“Dua belas prajurit tengkorak level 26, aku dan Murong Shanhan butuh tiga kali tarikan untuk membunuh semuanya. Aku masih lumayan, tapi Murong Shanhan si gadis bodoh ini bikin kesal. Langkahnya tidak terkontrol sampai menarik sekelompok monster, membuatku teriak-teriak dikejar monster sampai ke jembatan kecil. Baru berani napas lega setelah monster bubar.
Murong Shanhan masih melotot: "Ini semua salahmu! Kalau tadi tidak mendorongku, aku tidak akan terjebak kerumunan monster."
"Gila, berani-bilang begitu!"
"Kenapa tidak boleh?!"
“……”
Setelah membersihkan kembali dan membunuh habis monster di depan gubuk, Murong Shanhan mengintip lewat celah pintu. Sepertinya tidak melihat apa-apa, dia menoleh: "Kamu yang buka!"
"Penakut banget!" gumamku pelan. Kutarik Murong Shanhan ke belakangku, lalu kupotong palang pintu gubuk dengan pedang, kemudian kutetak pintunya terbuka.
"Aaa~!"
Teriakan dramatis Murong Shanhan. Kujulurkan kepala melihat ke dalam - tidak ada hantu, hanya beberapa pekerja manusia duduk ketakutan memandangi kami.
"Nenek! Teriak apa sih? Aku hampir MATI ketakutan!" Kuraba dada. Teriakannya benar-benar membuatku kaget, kukira ada Sadako atau semacamnya di dalam.
Murong Shanshan menempelkan seluruh tubuhnya di punggungku, dua gumpalan lembut nan elastis menekan erat tulang belikatku, sensasinya luar biasa nikmat. Tapi yang merusak suasana, sistem tiba-tiba menanyakan apakah ingin mengaktifkan peringatan anti-pelecehan seksual, yang segera kumatikan. Digoda oleh kecantikan level dewi seperti Murong Shanshan, ini justru anugerah yang didamba-dambakan!
"Sudahlah, sepertinya ada tugas. Ayo masuk dan coba terima! Kalau bisa, kau yang ambil duluan. Cepat capai reputasi 10000!" Kutarik Murong Shanshan dari belakang ke depanku, lalu kudorong dia masuk lebih dulu dengan gesit.
Setelah berbicara sebentar dengan beberapa manusia, Murong Shanshan menoleh padaku dengan ragu. Saat itu juga notifikasi sistem muncul: Menerima pembagian tugas tim - Bantu pekerja pabrik kayu memusnahkan arwah-arwah gelisah di sekitarnya, kumpulkan 100 tulang rusuk komandan regu tengkorak, lalu serahkan ke pekerja!
"Ternyata tugas ini bisa dikerjakan berkelompok!" seru Murong Shanshan gembira.
Aku juga terkejut: "Ini bagus, apa yang kau dapatkan, aku juga bisa memperolehnya!"
"Baik, ayo berburu komandan regu tengkorak! Sepertinya masih ada tugas lanjutannya!"
"Mood Murong Shanshan sedang sangat baik, membunuh tengkorak pun jadi lebih bersemangat. Sayangnya, mengumpulkan tulang rusuk dari komandan regu tengkorak ini sangat sulit. Dalam waktu setengah jam, kami sudah mengalahkan hampir 50 komandan regu tengkorak tapi hanya dapat beberapa tulang. Sebaliknya, pengalaman yang didapat sangat banyak. Murong Shanshan baru saja naik ke level 20, dalam setengah jam sudah dapat 1/3 pengalaman level 20. Aku juga dapat hampir 1/4 pengalaman. Dengan kecepatan ini, mungkin dalam satu malam di sini aku bisa naik ke level 28, tentu saja jika lancar."
"Kami terus membunuh dari pukul 10 malam sampai pukul 7 pagi hari berikutnya baru berhasil mengumpulkan semua item tugas. Setelah latihan intensif ini, aku sudah mencapai level 27. Pengalaman dari membunuh monster level 26 sudah tidak banyak lagi. Yang lebih mengejutkan adalah Murong Shanshan, dalam satu malam langsung naik dari level 19 ke 25! Hal ini bahkan tidak terbayangkan oleh pemain lain. Pemain biasa dengan peralatan seadanya harus ekstra hati-hati saat membunuh monster, tidak seperti Murong Shanshan yang kaya raya ini - begitu darah berkurang langsung minum ramuan Hong, sama sekali tidak peduli uang. Lagipula, sebagian besar waktu aku bertindak sebagai tameng hidupnya, jadi membasmi monster jadi super cepat!"
"Sesampainya di pondok kayu, Murong Shanshan lagi-lagi yang menyerahkan tugas. Suara notifikasi sistem berbunyi di telingaku: Anda telah menyelesaikan tugas - Pesan Pekerja Kayu, mendapatkan 62.000 pengalaman, 5 koin emas, +520 reputasi."
"Wah, reputasi langsung bertambah 520!" Seru Murong Shanshan dengan girang.
“Hmm, aku juga. Sayangnya tidak ada hadiah peralatan.”
“Tidak masalah, reputasi yang paling penting sekarang. Ah! Ada tugas lanjutan!”
Pemberitahuan Sistem: Setelah pabrik kayu ini diduduki arwah-arwah gelisah, tidak ada lagi manusia hidup yang masuk. Beberapa pekerja kayu malang terperangkap di dalam rumah hampir dua minggu. Mereka mengetahui makhluk-makhluk MATI mengerikan ini dipanggil oleh seorang Penyihir Arwah. Dengan membunuh Penyihir Arwah, krisis pabrik kayu akan terlepas. Konon Penyihir Arwah berada di gudang dalam kedalaman pabrik kayu yang sepi. Harap berhati-hati! (Tugas unik, bisa dibagikan, anggota tim maksimal 3 orang)
Sial, tugas unik malah diambil berdua?
Murong Shanhan tersenyum manis: "Penyihir Arwah ini seharusnya termasuk BOSS. Bagus! Ayo kita selesaikan sekarang!"
Kuperiksa peralatan di tubuhku. Sebagian besar daya tahannya hampir habis. Setelah pertempuran intensif hampir sepuluh jam, peralatan yang paling aus tinggal kurang 1/10 daya tahan. Tapi untuk membunuh satu BOSS seharusnya masih cukup. Jika tidak sekarang, saat login lagi nanti kita harus menghadapi gerombolan monster kecil di pintu masuk.
Murong Shanhan menunjuk ke depan dengan pedangnya: "Di arah itu, bangunan berbentuk lingkaran itu pasti gudangnya."
Kukdorong dia ke depan: "Pimpin jalan. Daya tahan peralatanku tipis, harus hemat."
“Murong Shanshan melirikku kesal lalu menyambar pedang dan maju. Untungnya monster di depan sudah kami bersihkan sebelumnya, sekarang hanya tersisa beberapa yang jarang. Tak lama kemudian kami sampai di pintu gudang. Kali ini Murong Shanshan dengan sadar membuka pintu lebar-lebar, semburat aura kegelapan mengambang keluar dari celah pintu.”
Murong Shanshan mengintip ke dalam lalu menoleh: “Lin Fan, di dalam ada 5 Tentara Tengkorak yang Diperkuat Level 30. Penyihir Arwah itu ada di bagian paling dalam, aku tidak bisa melihat levelnya. Kau duluan atau aku?”
Penyihir Arwah adalah BOSS Level 32. Aku kebetulan bisa melihat levelnya. Kelima Tentara Tengkorak Level 30 yang diperkuat itu jelas bukan tipe yang mudah dihadapi. Entah bagaimana serangan dan pertahanannya dibandingkan Kapten Tengkorak Level 27 di luar.
“Shanshan, berapa sisa Ramuan Merahmu?”
“Masih ada empat botol sedang Ramuan Merah, Ramuan Biru juga ada satu botol.”
“Oke, beri aku tiga botol Ramuan Merah. Kurasa Penyihir Arwah ini bisa menghidupkan kembali Tentara Tengkorak yang Diperkuat. Nanti aku yang tangkap semua serangan, kita fokus serang Penyihir Arwah berdua. Lima Tentara Tengkorak itu biarkan dulu.”
“Baik, mulai sekarang juga?” Murong Shanshan menyerahkan tiga Ramuan Merah melalui transaksi. Wajah cantiknya menampakkan nuansa tegang.
