Setelah makan dan login, aku muncul kembali di jalur es Frostwind. Monster yang kubunuh di belakang belum respawn. Ternyata refresh rate monster di sini tidak terlalu tinggi.
Hmm?!
Sepertinya ada yang aneh. Di dekatku, ada sepotong kain abu-abu!
Pasti ada manusia yang datang ke sini. Semua monster di sini adalah bajingan telanjang, sehelai benang pun tidak pakai. Kain ini mustahil milik mereka.
Langsung menggunakan Siluman. Level monster lebih tinggi dariku, harus menghindari mendekat dalam radius 5 yard agar tidak terdeteksi. Pertama kalinya memperhatikan monster dengan seksama: Setan Es tidak memiliki wajah, Setan Biru punya lubang hidung besar, yang paling aneh adalah Manusia Salju - bahkan tidak punya "burung"!
"Swoosh~!"
"Melewati dinding es, tiba-tiba cahaya pedang menyambar di depan mata! Untung aku menghindar cepat, kalau tidak kepala sudah terpenggal!"
"Hah? Dia punya lencana guild petualang Kota Bulan Perak?" Suara itu terdengar sembarang pedang ditarik kembali. Tampak tujuh atau delapan orang berjongkok di lubang es buatan. Pantas saja di dinding licin ini ada bekas senjata.
"Kalian pasukan Kota Bulan Perak?" Aku heran. Di atas kepala mereka tidak ada nama game, jelas bukan pemain. Level mereka bahkan terlalu tinggi untuk dibaca. Sepertinya belum ada pemain yang mencapai tingkat setinggi ini.
Seseorang yang mirip kapten segera mendekat: "Kami Tim Pertama Divisi Ketiga Resimen Patroli Kota Bulan Perak. Sebulan lalu kami mengejar Raja Yeti yang jahat sampai ke sini. Sayangnya kami terlalu lemah, malah terkepung di tempat sepi ini. Sudah hampir sebulan kami bertahan dengan daging Yeti kotor. Beberapa hari terakhir, penyihir yang lemah mulai diare. Daging Yeti ini benar-benar pahit..."
Kujulurkan kepala melihat Yeti tanpa kelamin di luar. Kasihan para prajurit ini, wujud Yeti yang menjijikkan tapi tetap bisa mereka makan.
"Atasan, apakah Anda Koma? Kapten Penjaga Gerbang Timur Kota Bulan Perak menyuruhku mencari kabar kalian!"
Kapten berseru dengan gembira: "Aku adalah Koma! Ini pasukanku, sayangnya hanya tersisa separuh... Anak muda, kau sangat pemberani, bisa sampai ke sini. Maukah kau membantuku? Seorang prajuritku keracunan racun dari Raja Yeti, tabib berkata hanya jantung Raja Yeti yang bisa menetralisirnya. Bisakah kau membunuh Raja Yeti dan mengambil jantungnya untukku?"
Aku segera memilih "Ya", tugas segera muncul:
Sistem mengingatkan: Menerima tugas dari Komandan Regu Koma, bunuh Raja Yeti dan serahkan jantungnya ke Komandan Regu Koma!
Lagi-lagi membunuh BOSS. Di luar ada banyak monster, mana tahu dimana Raja Yeti bersembunyi...
Aku melanjutkan Siluman keluar. Monster di luar tidak terlalu banyak, tersebar jarang di jalan es selebar 10 meter. Anehnya, level monster-monster ini tetap 42 dari pintu masuk sampai sini. Apakah ke bawah tetap level 42? Jika iya, setelah mencapai level 40 tidak perlu lagi berkeliaran di sini, pengalamannya terlalu sedikit.
Saat sedang berpikir, tiba-tiba tubuhku bergetar, diikuti angka merah "88" muncul di atas kepala. Di sebelah kananku, siluet hitam perlahan berubah dari transparan menjadi jelas, dua belati berkilauan mengayunkan racun hijau.
Sial! Lagi-lagi monster tipe pencuri!
Ini Pembunuh Bayaran level 43, desainnya mirip ninja Jepang. Satu-satunya perbedaan adalah tubuh mereka lebih tinggi dan seluruh wajah tertutup rapat, bahkan mata tidak terlihat.
Menghunus pedang untuk balas menyerang, satu tebasan Ice Blade Slash membuat bar darah pembunuh bayaran turun 1/3! Pertahanan dan HP-nya sangat rendah! Saat aku mengeluarkan kombo dan pukulan berat, monster level 43 ini tewas tanpa perlawanan. Tidak ada equipment yang di-drop, hanya 56 koin perak. Dalam sekejap dapat 56 perak, aku sudah cukup puas.
Dari atas sampai sini aku tidak melihat Snowman King, monster di area bawah juga kebanyakan snowman dan pembunuh bayaran. Menurut logika game online biasa, Snowman King pasti akan respawn di bawah, atau mungkin belum muncul.
Meski jumlah monster tidak terlalu banyak, monster dengan serangan jarak jauh sangat merepotkan untuk class pedang seperti aku. Terus membunuh sampai jam 3 sore, XP bar-ku naik 12% lagi. Sekarang sudah 84%, dalam 3 jam lagi naik ke level 40 seharusnya tidak bermasalah.
Menebas snowman terakhir di sekitar, area depan mulai terlihat jelas. Sebuah pilar es tinggi berdiri di tengah jalan, dengan pola rumit seperti totem atau prasasti ritual kuno di permukaannya. Dengan penasaran, aku mendekat dan melihat pola di pilar es itu sangat detail: seekor burung putih bersih terbang hidup-hidup di langit, dua sayap raksasanya mengepulkan salju dari tanah. Aneh, ini seperti gaya abstrak postmodern!
Dalam hati aku takjub, tanpa sadar tangan meraih burung es itu. Tapi saat jari menyentuh pilar, aura dingin menyebar cepat ke seluruh tubuhku. Seketika seluruh tubuhku gemetar——
“Ding～！”
Sistem mengingatkan: Kamu memicu prasasti Dewi, bawalah Hati Dewi untuk mengurai kebingungan Ratu Salju!
Pilar es raksasa perlahan menghilang setelah petunjuk tugas, di bawahnya tersisa permata biru yang memancarkan kabut dingin. Setelah diambil, ternyata inilah Hati Dewi yang dibutuhkan tugas! Segera buka panel tugas untuk melihat detailnya.
Hati Dewi - Kristal energi yang terbentuk dari sisa kehendak Dewi Salju di dunia manusia. Dua ribu tahun lalu, pelayan Dewi Salju melanggar hukum para dewa. Takut akan hukuman ilahi, ia melarikan diri ke dunia bawah. Di pegunungan timur ibukota manusia Kota Bulan Perak, ia melepaskan manna membentuk Daratan Angin Es, lalu menjadi Ratu Salju! Dewi yang masih menyimpan ikatan batin, mengkristalkan Hati Dewi di Daratan Angin Es untuk membelenggu Ratu Salju.
Konten Tugas: Lepaskan belenggu Dewi, kalahkan Ratu Salju dengan membawa Hati Dewi, lalu serahkan padanya!
Aku menarik napas dalam. Tugas ini bahkan melibatkan dewa-dewa? Pantas nama tugasnya berwarna merah darah. Rupanya tak bisa diselesaikan sendirian. Entah seberapa kuat Ratu Salju nanti, lebih baik selesaikan dulu pembunuhan Raja Yeti. Mungkin perlu mencari sekutu untuk melawan Ratu Salju.
