Situasi keseluruhan hampir terukur, Energi spiritual telah terkumpul. Si Berbulu pun tak lagi menyembunyikan identitas. Dengan langkah tenang ia mendekat, suaranya menggema: "Tuan Tang gemar membual bagai capung menggoncang pohon besar. Iblis tanah, kau ingin membinasakan dunia lama menciptakan yang baru? Ucapan ini bahkan tak kau percayai sendiri, dengan apa kau memancing orang? Iblis wanita telah ditaklukkan di tepi Sungai Jinsha, sebagian besar anggota Sekte Iblis pun menyerah. Tak kusangka kau masih di sini menipu orang lugu - sikapmu sungguh layak dibinasakan!"
Kemunculan si berbulu membuat iblis tanah dan sekelompok anggota Sekte Iblis yang menyamar sebagai Utusan Raja sangat terkejut. Perlu diketahui bahwa 36 gua yang mereka pilih ini merupakan lingkaran yang sangat kecil, bahkan terhadap pihak berwenang pun memiliki kewaspadaan tinggi. Jika tidak, mengapa mereka lebih memilih kemiskinan kronis daripada bersedia "makan nasi" dari Enam Pintu?
Melihat Si Berbulu sudah muncul, tak perlu lagi menyembunyikan identitas. Dengan kode mata, kusuruh yang lain menahan diri. Kulepas topeng wajahku, maju ke depan dan berkata tenang: "Iblis Tanah, 36 gua suku Miaoku sudah mengalami perpecahan aliansi, penghinaan aliran Buddha, penindasan istana, pembersihan bergiliran oleh Bai Lian Jiao... Selama seribu tahun kami menanggung cobaan. Tak kuat lagi menerima gangguan ini. Sebagai salah satu aliranku, kukatakan padamu: Konspirator, pergilah! Pergi lu, bangsat! Kalau mau berbuat onar di wilayahku, harus lewat persetujuanku dulu!"
Meskipun serangga gemuk kembali tertidur pulas karena terlalu banyak makan, saat ini aku tidak hanya memiliki satu jurus senjata ampuh. Dengan kehadiran Long Ge, bahkan jika ditambah seorang iblis langit sekalipun, aku tidak akan gentar.
Walau sejak tahun 2007 aku mewarisi Jin Can Gu nasib dasar dari nenek Long Laolan, selama bertahun-tahun ini aktivitasku hanya terbatas di wilayah selatan. Reputasiku di Perbatasan Miao memang tidak menonjol, namun pertarungan kacau di gunung belakang Kota Dadunzi dulu membuat banyak orang mengenaliku. Ketika mereka melihatku maju, seseorang berteriak: "Lihat! Itu Raja Gu Perbatasan Miao dari aliran Sungai Jernih! Meski usianya belum tiga puluh, dia termasuk golongan orang sakti tingkat satu! Kehadirannya pasti akan membuat sandiwara ini semakin seru!"
Kebanyakan orang di tempat ini tidak punya hubungan baik dengan kelompok iblis tanah. Mereka hanya ingin melihat keributan tanpa peduli konsekuensi, lagipula memang sedang tidak ada kerjaan. Meski banyak yang pernah kualahkan, saat itu aku berlaku ksatria - tidak hanya membiarkan tangan-kaki mereka utuh, malah mengajak mereka makan sepuasnya. Semua menganggapku sosok yang baik.
Untuk membuktikan diri bukanlah pihak yang lemah, sepulangnya mereka sengaja membesar-besarkan cerita tentangku. Dengan mempertegas bahwa kelemahan itu bukan karena ketidakmampuan mereka, melainkan karena Raja Gu Perbatasan Miao memang sosok luar biasa bak dewa.
Dengan kehadiran orang-orang yang mendorong situasi dengan keributan ini, suasana tidak menjadi dingin. Namun, Youyou dan Iblis Tanah menunjukkan sedikit kepanikan setelah melihat kemunculan kami. Si Berbulu tidak menghiraukan yang lain, melainkan menatap tajam gadis berbaju putih di dalam paviliun kecil itu.
Dulunya, untuk menyaingi aku, Si Berbulu juga mengangkat seorang putri angkat yaitu Youyou ini. Meski tujuannya tidak murni, perhatian yang diberikan tetaplah sama. Sayangnya kemudian Youyou memilih kembali ke saudara-saudaranya, membuat mereka berdua berpisah dengan penuh penyesalan. Beberapa kali ia mencari ke perbatasan Gunung Hijau tanpa hasil, tak menyangka akhirnya bertemu lagi di aula besar Puncak Iblis ini.
Terjebak di markas musuh dengan misi di pundak, Si Berbulu tak bisa menunjukkan emosi. Kini saat bertatap muka, ia tak bisa menahan ketegangan dan keraguan, memanggil lembut gadis berbaju putih itu: "Youyou, apa kamu masih ingat padaku?"
Youyou yang kini telah menjadi Perawan Suci Sekte Iblis, entah diberi obat apa oleh Xiao Foye, melihat Si Berbulu yang berdegup kencang hanya menyeringai dingin: "Kau tak lebih dari bid'ah dan iblis! Paman Iblis Tanah, bunuhlah dia!"
Youyou memberi perintah, namun justru memendam semua kelembutan hati Si Berbulu. Iblis tanah di sampingnya juga tahu bahwa kemunculan kami berdua akan menggagalkan rencana mereka. Ia mengangkat tangannya dan berseru memanggil anak buah untuk mengepung kami. Selain beberapa pertapa penengah, mayoritas yang datang bersama Youyou dan iblis tanah adalah pasukan elit dari Departemen Urusan Internal iblis tanah - anak buah loyal. Begitu sang kepala divisi memberi isyarat, mereka langsung mengeluarkan senjata dan menyerbu tanpa takut mati.
Sementara itu, iblis tanah berbalik dan menggenggam tangan Youyou, lalu melesat ke hutan dengan gerakan gesit.
Memang pantas dijuluki si paling licik dari Dua Belas Bintang Iblis. Melihat situasi memburuk, iblis tanah bahkan tidak mau bertarung langsung. Ia memerintahkan anak buahnya menjadi umpan meriam sementara sendiri kabur membawa Youyou, sama sekali tidak peduli dengan gengsi yang dibangun sebelumnya di depan 36 gua. Tapi rencananya terlalu muluk. Aku tak mungkin membiarkannya lolos. Mengabaikan para ahli iblis yang menyerbu, pedang batu di pinggangku menjelma cahaya hijau, bersamaan dengan Lei Fa-nya Si Berbulu, menerjang menghadang di depan iblis tanah.
Iblis tanah memang veteran kuat dengan kemampuan utuh. Orang biasa pasti kalang kabut melihat pedang terbang ini, tapi ia dengan santai mengangkat tangan. Dua pedang terbang itu melesat menyentuh tubuhnya tanpa bisa melukainya sedikitpun.
Aku tidak mengurus para MAHIR angker yang menerjangku, karena di sampingku ada pengawal menakutkan. Di seberang, seorang lelaki tua dengan tahi lalat besar di bibir hampir menghunjamkan pedangnya ke dadaku dengan wajah penuh kemenangan. Tiba-tiba bayangan hitam melesat, langsung meraih bilau pedang tajam itu dengan tangan telanjang. Saat energi Qi-nya meledak, pedang itu pun tak bisa maju seinci pun.
Menghadapi iblis tanah level tinggi seperti Dimo, setiap pertarungan penuh ketidakpastian. Meski percaya diri, kami tetap waspada. Kami langsung terbang menghadang di jalur Dimo. Untuk para pengikutnya, kami serahkan pada siluman kecil, Duoduo, Xiao Hei, dan Long Ge. Sementara Gu Wang Hitam Zunyi, Yaoe, Man Niu, Xia Meiniang, serta si Pincang Lao Hei juga memanggil sekutu dan maju membantu.
Situasi langsung kacau seketika. Dari 200 lebih peserta perkumpulan ini, selain para figuran netral, banyak juga kaki tangan Dimo yang mendapat janji bergabung. Melihat perubahan mendadak, mereka pun ikut bertempur. Segala kekuatan saling serbu, bertempur dalam kekacauan.
Meskipun kacau, kecuali para ikan kecil yang nekat mendekat, aku dan Si Berbulu tak banyak bergerak. Kami fokuskan energi pada Dimo. Sambil mengangkat Pedang Hantu, aku menyeringai dingin: "Dimo, menyerahlah atau mati. Pilih jalanmu sendiri!"
Siluman Tanah juga tersenyum, berkata, "Saat aku menjelajah keempat penjuru, bahkan ayah kalian berdua masih menyusu! Benar-benar mengira Siluman Tanah mudah ditindas? Berani sekali bicara besar, tak takut lidahmu terkilir!"
Ia menurunkan Youyou, mengeluarkan sepasang cakar hitam berbahan trenggiling dari pelukannya. Memandang pemandangan senja yang menyelimuti, menarik napas dalam menghirup udara lembap pegunungan, lalu mendesah, "Sudah bertahun-tahun pedangku tak dihunus. Bajingan-bajingan kecil di dunia persilatan, mungkin sudah lupa nama burukku!"
Usai kata-kata itu, tubuh Siluman Tanah berjongkok. Dengan gerakan tiba-tiba ditepuknya tanah, getaran mengguncang radius setengah li bagai gempa. Tangannya mencengkram udara sibir melantunkan mantra: "Aliran gunung mengarah utara, denyut bumi penuh spirit. Aku Zhenjun Yu Tian turun ke dunia, mengusir kegelapanmu, membersihkan siluman-siluman! Atas nama Jalan Suci, segeralah terlaksana!" Ajaibnya, dari tanah tercipta tiga wujud spiritual: seekor naga, harimau putih, dan remaja perkasa yang langsung mengitari tubuhnya.
Yang disebut "Gunung tak perlu tinggi, ada dewa maka termasyhur; air tak perlu dalam, ada naga maka sakti". Dewa adalah shen, baik gunung besar maupun bukit kecil, memiliki energi Tiongkok alami beserta kesadaran arwah yang menempel padanya. Jika meraih Tao, menjadi shen gunung. Jika tidak, hanyalah roh-roh penasaran. Barang ini pernah kami lihat saat di Barat Daya dulu, namun tak disangka iblis tanah yang bernama "tanah" ini punya kemampuan mengendalikan shen gunung.
Iblis tanah mengeluarkan satu jurus dengan penuh kesombongan, mengendalikan tiga makhluk spiritual ini menyerbu ke arah kami. Sementara tubuhnya sendiri mengguncang kedua lengan, lalu menerjang gila-gilaan dari belakang.
Shen gunung ini berbeda dengan pemandangan di sekitarnya, namun sebenarnya wilayah ini juga termasuk dalam daerah kekuasaan mereka. Seperti Ermao dalam Formasi Pembunuhan Halusinasi Dongyi, mereka bergerak bak ikan di air. Dengan kecepatan luar biasa, seekor ular berbisa bertanduk langsung menerjang ke hadapanku. Meski disebut naga, namun jauh berbeda dengan naga sejati. Makhluk ini melesat seperti panah, membuat pandangan berkunang-kunang. Tapi aku tak gentar, Pedang Hantu kuparahkan untuk menangkis, namun serangannya begitu dahsyat. Percikan api berkelebat, benda itu menusuk langsung ke dadaku.
Refleksku saat itu cepat, kurentangkan tangan dan kutekan dengan Tangan Iblis Sihir. Seketika kurasakan seperti memegang ikan mas yang lincah, licin dan sulit dipegang.
Jika sebelumnya, mungkin aku akan melepaskan benda licin ini, namun sekarang aku tetap tenang. Merasa tanganku panas, cap Naga Sejati dan Api Sejati Tian Long langsung menyala. Seperti Li Kui asli bertemu penipu, tak ada yang perlu diucapkan. Sebaran panas merambat, naga kecil yang menyebalkan di tanganku seketika berubah menjadi kobaran api yang membakar seluruh angkasa.
Di sisi lain, Si Berbulu telah membelah tubuh Roh Gunung yang berubah menjadi harimau bermata menggantung dan berwajah putih dengan pedangnya. Arwah besar itu hancur oleh kekuatan campuran cahaya pelangi dan energi Lei dari Lei Fa, berubah menjadi bintang-bintang bertebaran. Hanya tersisa anak muda yang tadi ragu harus menyerang siapa, kini melihat kawannya terbunuh seketika. Keyakinannya yang semula menggebu langsung runtuh, tubuhnya terpental mundur berkali-kali.
Menyaksikan trik andalannya hancur dalam sekejap, wajah Iblis Tanah menjadi dingin. Suaranya menusuk seperti es: "Tak kusangka kalian berdua sudah sekuat ini. Andai sejak awal aku membujuk Xiao Foye untuk mengerahkan semua kekuatan membunuh kalian sebelum sempat berkembang..."
