Setelah mengirim SMS pemberitahuan transaksi ke Xu Lin, baru kuingat masih ada tugas belum diselesaikan. Kepala pemimpin serigala abu-abu masih teronggok manis di bungkusanku.
"Dengan cepat masuk ke pondok Kepala Desa, mengeluarkan kepala itu dan memperlihatkannya pada Orang Tua. Kemudian terjadi dialog klasik: 'Astaga, benarkah ini? Kau benar-benar membalaskan dendam Kapten Amy! Jiwanya pasti tenang sekarang. Ambillah, pemuda pemberani! Gunakan senjatamu untuk membuka jalanmu sendiri!'"
"Ding～!"
Pemberitahuan Sistem: Anda menyelesaikan tugas - Wasiat Terakhir Amy, memperoleh 32000 pengalaman, 4 Koin Emas! Reputasi +120!
"Ding～!"
Pemberitahuan Sistem: Anda mendapatkan "Pedang Mengamuk!"
……
Aku tertegun sejenak, "Pedang Mengamuk" apa ini? Segera membuka bungkusan untuk memeriksa.
【Pedang Mengamuk】(Buku Skill)
Deskripsi: Pemain kelas Pedang akan memperoleh skill "Pedang Mengamuk" setelah digunakan.
Jantungku berdebar kencang, dengan tangan gemetar mempelajari skill tersebut. Kolom skill langsung bertambah satu!
Pedang Mengamuk: Skill terpasif, secara permanen meningkatkan 10% Serang dan pertahanan pemain kelas Pedang.
Aku segera memeriksa atribut. Serang masih 50-86, namun ada tambahan baris biru (×110%) di belakangnya. Artinya serang 94 sebenarnya adalah atribut tersembunyi yang tidak ditampilkan.
Lumayan! Meski 10% saat ini belum berpengaruh besar, bayangkan jika levelku naik sampai serang mencapai 1000, maka serang tersembunyi akan jadi 1100. Perbedaan 1100 dan 1000 pasti sangat signifikan, terutama dalam pertarungan PK antar level sejenis, ini bisa menjadi faktor penentu.
“Buka ranking level untuk melihat, ternyata rankingku turun dari 200 lebih di dunia sebelumnya menjadi 3000 lebih. Apa benar ada orang gila yang main game 24 jam nonstop tanpa tidur?”
“Cek level teman-teman, Lu Xuehan sudah level 9. Yang tertinggi selain dia adalah Xu Lin level 8 dan Xin Yu level 8, sisanya semua level 7. Secara keseluruhan cukup bagus.”
“Kirim SMS ke Lu Xuehan. Dia bilang masih memburu monster level 9. Aku langsung berkeringat dingin, gadis ini memang pantang menyerah. Sudah 10 jam memburu monster yang sama tapi tidak bosan. Hmm, bibit unggul!”
“Lu Xuehan, aku akan segera menyusul! Ajak kamu ke tempat bagus buat leveling cepat!”
“Mungkin juga kesal dengan grind dari level 9 ke 10, Lu Xuehan langsung balas: ‘Iya, aku tunggu di sini!’”
“Saat aku tiba, Lu Xuehan sudah membersihkan semua monster level 9 di area itu. Ini memudahkan kita menuju lokasi Pemimpin Serigala Abu-abu.”
“Sepanjang jalan kami hati-hati membersihkan monster level 11 yang tersebar. Ketika gerombolan serigala abu-abu terlihat di depan, Lu Xuehan membelalakkan matanya yang indah: ‘Kita benar-benar akan lawan monster ini?’”
“Tenang~” Kutarik tangan kecil Lu Xuehan, tidak menyadari semburat merah di pipinya, “Ikuti di belakangku, patuhi perintahku!”
“Baik.” Suara Lu Xuehan masih terdengar gugup.
Aku mengangguk, menghunus pedang dan langsung menerjang ke kawanan serigala. Dengan memancing gerombolan serigala mengitari benteng batu raksasa, aku berteriak pada Lu Xuehan di saat yang tepat: "Masuk ke celah batu itu!"
Lu Xuehan ragu sebentar, tapi langsung menuruti. Aku juga cepat-cepat membawa gerombolan serigala menyusup masuk. Benar-benar sesak!
Ruang sempit ini malah dimasuki dua manusia. Bahkan bisa kurasakan dua tonjolan lembut di punggungku dari tubuh Lu Xuehan. Entah apakah dia sengaja mengaktifkan [Izinkan Kontak Ringan].
Berduaan di bawah bulan purnama, pria-wanita berkencan diam-diam...
Serigala Abu-abu tak punya minat romantis. Satu per satu mereka menerobos masuk, persis seperti rencanaku. Saat ini kekuatan seranganku hanya bisa digambarkan dengan kata "[mesum]". Serigala Abu-abu level 11 biasa hanya perlu 4 tebasan untuk kuhabisi. Dengan skill [Serangan Berat], pembantaian jadi lebih efisien. Monster level 11 yang sulit bagi Lu Xuehan, bagiku seperti memotong labu rebus.
Meski penasaran dengan tabrakan [gunung kembar]-nya Lu Xuehan, aku tetap hati-hati mengendalikan postur agar tidak terjatuh ke belakang. Jangan sampai dicap mesum oleh cewek ini.
Bar [pengalaman] melonjak drastis. Dari ekspresi girang Lu Xuehan, pastilah pengalamannya juga banyak. Level pendeta sangat krusial untuk tim. Dengan mengorbankan sebagian waktu levelingku untuk membantunya, ini bisa dibilang kontribusiku untuk studio kecil kami.
Entah sudah berapa lama waktu berlalu……
“Lin Fan……” Lu Xuehan memanggil dengan lembut dari belakang.
“Ya?”
Lu Xuehan menggigit bibirnya, melanjutkan: “Aku dengar dari Xin Yu, kamu sudah punya pacar, benar?”
Gerakanku terhenti sejenak: “Pernah...”
Suaraku mengandung kepahitan yang bahkan tak kusangka.
Lu Xuehan ragu sejenak, lalu berkata: “Tapi Xin Yu bilang kamu punya!”
“Pacar yang dia maksud pasti dirinya sendiri, dasar orang yang memalukan!” Aku bergumam pelan.
Lu Xuehan terkikik “Hupchi~” sambil mendorong bahuku: “Sebenarnya Xin Yu juga baik, cuma agak nakal. Tahukah kamu, sebenarnya dia tidak bahagia...”
Mencabut pedang dari mayat serigala alpha, kukatakan tanpa menoleh: “Dia tidak bahagia?”
“Dia sebenarnya mantan mahasiswa...” Suara Lu Xuehan terdengar gemetar.
“Mahasiswa yang mesum lebih berbahaya!”
Aku tiba-tiba berhenti: “Tunggu... Mahasiswa? Bukannya dia baru 22 tahun? Jangan-jangan sama sepertiku...”
Lu Xuehan mengangguk pelan: “Benar. Saat masih semester tiga, dia sudah tidak lagi bersekolah. Dulunya dia punya pacar yang selalu berjanji akan membangun masa depan bersama Xin Yu... Tapi sayang, pria lemah itu tidak tahan kesulitan. Setelah mengelabui Xin Yu ke ranjang, dia malah berselingkuh dengan janda kaya tiap hari.”
menghela napas pelan dan melanjutkan, "Terkadang wanita benar-benar bodoh. Xin Yu masuk ke salon pencuci rambut setelah putus dengan pacarnya. Teman sekamarnya dulu yang melihatnya lagi merasa dia berubah total, jadi cabul... Dan tidak serius lagi. Mungkin, dia merasa jatuh dalam dosa seperti ini adalah bentuk pelepasan."
Aku masih fokus membasmi monster. Sebenarnya sudah tahu setiap orang di sini punya cerita, tapi tak menyangka Xin Yu yang selalu ceria setiap hari punya masa lalu seperti itu. Sudah hampir dua bulan dia datang, tapi belum pernah dengar cerita ini. Dasar, pacarnya benar-benar pria kelas kakap! Mau dijaga wanita?
Bagi seorang pria, apa yang paling penting?
Keagungan!
