Butuh dua menit untuk membunuh serigala api ini, tetap saja tidak ada perlengkapan yang jatuh, bahkan tidak ada koin emas sama sekali, hanya selembar kulit berwarna kemerahan yang tidak tahu kegunaannya. Ku masukkan ke dalam bungkusan, siapa tau bisa berguna nanti. Lagipula bisa ditumpuk, 30 lembar kulit hanya memakan satu ruang saja. Alokasi Sistem memberikan 200 ruang bungkusan dan baru kugunakan belasan, masih banyak tempat tersisa.
Terus berjalan ke kedalaman hutan, tak jauh kemudian muncul laba-laba langka bernama "Janda Hitam". Tanpa pikir panjang kuhampiri, memang kutunggu kehadiranmu!
Beberapa kali serangan dan laba-laba itu mati. Seperti dugaan, jatuh sebuah jubah Penyihir hijau tingkat 30, menambah 21 poin Kelincahan dan 15 poin Stamina. Harganya pasti di atas 5000 keping emas lagi, dapat ponsel multifungsi yang bisa telepon sambil main game!
Berdasarkan prinsip menghasilkan lebih banyak uang dengan sedikit membunuh monster, dari jam 1 pagi hingga jam 8 pagi saya terus membunuh monster langka ini di Hutan Silverpine. Menurut data forum, di Yueheng setiap peta memiliki sejumlah kecil monster langka yang pasti mengeluarkan perlengkapan, namun waktu respawn-nya cukup lama - biasanya dua bulan sekali. Setelah pembaruan server, Kota Bulan Perak pertama kali muncul di peta dunia Bumi, sehingga monster langka ini ikut terespawn. Entah karena kesalahan sistem atau bagaimana, hutan ini ternyata memiliki banyak monster langka seperti ini. Kesempatan langka ini harus dimanfaatkan karena dalam dua bulan ke depan ketika mereka respawn lagi, kemungkinan besar level pemain rata-rata sudah mencapai 40 ke atas, sehingga perlengkapan hijau level 30 akan terdepresiasi secara signifikan.
Menjelang jam 8 pagi, kantuk sudah tak tertahankan. Murong Shanshan si orang itu sudah lama pergi tidur tanpa pamit. Beberapa MM di studio kami masih bertahan, tapi kondisi mereka sudah bergoyang-goyang seperti akan pingsan dalam beberapa menit. Setelah bertanya singkat, ternyata mereka semua sudah menerima tugas. Lu Xuehan menemani Xin Yu dan Xu Lin menyelesaikan 4 tugas dengan tingkat kesulitan sedang semalaman, mendapatkan 3 perlengkapan biru - hasil yang cukup menguntungkan.
Apalagi saya, hampir sepanjang malam membongkar Hutan Silverpine yang luas sampai ke dasarnya. Semua laba-laba langka yang muncul pertama kali sudah dibunuh, total menjatuhkan 55 perlengkapan hijau level tinggi dan 7 perlengkapan biru level tinggi. Sayang tidak ada yang bisa saya pakai, tapi jumlah ini sudah cukup. Setelah menjual semuanya, saya akan mendapat keuntungan besar lagi.
Saat membunuh laba-laba, saya juga membunuh lebih banyak Serigala Api. Rata-rata 10 Serigala Api menghasilkan 1 kulit. Melihat lebih dari 50 kulit serigala di bungkusan, saya merasa antara ingin tertawa dan menangis. Tidak tahu apa gunanya kulit-kulit ini, tapi melihat kesulitan melawan monster, nilai kulit ini pasti tidak rendah. Bahkan dengan atribut tinggi saya, perlu 2 ramuan merah botol sedang untuk membunuh satu ekor, dan HP saya sampai habis. Jika pemain lain yang melawan, mungkin nyawa mereka sudah hilang sebelum monster mati.
Perlengkapan sudah rusak parah. Saya langsung kembali ke kota, toh tugas tidak akan menghilang. Setelah memperbaiki perlengkapan, saya log off dan tidur. Nanti sore datang lagi dengan semangat penuh!
Mungkin karena semalam semua orang bermain dengan gembira, pagi-pagi tidak ada yang masak. Aku langsung memakai jaket dan turun ke warung kaki lima di bawah, membeli 8 buah sarapan. Lu Xuehan tidak suka susu kedelai, jadi kubelikan dua kantong susu panas. Xin Yu yang terus melamun sepanjang hari, kubelikan satu kantong susu kedelai dan dua batang youtiao. Meski garing, mungkin masih bisa mengganjal. Guozi MM yang berpayudara datar, kubelikan dua bakpao sebagai penyemangat...
Sinar matahari pagi yang hangat menyinari warung yang dikelilingi murid-murid berseragam siap berangkat sekolah. Riuh rendah suara manusia membuatku merasa: "Hidup ini sialan enak banget ya!"
Saat kembali, semua sudah bangun. Melihat sarapan yang kubawa, mereka tersenyum lebar. Yang mengejutkanku adalah Xin Yu yang memakai jaket bulu biru langit baru dibeli dua minggu lalu, dipadukan dengan celana casual putih susu. Tampilannya segar sekali. Aku bertanya bingung: "Xin Yu, ngapain berdandan begitu? Bukannya semalam begadang? Mau keluar lagi?"
Xin Yu tersenyum genit, mendada sambil melontarkan pandangan menggoda: "Urusan kakak kok baru sekarang diperhatikan?"
Aku menggigit bakpao sambil diam. Bahaya kalau sampai terjebak omongannya.
"Setelah makan, Xin Yu benar-benar pergi keluar. Aku bertanya pada Xu Lin dengan bingung: 'Ada apa dengan Xin Yu? Semalam begadang, sekarang masih pergi keluar? Kamu tidak menanyakannya?'"
Xu Lin menggeleng: "Aku juga tidak tahu. Sejak pagi tadi Xin Yu menerima telepon, dia terlihat sangat gembira. Dia bilang kita tidak perlu menunggunya makan siang, katanya ada teman yang akan mentraktirnya."
"Ini bagaimana maksudnya? Apa dia masih punya teman di luar?"
Xu Lin menghela nafas: "Ada. Mantan pacarnya. Aku mengintip telepon Xin Yu. Nomor itu, kalau tidak salah ingat, pasti milik pria itu."
Aku diam saja, hati terasa tidak enak. Meski biasanya Xin Yu terlihat sembarangan, setelah terbiasa dengannya, mendengar dia pergi menemui pria lain terasa menyebalkan. Seperti ada yang merebut milikku.
Lu Xuehan sepertinya menyadari keanehanku. Dia tersenyum: "Xin Yu sudah putus hubungan dengan pria itu sejak lama. Jangan khawatir sia-sia."
Aku buru-buru menjelaskan: "Aku tidak khawatir! Xue Han jangan salah paham. Aku sama sekali tidak punya perasaan pada Xin Yu. Apalagi sampai cemburu. Kalau pun cemburu, hanya padamu..."
Mendengar ucapanku yang tak sengaja itu, wajah putih salju Lu Xuehan memerah. Dia melirikku: "Kalau sedang berdua dengan Xin Yu, kamu juga bicara seperti ini ya?"
Astaga! Lu Xuehan ternyata bisa bicara dengan nada penuh kecemburuan seperti ini! Aku merasa sangat beruntung sampai MATI!
Aku tersenyum, berkata lembut: "Xue Han, hubunganku dengan Xin Yu benar-benar murni. Jangan khawatir yang tidak-tidak."
tersenyum malu-malu dan berkata dengan nada manja: "Semoga benar begitu!"
Memandangi bayangan anggun masuk ke kamar, tiba-tiba aku merasa diriku berubah belakangan ini. Mungkinkah setelah setahun pergi, akhirnya muncul musim semi kedua?
……
Tanpa menutup , langsung melepas jaket dan menyelip ke dalam selimut. Aku suka tidur sambil memandang di luar. Rasa hangat yang menyinari selimut sangat nyaman. Selain itu, pasangan muda yang lewat di jalan selalu membuatku merasa lebih muda. Mungkin aku memang sudah tua di usia 23 tahun, jauh berbeda dengan yang masih 21 tahun dan cantik seperti MM.
Siang nanti harus bangun untuk melakukan , misi mengumpulkan hampir selesai. Selanjutnya adalah mengumpulkan bijih perak merah. Melewati Yinsong, di belakangnya seharusnya ada tambang penghasil bijih perak merah.
