Setelah membaca postingan ini, Murong Shanshan me-refresh forum. Sebuah nama mencolok langsung menyeruak: Murong Shanshan Muncul di Pameran, Seluruh Lokasi Acara Gempar!
Judul postingan itu dicetak tebal dan merah. Baru tiga menit diposting, sudah puluhan orang yang reply!
"Tidak mungkin... Begitu cepatnya..."
Saat membuka postingan, Murong Shanshan langsung terpaku. Di layar komputer terpampang jelas foto kami berdua di lokasi pameran game siang tadi. Saat itu kami sama sekali tidak sadar sedang difoto, asyik mengagumi pemandu sorak permainan yang mengenakan tank top.
Total ada belasan foto, mulai dari kami masuk lokasi acara sampai Shanshan menarikku pergi. Rasanya seperti siaran langsung di tempat kejadian.
“Aku tak tahan mengusap hidung, agak lega berkata: ‘Tak kusangka aku ikut menikmati keberuntunganmu, bahkan bisa masuk ke postingan potensi seperti ini!’”
Murong Shanshan kesal berkata: “Belum tentu, lihat sendiri kalimat terakhir di postingan ini!”
Aku segera melihatnya, tapi konsekuensinya setelah beberapa detik aku tak bisa tertawa lagi——
Murong Shanshan membacakan isi postingan: “Pria yang bersama Murong Shanshan dicurigai sebagai pemain peringkat 1 di Kota Bulan Perak, Qingcai Baiyu Tang. Tapi penulis merasa wajahnya familiar, setelah diingatkan rekan kerja, ternyata dia sangat mirip dengan TOT_Lin, mantan pemain utama tim TOT di WAR3 setahun lalu. Menurutku, pemain WAR3 seharusnya masih ingat dia!”
Aku mulai panik. Murong Shanshan tersenyum kecut, melanjutkan: “Pemain Kota Bulan Perak pasti pernah dengar, sebulan lalu tim TOT berhenti ikut liga. Pemimpin Ye Qiu login ke Yueheng dengan ID 'Ye Shang De Xiao Ma Yi'. Anggota lain juga menggunakan awalan TOT. Bahkan banyak FANS TOT yang pakai nama ini ingin gabung ke Resimen TOT Tercinta. Tapi TOT_Lin malah pakai ID 'Qingcai Baiyu Tang'. Apa hubungannya dengan pemain cantik di Keluarga Sayur? Apakah TOT_Lin dan Pasukan TOT sudah berpisah seperti rumor?”
“Bangsat, siapa orang ini? Kok dia tahu semua rahasiaku?!”
"Lihat ID-nya..." Murong Shanshan menunjuk layar, di bawah jari putihnya yang mulus terpampang nama pembuat postingan: TOT yang Abadi!
Rupanya ini FANS setia TOT...
Murong Shanshan menggulir postingan ke bawah. Beberapa komentar awal hanya berisi pujian tentang kecantikan Murong, perasaan kagum, dan keinginan untuk menjalin hubungan melebihi persahabatan. Baru di lantai belasan muncul komentar yang sedikit waras.
Lantai 12: "Lin Fan, meski kau keluar dari TOT, kau tetap pahlawan dalam hatiku!"
Lantai 13: "Dukung Lin Fan, dukung Murong Shanshan, dukung Pedang dan Mawar!!"
Lantai 14: "Tanya dong, apa Lin Fan akan buat guild? Pengen banget gabung!"
Lantai 15: "Pengen banget Lin kembali ke TOT, masa-masa itu sangat menyenangkan karena kalian~!"
Lantai 16: "LS adalah SB!"
Lantai 17: "Tenang, semua tebak ukuran tubuh Murong Shanshan yuk?"
……
Komentar di bawahnya semakin tidak pantas, bahkan MM sekaliber Murong Shanshan pun sampai memerah telinganya.
"Tutup saja, sepertinya sudah tidak ada yang bernilai." Kataku pelan.
Murong Shanshan patuh menutup halaman web lalu membuka Baidu. Ia mengetik "Lin Fan", menekan enter. Layar langsung dipenuhi bahan tentangku. Postingan pertama adalah tentang kepergianku dari TOT, hanya postingan sederhana tapi meroket ke peringkat pertama berkat klik yang luar biasa tinggi.
Murong Shanshan membuka beberapa halaman web sambil berdecak kagum: "Astaga, rupanya kamu punya begitu banyak sejarah cahaya..."
Aku terdiam lama sebelum akhirnya berkata: "Shanshan, aku pulang dulu. Beberapa hari ini aku akan berlatih skill profesi sampingan di Gunung Bulan Perak. Jangan ganggu kecuali ada hal penting."
"Kenapa? Marah?" Murong Shanshan mengedipkan mata besar nan indahnya, pandangannya terlihat kebingungan.
Aku menggeleng: "Tidak juga. Cuma sekarang aku sedang kesal. Masalah-masalah Hancur ini malah diungkit lagi. Lebih baik masuk game mengumpulkan ramuan obat dengan tenang, menyendiri sebentar..."
Murong Shanshan membuka mulutnya, lama kemudian berkata: "Bagaimana kalau kamu pindah ke sini? Aku kesepian. Bahkan saat makan tak ada yang menemani bicara, hampir gila!"
Aku tak tahan tertawa: "Guru pernah mengajarkan: saat makan jangan bicara, saat tidur jangan bersuara. Lebih baik tidak berbicara saat makan."
"Baiklah! Aku tahu, kamu tidak tega meninggalkan pendeta cantik dan elf pemanahmu itu kan?"
Memandang pipi putih salju Murong Shanshan, kuusap lembut sambil tersenyum: "Shanshan, aku akan sering mengunjungimu. Jangan manja. Kakak Lin dan Xin Yu merawatku di saat sulit. Tak mungkin ku pergi begitu saja. Lagipula di sana tiap hari ada makanan jadi. Jangan bilang kamu bisa masak untukku tiap hari..."
“Murong Shanshan menghela napas ringan dengan kekecewaan, lalu berkata dengan enggan: "Baiklah, setelah masuk game jangan lupa hubungi aku～”
Kembali ke tempat tinggal, tepat pukul 3 sore. Masih ada 3 jam sebelum waktu makan malam, seharusnya cukup untuk berlatih mengumpulkan bahan.
Masuk ke game, aku muncul di tempat sebelumnya menyelamatkan master ramuan. Segera memeriksa item dan perlengkapan di dalam bungkusan.
“Blek～!”
Hujan api merah menyala tumpah dari langit, seketika membakarku. Saat berdiri di tengah api, nilai Kehidupan terus menyusut "blek blek blek", disertai jeritan beberapa perempuan...
Melihat ke atas, ternyata Lu Xuehan, Xin Yu dan rombongan sedang membasmi monster di sini. Hari ini ramai, semua MM dari studio datang. Guozi MM, ksatria level 37 ini sedang menjalani tugas memancing monster. Xin Yu si pemanah kuat bertindak sebagai algojo utama bersama Lu Xuehan. Xu Lin dan MM lain hanya sekadar mengelus-elus monster rumput imut untuk mengisi waktu.
Lu Xuehan berlari kecil mendekat sambil tersenyum: "Kenapa baru datang sekarang? Kalau tadi bukan kamu, pemain lain mungkin tidak bisa lolos hidup-hidup dari area seranganku."
Xu Lin langsung memasukkanku ke tim. Kutatap beberapa MM di kejauhan: "Kenapa hari ini bawa para dewa ini? Tidak takut kecepatan leveling turun?"
Xu Lin menjawab pasrah: "Aku juga tidak mau. Tapi hari ini tim pemain yang bermain bersama mereka bubar. Sekarang tidak bisa cari orang yang bisa dipercaya, terpaksa kubawa mereka."
“Kenapa anggota pasukan yang berlatih bersama bisa bubar? Bukannya mereka selalu kombinasi yang solid?”
Aku agak heran, berdasarkan situasi yang mereka ceritakan saat makan sebelumnya sudah jelas, Guozi, JOLY, Liu Yun, Li Qing empat MM bersama belasan pemain pria lain selalu berlatih leveling dalam tim. Beberapa pemain pria itu sepertinya tertarik pada para MM, tapi selama ini masih malu-malu dan tidak melakukan hal yang keterlaluan. Situasi ini bertahan hampir setengah bulan, tapi kenapa hari ini tiba-tiba bubar?
Xu Lin menyuruh Lu Xuehan untuk membasmi monster, lalu menjelaskan: "Sebenarnya tidak harus bubar, tapi melihat situasi hari ini mustahil untuk terus berlatih bersama. Masalahnya ada di pemain yang hari ini mau bergabung ke tim, ternyata dia kenal dengan salah satu anggota lama..."
Aku bingung, lalu bertanya: "Terus kenapa? Kalau saling kenal kan lebih mudah bekerja sama?"
Xu Lin tak bisa menahan senyum, "Bukan seperti yang kamu bayangkan. Pemain yang mau bergabung itu seorang MM. Begitu masuk tim, dia langsung tahu ada prajurit pria yang dikenalnya. Dia meminta Guozi mengeluarkan prajurit itu dari pasukan. Saat Guozi tanya alasannya, si prajurit pria itu membongkar rahasia - ternyata mereka pernah video call sebelumnya, dan dia pernah berkomentar bahwa si MM tidak cantik..."
“Aku agak terkejut, Xu Lin tersenyum dan melanjutkan: 'Lalu dua orang itu saling menyerang secara verbal di dalam pasukan, MM itu bilang akan memanggil saudara suaminya untuk menghancurkan tim ini. Semua orang langsung panik, jadi pada minta keluar dari pasukan dengan alasan yang sah, seperti: "Komplek mau mati listrik", "Komputer mengeluarkan asap, perlu diperbaiki", atau "Istri mau pulang, aku harus usir MM..." Bahkan ada yang lebih ekstrim, bilang "Pasukan dikumpulkan!" Jadi, Guozi terpaksa membubarkan pasukan, semua janji besok latihan leveling bersama lagi.'”
“Xu Lin menghela napas setelah bercerita. Aku berkeringat dingin dan berkata: 'Kalian lanjut latihan, aku mau latihan skill pekerjaan sampingan di sini sekalian ngumpulin pengalaman gratis~'”
“Xu Lin tersenyum tanpa komentar. Xin Yu melepaskan beberapa Multi-Shot lalu berlari mendekat dengan nada manja: 'Kenapa pulangnya malem banget? Kukira kamu baru balik malem nanti~'”
“‘Memangnya, kau pikir aku tipe yang bisa tergoda oleh kecantikan?’”
“Xin Yu terkikik, tiba-tiba merapatkan tubuhnya sampai menempel erat di badanku. Dua gumpalan daging lembut putih bersih nyaris melompat keluar, lekuk payudaranya yang dalam membuat kerongkonganku kering. Tanpa sadar tanganku merangkul pinggang indah Xin Yu, sambil ngiler aku bergumam: ‘Xin Yu, boleh ciuman dong?’”
“‘Tapi tadi ada yang mengaku pria terhormat lho.’ Xin Yu menatap mata saya dengan senyum penuh arti.”
Xin Yu bagaikan kue lezat yang terhidang di depan mata. Meski aku tahu peluang berhasil pasti sangat tinggi jika bertindak, tekadku tetap goyah. Terkadang kupikir keadaan ini sudah cukup baik - baik terhadap Lu Xuehan, Xin Yu, maupun Murong Shanshan, aku tak perlu merasa bersalah atau terburu-buru memutuskan siapa yang akan dijadikan istri～
Dengan penuh kerinduan kulekatkan pandangan pada payudara Xin Yu yang montok. Menelan air liur, kukatakan: "Kau tahu aku pria jujur, jangan goda aku! Aku harus pergi memetik ramuan."
Xin Yu heran bertanya: "Memetik ramuan? Kapan kamu belajar itu?"
Aku juga terkejut: "Kamu belum pernah dengar tentang pekerjaan sampingan?"
Xin Yu menggeleng bingung.
Kepalaku langsung pusing: "Dasar pemula!"
