Jika Yu Wei dibesarkan dengan bimbingan ras iblis, dia akan tahu bahwa perasaan terhubung oleh takdir ini adalah indra keenam ras iblis terhadap anggota klan yang memiliki ikatan darah.
“Dunia siluman menerapkan sistem matriarki, menggunakan ikatan darah ibu-anak perempuan untuk mewariskan kekuatan garis maternal turun-temurun. Peran ayah relatif tidak terlalu penting, paling-paling hanya pelengkap.”
“Meski dunia siluman juga memiliki kebiasaan pernikahan konvensional, itu bukan kebutuhan pokok. Alam bawah sadar siluman yang liar dan bebas membuat praktik gadis siluman membesarkan anak perempuan tanpa ayah menjadi hal yang lumrah.”
“Makna pentingnya koneksi batin darah pun muncul. Siluman yang cukup matang bahkan bisa menggunakan koneksi ini untuk memprediksi derajat kekerabatan dengan siluman lain.”
“Status bisa dipalsukan, tapi koneksi batin tak mungkin ditiru.”
“Yu Wei yang polos hanya merasa aneh, terutama saat pemuda itu menatapnya - perasaan ini mencapai puncaknya.”
“Seperti ada benang halus yang menarik-narik hatinya.”
“Xiao Wei, ada apa?” Ning Suyi menyadari raut wajahnya tak biasa, bertanya penuh perhatian.
Gadis itu menyelimuti dadanya, tampak bingung dan linglung. “Aku tidak tahu... Rasanya di sini geram.”
Ia biasanya sangat bandel, bisa makan dan tidur dengan baik, bahkan tidak pernah flu sekalipun.
Ning Suyi langsung mengerutkan alis, "Apa karena terlalu lelah akhir-akhir ini, tidak istirahat cukup? Ayo, kita cari tempat sepi agar kamu bisa berubah kembali menjadi kucing dan tidur sebentar."
Mendengar ini, Yu Wei langsung ceria. Ia segera melupakan pemuda di atas podium, lalu pergi dengan antusias mengikuti Ning Suyi.
Ia sama sekali tidak tahu, betapa gelombang dahsyat yang mengguncang hati Yu Chengyan saat melihatnya di podium uji coba ajaib, atau bagaimana Yu Chengyan hampir kehilangan rasionalitas untuk mengejarnya setelah ia pergi.
Dengan seluruh tenaga, ia memaksa diri tetap di tempat, berpura-pura sebagai anak angkat Bai Hao Zhenren sambil memamerkan Ilmu Pedang Bai Hao.
Cultivator sering bertapa selama puluhan hingga ratusan tahun, apalagi cultivator penyendiri seperti Bai Hao. Kemunculan tiba-tiba seorang anak angkat tidak terlalu aneh, asalkan Yu Chengyan menguasai ilmu pedangnya - itu adalah bukti terbaik.
Bagaimanapun——bahkan para Pemimpin besar di dunia kultivasi pun takkan menyangka, ada orang yang bisa menguasai teknik rahasia pihak lawan dengan sempurna hanya dengan menyapu sekilas batu rekaman mereka. Ini benar-benar di luar bayangan cultivator mana pun.
Di atas menara, Gu Guangming menunjukkan ekspresi yang hidup, tak bisa menyembunyikan kebanggaan dan kepuasan terhadap Yu Chengyan.
Di sampingnya, pemimpin sekte lain berkata dengan haru, "Pemimpin Gu, kau benar-benar menyimpan rencana besar. Kami bahkan belum menerima kabar tentang penerus White Haired Sage, tapi kau sudah berhasil menariknya ke pihakmu."
"Pendapatmu keliru, Adik. Aku tak punya kemampuan untuk menarik anak ini. Hanya karena kesempatan untuk melampaui batasnya kebetulan ada di bawah sekteku." Gu Guangming tertawa ringan.
Para pemimpin sekte lain mengucapkan selamat atau menghela napas, hati mereka dipenuhi iri dan penyesalan. Mereka membenci takdir mengapa kesempatan ini tidak jatuh ke sekte mereka, hingga melewatkan cultivator muda berbakat sehebat ini.
Di sisi lain, Yu Chengyan juga terus menahan diri dan menunggu, berusaha tidak terburu-buru sekaligus mencegah orang luar mengetahui pentingnya Yu Wei baginya.
Malam harinya, Gu Guangming mengadakan jamuan untuk semua pemimpin sekte, di meja pesta secara resmi memperkenalkan Yu Chengyan yang sudah dianggap sebagai anggota keluarga Tianzi Xuan. Yu Chengyan yang pikirannya melayang-layang sama sekali tidak membantah.
Usai jamuan, Gu Guangming diam-diam berbincang dengannya selama satu jam lagi, terus melakukan rekonsiliasi, akhirnya memberikan wewenang sangat tinggi kepada Yu Chengyan untuk mencari orang di berbagai puncak gunung.
Saat Yu Chengyan kembali ke tempat tinggalnya, malam sudah sunyi senyap. Ia duduk di tepi meja, jarinya menekan batang hidungnya, pelipisnya terus berdenyut-denyut sakit.
Selama ini ia selalu menjaga jarak dari pesta minum seperti ini, apalagi dengan beban pikiran yang harus ditutupinya sepanjang malam dengan ketenangan. Api kecemasan di hatinya membakar hingga terasa perih.
Tapi bagaimanapun, sang ibu masih berada di Xianzong Xuantian - ini adalah hal terbaik yang ada.
Mengenai cara mencari orang... Dia hanya tahu Yu Wei adalah murid luar, tapi Xianzong memiliki dua belas puncak sektor luar, perkiraan membutuhkan waktu untuk mencarinya.
Dia telah kehilangan dirinya selama tiga ribu tahun, tak ingin menunggu lebih lama lagi sedetik pun.
Penderitaan bertahun-tahun ini berhasil ditahan Yu Chengyan. Tapi sekilas pandang hari ini membuat hatinya bagai bendungan yang retak, di tepi keruntuhan.
Namun terlalu banyak pertimbangan, dia harus menahan perasaan agar tidak menakuti Yu Wei; juga tak boleh terlihat tergesa-gesa supaya para Pemimpin dan sesepuh si licik tua tak melihat sesuatu yang disembunyikan.
Yu Chengyan memejamkan mata, berpikir lama, teringat plakat giok Xuan Tian.
Plakat giok menggunakan Batu Ukur Langit yang menyatu dengan kekuatan Xie Jianbai, saat aktivasi pertama semua murid harus meneteskan darah. Artinya... data murid terhubung dengan kekuatan ini.
Dan dirinya sudah diakui oleh kekuatan ini, bisakah dia langsung menemukan Yu Wei melalui plakat giok?
Pikiran Yu Chengyan berkecamuk tak karuan.
Reaksi pertamanya adalah penolakan. Selama bertahun-tahun, dia rela memutus seluruh hubungan dengan Xie Jianbai, tak ingin meminjam reputasinya, tak mau menggunakan pengalamannya, juga tak ingin orang lain hanya melihatnya sebagai putra Xie Jianbai.
Ada kebencian naluri terhadap penggunaan barang-barang Xie Jianbai, tapi setelah dipikir lagi, kini menemukan ibu adalah prioritas utama. Bersikeras bersaing hanya akan mengganggu urusan penting, itu jelas merugikan.
Yu Chengyan membuka mata. Saat mengeluarkan plakat giok dan mengaktifkannya, dia langsung merasakan kekuatan di dalamnya menyambutnya dengan tangan terbuka.
Bersamaan dengan mobilisasi kekuatannya, plakat giok memancarkan kilauan halus.
——Ketemu!
…
Yu Wei tidur dari siang hingga subuh keesokan harinya, kali ini benar-benar puas tertidur.
"Dia pergi ke kantin bersama Ning Suyi, dan sepanjang jalan, dia merasakan seluruh gunung diselimuti suasana penuh semangat. Wajah setiap orang terlihat gembira.
Di dalam kantin, murid-murid sedang berbisik-bisik dengan teman dekat mereka, jelas tidak bisa menahan perasaan antusias yang sudah memuncak.
"Ada apa dengan mereka?" Yu Wei terlihat sangat bingung.
Makanan di kantin sektor luar sangat sederhana. Dia merobek-robek daging kering pemberian Ning Suyi perlahan, lalu menaburkannya di atas bubur putih di hadapannya.
Ning Suyi menyimak percakapan sekitar sejenak sebelum menjelaskan ke Yu Wei, "Dengar katanya, pemuda yang kita lihat kemarin adalah anak angkat Bai Hao Zhenren. Kedatangannya ke Sekte kita untuk mencari seorang murid yang akan menjadi 'kebetulan' untuk melampaui batasnya."
Jika berhasil ditemukan, murid beruntung itu pasti akan mendapat bantuan penuh dari ahli periode puncak Kristal Emas. Bagi murid biasa, apalagi murid luar, bukankah ini seperti mencapai puncak dalam sekejap?"
Selain itu, murid-murid perempuan tidak bisa tidak berfantasi lebih banyak.
Bagaimanapun, semua orang telah menyaksikan sendiri betapa luar biasa penampilan surgawi dan tampan anggun Ling Xiao, cultivator muda yang dilihat kemarin. Bahkan Song Xueshen - shixiong yang paling dikagumi di sekte - tidak bisa menyainginya.
Jika dirinya menjadi orang yang dimaksud dalam kebetulan itu, lalu berkembang menjadi hubungan asmara - bukankah itu mirip adegan romantis dari novel?
Pantas saja semua orang begitu bersemangat. Siapa tahu rejeki nomplok seperti pastel jatuh dari langit ini mungkin jatuh ke pelupuk mata sendiri.
"Oh." Yu Wei tidak terlalu paham, tapi juga tidak terlalu memperhatikan.
Dengan keluguan hatinya, gadis itu sudah lama melupakan perasaan aneh yang dialaminya kemarin.
Beberapa hari kemudian, upacara besar sekte akhirnya berakhir. Segala sesuatu kembali tenang.
Siluman kucing kecil kembali ke pola hidup teratur: membaca novel malam hari sambil meraba-raba dalam gelap, lalu berjemur di siang hari untuk mengisi energi. Tanpa disadarinya, selama setengah bulan seseorang menguntitnya, diam-diam mengamatinya setiap hari tanpa henti.
Xue Yan Tang adalah sekolah di puncak gunung sektor luar tempat Yu Wei belajar. Karena para murid harus bekerja pagi-pagi, kelas diadakan siang hari dengan jadwal tiga hari sekali untuk murid luar.
Aula pengajaran sektor luar memang tak sebagus bagian dalam Sekte. Satu pelatih menghadapi 200 murid luar. Yang terlambat mendapatkan tempat harus duduk di belakang, nyaris tak bisa mendengar pelajaran.
Yu Wei dan Ning Suyi adalah penghuni tetap kursi belakang. Siluman kucing kecil paling suka bersembunyi di sudut ruangan yang jauh dari pengawasan, melamun, tidur-tiduran, sama sekali tak menyimak pelajaran seperti murid lain yang menyimak dengan telinga berdiri.
Hari itu, seperti biasa ia tertidur di meja barisan terakhir. Tak menyadari ruangan tiba-tiba sunyi senyap.
“Yu Wei?”
Gadis itu mengantuk dengan mata terpejam, dalam hati bertanya-tanya apakah ini halusinasinya. Mengapa seolah ada yang memanggil namanya?
Tiba-tiba, Ning Suyi di sebelahnya menyentuhnya dengan lembut.
Yu Wei membuka mata. Dengan bingung ia mengangkat kepala, mendapati puluhan murid menoleh ke arahnya. Di depan, pelatih tampak sedang berbisik-bisik dengan Sesepuh Liu dari puncak mereka?
Setelah diskusi singkat, pelatih terkejut membelalakkan matanya lalu mulai menyapu pandangan mencari sosoknya.
"Pelatih, dia di kursi belakang," lapor seorang murid.
Pandangan pelatih dan sesepuh sektor luar langsung terkunci pada Yu Wei. Pelatih melambaikan tangannya, "Yu Wei, kemarilah."
Yu Wei masih bingung. Alih-alih patuh, refleksnya menoleh memandang Ning Suyi. Kening Ning Suyi berkerut, belum memberi isyarat jelas.
Ning Suyi yang otaknya selalu bekerja cepat, saat ini pun tak bisa menebak maksud sesepuh sektor luar datang sendiri mencari Yu Wei.
Jelas terlihat, Sesepuh Liu jauh lebih panik daripada mereka berdua. Dalam beberapa langkah, ia sudah berada di hadapan Yu Wei dan menariknya keluar dari ruang kelas dengan paksa.
Yu Wei tersandung-sandung, jari kuat cultivator itu mencengkeram tangannya sampai sakit.
Keduanya tiba di koridor. Sesepuh Liu melangkah cepat ke depan, sama sekali tak mempertimbangkan apakah gadis itu bisa mengikuti.
Belum beberapa langkah, suara pelatih bergema serius di belakangnya, "Kau keluar buat apa? Ini bukan urusanmu, kembali!"
Ia menoleh dan baru menyadari Ning Suyi juga mengikuti, namun dihalangi pelatih di ujung koridor.
Alis wanita itu berkerut rapat. Dengan suara rendah ia bernegosiasi, "Apakah Yu Wei melakukan kesalahan? Usianya masih kecil, banyak hal belum dipahami. Jika ada masalah, aku yang menjamin..."
“Tidak menghormati guru, seenaknya meninggalkan tempat duduk di aula, semua aturan dimakan anjing?!” bentak pelatih itu.
Tangan pelatih meraba pinggangnya, ikat pinggangnya berubah wujud menjadi tongkat pelatih berwarna hitam.
Melihat tongkat hitam panjang itu, leher belakang Yu Wei langsung merinding. Jika saat ini dia dalam wujud kucing, bulu di seluruh tubuhnya mungkin akan berdiri semua.
Sebelum mengenal Ning Suyi, dia pernah dipukul beberapa kali menggunakan tongkat pelatih itu.
Peraturan Sekte Xuantian terlalu banyak. Meski banyak yang merupakan dasar umum, Yu Wei belum pernah hidup di tatanan manusia. Dari mana dia tahu hal-hal remeh temeh itu? Dia hanya merasa seolah semua yang dilakukannya salah, tiba-tiba saja bisa dipukuli orang tanpa alasan jelas.
Tongkat pelatih itu tidak biasa. Meski tidak meninggalkan bekas saat memukul, rasa sakitnya begitu menusuk sampai bisa membuatnya merunduk dengan telinga terkulai lesu selama setengah bulan.
Dalam dunia sederhana dan murni kucing kecil penghibur, ini benar-benar alat penyiksaan yang paling mengerikan dan menakutkan.
Begitu melihat pelatih mengambil penggaris ke arah Ning Suyi, Yu Wei langsung berjuang melepaskan diri, bahkan telinga kucingnya muncul secara refleks dengan suara "Bang!" karena stres.
Tangan sesepuh sektor luar kokoh seperti catut, tak peduli bagaimana gadis itu meronta tetap tak berguna. Dia berbalik hendak mencakar sesepuh, tapi Sesepuh Liu dari tahap Foundation Establishment dengan mudah mengendalikannya.
"Monster!" bentak Sesepuh Liu dengan amarah meluap.
Hatinya sudah gelisah sejak tadi, menahan gejolak aura api.
Di seluruh Xianzong Xuantian, murid-murid bersih dan jujur tak terhitung jumlahnya, tapi Ling Xiao si anak emas itu malah memilih Yu Wei satu-satunya yang memiliki darah rendah.
Awalnya dia ingin diam-diam berpesan pada Yu Wei agar jangan menampakkan bentuk siluman di depan tamu terhormat, jangan mempermalukan Xianzong Xuantian. Tak disangka bahkan sebelum keluar pintu, Yu Wei sudah menunjukkan wujud aslinya!
Ternyata benar-benar makhluk terkutuk yang tak tahu balas budi dan tak bisa dijinakkan!
Sesepuh sektor luar mengangkat tangannya tinggi-tinggi, hendak menghantam gadis itu. Di bawah bayangan yang menyelimuti, Yu Wei refleks meringkukkan bahunya.
Hembusan angin telapak tangan yang tajam seolah telah sampai di depan hidung, tapi rasa sakit tak kunjung datang.
Bersamaan dengan itu, dia malah mendengar sesepuh sektor luar menarik napas dingin keras-keras.
Saat membuka matanya, dia terkejut melihat siluet tegap yang berdiri melindunginya - ternyata pemuda yang pernah bersamanya di platform uji coba ajaib, yang pandangannya sempat bertautan dengannya!
Jari-jarinya yang ramping tapi berotot mencengkeram erat pergelangan tangan sesepuh yang masih terangkat. Semua orang bisa mendengar suara tulang sesepuh yang berderit memualkan.
Sesepuh sektor luar mengangkat wajah, dengan gemetar menatap pupil merah darah Yu Chengyan yang bagai terendam darah.
Catatan Penulis:
Xiū Gōu sudah gila! Segera tenangkan dalam lima menit, atau dia akan mulai menggigit-gigit tak karuan!
·
Dilarang kelaparan! Kucing-kucing harus diet!
Biarkan aku menikmati kehidupan indah saat baru mulai menulis tanpa perlu makanan tambahan (menyalakan rokok
