masa pensiun harusnya gini kan, tiap hari cuma makan sama main, berbaring-baring dan menikmati hidup baru arti pensiun, udah pensiun ngapain ikut kompetisi】
【Nenek Youyou punya kebijaksanaan besar! Pantas karakternya baik, terbukti orang bijak memang hidupnya paling bahagia!】
Para penonton tidak tahu bahwa.
Shi Ning yang sedang memicingkan mata menikmati rendaman kaki, diam-diam juga merencanakan kehidupan pensiunnya kelak.
Hari ini dia merasa sangat bahagia.
Entah saat seluruh keluarga bekerja sama memasak untuk nenek, atau melihat anak-anak asyik bermain di kolam bola, maupun jalan-jalan bareng nenek layaknya saudari...
Semua bahagia.
Tiba-tiba ia merasa, Tuhan itu adil. Semua kesulitan sejak masa kecil, sebenarnya nasib telah mengimbanginya.
Keluarga asalnya begitu miskin. Ayah punya utang judi besar dan kabur, gaji ibu saja bahkan tak bisa membuat tiga saudari mereka kenyang.
Miskin sampai hampir tak bisa makan, baju yang dipakai hanya baju bekas yang dibuang orang lain.
Dalam ingatannya, ibunya seolah tak pernah membelikan mereka baju baru, apalagi mengajak jalan-jalan di pusat kota bersama.
Pakaian dalam yang layak pun, baru bisa ia miliki setelah mendapat uang dari pengambilan gambar majalah.
Kini, rasa hina dan luka itu akhirnya disembuhkan oleh kehangatan yang terkumpul perlahan.
Shi Ning memejamkan mata, yang terbayang adalah senyuman polos Youyou.
Syukurlah Youyou begitu bahagia, sejak kecil ia hidup dalam kasih sayang keluarga.
Bagus.
Anak perempuannya tumbuh dalam cinta yang cukup, pasti akan berkembang menjadi gadis kecil yang percaya diri. Bagus.
Aktivitas harian di ruang siaran langsung lainnya masing-masing memiliki daya tariknya sendiri.
Kecuali satu keluarga yang tetap di apartemen tanpa keluar, diselimuti suasana membosankan dan suram.
Qiqi dan Qishu sejak selesai makan siang terpaksa pergi ke ruang baca, mulai berlatih kaligrafi di bawah bimbingan nenek.
Kakak Yin Siran jelas sudah pernah berlatih, menulis karakter kaligrafi terlihat seprofesional itu, Nenek Zhou Weiyin juga tidak bisa menemukan kesalahan.
Meski Qishu belum banyak berlatih, karakternya yang tenang dan matang, ditambah pergelangan tangan anak laki-laki sedikit lebih kuat daripada gadis kecil, kecepatan belajarnya masih terbilang cepat.
Tapi Qiqi tidak semulus itu.
Dari awal dia memang tidak tertarik menulis pakai kuas kaligrafi, ditambah nenek yang mengawasi dengan ketat di sampingnya, dia merasa tekanan sangat besar.
Qiqi sudah hampir membosankan seperti jamur.
Tapi dia tak berani mengeluh.
Hanya di dalam hati selalu mengincar Youyou.
Dengar dari sutradara dokumenter asisten kakak, Youyou dan Beibei sudah pergi ke taman hiburan, Qiqi iri mati.
Setelah berlatih berkali-kali, tulisan kuas kaligrafi Qiqi masih seperti mantra sihir.
Nyonya Zhou Weiyin menunjukkan ekspresi jijik tak tersembunyi, pergi mengadu ke Wen Dailin: "Dai Lin, kaligrafi adalah budaya tradisional Tiongkok, berlatih kaligrafi juga tradisi keluarga Yin kami. Qiqi dan Qishu sudah hampir empat tahun. Qishu masih lumayan, dasar anak ini Qiqi terlalu buruk. Aku lihat dia sama sekali tak punya bakat, sifatnya juga goyah, tak bisa diam. Memang bagaimana caranya kau mengajarinya!"
Wajah Wen Dailin langsung kaku, pinggangnya yang sakit ikutan semakin kaku.
Qiqi dan yang lain berlatih kaligrafi di ruang baca. Meski dia tak perlu latihan, sepanjang hari ini hampir tak berhenti sesaat pun.
Pagi mengantar anak-anak ke pasar bahan segar untuk belanja sayur, pulang langsung mengurus, mempersiapkan bahan makanan, lalu membuat satu meja penuh hidangan.
Lalu harus mencuci piring, membersihkan meja, menyiapkan buah-buahan, menyiapkan acara minum sore untuk nenek dan anak-anak.
Yang paling tidak masuk akal adalah nenek tua ini berani meminta minum tepung jelai mutiara, di sini tidak ada tepung jelai mutiara yang dijual, hanya dapat membeli sekantong biji jelai, barusan aku sedang menggilingnya manual pakai mesin penggiling untuk si nenek.
Benar-benar orang yang paling baik hati pun ada batas ketahanannya.
Wen Dailin dengan raut wajah kaku, berkata datar: "Qiqi masih terlalu kecil, bahkan memegang kuas kaligrafi pun belum stabil, latihan kaligrafi harus perlahan-lahan, Ibu, jangan terburu-buru."
Zhou Weiyin jelas-jelas tidak puas dengan sikap jawaban menantu perempuannya.
Wajahnya langsung menghitam, berkata kata demi kata: "Kaligrafi itu kecil, didikan keluarga itu besar. Pepatah 'tiga tahun bisa melihat masa tua' kau paham? Kondisi anak usia 3-4 tahun mungkin sudah bisa ditebak seperti apa saat dewasa nanti. Kau berniat biar Qiqi saat besar nanti cari uang dengan tampil di depan umum seperti kau?"
Ruang siaran langsung gempar——
【Stimulasi! Akhirnya dimulai!】
【Ah ini, aku tak percaya Wen Dailin masih bisa menahan diri!】
【Nenek tua ini benar-benar luar biasa, omongan apa ini, di zaman apa lagi, Aktris Terkenal disebut tampil di depan umum???】
Ekspresi Wen Dailin juga berubah.
Tapi bukan karena marah, melainkan karena menyadari Zhou Weiyin sepertinya kesal.
Bagaimanapun acara masih siaran langsung, ini bukan pertanda baik.
Nenek tua itu usai rekaman tak ada masalah, bahkan bisa sama sekali tak mengakses internet.
Dirinya sendiri? Dirinya harus terus bergaul di kalangan tertentu.
Kecerdasan emosional Wen Dailin terlihat jelas di sini. Dengan senyum penuh permohonan dan nada lembut, ia berkata: "Ibu benar, ini pertama kalinya aku menjadi ibu, pasti banyak kekurangan. Aku akan melakukan introspeksi. Tolong Ibu jangan terlalu khawatir, tidak perlu sampai mengorbankan kesehatan hanya karena kekanak-kanakan Qiqi."
Yin Chongye yang selama ini diam sebagai latar belakang akhirnya tak bisa menahan diri.
Dengan ekspresi datar seolah berbicara santai, ia menyela: "Bu, menurutku sebaiknya anak-anak dibesarkan ala kadarnya, biarkan berkembang sesuai minat. Ibu tak perlu marah karena Qiqi, sungguh tidak perlu."
Zhou Weiyin mendengus dingin sambil duduk di sofa, nada bicaranya menusuk: "Sepertinya kalian berdua sudah jijik dengan nenek tua yang terlalu ikut campur ini. Sudahlah, anggap saja aku tak pernah bicara."
Wen Dailin segera menyahut: "Ibu, maksud kami bukan begitu..."
Zhou Weiyin melanjutkan dengan nada tidak senang: "Sebenarnya hari ini aku juga tidak ingin datang. Aku tidak paham soal siaran langsung atau acara realitas. Semua ini karena ayahmu yang memaksa aku datang. Sepertinya ini hal yang tidak perlu kulakukan."
Yin Chongye dengan wajah muram, dalam hatinya telah memarahi nenek tua ini sepuluh ribu kali.
Wen Dailin hanya berharap tidak terjadi konflik yang mencolok dalam siaran langsung ini. Ini benar-benar seperti terjatuh di depan puluhan juta penonton, sangat memalukan.
Matanya yang tajam melihat Zhou Weiyin menyangga pinggang belakangnya dengan ekspresi yang tidak nyaman.
Wen Dailin segera duduk di sebelah sang nenek sambil tersenyum: "Ibu, janganlah terlalu curiga. Kedatangan Ibu membuat seluruh keluarga kami sangat bahagia. Baru saja saya lihat Ibu mengusap pinggang, katanya belakangan ini Ibu kurang nyaman di bagian pinggang? Apakah penyakit lamanya kambuh lagi? Saya pernah belajar pijat sederhana, dulu sering memijat ibu saya. Jika Ibu tidak keberatan, bolehkah saya memijat agar Ibu lebih lega?"
Zhou Weiyin baru meredakan ekspresinya, jelas cukup puas dengan sikap Wen Dailin.
Yang lebih penting, ia melirik wajah kaku Yin Chongye, bisa dibayangkan betapa geramnya pria itu saat ini.
Zhou Weiyin tersenyum: "Kalau begitu merepotkanmu, Dailin."
Menyuruh istri baru Yin Chongye melayaninya sendiri, memang sebuah hiburan tersendiri.
Komentar langsung pun banjir kritik——
【Mengerikan benar kehidupan keluarga kaya macam ini】
【Susah banget deh ngurus mertua kayak Wen Dailin】
【Orang dewasa sih biasa, yang bikin kasihan itu Qiqi, Qishu sama Siran】
【Iya, Qiqi seharusnya bisa main sama Youyou mereka】
【Ngepasin kepala anak 3,5 tahun latihan kaligrafi, keterlaluan sih ini】
【Hahaha, kok aku curiga nenek ini sengaja bikin pasangan Yin Chongye malu di acara realitas?】
……
Wah, proyek seru di taman bermain dalam ruangan memang banyak pilihan.
Tidak hanya ada kolam bola laut, tapi juga kereta mini, berbagai area pengalaman budaya, dan area cosplay.
Bahkan ada ruang dandan khusus untuk putri kecil.
Youyou dan Beibei sama-sama tersedot pesona ruang dandan cantik itu sampai tak bisa bergerak. Begitu masuk, mereka langsung duduk di depan meja rias masing-masing lalu mulai merias wajah seprofesional ahli rias.
Sponge rias, bedak padat, eyeshadow, lipstik... semuanya versi sehat yang aman untuk anak-anak.
Dua si kecil itu meniru gaya dandan ibu mereka sambil asyik bermain.
Youyou bahkan mengoleskan cat kuku berkilau di kukunya sendiri.
Setelah sepuluh jarinya berwarna-warni, si kecil itu masih belum puas.
Youyou menarik tangan Lu Fei lalu memaksanya untuk dicat kuku warna-warni juga.
Lu Fei yang baru saja selesai menderita, Adil juga tidak mau membebaskan adiknya. Ia menarik Shi Wang ke hadapan Youyou sambil berkata serius: "Si kecil bodoh, tadi Kakak Wangzai terus mengawasi kuku berwarnaku, ekspresinya terlihat sangat iri. Cepat berikan dia juga satu!"
Shi Wang Adil sangat menolak.
Shi Wang menggelengkan kepala gila-gilaan: "Bukan aku, Tidak, Lu Fei itu Omong kosong!"
Youyou sudah mengulurkan tangan kecilnya yang jahat, menyikat kuku merah muda ke kuku pemuda yang dipangkas rapi——
Akhirnya, Shi Wang juga mendapatkan sepasang tangan bak giok berkilau merah muda cerah.
Si kecil yang sudah selesai merias diri pergi ke area ganti baju putri, di sini ada banyak kostum cosplay berwarna-warni.
Youyou cosplay Jasmine Princess Disneyland dengan baju hijau terbuka pusar.
Memperlihatkan perut kecilnya yang tembem.
Beibei cosplay rok pink Putri Duyung.
Tepat saat penonton di ruang siaran langsung berteriak-teriak bahwa si kecil cosplay Putri Disney sangat menggemaskan.
Pintu ruang ganti di area ganti pakaian dewasa terbuka——
Keluar seorang Putri Salju berpostur anggun.
Zheng William si anak-anak pertama kali tertawa terbahak-bahak: "WKWKWKWKWK Kak Lu Fei, kau gila ya?"
Youyou dan Beibei mata besar berbinar-binar: "Wah, Kak kedua cosplay Putri Salju sangat cantik ya."
Shi Wang menunduk melihat kuku pinknya, lalu melirik Lu Fei dengan tatapan tak terdefinisi sambil menggelengkan kepala, nada berat dan penuh penyesalan: "Lu Fei, sudah kubilang, pakaian wanita cuma ada nol kali dan tak terhitung kali."
Lu Fei seolah puas dengan kostumnya, menyunggingkan senyum kocak di depan cermin.
Di hadapan beragam kostum role-playing, si kecil pun cepat tak puas hanya cosplay Putri Disney.
Youyou juga berpura-pura menjadi dokter kecil, Sang Guru kecil, pemadam kebakaran, kasir supermarket, dan polisi cilik...
Saat cosplay dokter, Youyou yang mengenakan jas lab putih juga memakai stetoskop, dengan serius mengatur teman-temannya berbaris untuk pemeriksaan kesehatan.
Ketika tiba giliran pasien terakhir Lu Fei.
Youyou menggunakan tangan gempalnya memegang stetoskop, menekannya dengan sungguh-sungguh di area jantung Lu Fei sambil tergelincir ke sana kemari.
Akhirnya dia melepaskan tangan mungilnya, melepas stetoskop, sosok kecilnya yang serius persis seperti kepala departemen ahli senior.
Lu Fei merasa adiknya yang polos ini lucu, dengan sengaja menggoda: "Dokter, penyakit apa yang kuderita ini? Masih bisakah diselamatkan? Belakangan seluruh tubuhku sakit, sakit sekali. Sebagai dokter, kau harus menyelamatkanku!"
Usai bicara, ia bahkan menyentil sanggul kecil di kepala Youyou.
Si kecil dokter menggelengkan kepala, menulis aksara seperti mantra sihir di buku rekam medis, lalu menatap Lu Fei dengan ekspresi serius persis ahli senior yang tak berdaya. Sang "ahli" berkata dengan suara kekanakan: "Pasien, pulanglah dan makanlah apa yang kau inginkan, Ah~"
Lu Fei:？？？？？？
Shi Wang di samping tertawa sampai perutnya mundur.
Komentar langsung mati ketawa——
【Lu Fei:？？？Aku hilang? Langsung hilang gini？？】
【WKWKWKWK, Lu Fei, kau sudah tiada!】
【Dokter kecil Youyou menyatakan Lu Fei sudah tamat, pulang dan nikmati hidup】
【Mati ketawa, pasti adik kandung! Langsung umumkan penyelamatan darurat Lu Fei gagal】
【Ahli Youyou: Masih muda tapi sakit seluruh tubuh? Tak tertolong, pulang dan tunggu saja】
【hhhhhh gua mati ketawa, Youyou harta karunku terlalu menggemaskan!】
