Duniaku gelap gulita. Aroma kematian merembes ke seluruh pikiran.
Lalu muncul cahaya keemasan. Sebutir biji mulai bertunas.
Kesadaran perlahan pulih, langit dan bumi bergoyang lalu bergerak maju. Aku terbangun dalam sensasi ruang yang limbung, mencium aroma bensin pekat di hidung, sementara mulut terasa pahit seperti baru mengunyah sesuatu yang getir. Dari tenggorokan hingga anus, seluruh tubuh berada dalam kondisi tegang luar biasa.
Awalnya sangat ingin merintih, ingin mengungkapkan penderitaan ini dalam bentuk suara. Namun tiba-tiba aku menghentikan diri.
Karena kusadari, aku berada dalam situasi yang sangat berbahaya.
Ini ruangan gelap. Kedua tangan dan kakiku diikat dengan tali berminyak menggunakan teknik profesional. Setiap gerakan menimbulkan rasa sakit yang menyiksa. Mulutku disegel dengan lakban transparan lebar, di dalamnya terdapat kaus kaki yang digulung - dan kaus kaki bau ini jelas bukan milikku.
Ruang sempit ini juga berisi sesosok tubuh lain yang menempel erat denganku, tak bergerak sama sekali seperti mayat.
Keberadaan dua tubuh dalam ruang ini membuatku bahkan tak bisa berharap untuk sekedar membalikkan badan.
Beberapa detik kemudian, akhirnya kumengerti situasiku sekarang - aku disergap lalu ditangkap. Yang diam membisu di sampingku mungkin Si Berbulu - entah mengapa, tanpa melihat sekalipun, aku tahu keberadaannya, mungkin karena persepsi batin?
Saat ini kami mungkin berada di bagasi mobil, sedang diangkut ke sudut tak dikenal.
Begitu pikiran ini muncul, otakku mulai bekerja dengan cepat.
Yang pertama kupikirkan bukan diriku sendiri, melainkan keselamatan Duoduo—saat diculik di malam hari, Duoduo tidak berada di papan kayu pagoda, tapi sedang berlatih di dekat jendela. Orang yang bisa menyusup ke kamarku tanpa terdeteksi dan menculikku ke sini pasti sudah berhadapan dengan Duoduo, dan pastilah sosok yang sangat kuat. Jika analisisku benar, maka Duoduo...
Aku sama sekali tak berani membayangkannya. Leherku menggeliat, tapi tak kurasakan tali merah papan kayu pagoda, juga tak ada persepsi akan kehadiran Duoduo.
Penemuan ini membuatku hampir gila, nyaris kolaps.
Telingaku terus mendengar mesin berdengung "Bzzz-bzzz". Penderitaan yang menggelora di hatiku berlangsung lama, akhirnya teralihkan oleh percakapan samar-samar antara dua suara: satu suara Li Qing yang sangat kukenal, dan satu lagi suara daoshi Qingxu yang kubenci setengah mati—biang kerok semua masalah ini, yang pernah kami tangkap lalu kabur dari penjara.
※※※
Li Qing: "...Kak Chen, setelah semua pembicaraan ini, harus bagaimana kami selanjutnya?"
Qing Xu: "Mei'er, bukankah sudah aku bilang? Untuk sementara tahan dulu, setelah periode ini berlalu, ketika aku sudah menelan Pil Emas Embun Tunas Kuning, kekuatan internalku akan melonjak, mencapai level spiritual energi yang sempurna, saat itu meski garis guruku secara resmi masih akan memburuku, diam-diam mereka akan banyak melindungi; Bahkan jika jalan ke |Shifu|Sebutan untuk guru/master-ku buntu, Tante Sun juga tidak akan tinggal diam melihatku mati. Dia pernah bilang padaku, pintu Elede selalu terbuka untukku. Asal aku berusaha keras dan kemampuanku cukup, posisi Duabelas Bintang Iblis-nya suatu saat mungkin bisa kuwarisi!"
Li Qing: "Kak Chen, sebenarnya siapa sih Tante Sun itu? Sering kau sebut tapi tidak mau cerita. Lalu Elede ini artinya apa? Aku sudah ikutmu jadi buronan, kau masih menyembunyikanku, benar-benar membuatku… Hmph! Cepat katakan, cepat!"
Qing Xu: "Tante Sun sebenarnya juga kamu kenal, tapi identitas spesifiknya tidak akan saya ceritakan, ini prinsip; Tapi tentang Elede yang kamu khawatirkan ini, sebenarnya kamu pasti pernah dengar laporan, ini nama impor, terjemahan, ada yang menyebutnya Ajaran Kebenaran Tiongkok, ada yang bilang Ajaran Mahakuasa, juga ada yang menyebut Sekte Iblis - tapi ini semua tidak penting, kita bicara khusus tentang koneksi Elede, pernah dengar Triad? Pernah dengar Yamaguchi-gumi? Pernah dengar Persaudaraan Taiwan? Pernah dengar keluarga Rothschild Tsar Keuangan? Pernah dengar Teori Pemurnian Populasi Dunia? Ini mungkin tidak kamu ketahui, tapi saya ingin katakan, koneksi Elede adalah organisasi terkuat di planet ini, tak ada tandingannya! Sedangkan Elede sendiri adalah pelaksana Rencana Pemurnian Populasi Dunia untuk wilayah Pan-Tiongkok, mereka akan berwenang menjadi pemilih kelompok minoritas dalam negara dunia yang berbasis Anglo*Saxon..."
Emosi Qing Xu tampak mulai memanas, ia berkata: "Walau saya tidak tahu kapan rencana ini benar-benar akan dijalankan, tapi jika bergabung, kita akan menjadi salah satu dari lima ratus juta orang beruntung, elite di antara elite, menikmati langit biru dan awan putih, hidup bahagia dan kaya, serta udara segar yang belum tercemar industri berat..."
Nada Qing Xu yang mirip pengkhotbah membuat Li Qing dilanda ketakutan, ketakutan akan ketidakpastian masa depan, juga kekhawatiran.
Kedua orang itu mengobrol sejenak dengan kalimat tak bermakna, lalu beralih ke kami. Li Qing berkata: "Tak disangka dua orang di bagasi belakang ini ternyata punya tujuan mendekatiku, pantas mati! Aku malah memperlakukan mereka seperti sahabat!"
Ia berbicara sambil menggigit gigi. Qingxu tampak meraba-raba, setelah bercanda sebentar, Qingxu berkata dengan serius:
"Sudah lama kukatakan padamu, orang seperti kita harus sangat berhati-hati dalam berteman! Dua orang di belakang ini, satu adalah saingan utama kita - murid andalan Sekte Mao Shan. Aku dengar tentang anak ini, karakter yang sangat hebat, jenius kultivasi. Delapan tahun lalu dalam insiden Naga Huangshan yang menggemparkan dunia spiritual, dia terlibat. Katanya kemudian mengalami kecelakaan sampai tingkat kultivasinya hancur total, bahkan menyebabkan kematian shimei-nya - cucu Tao Jinhong. Oh, Tao Jinhong adalah pemimpin Sekte Maoshan sekarang, konon tingkatannya sudah mencapai dewa bumi. Hmph, dewa bumi palsu! Sudah delapan tahun dirawat di halaman belakang Mao Shan tapi belum pulih juga!"
Li Qing mendengarkan penuh perhatian, lalu bertanya tentang anak berbekas luka itu?
Qingxu tertegun sejenak: "Anak berbekas luka itu asal-usulnya tidak jelas. Kelihatannya cuma mengandalkan tenaga kasar, kemampuannya biasa saja. Dia punya hantu kecil yang belum sempurna, sepertinya murid Sekte Raja Hantu dari aliran sampingan Bashu, atau mungkin dari Bai Lian Jiao Xiangxi Miao. Figur kecil, tak tahu bagaimana bisa bergabung dengan yang satu itu."
Tapi hantu kecil itu cukup menarik, berbeda dengan hantu biasa yang menyatukan mayat dan jiwa. Tante Sun memberitahuku bahwa itu adalah siluman hantu yang langka selama seratus tahun, dan sepertinya memiliki kultivasi sendiri tanpa bergantung pada benda luar. Sayangnya saat itu seekor burung gemuk seperti ayam betina terbang dan membawanya pergi. Jika tidak, setelah diramu menjadi roh bendera Zhaohun, akan ada lagi pusaka gaib untuk diandalkan.
Mendengar ini, hatiku yang tegang sejak tadi akhirnya lega pada momen ini, dipenuhi kegembiraan.
Duoduo baik-baik saja! Duoduo baik-baik saja! Tuan Kulit Harimau yang hilang beberapa hari ternyata muncul di saat kritis dan membawa pergi istrinya!
Entah mengapa, tiba-tiba air mataku mengalir deras.
Percakapan masih berlanjut. Li Qing merengek bertanya: "Kak Li, bagaimana kamu akan menangani dua bajingan ini? Membuang mayat mereka ke tempat sepi, atau menggunakan cambuk, lilin tetes, dan tali pengikat? Hmm..." Suara hidungnya panjang dan menggoda, sementara Qing Xu tertawa terbahak-bak.
Qingxu mengatakan ini bisa dilakukan, membunuh mereka begitu saja benar-benar terlalu murah, tidak bisa menghilangkan kebencian di hatiku—kalau bukan karena gerombolan pencuri yang mereka suruh mencuri sembarangan, mungkin kita masih bisa menikmati hidup nyaman, mana mungkin sampai terus-terusan menghindar seperti sekarang? Keduanya adalah tungku latihan kelas atas, roh mereka kuat. Arwah penasaran hasil pemindahan mereka akan jadi yang terkuat. Setelah selesai meramu pil, aku akan mengubah mereka menjadi Bendera Pemanggil Roh Wu Luo!
Li Qing: "Bukannya bahan itu masih perlu beberapa hari lagi?"
Qingxu: "Sial, ngomongin ini bikin kesal; para bandit pasar gelap itu anjing penjilat. Begitu ada angin tidak baik, langsung menambah kesulitan. Aku harus menguras semua harta benda baru bisa kumpulkan bahan. Besok aku, Qingdong dan Qingxuan akan masuk gunung meramu pil. Kau tunggu di tempat persembunyian sampai aku kembali. Nanti kita pergi ke Provinsi Selatan dulu, lalu Hong Kong. Tante Sun sudah menghubungkan aku dengan sesama penganut marga Qin. Di sana kita bisa bersenang-senang, akan kubawa kau menikmati..."
Li Qing: "Bagus! Aku sangat ingin bertemu Raymond Lam dari TVB! Jangan lupa dulu janji mau ajakku ziarah ke Leslie Gor Gor, selalu ingkar—kali ini harus pergi!"
Qingxu: "Baik—Eh, tunggu, ada yang tidak beres..."
Mobil tiba-tiba ngerem keras. Aku yang sedang menyandar langsung terhempas ke dinding gerbong, kepala langsung benjol besar.
Aku mengatupkan gigi menahan sakit, tidak keluarkan suara erangan sedikitpun.
Namun beberapa detik kemudian, penutup bagasi terbuka. Rambutku ditarik kasar, dua jari hangat menempel di denyut nadiku. Tiba-tiba pipiku ditampar keras hingga kepala membentur pinggiran mobil. Rasa sakitnya menusuk. Kerah bajuku kembali ditarik, hidungku disemprot aroma tembakau khas pria. Qingxu menggeram penuh kebencian: "Diberi Pilul Cacing Dewa Sembilan Mayat oleh Tante Sun, tapi bisa bangun secepat ini? Anak ini memang bukan sembarangan... Mei'er, ambilkan jarum suntik, beri dia obat pelunak otot!"
Tak sempat melawan, leherku terasa ditusuk halus. Penglihatanku kembali gelap, dan aku terlelap lagi.
Kegelapan, malam panjang tak berujung, seolah fajar takkan pernah tiba.
Kesadaranku kembali oleh siraman air dingin.
Akhir Desember di utara Jiangxi, udara sedingin embun beku. Otot-ototku bergetar tak terkendang. Saat mataku mulai fokus, kudapati tangan kakiku diikat pada rak besi. Sebuah wajah kejam menatapku tanpa berkedip. Melihatku sadar, ia tersenyum sadis. Gunting tajam telah mengarah ke selangkanganku.
Qingxuan! Pendeta Tao berbaju hitam itu. Yang membuatku benar-benar takut: Ia tampak ingin memotong akar kehidupanku...
