Dengan sorakan Duoduo, Ah Hao menjerit kencang dan memuntahkan asap hitam dari mulutnya. Asap hitam ini berbentuk seperti hantu dengki yang terbang kembali ke pilar batu. Duoduo mengulurkan tangan menangkap ekornya, menghalangi pergerakannya hingga asap hitam memanjang beberapa meter. Tiba-tiba terdengar teriakan Ouyang Zhijian: "Wu Dou Mi Dao, Tai Qing Xuan Yang, kumpulan padi tumbuh subur, bahaya mengintai, Jíjí rú lǜ lìng... She!"
Begitu ucapannya selesai, seluruh angasa bergetar. Semua aliran gas terasa melambat, tak berdaya, akhirnya mandek total.
Batalyon asap hitam itu pun membeku kaku bagai patung.
Si Berbulu berteriak "kesempatan emas!", menggigit ujung lidah, darah segera menyembur ke Pedang kayu persik. Tanpa jeda, pedang di tangannya bergerak cepat bagai listrik, menghujamkan sepuluh tusukan dalam dua detik ke hantu yin yang ditahan Duoduo. Sambil menusuk, dia berteriak: "Si Racun Kecil, dasar tolol! Cepat keluarkan Cermin Bintang, aktifkan Jing Ling untuk menguasai benda ini dan meramunya perlahan!"
Aku segera berkomunikasi dengan Jing Ling, mengarahkan cermin ke hantu yang berubah wujud menjadi asap hitam. Dengan teriakan "Wu Liang Tian Zun!", permukaan cermin memancarkan cahaya keemasan yang merekat asap hitam yang sudah tercincang pedang kayu persik berdarah itu, lalu menariknya perlahan ke dalam cermin - Seperti pernah dijelaskan, ada tiga cara menangkap hantu: membujuk mundur, mendoakan arwah, atau membubarkan. Memasukkannya ke cermin tetap masuk tiga kategori ini, apakah akan ku-doakan, ku-ramu atau ku-bubarkan, terserah kehendakku.
Saat asap hitam terakhir masuk ke Cermin Bintang, Si Berbulu terduduk lemas sambil mengeluh "kelelahan sampai mati!". Duoduo terbang ke pelukanku, dengan hati-hati meraba cermin yang memiliki daya hisap dahsyat, berkata: "Kak Lu Zuo, 'getaran' ini hebat sekali! Tanpanya, aku pasti tak bisa mengalahkan si jahat ini." Kujitit pipi lembutnya yang seperti puding, "Tapi Duoduo-lah yang paling hebat."
Duoduo malu-malu memasukkan kepala ke dalam pelukanku.
Ouyang Zhijian dan Zhao Zhonghua mendekat dengan keringat bercucuran. Ekspresi Zhao Zhonghua masih menunjukkan ketakutan yang belum sepenuhnya hilang. Ia memuji, "Adik Lu Zuo, tak kusangka kau bukan hanya ahli Gu, tapi juga memiliki kemampuan hebat dengan trik-trik tak terduga!" Aku merendah sambil memeluk Duoduo, "Ini hantu kecil yang kubina sendiri. Biasanya sifatnya lemah lembut, hanya mengerjakan pekerjaan rumah. Tak disangka kali ini mengamuk dan memberikan kontribusi besar. Sebenarnya ini berkat kerjasama semua orang, terutama Formasi Lima Dou Beras Kakek Ouyang yang berhasil mengendalikan roh ini. Tanpa itu, mana mungkin segampang ini?"
Duoduo tak senang mendengar ucapanku. Ia meninju kecilku dengan kepalan mungilnya, bibir menyembul protes, "Lu Zuo jahat! Pantas Kakak Siluman tidak mau keluar - Akung sudah capek mati-matian lho! Masih tidak diapresiasi."
Orang-orang sekeliling tertawa riang, "Baik, baik, semuanya berkat Duoduo." Duoduo tersenyum puas, matinya menyipit seperti garis. Namun mata Danfeng yang mendekat berubah menjadi bentuk hati, wajahnya penuh kelembutan maternal, bergumam, "Dari mana datangnya anak kecil ini, sungguh menggemaskan!" - Ia tak paham bahwa "hantu kecil" yang kumaksud benar-benar boneka hantu. Ouyang Zhijian mengangguk, "Aku yang sudah hidup lebih dari 60 tahun dan puluhan tahun berkecimpung di dunia ini, pernah melihat beberapa boneka hantu. Tapi yang sepintar dan semanis Duoduo, belum pernah separah ini. Benar-benar luar biasa." Zhao Zhonghua juga mengiyakan.
Kami berbincang sebentar, Si Berbulu berdiri sambil mengangkat pedangnya dan berkata, "Saudara-saudara jangan senang dulu, tidakkah kalian merasa situasi saat ini aneh?"
Begitu dia mengatakannya, kami mulai memperhatikan keadaan sekitar dan segera merasakan sesuatu yang tidak beres. Kegelapan ini terlalu pekat. Jika kegelapan biasa seperti air jernih, maka kegelapan saat ini seperti air tajin yang keruh. Senter pun hanya bisa menerangi beberapa meter, seolah udara tiba-tiba menjadi kental seperti tinta. Aku teringat perkataan hantu perempuan yang merasuki tubuh Ah Hao - "Saudari-saudari, jika kalian tidak keberatan, orang ini akan kuambil!"
Saudari-saudari...
Jangan-jangan benar seperti yang kami duga, di dalam dua belas pilar batu raksasa ini benar-benar terdapat dua belas wanita malang yang dikurung?
Benar-benar mistis!
Alis Ouyang Zhijian berkerut saat dia berkata, "Tata letak dua belas pilar ini, tadi tidak terasa, tapi sekarang jelas-jalan ini adalah 'Formasi Dua Belas Gerbang Pengumpulan Yin dan Penyempurnaan Jiwa' milik Sekte Iblis!" Dadaku berdebar kencang. Ini kedua kalinya aku mendengar nama Sekte Iblis. Pertama kali adalah saat di Kota Hongshan dulu, Si Berbulu mengatakan dia melihat simbol rahasia mereka di dekat Kedai Delapan Mangkuk Besar. Saat itu dia memperingatkan bahwa mereka adalah sekelompok orang gila, jika bertemu harus dihindari. Hanya seniornya yang bisa menanganinya.
Orang gila, dalam arti tertentu, adalah mereka yang memiliki obsesi kuat terhadap sesuatu hingga mengabaikan seluruh sistem nilai moral kita. Orang seperti inilah yang paling menyebalkan.
Aku hanya mengira saat itu Si Berbulu sedang bercanda, mengintimidasi dengan omong kosong, tak menyangka Ouyang Zhijian juga tahu. Kalau begitu, situasinya mulai mengkhawatirkan.
Suasana semakin mencekam. Kami mengerumuni Ah Hao. Ouyang Zhijian merapal jarinya sambil berkata, "Ah, tadi pagi sudah meramal menggunakan diagram I Ching. Hasilnya tak terprediksi, interpretasi ramalan tak jelas. Hanya tahu datang ke sini akan ada jawaban. Mana kusangka, tempat ini ternyata tanah kematian! Salah strategi, salah strategi. Mungkin hari ini kita akan tumbang di sini."
Kukatakan, "Bapak Ouyang, jangan terlalu pesimis. Paling-paling kita mundur saja ke titik awal..."
Sebelum kalimat selesai, wajahku berubah pucat. Di ujung koridor muncul sosok wanita berambut panjang mengenakan gaun putih bersih. Ia berdiam statis, rambutnya yang seperti air terjun menutupi mata dan wajah, sesekali memperlihatkan kilasan kulit pucat pasi.
Apakah ini hantu perempuan yang tadi kami lihat, lalu dikejar-kejar oleh Tuan Kulit Harimau sampai berlarian tak karuan?
Saat aku hendak memastikan, di sisi lain muncul wanita lain. Gaun merahnya seperti darah sisa senja, melayang diam di udara.
Dalam hitungan detik, dari segala arah muncul banyak wanita berambut panjang menutupi wajah. Ada yang berpakaian putih, hitam pekat, merah darah, ungu muda... Mereka muncul dari mulut tangga, langit-langit, ubin lantai, dan celah-celah di ruang utama. Segera ruangan dipenuhi tawa dan tangisan mengerikan yang seolah bisa menembus ruang-waktu, langsung menyusup ke dalam hati.
Seketika, angin hantu bertiup kencang, menusuk dingin hingga ke tulang sumsum.
Sambil memeluk Duoduo, aku merasa khawatir. "Apa gerombolan hantu perempuan ini sedang arisan? Ini tidak ilmiah! Kalau tempat ini sering dikunjungi begitu banyak hantu, pasti sudah lama dirobohkan!" Zhao Zhonghua menatapku tajam. "Lu Zuo, tunjukkan tanganmu." Baru kuingat. Melepaskan Duoduo, kuangkat kedua tangan. Di kegelapan malam, telapak tanganku memancarkan cahaya biru pucat. Ia mengerutkan alis. "Dendam yang sangat kuat. Bagaimana kau bisa terkontaminasi begini?"
Kujawab, "Aku membunuh makhluk mirip shanxiao di hutan. Sebelum mati, ia mengutukku."
Ouyang Zhijian menarik nafas dalam. "Sekarang aku tahu mengapa semua hantu ini berkumpul. Ternyata karena kehadiranmu. Benar... Kutukan yang kau bawa ini terlalu kuat. Semua hantu akan membencimu dan ingin membunuhmu secepat mungkin... Aneh, kenapa hantu kecilmu ini tidak ikut membencimu? Apa karena hun bumi-nya sudah dipulihkan, sehingga kesadarannya terbangun?"
Sembari berbicara, para hantu perempuan itu telah muncul dengan aura suram di sekitar kami. Semakin dekat, semakin jelas terlihat rupa mereka.
Ternyata mereka tidak memiliki kulit halus dan tubuh mungil seperti Duoduo. Karena terkikis semen yang membeku saat masih hidup, kulit permukaan mereka penuh luka bakar yang berlubang-lubang, mengeras menjadi koreng, daging busuk berwarna hitam kemerahan. Hanya wajah mereka yang sedikit pucat. Satu, dua, tiga... sepuluh. Kuhitung cermat, total ada sepuluh. Dengan perhitungan ini, satu baru saja ditangkap Zhenjing, masih ada satu lagi. Mungkinkah itu bayangan putih yang menarik pergi Harimau Kucing Besar?
Namun, untuk mengalahkan satu hantu perempuan saja diperlukan gabungan kekuatan empat manusia dan satu hantu, bahkan harus menggunakan alat ritual. Lalu bagaimana dengan dua belas ini...
Si Di Fan Tian tadi memang menyembunyikan sebagian informasi saat bicara dengan kami. Hanya nasihatnya agar kami segera pergi dan jangan macam-macam dengan makhluk angker di sini yang benar. Rupanya, masih ada ikatan persahabatan sehidup semati antara dia dan Si Berbulu.
Ouyang Zhijian memegang karung beras merah, berkata, "Tenang saja. Formasi berasku ini bisa mengusir energi jahat dan menghalau hantu. Kita pasti bisa bertahan."
Meski berkata begitu, suaranya tetap gemetar.
Wanita berbaju putih yang pertama kali muncul itu melayang hingga 10 meter di depan kami. Matanya menatap pilar batu yang penuh talisan Fu oleh Ouyang Zhijian, lalu beralih ke genangan air di tanah. Suara yang bukan berasal dari manusia bergema dari segala penjuru: "Kalian membubarkan Xiao Jie? Kalian membubarkan Xiao Jie..." Suara itu semakin meninggi, bergetar tanpa henti. Angin menerbangkan rambutnya, memperlihatkan wajah kaku seperti patung.
Wajah itu tak memiliki mata, hidung, maupun mulut. Hanya lapisan kulit yang menutupi tengkorak. Seluruh otot di wajah tanpa kelima indera itu berkerut-kerut.
Aku akan membasmi kalian semua! Menggunakan Hun Kehidupan kalian untuk menghormati kematian Xiao Jie...
Mati...
Kalimat terakhir itu seperti komando serangan total. Selain wanita berbaju merah ini, semua wanita lain berubah menjadi kabut hitam yang menggeliat, menerkam ke arah kami. Kabut hitam itu menggelepar, berubah-ubah, membentuk bayangan-bayangan manusia tak berwajah. Wajah-wajah pucat pasi bermunculan dalam kabut, menunjukkan ekspresi tertawa, sedih, senang, marah - emosi bercampur aduk yang menular ke semua orang melalui cara yang tak wajar.
Dan Feng menjerit ketakutan, terduduk lemas di tanah. Matanya terbalik putih, dan ia pun pingsan seketika.
Formasi Lima Dou Beras milik jasad tua Ouyang seketika menunjukkan efeknya. Seluruh hantu perempuan itu terhalang oleh cahaya kabur berwarna krem di luar formasi kita. Formasi yang semula menjebak hantu kecil Jie kini berubah menjadi Garis Pertahanan Normandia dan Bahtera Nuh bagi kita, melindungi kita. Namun bisakah kekuatan korosi Yin ini ditahan oleh formasi sederhana ini? Jasad tua Ouyang terus mengucapkan mantra, namun keringat di dahinya semakin deras mengucur.
Kami beberapa orang membacakan mantra pengusir hantu yang telah dipelajari dengan suara keras, sambil waspada mengamati situasi di luar formasi.
Tiba-tiba kulihat di balik kabut hitam pekat, sebuah wajah yang memiliki 90% kemiripan dengan A Gen sedang menjerit kesakitan. Hatiku berdebar, jangan-jangan hun nyawa A Gen sudah dipindahkan oleh para hantu dengki ini? Bukankah dalam Dua Belas Metode disebutkan proses pemindahan hun nyawa baru bisa dilakukan setelah tujuh hari?
Apakah mataku sudah rabun? Kucoba fokuskan pandangan untuk mencari wajah A Gen, namun tak kunjung terlihat lagi.
Saat itu, Ouyang Zhijian yang selama ini berjuang mempertahankan formasi tiba-tiba muntah darah segar. "Tidak bisa!" katanya, "Aura hantu ini terlalu kuat. Semua harus waspada!"
