Setelah makan, janjian bertemu Lu Xuehan di plaza. Masuk ke game, pertama aku cek penjualan perlengkapanku. Hasilnya bagus: 24 perlengkapan hijau terjual, semua perlengkapan biru laku dengan harga super tinggi. Rupanya pemain level tinggi saat ini sangat lapar dan tak sabar akan perlengkapan. Setelah mengecek transaksi, total pemasukan lebih dari 160.000 keping emas. Setelah dipotong 20% biaya studio, sisa 120.000. Kekayaan pribadiku kini mencapai 770.000! Bintang baru kekayaan Tiongkok sedang terbit!
Saat aku selesai memperbaiki perlengkapan, Lu Xuehan sudah datang ditemani Xin Yu dan Xu Lin.
“Kenapa? Tidak rela melepas Xue Han?” Tanyaku sambil tersenyum.
Xin Yu geleng: “Tidak, kami cuma mau lihat hasil penjualan perlengkapan. Bukannya mau bawa Xue Han menyelesaikan tugas? Cepat pergi lah!”
Lu Xuehan tersenyum manis: “Lin Fan, ayo berangkat! Kak Lin dan temannya mau bantu pemain Level 30 menyelesaikan tugas, jangan ganggu mereka.”
Aku mengangguk dan mengingatkan: “Xue Han, apakah daya tahan perlengkapan sudah penuh? Lebih baik diperbaiki dulu, serangan monster di sana sangat padat, daya tahan perlengkapan akan terkonsumsi sangat cepat! Juga, beli lebih banyak ramuan biru, konsumsi potion di bawah sana sangat cepat!”
“Ya, tadi sudah kuperbaiki, ramuan biru juga cukup, ayo pergi!”
“Tunggu, ambil sertifikat tugas dulu!”
Sebagai orang yang berpengalaman, aku cepat membantu Lu Xuehan mendapatkan sertifikat keluar gerbang timur, sekarang semuanya lengkap!
……
Membawa Lu Xuehan melewati samping Hutan Pinus Perak, saat ini aku hanya tahu Gua Raja Badak bisa menuju ke Tanah Angin Es di belakang, untuk terowongan lainnya belum ada waktu untuk eksplorasi. Lu Xuehan sangat sabar, mengikutiku dari Hutan Pinus Perak masuk ke Gua Raja Badak, sampai aku membuka semak pinus itu barulah dia menunjukkan ekspresi yang sangat menggemaskan.
“Lin Fan... Harus merangkak lewat sini ya?”
Aku mengangguk: “Ini satu-satunya jalan yang kuketahui. Bagaimana kalau aku yang lewat dulu?”
Lu Xuehan malu-malu mengangguk: “Kalau... Begitu...”
Aku segera membungkuk dan merangkak melewatinya, lalu menarik tangan Lu Xuehan dengan hati-hati mengeluarkannya. Rasa lembut dan halus di tangan ini sungguh sangat menyenangkan.
Lu Xuehan meronta pelan, wajah memerah: “Aku sudah bisa...”
Aku tertegun, buru-buru melepas tangan dan tersenyum kecut sambil mengajak Lu Xuehan melanjutkan perjalanan.
Perjalanan hampir satu jam sangat menyiksa, untungnya Lu Xuehan memang gadis kecil yang lembut seperti air, masih memiliki kesabaran. Jika diganti Xin Yu, mungkin sekarang sudah ribut, aku pasti pusing sampai mati.
Akhirnya tiba di gunung salju, aku menunjuk ke atas dan berkata: "Tanah Angin Es berada di dalam tubuh gunung ini, monster di lapisan terbawah sangat banyak. Jika semua dibunuh habis, setidaknya bisa naik dua tingkat untuk kita berdua! Ini perkiraan konservatif..."
Lu Xuehan melihatku terkejut: "Sepatutnya itu? Aku membakar monster seharian hanya naik setengah tingkat lebih!"
"Masuk saja baru tahu. Ayo, pintu masuk di pinggang gunung, jalannya licin. Pegang tanganku."
Lu Xuehan ragu sebentar, aku berkata lagi: "Orang ini, apa kau mau aku ambil ranting untuk menarikmu?"
Lu Xuehan tersenyum kecut, meraih lenganku: "Sudah tahu, cepatlah pergi. Mengerjakan tugas sampai jalan sejauh ini, keterlaluan. Entah bagaimana caramu sampai ke sini."
Aku hanya ingin dia memegang tanganku, tak menyangka dia malah menggandeng lenganku. Manis...
Setengah jam kemudian, akhirnya kami masuk ke pintu Tanah Angin Es. Monster yang kubunuh pagi tadi sudah muncul kembali. Hanya bisa membunuh sepanjang jalan. Untung dengan bantuan dan serangan Lu Xuehan, proses membunuh monster jauh lebih cepat daripada sendirian.
Dalam sekejap, kami tiba kembali di celah jalur es. Meski Lu Xuehan tidak memiliki fobia ketinggian, memaksa seorang gadis melompat dari tebing setinggi itu tetap terasa berat.
Melihat keraguan Lu Xuehan, aku berkata: "Aku akan lompat dulu untuk memancing monster. Kamu serang mereka dengan Hujan Api, lalu sembuhkan aku. Setelah monster habis, loncatlah – aku akan menangkapmu. Tenang, pasti aman!"
Lu Xuehan menggigit bibir: "Baik! Aku bisa!"
……
Aku mengangguk, mundur beberapa langkah, lalu mengeratkan gigi dan melompat. Dari kejauhan, kulihat monster-monster berkerumun di titik pendaratanku, mengingatkanku pada adegan dikepung zombi di Resident Evil.
Untung monster ini bukan mayat hidup, dan aku bukan mangsa tak berdaya. Di atas tebing, Lu Xuehan mengayunkan Tongkat Pendetanya. Hujan api merah menyala tumpah dari langit – pertama kalinya kulihat skill Hujan Apinya – spektakuler! Api membentuk lautan menyala di tanah, area serang 10×10 itu menyapu hampir semua monster. Berkat sistem tim, aku tak terkena damage. Melihat monster-monster berjatuhan, perasaan ini sungguh luar biasa!
"Aku seorang diri harus membunuh monster selama sepuluh menit, tapi di bawah hujan api Lu Xuehan ternyata hanya dua menit sudah habis terbakar, inilah kecepatan leveling Penyihir! Pemain Penyihir di awal game kebanyakan belum punya skill area, tapi kalau di akhir game semakin banyak buku skill area, maka di papan peringkat akan muncul lebih banyak pemain dengan job change Penyihir!"
"Lin Fan, aku mau turun..."
Bayangan Lu Xuehan muncul di atas, dengan wajah ceria berkata, sama sekali tidak terlihat gugup.
Aku menarik napas dalam-dalam sambil tersenyum: "Mundur beberapa langkah, lari ke sini, jangan takut, aku akan menangkapmu."
Lu Xuehan mengangguk, cepat-cepat mundur beberapa langkah. Beberapa detik kemudian bayangannya melayang di udara, jubah pendeta putih bersihnya tertiup angin ke belakang, lekuk tubuh indahnya samar-samar terlihat di balik pakaian tipis, sangat menggoda!
Cepat-cepat kusiapkan posisi, aku tidak mau Lu Xuehan jatuh kepala lebih dulu seperti aku.
"Huu~!"
Tubuh mungil Lu Xuehan dengan momentum terjun menghujam ke pelukanku. Dua orang meluncur tak terkendali di atas es, sampai menabrak dinding samping baru berhenti. Sialan, lebih sakit daripada jatuh kepala lebih dulu...
"Hei, Xuehan, sudah bisa bangun..." Kutepuk-tepuk Lu Xuehan di dadaku. Pinggangku sekarang terasa sakit seperti diregangkan, entah apa patah tulang atau tidak.
Lu Xuehan segera merona merah sambil bangun. Aku buru-buru minum ramuan merah, obat mujarab ini langsung menyembuhkan semua luka.
……
Dua orang terus maju membunuh ke depan, kali ini Lu Xuehan sudah memiliki pengalaman, saat bertemu area dengan monster yang sedikit lebih banyak, langsung melepaskan hujan api, ditambah serangan tinggiku, tidak lama kemudian kami sudah sampai di atas lapisan paling bawah, segerombolan besar monster ada di bawah. Di mataku, ini hanya menyisakan pengalaman.
