Semua orang sudah duduk di sofa aula. Melihat saya berjalan mendekat dengan wajah penuh senyum, Xu Lin langsung berkata: "Xiao Lin, gimana rasanya? Sudah bisa main dengan lancar?"
"Permainannya luar biasa!" Saya mengacungkan jempol, lalu melanjutkan: "Ambil beberapa tugas kecil, sekarang latihan leveling di hutan luar desa pemula. Belum ada pencapaian berarti."
“Apa, kamu dapat tugas? Di mana kamu menerima tugasnya? Beberapa bajingan yang membimbingku bilang tugas itu sulit didapat, banyak yang sudah direbut duluan oleh senior game. Kamu hebat ya～” Xinyu menggoda sambil bersandar di sofa, melayangkan pandangan menggoda ke arahku di sebelahnya. Dia masih memakai piyama, dua "gunung"-nya bergoyang gemulai.
Xu Lin juga terkejut: "Dapat tugas? Bagus sekali. Lalu, apakah kamu dapat peralatan yang bisa kami pakai?"
Aku menjawab tenang: "Dapat pedang hijau untukku sendiri, pelindung kaki hijau untukku, dan jubah sihir +4 kecerdasan. Kalian berdua (Xu Lin dan Lu Xuehan) berdiskusi saja siapa yang mau."
"Apa? Baju +4 kecerdasan?!" Lu Xuehan membuka mulut kecilnya, wajahnya memancarkan pesona yang memikat.
"Ada apa?"
"Tahukah kamu, di desa pemulaku ada yang mau beli peralatan +3 kecerdasan pakai 500RMB dunia nyata! Kamu malah dapat tiga item equipment, Ya Tuhan, apa kamu punya koneksi dengan GM?"
Apakah +4 kecerdasan sudah sehebat itu? Jika kuberi tahu mereka dua itemku memberi +6 poin stamina, tidak tahu bagaimana reaksi mereka.
Xu Lin berpikir sejenak: "Masalah equipment kita bicarakan setelah keluar dari desa pemula. Equipment sekarang memang langka, di desa pemulaku belum ada yang lihat equipment hijau. Jangan buru-buru jual, fokus naik level dulu. Ngomong-ngomong, Xiao Lin di desa pemula mana?"
"Desa Anjing Liar, salah satu dari 8 desa pemula di sebelah kanan Kota Utama Angin Puyuh."
“Lu Xuehan tersenyum dan berkata: \"Kebetulan sekali, aku ada di Desa Serigala, dekat dengan Desa Anjing Liar～\"”
Xu Lin mengangguk: \"Kalau begitu lebih baik, kami yang lain ada di desa-desa terpencil. Nanti Xiao Lin jemput Xuehan ke desamu, jubah penambah kecerdasan itu biar dipakai Xuehan, supaya kehidupan Pendetanya lebih aman.\"”
\"Hmm, ngomong-ngomong, kalian dapat bakat apa?\"
Mata Lu Xuehan membelalak: \"Bakat? Punyaku mungkin menambah kecepatan regenerasi MP 1%.\"”
Hmm... agak tidak berguna, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali.
Xu Lin memandang iri ke Lu Xuehan, berkata kesal: \"Bakatku malah menambah akurasi 1%, astaga, aku tidak tahu buat apa 1% ini.\"”
Aku buru-buru menghibur: \"Jangan begitu, atribut dalam game ini terkumpul sedikit demi sedikit. Meski sekarang 1% ini tampak biasa, tapi ditambah bonus peralatan dan skill, efeknya mungkin cepat terlihat.\"”
Xinyu mengangguk setuju, lalu berkata: \"Bakatku adalah Indera, ada kemungkinan merasakan makhluk yang bersembunyi dalam radius 8 meter!\"
Sial, ini pasti musuh alami "Bersembunyi"-ku! Kalau ketemu Xinyu, bakatku jadi tidak berguna!
\"Xiao Lin, bakatmu apa?\" Xinyu menggoyang-goyangkan lenganku, dada montoknya menggesek bahuku.
\"Jangan melecehkan! Bakatku adalah Bersembunyi, yaitu menyamar dalam kegelapan...\"
Xinyu tertawa genit, sepasang payudara putih bersihnya bergoyang-goyang hingga membuat mata perih. Setelah beberapa saat, dia baru tenang, menyeka air matanya sambil berkata: "Kubilang, kita memang berjodoh. Bakat kita saling bertolak belakang. Bagaimana kalau malam ini kau menyerah saja padaku? Kakak sudah dua hari ini merasa sesak…"
"Bangsat, cari gigolo di jalan saja, banyak yang mau!"
"Cari gigolo nggak perlu bayar?!"
"Aku lebih mahal!"
"Tapi aku suka…"
“……”
Saat aku bungkam, Xu Lin bertanya padaku: "Xiao Lin, level berapa kamu sekarang?"
"Level 5. Kalian?"
"Astaga, level 5? Bagaimana caramu berlatih? Aku sampai sekarang baru level tiga!"
"Mungkin karena sering mengambil tugas. Banyak tugas yang bisa diambil berulang oleh banyak orang. Coba sering-seringlah bicara dengan NPC di desa, pasti dapat petunjuk. Lebih cepat kalian melakukan job change, setelah dapat skill pekerjaan, leveling akan lebih cepat. Ngomong-ngomong, Kak Lin, bagaimana cara latihan penyihirmu? Jangan-jangan pake tongkat gebuk monster?"
Xu Lin mengedipkan mata: "Nggak, sebelum job change, serang fisik dan HP-ku sama dengan kalian. Ya tetap pake pedang tumpul buat gebuk monster."
Aku tersadar: "Hampir lupa, memang begitu ya."
Kuputar badan ke Lu Xuehan: "Sebentar lagi tunggu aku di gerbang desa. Aku akan menjemputmu, lalu kita latihan di Lembah Serigala Liar belakang gunung. Sekarang masih sepi."
Lu Xuehan mengangguk. Pipi putihnya yang mulus tiba-tiba memerah. Benar-benar gadis pemalu!
Xu Lin menunjuk roti dan susu di atas meja, berkata: "Baiklah, semua orang cepat sarapan, habis makan langsung masuk game untuk lanjut naik level, kalau benar-benar tidak tahan bisa tidur dulu. Makan berikutnya jam 7 malam, kalau lapar banget cari makanan di kulkas."
"Mengerti!"
Setelah sarapan terburu-buru, semua orang saling bertukar ID game lalu kembali ke kamar masing-masing. Aku dan Lu Xuehan akhirnya masuk ke kamar kami juga.
Memasang helm VR, aku masih muncul di lereng bukit dekat Lembah Serigala. Serigala abu-abu yang kubunuh tadi sudah respawn banyak. Sekarang Lu Xuehan mungkin sedang menungguku di pintu masuk Desa Serigala. Tiba-tiba komunikator berbunyi lagi, kubuka dan ternyata pesan dari Sayur Hijau Kakao: "Lin Fan, aku sudah menunggumu di pintu desa."
Aku segera membalas: "Oke, 10 menit lagi sampai!"
Haha, bahkan cara Lu Xuehan mengirim pesan terasa begitu lembut dan menyenangkan!
Suara "Drip! Drip!" terdengar, ternyata seorang bernama "Sayur Hijau Godaan" mengirimiku SMS: "Kekasih kecil, bagaimana kencanmu dengan si cantik Xuehan? Kapan mau temani kakak?"
Aku bersumpah demi Tuhan, pasti ini Xin Yu si MM yang terlihat manis tapi genit itu!
"Kakak, tolong jangan ganggu aku lagi! Aku sedang mempersiapkan diri untuk membimbing Lu Xuehan!"
Xin Yu tidak mau menyerah: "Boleh saja, tapi setelah makan malam temani jalan-jalan ya. Aku bosan banget..."
Aku tertegun. Dia bisa merasa bosan? Menurut pengetahuanku, dia pasti bisa menghibur diri sendiri dengan 'bermain kucing' tanpa merasa kesepian?
Setelah berpikir, akhirnya kubalas: "Baik!"
Di sana muncul senyuman: ": )" lalu tidak ada kabar lagi.
