"Swish!"
"Embun Beku Slash" kekuatan embun bekunya digerakkan oleh tubuh mungil Murong Shanshan, membentuk garis lengkung indah yang menghantam tubuh Berserker. Tubuh besar Berserker segera diselubungi lapisan embun beku, memperlambat kecepatan geraknya. Murong Shanshan yang melihat ini buru-buru mundur beberapa langkah, semburat energi pedang langsung dilepaskan.
“574！”
Ternyata perlengkapan Berserker tidak terlalu bagus, sampai bisa menerima kerusakan setinggi itu dari serangan pedang Murong Shanshan. Terjebak dalam kekuatan embun beku, ia hanya bisa pasrah melihat dirinya terbunuh oleh sihir di depan pemain se-kota, tanpa daya melawan. Sifat arogannya selama ini sudah membuat banyak pemain jengkel. Kini dengan Murong Shanshan membunuh Berserker begitu mudah, pasti banyak yang diam-diam senang. Yang jelas, kelompok Ye Qiu di seberang sudah tertawa terkekeh seperti bunga mekar.
Kekalahan Berserker juga mempercepat konfrontasi antara aku dan Ye Qiu. Fei'er segera mengumumkan pasukan Murong Shanshan lolos ke final setelah membersihkan arena. Pertandingan berikutnya akan menentukan pasukan lain yang masuk final!
"Swish!" Suara transmisi terdengar, lima orang dari kami masuk ke arena pertandingan. Di seberang berdiri kelompok Ye Qiu yang sedang menggosok tangan bersemangat. FINE masih menyunggingkan senyum mesum itu - dasar anjing tak bisa berhenti makan tahi, bocah ini memang tak bisa mengubah kebiasaan lihat perempuan cantik langsung lemes. Seumur hidup kayaknya gak bakal berubah.
Xu Lin berbisik pelan: “Satu Penyihir level 28, satu pendeta level 27, dan tiga Pedang level 27, ini kombinasi Serang Fisik utama... Lin Fan, pendapatmu?"
Bangsat, ternyata dia cuma merangkum saja. Kukira dia punya pendapat brilian, tapi akhirnya tetap harus aku yang bicara...
"Cara lama, Xin Yu dan aku akan membunuh pendeta dulu. Kalian bertiga sebisa mungkin hindari tiga Pedang lawan. Dan hati-hati dengan Penyihir level 28 itu, dia pasti lebih kuat dari penyihir mana pun yang pernah kalian temui!"
"Seberapa hebat itu?" Xin Yu tampak bingung, lalu melanjutkan: "Jangan terlalu mengagungkan musuh. Pertandingan akan segera dimulai. Jika kita gagal membunuh pendeta mereka dalam satu serangan, kita akan kerepotan. Lin Fan, kamulah kuncinya!"
Aku tersenyum. Sejujurnya, aku juga sangat gugup. Bakat dan kekuatan Ye Qiu dalam bermain game paling kuketahui. Bahkan jika sekarang aku duel satu lawan satu dengannya, tak ada jaminan menang.
Sistem mulai menghitung detik. Detak jantungku terdengar samar...
“3！”
“2！”
“1！”
Hampir bersamaan dengan permulaan, tubuh Ye Qiu bergerak. Sebelum bergerak, dia sudah mengeluarkan mantra Bola Api secara instan ke arah Lu Xuehan di belakangku. Sayangnya serangan jarak jauh mereka terlalu sedikit. Lu Xuehan hanya kaget sebentar, tapi saat dia baru lega, Bola Api raksasa Ye Qiu sudah datang!
"Kecepatan seperti apa ini! Aku bergerak cepat ke depan pendeta lawan SAI, mengayunkan pedang—Kombo tanpa ampun langsung menghabisi orang licik ini. Haha, akhirnya ada kesempatan balas dendam pada orang yang selalu mengejek payudara datar Xin Yu ini!"
Setelah menumbangkan SAI, aku meluncur ke arah Ye Qiu. Anak ini dengan sihir tunggalnya saja sudah membuat Lu Xuehan kalang kabut, sampai lupa menyembuhkan Xu Lin.
"Aaa~!"
Jeritan perempuan itu membuat hatiku serasa tertusuk. Xu Lin memang masih baru bermain game, mustahil bertahan dari tiga iblis cabul seperti FINE dkk.
Ye Qiu sepertinya sudah menduga kedatanganku. Dengan gesit dia berputar menghindari sergapanku, tapi dia tak menyangka ada jebakan—tusukan balikku tepat mendarat di punggungnya!
"Puff Ssshh!"
Angka kerusakan 467 membuatku terkejut. Pertahanan Ye Qiu ini luar biasa tinggi, setara dengan Ksatria berbaju zirah Item Hijau sekalipun!
"Swoosh~!"
Saat berbalik kabur, Ye Qiu melemparkan anak panah embun beku yang segera memperlambat gerakanku. Melihat ke samping, Lu Xuehan sudah terpojok tiga Pedang. Xin Yu hanya bisa menahan satu dengan gejolak pedangnya. Serangan bertubi-tubi membuat RAIN limbung—darahnya tinggal sejumput! Tanpa pilihan lain, aku berlari ke arah Xin Yu...
“Xin Yu menjerit kencang, langsung berlari ke arahku, hampir saja menjatuhkan senjatanya.”
Darah Ye Qiu sudah turun hampir setengah, tapi anak panah embun bekunya terus menempel padaku. Saat ini aku belum punya skill imun Sihir, bertahan seperti ini sangat merugikan. Akhirnya aku mengaktifkan "Pedang Cepat", kecepatan gerak dan kecepatan serangan langsung meningkat drastis. Dalam dua-tiga langkah menyusul Ye Qiu, Kombo langsung menghajar!
“357”
“364”
“382”
Sehebat apa pun teknik operasi Ye Qiu, akhirnya berubah menjadi cahaya putih dan tersingkir di bawah kerusakan super tinggiku!
“Ah～！”
Dari belakang terdengar jeritan lagi. Jantungku berdebar, tapi saat menoleh ternyata Li Qing yang tumbang. Syukurlah, kalau Lu Xuehan atau Xin Yu yang tumbang sekarang pasti hancur. Tiga Prajurit Pedang itu sama sekali bukan lawan main-main. Kalau sendirian, pasti akan mati dihajar kelompok mereka.
“Xue Han, ke sini!”
Mendengar teriakanku, Lu Xuehan langsung seperti melihat harapan. Langkah kakinya melesat, arahnya langsung berbelok ke sisiku. Aku pun langsung menyambutnya. Memanfaatkan efek "Pedang Cepat" yang belum hilang, pedangku "swish-swish!" dua kali tebasan. SEVEN yang darahnya sudah separuh langsung MATI. Dasar bodoh, sampai sekarang berjalan tidak lihat depan!
Baru saja aku menyelamatkan Lu Xuehan, Xin Yu juga lari ke arahku dari sisi lain. Di belakangnya ada RAIN yang garang mengejar, seperti mesum yang memburu MM pemanah cantik.
Langsung menusuk ke depan, pedangku menghantam RAIN dengan cepat dan mengusirnya, lalu segera melompat ke depan menambahkan serangan "Pukulan Berat". RAIN yang darahnya sudah sedikit langsung "naik ke langit".
Kemenangan di depan mata, Lu Xuehan dan Xin Yu juga mulai tenang. Kutukan dan Anak Panah Gejolak mulai diarahkan ke FINE yang tersisa di pihak lawan. Malangnya pria tinggi besar itu mati dalam frustasi di bawah siksaan dua MM.
Pemberitahuan sistem: Tim Sayur Hijau Kakao promosi ke final! Pertandingan berikutnya akan dimulai dalam 10 menit!
Kembali ke area penonton, aku akhirnya bisa bernapas lega sementara. Setelah mengalahkan lawan kuat TOT, target kita hanya satu - kalahkan Murong Shanshan dan rebut hadiah juara yang keren!
"Lin Fan, kali ini berkatmu, kalau tidak mungkin kita sudah tersingkir." Xin Yu tersenyum manis sambil memeluk lenganku dengan mesra. Dada montoknya langsung tertekan membentuk lekuk payudara yang menggoda.
Di sebelah kanan cahaya berkilat, aku langsung merasakan tatapan indah Murong Shanshan mengawasi ke sini. Buru-buru kudorong Xin Yu dan berbisik: "Jangan terlalu mencolok, banyak yang lihat!"
