“146！”
“78！”
“88！”
Dengan cepat dan pasti, satu Pukulan Berat ditambah Kombo dariku langsung membunuh seorang pencuri seketika. Murong Shanshan juga bekerja sama dengan Penyihir untuk mengalahkan pencuri lainnya.
Pencuri yang tak bisa menyamar ini benar-benar menjadi daging ikan di talenan. Baru sekarang kulihat nama pencuri ini: "Kaki Bawah Mitos", sangat jorok. Melihat rekaman pertarungan tadi: Kau MEMBUNUH "Kaki Bawah Keajaiban"!
Bangsat, kelompok manusia jorok!
Murong Shanshan hampir bertindak ketika sekelompok orang lain mendekat, sekitar tujuh atau delapan orang.
Pemimpinnya seorang prajurit. Tanpa basa-basi langsung menghantam Mage MM kami dengan Pukulan Berat + Kombo sampai MATI. Aku merinding melihatnya - inikah permainan? Membunuh untuk kesenangan?
"Dia!?" Murong Shanshan mendekatiku, suaranya gemetar. Bersamaan itu Beast Tamer kami juga tewas dalam sekejap mata.
"Berserker? Berserker level tertinggi di kota ini?"
Wajah pria paruh baya dengan parut pisau samar terlihat. Beberapa orang di belakangnya juga sangat jorok, jelas satu kelompok dengan tiga pencuri tadi.
"Haha, peringkat 3 dan 9 di chart kota. Sepertinya bisnis kali ini lumayan. Wuih... Wuih... Cewek Murong Shanshan masih cantik ya? Masih ingat urusan adikku?"
Baru saja Kuang Zhan selesai bicara, beberapa pemain di sisi lawan langsung menyerang. Di bawah serangan panah gejolak dan panah embun beku, dua Beastmaster di pihak kami langsung roboh, tiba-tiba terbunuh dalam sekejap!
"Harus bagaimana?" Murong Shanshan yang mungkin belum pernah melihat situasi seperti ini, gemetar sambil bersandar padaku.
Aku tidak bicara, langsung melakukan transaksi memberinya sebotol saus tomat, lalu di channel tim berkata: "Minum ini. Kamu lari ke belakang BOSS, aku yang akan menarik monster."
Murong Shanshan tidak berkata apa-apa, langsung menggunakan item itu dan lari ke belakang tanpa menengok. Gadis ini cukup lihai, kalau tidak begitu mungkin levelnya akan turun lagi. Kali ini ini PK, mati akan turun dua level.
Melihat delapan orang lawan yang berbaris rapi, waktu cooldown panah gejolak mereka mungkin belum selesai. Kesempatan baik!
Aku tiba-tiba menerjang dari samping, melepaskan Combo dan Heavy Strike berturut-turut!
“MISS！”
Sial! Combo-ku malah dihindari oleh pemanah lawan ini!
“324！”
Lega sekali! Serangan mematikan!
Heavy Strike mengeluarkan serangan mematikan, pemanah bernama "Shen, Berikan Perempuan!" itu tiba-tiba terbunuh seketika!
"Bangsat, bunuh dia!" Kuang Zhan yang marah melihat pemanahnya terbunuh meski ada banyak anak buahnya, langsung mengamuk memberi perintah.
Aku tidak berlama-lama, langsung menarik pedang dan lari kencang menyusuri tepi monster liar level 19. Orang-orang yang mengejarku awalnya masih bisa melihat bayanganku, tapi tak lama kemudian hanya melihat monster saja.
Jerit kesakitan bergema sambung-menyambung, mereka tidak memiliki pertahanan 60 seperti aku, 8 orang dengan cepat tewas di tangan gerombolan monster level 19. Anehnya, berkat saus tomat, aku hanya kehilangan setengah HP dan berhasil kabur dari semua monster. Saat aku berdiri di hadapan Kuang Zhan, ekspresinya sangat menarik.
"Bangsat, kita lihat nanti!"
Di bawah tatapan kagetku, Kuang Zhan malah langsung menghancurkan gulungan teleportasi kota. Aku sesaat bingung, inikah nomor satu di kota ini?
"Apakah tugas ini masih dilanjutkan?" Murong Shanshan muncul dari belakang, masih terlihat tidak rela saat menatap lokasi teleportasi Kuang Zhan.
BOSS boneka masih memiliki hampir 1/10 darah. Aku langsung berlari sambil berteriak, "Cepat, jangan biarkan dia regen darah!"
Tanpa pendeta, tekanan pada kami berdua meningkat drastis. Untungnya Murong Shanshan persiapan lengkap, sambil bertarung dia mentransaksikan dua botol darah ukuran sedang. Aku bersyukur sekaligus mengeluh, pasti dia anak boros - botol darah ukuran sedang 1 Koin emas ini sekarang jarang ada yang sanggup beli.
……
"Sayur, tolong! Aku tidak kuat!" Murong Shanshan sudah mulai teriak minta tolong.
"Bodoh, bukannya kamu punya botol darah?"
"Sudah aku transfer ke kamu tadi..."
"Kamu baik sekali padaku..."
"Jangan lebay! Aku salah klik saja..."
Setelah menghabiskan dua botol darah, BOSS level 21 akhirnya tumbang di bawah serangan kami.
Murong Shanshan membalik mayat monster, menemukan sebuah kristal biru lalu berkata gembira: "Tugas selesai! Kristal ini bisa ditukar dengan perlengkapan biru level 20!"
Aku heran: "Secara logika, bos level 21 seharusnya mengeluarkan perlengkapan, kok bisa tidak ada apa-apa?"
"Mungkin karena ini monster tugas. Qingcai, terima kasih..."
"Jangan sungkan, aku menerima uang."
"Aku berterima kasih karena tadi membantuku membunuh orang-orang itu."
"Bukan aku, monster yang membunuh."
Murong Shanshan akhirnya marah, menggigit gigi: "Jangan banyak omong! Pokoknya terima kasih!"
Aku tak menyangka ucapan terima kasih pun dipaksakan, akhirnya menerima lalu serius berkata: "Transfer 700 yuan ke rekening bank yang kuberikan sebelumnya. Jangan lupa! Kalau sudah transfer, kirim SMS."
Murong Shanshan tertawa halus: "Tahu, Pahlawan Qingcai! Sekarang kita kembali ke kota atau bagaimana?"
"Tentu cepat-cepat pergi! Mau menunggu Kuang Zhan bawa orang kembali untuk membunuh kita? Ngomong-ngomong, ada masalah apa antara kalian? Kenapa dia jauh-jauh bawa orang hancurkan tugas kita? Lagi pula, darimana dia tahu kita sedang melakukan tugas di sini?"
Murong Shanshan kaget sejenak, berkedip memandangiku tanpa bicara.
"Rahasia pribadi? Lupakan saja."
"Maaf, ayo kita kembali dulu ke kota. Setelah kembali, mau temani aku leveling?" tanya Murong Shanshan sambil tersenyum.
"Tidak, aku lebih suka leveling sendirian."
"Hmm, wanita cantik sepertiku, para pria pasti berebut untuk membawaku leveling. Tapi kau aneh, jujur saja, apa kau BL?"
"Narsis!" Aku menghancurkan scroll teleportasi ke kota.
"Brengsek, tidak menghargai sama sekali!" Murong Shanshan menggigit gigi sambil teleportasi ke kota.
……
Setelah memperbaiki perlengkapan sebentar, kulihat levelku sudah hampir 17. Peringkat dunia 3000-an, peringkat Tiongkok 2000-an, sedangkan di kota ini langsung menempati posisi kedua. Mungkin BOSS level 21 yang kubunuh tadi memberikan banyak pengalaman, sehingga menyisihkan "semut kecil di daun" ke posisi ketiga.
Melihat peta singkat, tugas berikutnya yang harus kuselesaikan "Menyelamatkan Putri Misha" berada di Pemakaman Wabah sebelah barat kota. Saat ini tepat untuk leveling sekaligus mengenali peta.
"Lin Fan, tadi pergi kemana?" Sebuah pesan dari Lu Xuehan.
Aku segera menjawab: "Membantu Murong Shanshan yang membeli pedangku kemarin menyelesaikan tugas. Ada beberapa orang berniat jahat PK, jadi agak menghabiskan waktu."
Lu Xuehan tidak membalas, tapi Xu Lin segera bertanya: "Xiao Lin, sudah ambil biaya administrasi?"
"Tentu, 700 koin, lumayan kan."
"Haha, bagus bagus~!"
