Sampai di ujung Jalan Batu baru nyadar sepi banget. Baru subuh jam 5, mana ada toko yang buka segini pagi...
Murong Shanshan menghela napas tak menyangka, tapi karena sudah datang, dia tetap memaksaku untuk jalan-jalan bersamanya. Kami berjalan dari Jalan Batu sampai Jalan Guanqian, langit pun mulai terang. Melihat jam sudah pukul 7 pagi lebih, ujian Murong Shanshan jam 9, akhirnya kami sarapan di warung pinggir jalan.
Saat sedang makan, tiba-tiba terdengar suara musik heavy metal dari seberang. Murong Shanshan ragu-ragu melihatku: "Suning hari ini ada acara juga? Bukanya pagi-pagi begini sudah buka? Cepat, habis makan kita lihat!"
Kuhabiskan pangsit kuah terakhir. Kalori yang hilang sejak pagi akhirnya terisi sedikit, tapi melihat semangat gadis cantik di sampingku ini, entah berapa lama kalori ini bisa bertahan.
Memasang stan di tengah salju tebal, entah rencana apa Suning Appliance, tetap menarik kerumunan orang pagi itu. Karpet merah segera ditutupi salju, staf harus menyapu setiap beberapa menit.
Dinding latar besar dipasang, tema acara terungkap. Murong Shanshan terkejut menunjuk: "Ini bukan gambaran promosi Yueheng? Kok ada avatar pemain juga?"
Kulihat ke arah yang ditunjuk. Gambar promosi itu memang adegan dari Yueheng, dengan pencuri memegang belati biru tua yang berkilauan mengerikan. Di atas kepala avatar itu tertulis nama "Dongli Huoguo"!
"Pemain Tiongkok peringkat Level Tertinggi?!"
“Aku dan Murong Shanhan hampir bersamaan mengucapkan kalimat ini, beberapa pemuda di sekitar juga menunjuk poster promosi sambil berbicara:
“Katanya mereka mengundang pemain peringkat tertinggi saat ini untuk mempromosikan perangkat motherboard game baru. Tampaknya Suning Appliance ingin meraup untung besar dari konsol ini. Hanya untuk mengundang pemain ini saja katanya menghabiskan hampir 1,5 juta, belum lagi biaya endorse merek perangkat ini.”
Aku heran melihat gadis di sampingku, bertanya: “Bukannya Dongli Huoguo tidak berada di daerah Jiangsu? Kenapa mau menghabiskan banyak waktu datang ke sini untuk promosi?”
Murong Shanhan langsung melirikku kesal, “Beberapa juta lho! Siapa pun pasti mau. Lagipula naik pesawat cuma setengah hari, tidur di pesawat tidak akan mengganggu waktu leveling.”
“Memang begitu, tapi latihan iklan pasti menyita banyak waktu. Gelar nomor satu Dongli Huoguo mungkin tidak akan bertahan.”
“Hehe, meski tidak bertahan tetap belum giliranmu. Ngomong-ngomong, aku punya beberapa info tentang Dongli Huoguo, tertarik dengar?”
Murong Shanhan mengedipkan matanya, tersenyum mempesona seperti elf. Beberapa pria di sebelah langsung terpana.
Jangan-jangan dia tertarik pada Dongli Huoguo sampai mengumpulkan data pribadinya?”
"Aku terkejut lalu membantu Murong Shan Shan mengikat syal putih susunya. Mungkin hanya karena hubungan pertemanan, namun pipi cantiknya memancarkan semburat merah, membuatku merasa sedikit manis. Aku bingung mengapa muncul perasaan ini, dalam ingatanku dia hanyalah pelangganku."
"Katakan, data apa yang dia punya?" Aku menenangkan diri dan bertanya.
"Hmm, biar kuingat～" Murong Shan Shan membersihkan salju di kerah bajuku sambil tersenyum: "Dongli Huoguo, nama asli Liu Xu, mantan pemain profesional WAR3 dengan ID: FIRE. Juara CEG 2014, juara kualifikasi WCG Tiongkok 2015, terkenal dengan operasi brilian dan mental baja. Rekor kemenangannya di liga terus memecahkan statistik dunia. Di 《Yueheng》, dia sekarang pencuri resmi yang sudah dikukuhkan, memiliki kharisma tinggi di wilayah tenggara."
Mendengar penjelasan detail Murong Shan Shan, aku terkejut: "Kenapa kamu ingat segitu jelas? Ada maksud khusus menyelidikinya?"
"Bukan menyelidik, cuma baca statistik di forum. Ada data 10 pemain top global."
Aku kaget: "Apa ada dataku juga?"
Murong Shan Shan tertawa: "Tenang, saat mereka membuat rekaman ini kamu belum masuk 10 besar."
Saya merasa lega, memikirkan data Dongli Huoguo tadi. Tak disangka dia ternyata FIRE yang menggemparkan dunia dua tahun lalu. Orang ini sangat mesum, teknik operasinya aneh, bahkan keseriusannya sampai tingkat tidak wajar. Konon demi melatih mental, dia pernah bertarung hampir 50 ronde melawan sekumpulan orang gila Eropa di area ahli World Battle Net tanpa kalah sekalipun. Manusia biasa pasti akan kelelahan dan kalah beberapa ronde dalam perang roda seperti ini, tapi dia bisa bertahan terus. Ini membuktikan kelebihannya dalam ketekunan. Pantas levelnya bisa mencapai posisi pertama. Entah apakah dia sempat tidur nyenyak selama belasan hari sejak game ini dirilis.
Dongli Huoguo sendiri baru akan muncul di lokasi pukul 9. Saya melihat jam tangan sudah hampir pukul 8. Jika terlambat kembali, Murong Shanshan mungkin tidak bisa masuk lokasi ujian. Saya juga tidak tertarik dengan wajahnya. Salju masih terus turun, tapi bus dan taksi sudah memenuhi jalanan. Ini memudahkan saya, tidak perlu lagi ditarik Murong Shanshan yang kelebihan usaha berjalan pulang dalam salju.
Di dalam taksi, Murong Shanshan berkata dengan penyesalan: "Sayang tidak bisa melihat wajah Dongli Huoguo. Katanya dia tampan~"
Saya spontan menjawab: "Buat apa dilihat? Mukanya mirip Wu Mengda. Waktu makan bersama dulu, para cewek pada kabur ketakutan..."
"Lho, kamu kenal dia?!"
"Nggak, nggak!" Saya buru-buru menyangkal, lalu menambahkan dengan serius: "Cuma pernah lihat sekali di restoran. Saya yang kenal dia, dia tidak kenal saya..."
“Ah～～～Ngomong-ngomong Lin Fan, malam ini aku traktir makan!”
“Traktir aku? Kasih alasannya!” Aku sudah punya firasat kalau Murong Shanshan pasti punya maksud tersembunyi.
“Malam ini temani aku farming reputasi, aku sudah janji sama Kakao.” Murong Shanshan tersenyum manis, wajah ayunya langsung membuat supir terpana sampai ngiler Blek menetes di setir.
Aku berpikir sejenak, lalu menjawab: “Bantu farming reputasi pasti bisa, makan malam nggak usah. Aku makan di rumah saja, nggak perlu keluar lagi, ribet dan buang-buang waktu.”
Kalau Xin Yu dan Lu Xuehan tahu aku makan dengan MM lain di Malam Natal, pasti bakal dihajar...
Murong Shanshan tampak kecewa: “Ya sudah, lain kali aku traktir lagi.”
Mobil berhenti di gerbang Universitas XX. Setelah membayar ongkos, Murong Shanshan melambaikan tangan lalu lincah lari ke dalam kampus, membuat dua satpam penjaga terkesima.
“Malam Natal, lebih baik temani Xuehan dan Xin Yu...” gumamku pelan, lalu berbalik pulang.
