Di perjalanan pulang tidak ada monster, tadi kami membunuh terlalu cepat sampai belum sempat respawn. Setelah menambahkan dua peralatan level tinggi, pertahananku sudah mencapai 212, serangan bahkan mencapai 200-245. Memotong tengkorak setingkat, meski tanpa serangan mematikan tetap bisa memberikan damage di atas 300.
“Perlengkapan total menambahkan 71 poin Kelincahan, cukup untuk melawan pencuri setingkat. Sayangnya, bonus Kelincahan untuk profesi pencuri adalah 200%, jadi hampir tidak mungkin menyaingi kecepatan serang dan lari pencuri, kecuali pencuri itu memakai semua equipment putih...”
Menoleh ke Murong Shanshan, wajah putih saljunya juga terlihat lelah. Tampaknya pertempuran semalaman membuatnya kelelahan. Tugas tidak membutuhkan item apa pun. Saat Penyihir Arwah Gelisah meledak, sistem langsung memberi notifikasi penyelesaian misi. Sekarang yang harus dilakukan hanyalah mengambil hadiah misi dari para penebang kayu.
Pondok kecil masih sama. Beberapa penebang kayu menanti-nanti kedatangan kami. Saat kami mendekati kamar, misi resmi selesai!
“Ding～!”
Notifikasi Sistem: Anda menyelesaikan misi — Penyihir Arwah Gelisah yang Jahat, mendapatkan 84.000 Pengalaman, 8 Koin Emas, Reputasi +620, dan memperoleh Buku Skill: Serangan Kapak Perang!
Serangan Kapak Perang: Buku, skill khusus Prajurit Kapak — Melempar kapak ilusi yang memberikan kerusakan besar pada target, mengurangi akurasi tertentu. Skill level satu memberikan 15% kerusakan normal. Tingkat kerusakan meningkat sesuai level skill. Level belajar: 14.
Aku heran melihat Murong Shanshan, dia juga memandangku dengan ekspresi terkejut. Jelas, dia juga mendapat buku skill.
Aku yang pertama bicara: “Aku dapat skill untuk Prajurit Kapak, bagaimana denganmu?”
Murong Shanshan tertegun sejenak, berkata: "Skill pencuri-ku adalah Kecepatan Kilat, meningkatkan kecepatan gerakan pencuri sebesar 100% selama 30 detik, waktu cooldown 5 menit."
"Sial, bagus sekali!" Aku agak menyesal. Seandainya dulu aku memilih kelas pencuri, dengan skill ini pasti bisa datang dan pergi tanpa jejak. Dengan operasi gesitku, pasti bisa memaksimalkan aliran kendali yang luwes khas pencuri.
Sekarang... lebih baik kuasai aliran one-hit kill swordsman ber-serangan tinggi!
Saat itu tak ada yang menyangka, di masa depan aku justru bisa memadukan karakteristik kelas pencuri secara sempurna ke dalam swordsman...
……
"Ah～" Murong Shanshan menghela napas lesu, berkata dengan kekecewaan: "Buku ini kita jual ke Xu Xing seharga 50.000 RMB saja..."
"Apa? 50.000? Barang ini bisa laku 10.000 saja sudah luar biasa, kamu mau jual 50.000?"
Mata Murong Shanshan berbinar: "Hehe, Xu Xing pasti mau beli! Kebetulan aku juga punya dana aktivitas untuk melunasi utang 2000 padamu!"
Aku langsung speechless. Gadis ini tidak menyukai seseorang tapi memaksa mereka membeli barangnya. Entah apa yang ada di pikirannya.
"Shanshan, kalian tidak ada kuliah hari ini? Sekarang kan hampir jam masuk kelas?"
"Kuliah? Oh, aku sampai lupa. Sudah hampir seminggu tidak ke kampus. Nanti aku muncul sebentar lalu tidur lagi. Ngomong-ngomong, kapan kamu online lagi?"
"Mungkin tidur sampai makan malam. Online sekitar jam 6."
"Oke, nanti kita koneksi lagi."
“OK，8～！”
“Murong Shanshan sudah offline di pondok kecil, sementara aku langsung kembali ke kota. Lebih baik buku itu dijual lelang dulu. Saat ini jumlah Fighter Kapak Perang Level 14 sebanyak bulu kerbau, orang kaya di daerah Suzhou dan Shanghai juga sama banyaknya. Entah berapa banyak anak orang kaya di Kota Angin Puyuh kita, pasti banyak yang sanggup menawar harga tinggi.”
“Memasang skill Pukulan Kapak Perang dengan harga dasar 5000RMB, tanpa batas harga tertinggi. Enam jam kemudian akan dijual ke penawar tertinggi. Uang otomatis dipotong dari rekening bank pembeli, sekaligus dikenai biaya administrasi 2% oleh sistem.”
“Melihat waktu, sudah jam 9 pagi. Seluruh tubuhku lemas seperti mau pingsan. Anggota studio lain sudah sarapan dan online. Di meja tersedia sarapan seperti susu kedelai.”
“Aku makan sedikit sampai merasa 80% kenyang, lalu kembali ke kamar.”
“Huu~!”
“Saat berbelok di pintu, tubuh lembut menabrak pelukanku. Kulekukkan kepala dan melihat Lu Xuehan yang pipinya memerah seperti apel matang. Ia hanya memakai piyama tipis, kulit putih bersihnya samar terlihat di balik kain sutra, pakaian dalam hitamnya terlihat sangat menggoda.”
“Di tangan Lu Xuehan ada baskom berisi sabun mandi dan sampo, jelas-jelas mau mandi.”
“Xuehan, mandi pagi-pagi begini?”
“Lu Xuehan menunduk malu berbisik: 'Kemarin malam main terlalu larut, jadi mandinya pagi ini. Lin Fan, kamu baru saja offline?'”
“Hmm, Xuehan, level berapa kamu sekarang?”
“Hampir 21.”
“Oh, agak lambat. Murong Shanshan berada satu peringkat di atasmu, sudah level 25. Kamu harus lebih giat~”
“Hmm.” Lu Xuehan mengangguk patuh, masuk ke kamar mandi di bawah tatapanku yang membara.
……
“Wuih... Wuih... Bentuk tubuh gadis itu ternyata begitu seksi, kenapa sebelumnya tidak kusadari?” Gumamku penasaran, lalu merebahkan diri di ranjang dan langsung tertidur pulas.
Sinar matahari awal musim dingin terasa hangat luar biasa. Selimut putih bersih yang dijemur terasa sangat nyaman. Angin sepoi-sepoi dari jendela membawa aroma tumbuhan di bawah masuk ke dalam. Lingkungan istirahat seperti ini benar-benar langka!
Setelah berjam-jam grinding level, tubuhku terasa sangat lelah. Tak lama kemudian aku pun terlelap.
……
Dalam keadaan setengah sadar, seolah aku kembali berdiri di depan pintu klub TOT. Semuanya terasa begitu familiar. Foto WAR3 di pintu kaca masih persis seperti dulu. Komputer-komputer di dalam klub pun tak berubah posisi. Monitor LCD favoritku masih terletak di sisi dekat pintu. Di samping komputer ada dua kursi - satu milikku, satu lagi untuknya. Kulihat diriku yang sedang fokus berlatih, dan gadis cantik di sampingnya yang terus menyemangati.
“Lin Fan! Ye Qiu baru saja dikalahkan orang, cepat bantu kami merebut kembali poinnya!”
Ini adalah suara mahasiswa berpostur tinggi, dia adalah pemain utama TOT - FINE. Sejak TOT didirikan, dia tak pernah meninggalkan tim. Bahkan saat aku keluar dari TOT, dia masih setia menjalankan tanggung jawabnya.
“Di samping FINE, Ye Qiu tersenyum melihatku di dalam, mungkin itu yang disebut persaudaraan antar saudara…”
Aku cepat-cepat masuk, tapi semua orang seolah tak melihatku. Kecantikan jernih Xiao Yu semakin jelas, namun terasa begitu jauh. Tertawa riang mereka membuatku mengingat hari-hari itu dengan sangat, kerinduan yang menyayat hati.
“Huu～”
Gambaran perlahan mengabur, hingga aku sendiri berdiri di padang belantara yang sepi. Di bawah langit kelam, aku merasa sangat kesepian...
Segalanya telah berlalu, ingin menangis?
……
Beberapa tetes air hujan dingin menetes di wajahku. Sial! Sebelum makan malam, hujan turun!
