"Tidak, kami tidak mengkhianati negara dan rakyat. Yang kami khianati hanya sang Raja tua. Di Dataran Liar Kuda, kami tidak merampas harta rakyat, tidak membunuh pedagang yang lewat. Kami hanya berburu monster dan unggas di pegunungan untuk makanan, menukar kristal monster dengan pedagang untuk mendapatkan persediaan makanan."
Melihat sang jenderal yang angkuh ini berbicara penuh keyakinan, aku bertanya dengan heran: "Pasukan Kavaleri Ksatria Emas yang begitu besar, apa cukup hanya mengandalkan ini untuk menghidupi mereka?"
"Tentu tidak boleh." Wajah Lin He terlihat suram, lalu melanjutkan: "Pasukan Ksatria Emas tiga tahun lalu mengklaim memiliki 50.000 pasukan, betapa gagahnya. Selama bertahun-tahun banyak prajurit yang pergi, sekarang yang tersisa di pasukan tidak sampai 20.000."
"Lalu, apakah kalian pernah memikirkan perkembangan masa depan? Masih mau melawan pasukan kerajaan? Menurutku kalian pasti sudah tahu, kekuatan arwah-arwah gelisah terus menggerogoti wilayah manusia. Pabrik penebangan kayu di depan kalian sudah sepenuhnya direbut arwah. Kota Angin Puyuh juga di ambang kehancuran. Pasukan Ksatria Terbang benar-benar sudah 'terbang', pasukan ksatria lain sama sekali tak berdaya. Sekarang negara membutuhkan kalian. Apakah kalian pernah berpikir untuk terus berperang demi rakyat, membela keagungan ksatria?"
Ucapan pedasku sendiri hampir membuatku merinding. Jenderal Lin He di seberang tertegun sejenak, ekspresinya berubah-ubah lama sebelum akhirnya berkata: "Jika kami kembali ke negeri, Dak pasti akan dituduh pengkhianatan dan dibakar di kayu salib!"
"Bicara panjang lebar, percuma!" gumamku kesal dalam hati. Lin He di seberang sudah mulai bergerak...
"Infantri! Sekarang kau tidak bisa kabur lagi. Jika bisa mengalahkanku, aku akan melepasmu!"
Aku berpikir beberapa detik baru tersadar, prajurit pedang dua tangan memang berperan sebagai infantri dalam perang. Inilah alasan ksatria memandang rendah pendekar pedang. Karena sekarang sudah tidak punya kemampuan untuk menerobos, bertarung dengan Lin He mungkin ide bagus. Hanya saja tidak tahu apakah ini bagian dari tugas.
"Peringatan sistem: Apakah Anda bersedia bertarung dengan Wakil Komandan Lin He dari Pasukan Ksatria Emas?"
Aku segera mengklik "Ya", sementara para Ksatria Emas lainnya mundur membuka area luas untukku dan Sang Jenderal Ksatria.
Lin He tidak menunggang kuda, hanya membawa pedang ksatria untuk duel denganku, bahkan melemparkan perisainya ke samping.
"Hong~!"
Pedang ksatria Lin He menyapu turun dari atas kepalaku dengan kobaran api menyala-nyala. Suhu ekstrem membuatku sadar: menahan serangan ini akan membuatku terpasif dalam pertempuran selanjutnya!
"Puff Ssshh~!" Pedangku yang diselimuti kristal es menghunjam tubuh Lin He, membekukan tubuhnya di udara. Aura perang berapi di pedangnya pun langsung padam.
Kombo! Critical hit!
Setelah dua serangan, HP Lin He langsung berkurang 400+. Serangan balasannya menyambutku, 87 poin kerusakan membuatku terkejut. Sudah lama tak menerima pukulan sehebat ini! Meski sensasi nyeri diatur 1%, tetap terasa. Kabarnya Murong Shan-Shan mematikan sama sekali fitur nyeri - rupanya orang ini lebih penakut dariku.
Serangan Lin He memiliki frekuensi yang sangat tinggi, hampir setiap kali aku menebasnya sekali, dia langsung membalas dengan cepat. Setelah beberapa kali serangan, dengan sedih aku menyadari darahku berkurang dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Saat darah Lin He masih 80%, aku sudah hampir MATI. Hanya bisa mengandalkan kecepatan gerak yang lebih tinggi darinya sambil menyeret pedang kabur sambil meminum botol darah. Untungnya botol darah yang di-drop monster cukup banyak, ditambah regenerasi darah, seharusnya ada kesempatan untuk mengalahkan pria tangguh ini.
Demikianlah, ahli peringkat dunia ke-6 dikejar-kejar oleh seorang Ksatria Zirah Berat di tengah kerumunan, sesekali mengeluarkan jeritan seperti babi disembelih.
Setelah setengah jam, akhirnya aku menghabiskan botol darah medium terakhir untuk menjatuhkan Lin He. Total melepaskan 10 kali Ice Sealing Slash dan hampir seratus combo strike dengan heavy attack. Diperkirakan, total darah Lin He pasti sudah melebihi 10.000. Jika wakil komandan saja seperti ini, apakah Komandan Dark bukanlah wujud seperti Tuhan?
Meski Lin He tidak MATI, dia tetap meng-drop sebuah equipment. Tapi yang lebih membuatku penasaran adalah dia meng-drop 18 Lencana Emas. Apakah orang ini juga penyembah Tuhan yang rakus? Sampai-sampai menilep begitu banyak Lencana Emas...
Melihat equipment-nya, ternyata sebuah helm zirah berwarna biru!
Aku kaya! Sampai sekarang belum pernah ada yang drop helm! Cepat lihat atributnya:
【Pelindung Pemberani Emas】（Head - Blue Equipment）
Pertahanan: 54
Stamina: +18
Kekuatan: +16
Kelincahan: +8
Level Required: 28
……
Atribut sangat luar biasa, pertahanan sudah melebihi zirah dada biru level 21! Kekuatan dan stamina juga dapat banyak poin tambahan. Jiwa-jinak seperti ini kalau dijual, dalam situasi sekarang pasti akan dibidik harga langit! Bursa setiap hari meranking berdasarkan volume transaksi. Belati yang dulu kujual sempat nangkring di peringkat pertama! Setiap pemain yang buka antarmuka bursa langsung melihat 10 item lelang teratas, benar-benar HEBOH! Semakin mahal barang, semakin gila harga tawarnya!
Helm ini tentu sayang untuk dijual. Equipment bisa dicari lagi, nanti jual saja setelah ada yang lebih bagus. Levelku sudah jauh melebihi pemain mainstream. Equipment yang diganti justru sedang laris manis. EXP dari mengalahkan Linhe tadi membuatku naik ke level 28, peringkatku melesat ke posisi 5. Lihat pemain di atasku, Dongli Huoguo tergeser ke peringkat 3. Posisi pertama direbut Ksatria bernama "Lepaskan Gadis Itu!" Langsung mumet... Ksatria kan damage-nya rendah, kok bisa level up cepat?
Mungkin dia dapat senjata dewata atau semacamnya. Tapi Dongli Huoguo pasti akan mengejar. Aku tahu kebiasaan orang itu, dia tidak akan mau berada di bawah orang lain.
Linhe bangkit dari tanah dengan muka merah padam: "Aku kalah. Bubing (Infanteri), bilang pada Luo Jie si bodoh: meskipun kau mengalahkanku, bukan berarti Luo Jie hebat! Di tanganku, dia tidak akan bertahan beberapa menit!"
Aku tersenyum dan berkata: "Jenderal, aku masih berharap Anda bisa mempertimbangkan prajurit Anda sendiri. Sudah lama keluar, pasti mereka rindu rumah!"
Lin He menggerakkan bibirnya tanpa mengeluarkan kata, lalu masuk ke tenda komando. Aku pun diam, para Ksatria Emas telah membuka jalan untukku.
Ku hitung jumlah lencana emas, masih kurang dua. Sekalian kubawa nyawa dua Ksatria Emas di pintu masuk, tugas selesai!
"Diiiit～" Ada panggilan, dari Murong Shanshan!
"Lin Fan, cepat ke kota! Segera!" Suaranya terdengar panik.
