Yu Wei memejamkan mata, menahan napas dan memusatkan konsentrasi. Dengan fokus penuh, dia menyerap aura mengerikan dari Langit dan Bumi.
Saat dantian terisi penuh, kekuatan mengalir mulus melalui meridian, barulah dia mengakhiri meditasi dan perlahan bangkit dari posisi bersila.
Keturunan dewa dalam menguasai kekuatan alam adalah sesuatu yang terjadi secara alami, bahkan tidak perlu belajar dengan sengaja. Kini Yu Wei telah sepenuhnya menguasai aura mengerikan, dia telah menyelesaikan satu siklus besar dan tiga siklus kecil, merasakan kondisi tubuhnya berangsur pulih ke keadaan terbaik.
Saat dia membuka mata, pandangan pertama yang tertangkap adalah Xie Jianbai dan Yu Chengyan yang duduk di samping. Keduanya memandanginya dengan ngiler, seolah takut dia akan menghilang.
Yu Wei telah bersila setidaknya sehari semalam. Hebatnya, ayah dan putra ini bisa bertahan hanya dengan menatapnya sampai sekarang.
Dia tidak bisa menahan senyum, "Kalian berdua kok terlihat gugup gitu sih? Duduk selama ini, tidak capek ya?"
Ucapan biasa Yu Wei itu justru membuat mata keduanya langsung berkaca-kaca.
Wajah mirip dengan ekspresi tertegun yang sama persis, meski terlihat memelas tapi juga lucu sekali.
“Ibu, kamu, kamu merasa bagaimana?” Yu Chengyan bertanya dengan mata memerah, “Benar-benar tidak ada masalah?”
“Benar-benar tidak ada masalah.” Yu Wei menghela napas.
Bagi Yu Wei yang berhati lugu, sebenarnya dia tidak merasa banyak menderita. Akumulasi ingatan dua kehidupan, di kehidupan sebelumnya Xie Jianbai selalu melindunginya dengan sempurna, di kehidupan sekarang Yu Chengyan setiap hari takut dia kelaparan, hidupnya selalu bahagia.
Meskipun di tahun-tahun akhir kehidupan sebelumnya kondisinya memang sangat lemah, tapi tidak menyakitkan, kematian hanyalah terjadi sekejap.
Bagi Yu Wei, dua fase ingatan kehidupan sebelumnya dan sekarang ini, dari lahir sampai mati selalu bersama ayah-anak ini, sama sekali tidak terasa terpisah selama tiga ribu tahun.
Setelah memadukan ingatan, dia merasa seperti baru bangun dari tidur saja.
Sebenarnya bukan hanya dia, seluruh dunia seolah baru terbangun dari mimpi panjang.
Di kehidupan sebelumnya, hari-hari di enam alam semesta semakin memburuk. Karena provokasi lambang takdir ilahi asli, aura mengerikan kehilangan keseimbangan, rakyat hidup dalam penderitaan.
Kini, berkat perubahan yang dibuat Yu Chengyan dengan kembali ke masa lalu, banyak kesalahan di dunia kehidupan sebelumnya telah diperbaiki—dengan kata lain, dua garis waktu menyatu dan bertahan di versi yang lebih baik.
Dunia sekarang bukan sepenuhnya kehidupan sebelumnya, juga bukan sepenuhnya kehidupan kedua. Ini adalah masa depan baru hasil fusi kedua pihak.
Seperti Yu Wei yang bangkit lagi mewarisi tubuh sehat dan kultivasi dari kehidupan kedua, enam alam semesta juga memiliki banyak makhluk yang mati sia-sia di kehidupan sebelumnya karena provokasi takdir ilahi. Berkat Yu Wei menyerap aura mengerikan di kehidupan kedua yang mencegah perang di dunia manusia, nasib mereka berubah dan selamat.
Mengenai perubahan nasib segala sesuatu dan umat manusia, itu bukanlah hal yang bisa diatur keluarga Yu Wei semata. Mantra dunia mengambil kekuatan dewata Xie Jianbai, ditambah energi besar dari perubahan dunia—semuanya akan diatur dengan baik.
“Banyak orang dari enam alam semesta mengalami mimpi buruk yang sangat nyata malam ini. Setelah terbangun, mereka baru merasa lega bahwa semuanya hanyalah mimpi.”
“Xie Jianbai dan Yu Chengyan bahkan lebih parah. Mereka hampir setiap saat berada di sisi Yu Wei, berulang kali memeriksa kondisi kesehatannya dengan cemas, takut dia merasa tidak nyaman sedikit pun.”
“Bisakah kalian berdua berhenti terus-menerus menatapku?” Yu Wei menghela napas. “Aku lapar.”
“Aku akan memasak!” Yu Chengyan langsung menjawab.
“Ternyata benar, harus mencari aktivitas untuk mengalihkan perhatian mereka.”
“Setelah sang anak pergi, Yu Wei menatap Xie Jianbai sambil mengangkat alisnya.”
“Ayo, jelaskan dengan jujur. Apa yang sebenarnya kamu lakukan?”
“Pandangan Xie Jianbai mengelak. "...Tidak melakukan apa-apa," bisiknya pelan.”
“Kalau benar dia tidak melakukan apa-apa, itu mustahil.”
“Sebelum Yu Wei 'terbangun' dari tidurnya, sebuah suara khusus telah membisikkan penjelasan padanya.”
Pertama-tama menjelaskan pentingnya dirinya, sebagai satu-satunya keturunan dewa, sosok yang lebih dekat dengan tatanan Langit dan Bumi serta mantra dibandingkan Tianzun.
Dia juga binatang buas, yang berharga adalah kekuatan alam gelap dan jahat selalu lebih sulit dikendalikan, sehingga sebagian besar binatang buas akan terpengaruh karakternya, menjadi bengis.
Tapi Yu Wei tidak demikian, dia binatang buas pertama yang bisa sepenuhnya menguasai aura ancaman tanpa terpengaruh sedikitpun.
Suara itu menyuruhnya berlatih giat, banyak berbuat kebajikan, merawat keseimbangan Langit dan Bumi, serta mengental dan memurnikan shenge-nya.
Tentu saja, poin terpenting adalah——atur Xie Jianbai dengan baik!
Saat Yu Wei terbangun, dalam pikirannya masih bergema kalimat 'atur Xie Jianbai dengan baik' yang mengguncang kesadaran ini.
Hal apa yang telah dia lakukan sampai bisa memaksa orang lain sampai ke titik seperti ini?
Yu Wei memandang pria di hadapannya dengan keraguan, dia mulai bicara, "Sebenarnya tanpa kau katakan, aku juga bermimpi banyak hal. Kau..."
Dia sebenarnya ingin mengatakan sesuatu, tapi begitu mengangkat pandangan dan melihat wajah tampan Xie Jianbai yang polos dengan sorot mata memelas, semua kata-katanya menguap menjadi helaan napas.
"Mau apa memaksa diri seperti ini?" katanya. "Bukankah kita sudah berjanji? Jika kau terlalu menderita, datanglah mencariku."
Mereka berdua ibarat ikan di darat di dunia ini. Pasangan biasa akan berpesan untuk hidup bahagia ketika salah satunya lebih dulu pergi.
Tapi Yu Wei dan Xie Jianbai berbeda. Yu Wei bisa merasakan kekacauan emosi Xie Jianbai di tahun-tahun terakhir karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Maka mereka berjanji: setelah kematiannya, jika dia terlalu tersiksa, ikutlah mati untuk menyusulnya.
Tak disangka, Xie Jianbai ternyata bertahan sendirian selama bertahun-tahun, dan akhirnya benar-benar menemukan mantra penyelesaiannya.
“Pada hari kau mati, aku hampir tak ingin hidup lagi.” Xie Jianbai berbisik, bulu matanya bergetar halus. “Tapi aku tidak rela.”
Dia tidak rela membiarkan mereka yang menyakitinya—bahkan takdir ilahi sekalipun—lolos begitu saja.
Yu Wei memandangnya tanpa kata, dada terasa sesak membayangkan penderitaan yang ditanggungnya selama bertahun-tahun. Inilah wujud cinta Xie Jianbai: menepati setiap janji yang pernah diucapkannya.
Segala kata penghibur terasa hampa di udara. Yu Wei menekan bibirnya, lalu mengulurkan tangan.
“Peluk aku.”
Tubuh perkasa Xie Jianbai membungkuk. Telapak tangan lebarnya membelai lembut punggungnya, sentuhan penuh kehati-hatian yang membuat bulu kuduk Yu Wei merinding.
Hingga akhirnya, dia merengkuh tubuh perempuan itu dalam dekapan erat.
“Tulang-tulangmu tak lagi menyembul di sini,” bisik Xie Jianbai sambil jemarinya terus mengusap punggung Yu Wei. “Syukurlah.”
Yu Wei bersandar di dadanya, dengan suara geraman. "Jangan lakukan hal-hal yang menyakiti diri sendiri lagi, aku akan mengasihani."
"Tak bisa menjamin." Xie Jianbai berkata.
Di saat kemesraan seperti ini, Xie Jianbai berani mengatakan hal seperti itu. Yu Wei mengangkat wajah, melototi dengan galak.
"Maksudku, nanti dengan pengawasanmu, aku akan selalu mendengarmu." Xie Jianbai buru-buru menambahkan perkataan sebenarnya.
Yu Wei mendengus, menerima dengan setengah hati. "Cium."
Xie Jianbai menunduk, nafas keduanya saling menyentuh.
"Makanan sudah siap, bisa dima..."
Yu Chengyan mendorong pintu, secara tak terduga melihat orang tuanya berpelukan.
Tiga pasang mata saling bertatapan.
"...bisa juga tidak apa-apa." Yu Chengyan langsung berkata. "Aku akan tambah satu lauk lagi, lanjutkan saja, aku tak lihat apa-apa!"
Pintu besar Bang! ditutup kembali.
Xie Jianbai dan Yu Wei berbalik, mereka saling memandangi, akhirnya keduanya tersenyum.
