Ternyata mengumpulkan tomat membuatku terkejut. Selain 10 buah untuk tugas, ternyata bisa dikumpulkan lebih banyak sebagai persediaan. Pemulihan 0.5 HP setiap detik meski terlihat kecil, tapi kalau dihitung per menit bisa pulih 30 HP tanpa usaha, maka latihan melawan monster rendah tak perlu banyak obat.
Butuh waktu 10 menit untuk memanen semua tomat di kebun. Cek bungkusan, selain 10 untuk tugas, ada hampir 60 tomat. Berarti selama 30 jam tidak perlu beli obat.
Kebun Tomat langsung menghilang setelah panen terakhir. Rupanya tugas ini sekali pakai, kalau tidak kebunnya pasti tidak akan lenyap.
Setelah membereskan barang-barang, aku sedang bersiap untuk pergi ke Lembah Serigala Liar. Tiba-tiba seekor serigala muncul di dekatku. Setelah kulihat lebih dekat, ini adalah serigala yang sama yang sebelumnya menjatuhkan tiga perlengkapan hijau untukku. Tanpa ragu, langsung kuhadang!
（Klasifikasi level perlengkapan dalam 《Yueheng》: Senjata Dewata, Peralatan Spiritual, Perlengkapan Oranye, Perlengkapan Ungu, Perlengkapan Biru, Perlengkapan Hijau, Perlengkapan Putih Tanpa Atribut, Perlengkapan Abu-abu. Secara umum, mulai dari perlengkapan hijau sudah memiliki atribut tambahan walau sedikit. Perlengkapan hijau yang kumiliki sekarang sudah memiliki atribut, sedangkan perlengkapan putih sama sekali tidak memiliki atribut dan statistik dasarnya jauh lebih rendah dibanding perlengkapan selevel. Contohnya, Pedang Besar Putih level 4 biasanya memiliki serangan 3-4, tapi Pedang Binatang Buasku memiliki serangan mesum 7-12.）
"Krak!" Pedang mendarat keras di tengkorak serigala liar.
“-58！”
Angka merah itu terlihat sangat menggembirakan! Saat masih level 3, kerusakan maksimum yang pernah kuberikan ke serigala hanya 6 poin. Tapi sekarang, dengan satu tebasan biasa saja bisa menghasilkan kerusakan mengerikan sebesar 58! Padahal level serigala ini 4 tingkat di atasku. Membunuh monster dengan level lebih tinggi memberikan bonus pengalaman. Dengan begini, bukankah level up-ku akan lebih cepat dua kali lipat dari pemula biasa?
Serigala itu langsung membalas dengan cakarnya, menyebabkan kerusakan 6 poin yang membuatku terkejut. Dengan HP saat ini 168, itu sudah cukup. Serigala level 8 dengan 450 HP bisa kuhabiskan dalam kurang dari 10 serangan. Total kerusakan yang kuterima hanya sekitar 100 poin. Setelah makan tomat, bahkan tidak perlu duduk untuk memulihkan HP!
Setelah memeriksa mayat serigala, hanya menemukan 40 koin tembaga tanpa item lain. Tapi hadiah 240 pengalaman dari membunuh monster level lebih tinggi membuatku senang bukan main.
Di belakang Taman Tomat terdapat Lembah Serigala. Di perjalanan ke sana, aku terus membunuh serigala level 8 berbulu kusut. Saat tiba di lembah, levelku sudah melonjak ke 5. Tapi frustasi karena setelah membunuh hampir 20 serigala, tidak dapat satu pun peralatan—hanya mengumpulkan 6 item tugas: gigi serigala. Apakah karena aku membunuh monster 5 level di atasku sehingga meningkatkan drop rate? Belakangan baru tahu, karena aku memberikan damage penuh ke monster level 8, drop rate meningkat drastis. Tapi tetap tidak wajar seekor monster level 8 bisa drop tiga item hijau—ini hanya bisa dijelaskan karena keberuntunganku yang luar biasa.
5 poin stat dari level up kutanamkan lagi ke serangan. Bagaimanapun juga, setelah mencapai level 10 dan menjadi pencuri, masih ada waktu untuk menambah kelincahan dan memakai armor pencuri. Serangan tetap dibutuhkan. Sekarang seranganku mencapai 19-33, membunuh monster level 8 jadi semudah memotong sayur—hanya perlu beberapa tebasan pedang.
Sebuah jalan setapak sempit muncul di antara dua puncak gunung. Menurut tampilan tugas, jalan kecil ini adalah jalur menuju Lembah Serigala Liar.
Dengan hati-hati melihat sekeliling, aku menyusuri jalan setapak. Suara gesekan dari semak di kedua sisi membuat bulu kudukku merinding. Malam pertama《Yue Heng》telah tiba, kegelapan menyelimuti Bumi, jarak pandangku semakin menyempit. Aku tak tahu apakah keputusanku datang ke Lembah Serigala Liar di malam hari terlalu gegabah. Tapi aku tak bisa menunggu siang berikutnya, kalau tidak akan ada banyak pemain membanjiri lembah ini. Pejuang solo sepertiku harus masuk lebih awal, atau nanti akan diusir orang. Pengalaman seperti ini banyak terjadi di Legenda, game kawakan.
Di kejauhan, seekor serigala dengan postur tubuh lebih besar satu lingkaran dari Serigala Liar berbulu kusam sedang berjalan di antara pepohonan. Setelah diperhatikan:
Serigala Hutan Kelabu
Level: 9
Serang: ???
Pertahanan: ???
Jenis: Makhluk Golongan Binatang Buas
……
Monster level 9, 4 level lebih tinggi dariku!
Aku berlari kecil beberapa langkah memasuki area pandang Serigala Kelabu. Ia segera menyadari adanya makhluk lain yang memasuki wilayahnya, lalu berbalik dan melesat cepat ke arahku.
Berbalik, lari! Berbalik lagi, seret pedang!
“Puff Ssshh!～”
Suara memberitahuku bahwa gerakanku berhasil menghindari gigitan serigala abu-abu, namun tebasan pedangku benar-benar mengenai tubuhnya. Angka kerusakan 62 melayang tinggi. Dalam posisi salah, aku mengangkat pedang lagi di celah-celah, dan angka 62 lainnya muncul. Kali ini cakar serigala mengenai tubuhku, kerusakan 11 poin membuatku terkejut. Ternyata serangan monster tingkat 9 jauh lebih tinggi daripada level 8, tidak heran jika kerusakannya hampir dua kali lipat.
Berlari sambil menebas monster terdengar konyol, tapi aku mulai menikmatinya. Tanpa sadar sepertinya ada sesuatu yang kurasakan, tapi tidak bisa diungkapkan dengan jelas. Permainan ini terasa begitu nyata, bahkan monster pun bisa dibuat bingung oleh trik-trikku.
“128！”
Setelah serangan kritis, serigala abu-abu akhirnya roboh dengan erangan kesakitan, meninggalkan sebuah gigi dan 63 koin tembaga. Kukumpulkan uangnya dengan hati-hati - mata uang game sangat berharga di tahap ini. Mungkin untuk mendukung prinsip keadilan, pertukaran mata uang dengan mata uang game tidak akan dibuka selama satu bulan setelah peluncuran. Artinya para anak bangsawan kaya juga harus bekerja keras memburu monster seperti kita yang miskin.
Terus berputar-putar di dalam hutan, monster tingkat 9 asalkan saya menarik satu per satu dan menghancurkannya secara bertahap, tidak akan ada bahaya. Kepekaan terhadap jarak memungkinkan saya mengontrol fleksibilitas menarik monster dengan baik. Begitu ada monster baru yang muncul di sekitar, saya langsung lari sambil dikejar sekawanan serigala ganas. Hal ini justru menambah sedikit keseruan dalam latihan leveling yang membosankan.
"Drip! Drip!～"
Suara notifikasi terdengar, ternyata informasi yang dikirim pemain perempuan bernama Qingcai Kakao, tapi saya tidak tahu siapa dia sebenarnya.
"Lin Fan, saya Lu Xuehan. Kak Lin menyuruh semua orang berkumpul di aula. Cari lokasi teraman untuk logout ya!"
Rupanya Lu Xuehan. Saya tersenyum, langsung menambahkannya sebagai teman, lalu logout di dekat benteng di lereng bukit yang jarang muncul monster.
