“…………”Nenek Zhou Weiyin langsung terdiam seribu bahasa, memandang dengan tatapan tak percaya ke arah si kecil yang lunglai di hadapannya. Sepertinya bagaimanapun juga ia tak bisa memahami bagaimana bocah polos ini bisa begitu lihai berargumentasi!
Youyou hanya mengedipkan mata polosnya, tetap tersenyum lebar dengan wajah tak berdosa: "Nenek Qiqi, kenapa diam saja? Jadi pesawat nenek bisa dinaik gratis? Youyou suka sekali naik pesawat, tiap tahun selalu jalan-jalan ke banyak tempat naik pesawat bersama Ayah Ibu! Kalau ada pesawat gratis pasti asyik banget!"
Komentar langsung ikut-ikutan minta gratisan——
【Gratis gratis!】
【Minta tiket gratis dong! Kalau kelas satu lebih ok】
【Sikap Nenek Zhou yang memandang uang seperti kotoran, pasti nggak bakal perhitungan soal beberapa tiket pesawat】
【Hahaha, aku juga pengen naik pesawat gratis, mohon dong】
【Sama-sama cari uang apa bedanya, Youyou berkata benar, apa maskapai penerbangan keluarga Yin kalian ini bersifat filantropi, tidak mencari keuntungan?】
……
Melihat mertuanya terbungkam lama tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.
Wen Dailin tak tahu mengapa, justru lupa rasa canggungnya, sama sekali tak sadar harus malu untuk keluarganya sendiri. Mungkin karena sosok kecil Youyou yang terlalu blak-blakan itu terlihat lihai dan menggemaskan.
Atau mungkin... Wen Dailin menganggap Youyou sebagai mulut penggantinya.
Sepanjang hari ini dia menahan banyak kekesalan. Jika bukan karena sedang di depan lensa siaran langsung, meski dibesarkan dengan sopan santun, dia pasti sudah tidak mau melanjutkan.
Saat melihat wajah mertuanya yang biru pucat silih berganti terpojok, ego Wen Dailin sedikit merasa nyaman. Bahkan rela memberikan apapun agar Youyou mau berbicara lebih banyak.
Setelah waktu lama, wajah muram nenek tua Zhou Weiyin akhirnya menyadari bahwa dia telah meremehkan Lu Youyou, si kecil yang tampak manis penurut ini.
Bagaimanapun, sebagai anak perempuan kecil yang paling dimanjakan Lu Yu, di usia tiga tahun dia sudah memiliki banyak penggemar di se-Indonesia, dijuluki Bayi Kelas Top Nasional.
Ternyata bukan anak biasa-biasa yang tidak paham apa-apa.
Meski wajah nenek Zhou Weiyin sedikit muram, tampaknya dia tidak marah. Dengan nada bicara yang menjaga sikap, dia berkata: "Itu tentu tidak mungkin. Dengan banyaknya rute domestik dan internasional, jika naik pesawat gratis, sistem pasti akan kacau balau. Nak, pikiranmu kok kacau begini."
Youyou membelalakan mata, lalu menghela napas berlebihan sambil bergumam dengan nada kecewa: "Ternyata pesawat nenek juga tidak bisa dinaiki gratis. Jadi keluarga nenek juga harus jual tiket pesawat untuk cari uang. Menurut Youyou, tidak beda jauh dengan jual Dudu. Keluarga nenek menyediakan penerbangan dan pelayanan, Youyou jual barang yang dibutuhkan pelanggan. Pada dasarnya sama saja pertukaran barang, tidak ada bedanya."
Nyonya Jiang Yuzhen mendengar cucu perempuannya berkicau, senyum samar di wajahnya sudah tak tertahan lagi.
Wen Dailin yang diam-diam menyimak juga terbelalak.
Selama ini dia mengira Youyou cuma main-main saat jual boneka bantal lewat siaran langsung. Tak disangka di usia kecilnya dia sudah paham banyak hal! Benar-benar membuat orang dewasa berusia 30-40 tahun seperti dirinya sulit menyaingi.
Qishu memandang Youyou. Meski tak berkomentar, dalam hati dia merasa adiknya sangat lihai. Perkataannya sangat masuk akal.
Ekspresi paling dramatis setelah mendengar ucapan Youyou ini justru ditunjukkan oleh Qiqi.
Qiqi yang sejak awal sudah menjadi penggemar fanatik Youyou, kini semakin mengaguminya sampai bersujud lima anggota badan. Dengan nada kagum dia berteriak: "Wah, Youyou kamu benar-benar hebat! Pertukaran komoditas! Qiqi juga ingin menukar barang dengan uang, di rumah Qiqi ada banyak baju dan mainan yang tidak terpakai, bisakah Youyou membantu menggantungnya di kereta kuning kecil dan menjualnya menjadi uang?!"
Youyou belum sempat menjawab, sudah dipotong keras oleh Nenek Zhou Weiyin: "Qiqi, apa yang sudah kamu pelajari ini? Benar-benar... tidak bisa diselamatkan! Bagaimana caranya orangtuamu mendidikmu?!"
Qiqi yang tiba-tiba dimarahi nenek langsung kaget, mulut kecilnya langsung mengerut sedih sambil berkata dengan wajah memelas: "Nenek kenapa marah-marah sih, nenek jahat... Mama peluk, Mama peluk!"
Wen Dailin membuka lengannya memeluk Qiqi, refleks menenangkannya dengan menepuk-nepuk punggung anak itu. Kemudian dengan santai menasihati: "Bu, Qiqi dan Youyou masih anak-anak TK. Mereka cuma main-main. Ibu jangan marah, buat apa memperdebatkan hal sepele dengan balita 3-4 tahun?"
Zhou Weiyin melototi Wen Dailin, wajahnya semakin muram.
Ia tak menyangka menantu perempuannya berani bersikap sinis di depan orang luar.
Wen Dailin yang kelelahan seharian dengan pinggang pegal-pegal, meski berwatak rasional dan tabah, bukanlah orang yang bisa terus-terusan jadi bulan-bulanan.
Sikap penurut yang ditunjukkannya sebelumnya hanyalah upaya menghindari kritik.
Ruang siaran langsung 《Keluarga Gemilang》 memiliki popularitas besar. Sedikit kecerobohan bisa membuat netizen kritis mencari-cari alasan untuk memarahi.
Tapi saat ini sang nenek tua bersuara sinis ke Youyou, sekaligus mengejek Qiqi.
Wen Dailin merasa netizen tidak akan berpihak pada nenek tua itu, bahkan mungkin sedang menertawakannya ramai-ramai.
Ia pun tak merasa gentar, lagipula dirinya tak mengucapkan kata-kata yang merugikan.
Memang mulut nenek tua ini terlalu lancang, memaksa ikut campur urusan anak orang.
……
Terlihat jelas Zhou Weiyin hampir kehilangan kendali emosinya.
Nyonya Jiang Yuzhen tersenyum manis mencoba mendamaikan: "Weiyin, memang kita sudah berumur. Aku hampir 70 tahun, kamu bahkan lebih tua 5-6 tahun dariku. Di usia kita ini, kalau ingin tetap relevan dengan zaman ya harus terus belajar. Lebih banyak terpapar hal-hal baru agar tak dicampakkan zaman. Nanti kita bisa nonton streamer besar jual barang bareng, seru loh, kelihatannya asyik juga."
Komentar langsung ramai menyoraki nada sinis nenek Youyou——
【hhhhhMaksud Nenek Youyou sudah dipahami semua kan? Nenek Qiqi itu kolot, sudah ditinggalkan zaman WKWKWKWK】
【Kepiawaian Youyou bicara pasti belajar dari neneknya! Poin penting ucapan nenek jelas-jelas adalah "Kau lebih tua 5-6 tahun dariku" WKWKWKWK】
【Ngerasa lega banget! Youyou dan Nenek Jiang adalah mulut pengganti saya di internet!】
【《Lebih Tua 5-6 Tahun Dariku》】
【Nenek Zhou ini juga punya sesuatu. Kok rasanya dia seperti melakukan serangan tanpa pandang bulu? Padahal anaknya menikahi artis wanita, kenapa masih mengeluh tentang artis hiburan? Kalau gak salah ingat Wen Dailin juga pernah bantu jualan di ruang siaran langsung streamer besar kan?】
……
Nenek Zhou Weiyin sampai muka memerah membara. Bahkan dia merasa sofa yang didudukinya terasa panas membara, benar-benar sudah tak ingin tinggal lebih lama di tempat ini!
Jiang Yuzhen dan Wen Dailin sama-sama menahan senyuman.
Hanya Youyou yang memandanginya dengan wajah polos. Melihat nenek Zhou menunjukkan ekspresi tidak senang dan wajah kesal, si kecil malah berani mendekat lalu duduk di samping nenek tua itu. Gumpalan kecil yang hangat ini justru membuat sang nenek tak sempat menghindar.
Nenek Zhou Weiyin memperlihatkan ekspresi penuh kewaspadaan, memandangi Youyou yang tak lagi bisa ia anggap sebagai si kecil biasa yang imut.
Namun pipi bulat Youyou yang kekanak-kanakan itu tetap memancarkan aura daya tarik yang kuat.
Dia dengan tubuh lunglainya mendekat, raut wajah tulus menghibur: "Nenek Qiqi jangan marah-marah lho, Youyou jual bantal duduk memang untuk dapat uang, tapi uang Youyou bukan buat sendiri, ada keperluan sangat penting lho! Kalau Nenek Qiqi tidak suka siaran langsung jual barang, ya jangan ditonton saja! Kata mamaku, di dunia ini setiap orang berhak menjaga persepsi sendiri, tapi tidak punya hak memusnahkan pandangan orang lain!"
Nenek Zhou Weiyin mempertahankan raut wajah kaku, berusaha memperlambat emosinya, mungkin juga agar tidak kehilangan muka.
Dengan refleks diabaikannya paruh kedua ucapan Youyou, malah menangkap celah pembicaraan, "Oh? Kamu anak tiga tahun, dapat uang sebanyak itu buat keperluan penting apa?"
Youyou tidak berpikir panjang: “Ini rahasia loh, pokoknya sesuatu yang sangat penting! Oh ya, Nenek Qiqi, kamu kelihatannya sangat kaya ya, pasti keluarga kamu super super kaya kan? Nenek, ada nggak barang-barang yang sudah nggak kepake atau nggak diinginkan lagi? Bisa dikasih ke Youyou nggak? Youyou bisa jualin di kereta kuning, jadi nenek bisa memutus ikatan dengan barang yang nggak diinginkan sekaligus dapat uang tambahan. Win-win solution deh!”
“Hah——” Wen Dailin kali ini benar-benar gagal menahan diri. Bukan sengaja, tapi dia sama sekali nggak nyangka Youyou punya trik seperti ini.
Ekspresi Nenek Zhou Weiyin sekarang bukan lagi menghina, tapi sudah berubah jadi ngeri.
Refleks dia menyingsing ke ujung sofa: “Nggak, nenek nggak punya barang yang nggak diinginkan... Nggak nggak nggak.”
Meski Youyou tidak mengangkat barang, dia mengusap-usap kedua tangan gempalnya dengan ekspresi liur menetes, bola mata hitam legamnya bolak-balik memandangi kalung berlian, anting berlian, serta jam tangan mewah bernilai puluhan juta di pergelangan Nenek Zhou.
Nenek Zhou akhirnya tidak bisa menahan emosi. Dengan cepat-cepat dia berdiri dan kabur pontang-panting ke kamar dalam rumah melewati ruang tamu, sambil berlari kecil berkata: "Sudah larut, nenek yang sudah sepuh ini harus istirahat. Kalian main saja pelan-pelan, nenek mau ke kamar."
Youyou menyesali dengan mengangkat dagu kecilnya, berteriak ke arah sosok nenek Zhou yang menjauh: "Baiklah, selamat malam Nenek Qiqi!"
Layar streaming langsung dipenuhi komentar WKWKWKWK——
【WKWKWKWK Youyou benar-benar luar biasa】
【《Dua kepentingan tercapai》hhhhhh】
【Youyou: Nenek Qiqi jangan bergerak, hajar!】
【Anak perempuanku lucu-lucu banget hahaha, ini operasi misterius apa sih?】
【Wkwkwk Astaga aku benar-benar tak menyangka Nenek Zhou bisa kalah seburuk ini!】
【Aku tahu nenek tua mungkin bukan tandingan bayi Youyouku, tapi tak kusangka dia sampai kabur ketakutan, bahkan kakinya yang kaku jadi lincah tiba-tiba】
【Youyou: Nenek, Anda sangat kaya! Jam tangan merek ternama kalung berlian mewah... serahkan saja ke sini!】
【Jadi keperluan penting apa yang dimaksud Youyou? Penasaranku sampai mati!】
【WKWKWKWK Tak bisa ditebak, menurutku si bayi Youyou memang murni si pelit kecil yang online hahaha】
……
Rekaman hari ini hampir berakhir.
Para penonton dengan rasa penasaran mulai keluar satu per satu dari ruang siaran yang telah usai.
Meski isu Youyou yang masih kecil sudah menjual barang via siaran langsung sempat memicu perdebatan di topik Weibo.
【WKWKWKWK nggak nyangka, kayaknya Youyou si kecil emang lagi mode pelit banget deh WKWKWKWK】
【Youyou beneran menggemaskan, nggak tahan nggak tahan, bikin gregetan aja!】
【Aku rela dibikin cari duit sama Youyou si pelit kecil, buruan buka live lagi dong, selain jual Dudu bisa jual botol air, jual barang apapun yang sama juga boleh!】
【Pengen beli barang sama kayak Youyou juga, jual apapun gapapa, meski belum punya anak, tapi bisa beliin buat anaknya keluarga atau temen tuh】
【WKWKWKWK aku justru suka bocah jujuran kayak Zaizai ini, emang kenapa kalau mau cari uang? Siapa sih yang nggak suka duit? Sekaya apapun kan tetap butuh tambahan】
【Anak usia tiga tahun aja bisa punya strategi penjualan, itu kan kemampuan dia. Yang iri-irian mending ngurusin diri sendiri aja lah】
【Cinta banget, aku yang awalnya belum nonton acara realitas ini dan tidak terlalu suka anak-anak, hari ini tidak bisa menahan diri bergabung ke fandom Youyou. Si kecil yang serakah itu tampak sangat menggemaskan!】
【Anak perempuan yang pintar, Aktris Terkenal Shi Ning benar-benar ahli melahirkan ya!】
……
Nenek tua Zhou Weiyin benar-benar ketakutan melihat gaya "Nenek, serahkan saja!" Youyou sampai kabur kembali ke kamar dan semalaman tidak keluar lagi.
Wen Dailin akhirnya tenang dan damai. Dia memandikan kedua si kecil itu lalu meninabobokan anak-anak sampai tertidur.
Sedang menggunakan masker wajah sambil mendengarkan musik untuk meredakan perasaan.
Yin Chongye keluar dari kamar mandi dengan ekspresi wajah menggantungkan sedikit emosi tidak senang.
Wen Dailin yang masih menggunakan masker wajah memperhatikan wajah pria itu. Seandainya dulu, sebagai istri penuh pengertian, pasti dia akan proaktif bertanya ada apa dan mengapa terjadi perselisihan kecil.
Namun malam ini, dia hanya bersandar di tepi ranjang dengan tubuh yang rileks, diam-diam menarik pandangan dan pura-pura tak lihat apa-apa.
Dia malas bertanya apapun.
Tapi Yin Chongye jelas tak bisa menahan diri.
Setelah lama, ia duduk di tepi tempat tidur dengan nada suara berat: "Dai Lin, kau pasti tahu nenek tua itu sengaja datang untuk menggagalkan rencana kita, berharap kita dipermalukan di acara realitas. Kenapa hari ini kau masih terlalu sopan padanya? Sungguh memberinya muka."
Hati Wen Dailin tercekat.
Sebenarnya dia agak terkejut Yin Chongye bisa berkata seblak-blakannya.
Mungkin karena pernikahan mereka masih sebentar, dia selalu tahu hubungan keluarga Yin yang kompleks. Yin Chongye di permukaan sangat menghormati kedua orang tua, terlebih ayahnya yang masih memegang kekuasaan tinggi.
Adapun sang nenek, karena bukan ibu kandung, Wen Dailin menduga hubungan mereka hanya sebatas hubungan plastik yang tampak harmonis di permukaan, belum tentu ada ikatan emosional yang mendalam.
Dia sama sekali tidak menyangka nenek tua tiba-tiba tampil di acara realitas, berani tidak menginginkan kebaikan untuk kita?
Wen Dailin masih terdengar ragu: "Kau... Yakin dia tidak bermaksud baik? Atau memang sifatnya seperti ini? Bukankah aib pasangan suami-istri ini juga mempermalukan keluarga Yin?"
Yin Chongye dengan raut wajah kaku mengucapkan kata demi kata dengan suara berat: "Dua tahun lalu dia masih berpura-pura sopan. Tahun ini Lao Ye sakit, kesehatannya kian memburuk setiap hari. Tidak bisa dipastikan berapa lama lagi bertahan. Dia berharap aku membuat kesalahan selagi Lao Ye masih bisa mengurus, membuatnya menarik kembali hak warisku."
Wen Dailin memang tidak menyangka inisiatif ini.
Diam-diam beberapa detik, barulah dia berkata: "Kau tidak memberi tahu sejak awal, aku juga tidak berpikir sejauh ini. Aku hanya takut menyinggung perasaan nenek tua itu, nanti dia lari ke hadapan Ayah melaporkan keburukanmu."
Yin Chongye juga diam-diam sejenak, akhirnya berhasil menstabilkan emosi yang terpendam seharian.
Dia membuka pelukan, merangkul lembut bahu ramping sang istri. Suaranya tertahan: "Maaf Dai Lin, emosiku hari ini benar-benar kacau. Sungguh aku telah membuatmu sedih, hatiku sangat mengasihanimu. Aku ini percuma. Nantinya... tak perlu lagi sujud dan berlutut di hadapan nenek tua itu. Jelas-jelas dia tak puas karena Lao Ye memberikan hak waris padaku. Kau adalah istriku, orang yang paling penting bagiku. Aku benar-benar tak tega melihatmu diperlakukan seperti ini."
Di balik masker, ekspresi Wen Dailin terlihat kompleks.
Dengan gerakan refleks, dia membelai punggung suaminya.
Menepuk-nepuknya pelan sebagai bentuk penenangan tanpa kata.
Namun entah mengapa, suami seperti ini... terasa asing baginya.
Padahal selama lima tahun pernikahan mereka, Yin Chongye selalu berwatak stabil dan teguh, jarang memperlihatkan kerentanan emosional di hadapannya.
Suami mengungkapkan tekanan batin padanya, mengekspos emosi paling jujur yang seharusnya berarti hubungan pasangan semakin dekat.
Tapi entah mengapa, dia tidak merasa bahagia.
Belakangan ini, dia selalu merasa pernikahannya sepertinya ada yang tidak beres.
Instingnya mengatakan harus tenang dan merekap ulang kehidupan beberapa tahun terakhir, tapi kurang pengalaman membuatnya bingung harus mulai dari mana.
Setelah lama, dia hanya menghibur dengan setengah hati: "Tak apa, cuma membantu nenek memijat pinggang, bukan masalah serius. Kau tak perlu merasa aku sedih."
……
Tengah malam, sang istri sudah terlelap.
Yin Chongye masih belum mengantuk.
Saat ini dia duduk di toilet kamar mandi dengan ekspresi tak sabar.
Sistem dalam kekuatan spiritual Yin Chongye yang mendengar rencananya keluar dari rekaman 《Keluarga Gemilang》 langsung muncul dengan panik untuk menentang.
Sistem dalam kekuatan spiritual Yin Chongye berbentuk gumpalan hitam polos. Saat ini, si hitam gelisah hingga mengerang kesakitan, suaranya melengking: "Tuan, tenanglah! Meskipun partisipasi dalam acara realitas tidak mendapat pujian bulat, jumlah penggemar istrimu terus meningkat. Jumlah penonton ruang siaran langsung kita juga tidak turun signifikan. Yang terpenting, ketiga anakmu telah mengumpulkan banyak penggemar. Banyak netizen yang menyukai mereka! Terutama anak perempuan kecilmu Qiqi yang sangat menggemaskan! Semua nilai reputasi ini akan terakumulasi atas namamu dan akan memicu penghargaan baru segera!"
Namun Yin Chongye terlihat sudah kehilangan semangat sejak lama. Suaranya menusuk: "Nilai reputasi segini sama sekali tidak berarti. Tak perlu kubuang-buang waktu lagi untuk ini. Kini Dai Lin dicurigai sebagai dalang di balik layar yang mememanipulasi angkatan laut untuk menjatuhkan reputasi keluarga Shi Ning. Nilai reputasinya pun mulai merosot."
Si bulu hitam terus-menerus menggelengkan kepala, bahkan bulunya mulai berdiri: "Tuan rumah, kau bodoh! Wen Dailin bukan dalang sebenarnya di balik layar, kecurigaannya akan segera dibersihkan. Nanti sedikit penurunan nilai reputasi ini akan kembali lagi!"
Yin Chongye mengangkat alisnya, tampak terkejut: "Bukan Dai Lin? Lalu siapa lagi?"
Meski Wen Dailin mati-matian tidak mengaku, dan dia sudah berjanji akan menyelidiki, tapi dia tidak langsung mengirim orang untuk menyelidiki, malah membuangnya ke belakang pikiran.
Menurut Yin Chongye, siapa lagi yang akan menjatuhkan reputasi Shi Ning?
"Bukan dia." Suara serak si bulu hitam terdengar serius, "Lagipula aku berharap tuan bisa terus merekam. Tentu lebih baik kalau bisa merebut sebagian reputasi keluarga Lu."
"Mat ketawa, aku juga mau, gampang sekali bicara." Ucapan si bulu hitam membuat Yin Chongye sangat kesal, dia memaksa mengakhiri percakapan dengan sistem.
Keesokan paginya, setelah para bocah kecil bangun satu per satu.
Personel program mengirimkan pemberitahuan, hari ini semua akan pergi jalan-jalan bersama. Kru telah menyiapkan sebuah bus besar, setelah sarapan kita bisa langsung berangkat.
Anak-anak kecil itu mendengar kabar akan pergi bermain, perasaan mereka seperti hendak piknik musim gugur.
Langsung bangun penuh semangat, mandi, lalu menyantap sarapan.
Keluarga Youyou juga tidak tahu apa rencana hari ini, hanya bisa menunggu kejutan yang disiapkan program.
Naik bus, si kecil-kecil itu cerewet sambil loncat-loncat ke sana kemari.
Para orang dewasa yang otaknya berdengung-dengung dibuatnya antara ingin tertawa dan menangis.
Su Lihang berkata: "Aku mulai kasihan pada guru-guru TK. Setiap hari begini, pasti telinganya berdenging ya."
Bus terus melaju, rasa penasaran si kecil-kecil semakin menjadi.
"Paman Sutradara, kita sebenarnya mau main ke mana hari ini?"
Qiqi bertanya dengan suara kekanak-kanakan: "Ke taman hiburan? Atau kebun binatang?"
Zheng William si anak-anak dengan tenang bak dewa berdugaan: "Ke akuarium, kan? Aku merasa jalan ini menuju ke sana!"
Sutradara kepala tersenyum lebar sambil berbelit-belit: "Bukan. Sebentar lagi sampai, anak-anak sabar menanti ya."
Nenek Zhou Weiyin agak mabuk perjalanan. Biasanya beliau naik mobil mewah, mana pernah naik bus biasa yang berputar-putar sampai pusing.
Malangnya hari ini Wen Dailin menghindarinya jauh-jauh, duduk bersama anak muda seperti Lin Qianning. Nenek pun tak ada yang bisa disuruh.
Sementara tiga nenek Jiang Yuzhen duduk berkumpul sambil mengobrol penuh semangat membara.
Hanya dirinya seorang yang bagai pengamat di luar yang kesepian.
……
Bus akhirnya berhenti setelah sekitar satu jam perjalanan.
Lokasinya tak disangka-sangka adalah sebuah rumah sakit anak.
Lima anak kecil melangkah dengan langkah kecil mengantri turun dari bus.
Yang menyambut mereka justru seorang kakak tampan yang berwibawa.
Zheng William mengedipkan mata, terpana berkata: "Wu, ini siapa ya, Gantengnya!"
Standar kecantikan anak laki-laki lima tahun masih jujur. Meski William narsis dan suka memilih-milih, tapi terhadap orang yang benar-benar cantik, dia tetap akan memuji dengan tulus.
Pria muda di hadapannya mengenakan setelan jas kasual Barat. Meski bukan busana formal, tetap memiliki sikap yang luar biasa. Walau terlihat sangat muda, tapi memancarkan aura elite yang sukses, dibanding pria muda biasa lebih memiliki aura yang dikagumi.
Qiqi juga baru pertama kali bertemu kakak laki-laki yang tampan dan berkarisma ini.
Dia mengangkat kepala kecilnya, mata besarnya berkedip-kedip. Seolah tiba-tiba menemukan sesuatu, dia membelalakkan mata, memandangi kakak tampan ini lalu menoleh ke Ayah Youyou yang baru turun dari mobil di belakang.
Qiqi berteriak kencang: "Kakak ini mirip banget sama Ayah Youyou!"
Karena langkah kecilnya terlalu pendek sehingga sulit turun dari bus sendiri, Youyou yang baru saja digendong Lu Fei dan diserahkan kepada Lu Yu, kedua kakinya baru saja menyentuh tanah, langsung tertarik pada ucapan Qiqi.
Melihat wajah yang luar biasa tampan di bawah sinar matahari, mata besar Youyou berkilauan, mulut kecilnya menyunggingkan senyum manis seolah habis makan permen, membuka lengannya dan berlari dengan langkah kecil berdecit-decit: "Kakak, akhirnya kamu datang menemani Youyou syuting program!!!"
Karena kamera sengaja membuat misteri dengan tidak menampilkan wajah depan, penonton siaran langsung baru saja melihat wajah sosok misterius ini.
Ruang siaran langsung langsung meledak——
【Aaaa ini Kakak pemeran utama pria Youyou!】
【Akhirnya Kakak menampakkan wajah!!! Sudah lama kutunggu, akhirnya terlihat juga】
【Aaaaaa inikah wajah pemeran utama pria bawaan lahir, murid teladan sejati pemeran utama pria Universitas Qinghua yang legendaris!】
【Aku jadi iri, DNA dewa apa yang dimiliki keluarga Lu ini? Kakak Youyou ternyata pria dengan puncak daya tarik fisik di seluruh keluarga?】
【Aaaa ini terlalu cantik!】
【Lu Fei, kamu harus berterima kasih kakakmu tidak debut dan merebut mata pencaharianmu. Dengan wajah secantik kakakmu, bahkan menjadi pengganti standar pun sulit bagimu!】
【Wajah ini tidak bisa disebut sekadar pemeran utama drama idola! Hanya karakter 2D yang bisa mencapai level ini. Benar-benar idola kampus dengan kecantikan sempurna yang keluar dari novel kampus!!!】
【Ah! Aku ingat! Kakak Youyou sudah memperlihatkan wajahnya setengah tahun lalu. Waktu itu dia terlihat lebih kurus, selalu memakai kemeja putih. Perubahan besar dalam setengah tahun!】
……
Lu Yan disergap pelukan Youyou.
Senyuman samarnya mengembang saking memeluk erat si kecil yang lembut ini.
"Benar, kakak sama sekali tidak melupakan rindu pada Youyou."
Suara Lu Yan lembut bagai angin musim semi, ia memencet pipi gemuk sang adik.
Karena setiap kali bertemu, Youyou selalu mengeluh dengan manja bahwa dia tak sempat merindukannya, maka kali ini dia sengaja mengatakannya duluan.
Youyou menggantung di leher Lu Yan seperti koala kecil.
Adegan ini tak hanya membuat penonton siaran langsung iri sampai menangis.
Bahkan Zheng William si kecil tak kuasa berkomentar: "Youyou, kakakmu kok kebanyakan! Ada yang kelebihan bisa kasih satu ke aku nggak?"
Meski punya kakak sendiri, tapi kakaknya masih siswa kelas enam SD, kurang keren kalau diajak jalan.
Andai bisa punya tiga kakak seperti Youyou, berbaris di belakangnya, pasti kayak tim bodyguard kakak yang super keren.
……
Baru setelah kru program menjelaskan secara detail, para penonton akhirnya paham.
Ternyata rekaman hari ini bersifat amal. Di rumah sakit anak yang dikunjungi ini, penuh dengan anak-anak yang menderita berbagai penyakit langka.
Berbagai penyakit berat yang sulit diobati dan membutuhkan biaya pengobatan mahal, telah menghancurkan keluarga-keluarga biasa satu per satu.
Di bawah panduan lensa kamera, para penonton menyaksikan anak-anak yang terbelenggu penyakit, serta orang tua yang tak berdaya.
Sebagian orang tua masih sangat muda, pasangan suami-istri yang baru lulus belum lama sebagai anak muda. Hidup seharusnya baru saja dimulai, namun tertindas oleh penyakit anak hingga tak bisa tegak.
Sebagian orang tua telah melewati usia paruh baya, anak yang sakit adalah si bungsu di keluarga.
Setiap keluarga memiliki kesulitan masing-masing, yang paling menyayat hati tetaplah anak-anak polos yang harus menderita...
Kru program memberikan efek mosaik pada wajah anak-anak yang sakit, namun tetap membuat para penonton di ruang siaran langsung meneteskan air mata.
Lewat penjelasan langsung Lu Yan, baru-baru ini ia mendirikan yayasan amal untuk penyakit langka anak-anak.
Sementara Youyou menjual Dudu di siaran langsung juga bertujuan menggalang dana bagi yayasan tersebut.
Youyou ingin membantu lebih banyak anak-anak yang malang.
Dengan suara lembut nan khidmat, Lu Yan menjelaskan kata demi kata: "Semua pembeli di ruang siaran telah terdaftar secara real-name dalam daftar amal. Setiap dana di yayasan kami terbuka dan transparan, nantinya akan dipublikasikan ke masyarakat."
Seketika, ruang siaran pun gempar——
【Ternyata tak hanya berhasil mendapatkan Dudu, aku juga secara tidak langsung membantu anak-anak malang ini!!!】
【Wu wu, saya menangis, kasihan sekali anak-anak ini】
【Sakit hati melihatnya, masih kecil sudah sakit parah, semoga lekas sembuh ya】
【Youyou hebat, pantas menjadi harta karun sayangku, ciuman besar dari Mama!】
【Ternyata ini kegunaan penting yang Youyou maksud! Memang sangat penting! Masih ada Dudu? Hari itu aku lembur di perusahaan jadi tidak sempat merebut】
【Aku juga ingin berkontribusi untuk anak-anak yang sakit ini, tolong kembalikan kereta kuning Youyou ke Jianghu secepatnya!】
【Hu hu, anakku hebat sekali! Para hater yang bilang anakku terobsesi uang, wajah kalian terpukul! Canggung tidak? Coba lihat wajah jelek kalian di cermin, canggung tidak?!】
