Satu jam kemudian, listrik menyala dan aku masuk ke dalam selimut. Xin Yu, Lu Xuehan, dan yang lain pergi bermain game. Murong Shanshan mengambil novel dan duduk di tepi ranjang mulai membaca.
"Tidak masalah, kamu tidurlah. Aku baca buku sebentar lalu pulang."
Murong Shanshan tersenyum manis. Rambut panjangnya menyentuh wajahku dengan lembut. Seketika aku seperti tersetrum, mencium aroma lembut dari cewek cantik ini. Hatiku dipenuhi kebahagiaan tak terkira.
Aku baru tertidur lewat pukul 8. Mungkin karena terlalu lelah, malam ini dipenuhi mimpi-mimpi aneh——
……
Wajah Xiao Yu yang memilukan basah oleh air mata. Ia terus-menerus meminta maaf. Kilasan masa lalu hadir bagai mimpi: Sorot mata Ye Qiu yang tegak membuatku malu tak karuan. Tangan kiri FINE yang berlumuran darah masih menghantuiku. Ruang latihan Tim TOT berantakan—monitor-monitor pecah menjadi fragmen, meja kursi berserakan, bahkan foto besar WAR3 Ning Xin'er kesayangan Ye Qiu tergeletak di lantai penuh jejak sepatu kotor. Semua ini bermula karena aku dan Xiao Yu...
Aku bertarung mati-matian ingin menangis tapi air mata tak kunjung keluar. Telingaku kembali mendengar kata-kata kejam orang tua: "Kalau masih main game itu, jangan pernah pulang ke rumah ini lagi!"
Sekilas mata, gambaran kembali ke malam ketika aku pergi dari TOT. Jalanan sangat dingin, di tengah hawa musim dingin tak ada setengah pejalan kaki terlihat. Aku berdiri sendirian di halte bus sambil membawa tas tangan biru, tak tahu harus kemana. Puluhan uang di kantong bahkan tak cukup untuk menginap di penginapan.
"Ada yang bisa kubantu?" Suara merdu itu bagaikan suara surgawi. Kupandang gadis di belakangku, ia mengenakan seragam rok abu-abu gelap dengan sepatu bot kulit hitam.
Kutolehkan kepala dengan hampa, tapi gadis itu melanjutkan: "Namaku Xu Lin. Kau tersesat? Jika tak keberatan, mari singgah ke tempatku..."
Tiba-tiba gambaran kembali kacau. Kudengar suara tangis Xin Yu, di malam sunyi hanya terdengar desahan sedihnya yang tertahan.
"Mengapa aku tak bisa melihat apapun..."
Tanganku meraba-raba di depan mata. Tiba-tiba sepasang tangan kecil yang hangat dan lembut menggenggamku, lalu terdengar helaan napas halus di telinga: "Orang ini, tidur saja tak bisa tenang. Apa aku harus terus menjagamu..."
……
Mimpi buruk terus menyiksaku. Penyesalan, kerinduan, dan ketidakberdayaan hampir membuatku sesak napas.
……
"Ah!"
Aku tersentak bangun. Kamar gelap gulita. Setelah meraih ponsel, terlihat sekarang pukul tiga dini hari. Murong Shanshan telah pulang, hanya menyisakan aroma harum yang menggugah kerinduan di tepi ranjang.
Memakai sebuah baju, mengusap keringat di dahi, aku pergi ke aula, menuangkan secangkir air panas, duduk sendirian di sofa melamun. Ketika sadar kembali, air sudah dingin.
Lebih dari setahun ini, aku hidup dalam penyesalan. Untungnya bertemu Xin Yu, Lu Xuehan, dan Murong Shanshan, kalau tidak, hidup ini benar-benar hampa. Terutama sejak masuk ke Yueheng, akhirnya menemukan sedikit semangat untuk hidup.
Setelah minum air, kepala masih sakit seperti dihantam palu, lanjut tidur!
……
Bangun pagi sudah pukul 9 lebih. Dari kemarin pukul 7 malam, hampir tidur 12 jam. Seharusnya sudah mengganti waktu tidur kemarin.
Keluar rumah, makan sedikit, baru melihat SMS Murong Shanshan di HP: "Waktu tidur kamu menyebut namaku, sampai ngeces..."
Aku terkekeh geli, tidak tahu apakah benar atau tidak.
Setelah online, pertama buka ranking level. Dibanding kemarin, ada perubahan baru: Peringkat 1 tetap kemerahan level 47, peringkat 2 sekarang Lu Xuehan level 46. Murong Shanshan akhirnya masuk 10 besar dengan level 44. Playboy Kaya karena kemarin kena bunuh turun 1 level, sekarang keluar dari 10 besar. Xu Lin dan Xin Yu melesat seperti meteor, tak terbendung masuk 5 besar. Kini Keluarga Sayur punya 3 pemain di 10 besar ibukota kerajaan.
Aku menghela napas. Tiba-tiba dapat permintaan panggilan dari Murong Shanshan——
"Sudah bangun?"
"Hm."
"Semalam tidurmu tidak tenang."
"Aku tahu."
“Kamu sudah mencium tanganku.”
“Cuma tangan saja...”
“Bukankah tangan ini milikku?”
“Eh... Iya.”
“Apa kamu tidak mau bertanggung jawab?”
“Aku... Aku bertanggung jawab...”
“Kalau begitu, peralatan yang kamu dapatkan nanti harus diberikan padaku saja. Jangan lihat perempuan lain lagi, dan harus membimbingku leveling...”
“Bangsat, ini keterlaluan!” Akhirnya aku tidak tahan lagi.
Murong Shanshan terkikik lalu berkata dengan serius: “Kamu ada di area mana? Butuh aku bimbing leveling?”
“Tidak usah, kamu cuma 2 level di atasku...” Aku menolak halus, melanjutkan: “Sekarang kamu di mana? Kembali ke Silver Moon City, aku mau tunjukkan sesuatu bagus!”
“Aku langsung kembali!”
Beberapa detik kemudian, sosok Murong Shanshan muncul di titik teleportasi tak jauh. Aku melambai: “Sini, ke gudang!”
Murong Shanshan segera berlari mendekat. Siluet cantiknya membuat beberapa pemain di sekitarnya melirik.
“Apa barang bagusnya? Cokelat atau Oreo?”
“Cuma tahu makan! Ini tidak bisa dimakan!” Aku tersenyum sambil mengeluarkan Pedang Cahaya Hanguang senjata oranye level 45 dari gudang.
Saat kuletakkan pedang bercahaya suci itu di menu transaksi, Murong Shanshan tertegun. Matanya menatap lama sebelum akhirnya berucap dengan suara bergetar: “Ini... kapan kamu dapatkan perlengkapan ini?”
“Hadiah dari quest yang membuatku turun 9 level. Setimpal, kan?”
Sambil berkata, aku menekan tombol konfirmasi dengan mantap.
Mata indah Murong Shanshan berbinar-binar. Namun setelah beberapa detik, dia membatalkan transaksi.
“Ada apa, Shanshan? Ini bukan gaya khasmu?” Aku bertanya heran.
Murong Shanshan menggigit bibirnya, berkata pelan: "Tapi aku sekarang tidak punya uang untuk membeli pedang ini. Aku tahu, harga pedang ini pasti bisa melambung di atas ratusan juta..."
Aku tak tahan tertawa: "Ini bukan untuk dijual, tapi hadiah untukmu. Gratis."
Murong Shanshan memandangku terkejut: "Apa katamu? Mau memberikan senjata oranye ini padaku?"
Aku mengangguk mantap: "Benar, gratis. Dalam bahasa Inggris, ini sepenuhnya FREE!"
Tiba-tiba Murong Shanshan menunjukkan senyum manisnya, bertanya: "Kenapa memberikanku? Beri alasan yang bisa kuterima."
Aku berpikir sejenak, lalu menjawab serius: "Aku menyukaimu. Apakah ini alasan yang cukup?"
"Bisa diterima..." Murong Shanshan tersenyum sambil menerima pedang itu, tiba-tiba wajahnya berkerut: "Tapi jika kau memberiku pedang ini, lalu bagaimana denganmu? Seharusnya kau lebih membutuhkannya..."
"Tak masalah! Aku masih punya pedang level 50!"
Aku menunjukkan Pedang Darah padanya. Baru kemudian dia setuju menerima Pedang Hanguang sambil berkata khidmat: "Lin Fan, terima kasih. Jika ada kesempatan, akan kubayar harga pedang ini."
Aku tersenyum: "Jangan sampai semua orang sudah mencapai level 100 baru kau kembalikan padaku, bilang 'mengembalikannya dalam keadaan utuh'."
Murong Shanshan langsung melotot malu-malu: "Lalu kau mau bagaimana? Apa nenek harus menikahi kau hanya karena sebuah pedang?"
"Aku diam-diam terkejut: Orang ini, bahkan bisa menebak apa yang kupikirkan!"
"Shanshan, bukankah kamu masih harus latihan leveling? Cepat pergi, jangan sampai aku memperlambatmu."
"Kamu benar-benar tidak mau latihan bersama kami? Anggota guild yang latihan bersama akan mendapat bonus pengalaman loh~"
Aku tersenyum: "Tidak, aku lebih baik cari tempat latihan sendiri!"
……
Murong Shanshan pergi. Aku mulai merapikan perlengkapanku. Sekarang seluruh perlengkapan hanya kurang satu sarung tangan. "Perselisihan Keadilan", sarung tangan besi biru level 26 sudah hancur karena daya tahan habis. Akhirnya di Balai Transaksi, aku membeli sarung tangan besi hijau level 38 seharga 500 uang. Atributnya tidak kalah jauh dari yang sebelumnya.
Saat kubuka panel skill, sesuatu aneh terjadi - skill Kumpulkan dan Menambangku ternyata sudah melebihi level 4!
Bagaimana bisa? Skill Kumpulkan hanya perlu sedikit pengalaman lagi untuk naik ke level 5. Aku tidak ingat pernah melatih skill ini.
Setelah lama berpikir, tiba-tiba aku tersadar. Saat di Ruang Dimensi, sepertinya aku pernah mengumpulkan dan menambang. Waktu itu setiap rumput memberi 300 pengalaman! Jadi meski level skill di-reset, pengalaman skill tidak berkurang. Pengalaman yang kudapat di gua itu cukup untuk menaikkan skill sekunder ke level 4!
Setelah keluar dari Kota Bulan Perak dengan penuh kebahagiaan, saya kembali ke area monster level 50. Di sini terdapat padang rumput monster level 50 yang darahnya sedikit namun memberikan banyak pengalaman, serta ramuan level tinggi seperti bunga kupu-kupu dan pir buah yang bisa dikumpulkan. 5 grup hampir 500 batang lidah buaya dan 5 grup bijih berharga yang dikumpulkan di ruang sebelumnya kini disimpan di gudang. Barang-barang ini mungkin akan berguna jika level pembuatan obat saya meningkat nanti.
Jumlah pemain di Lembah Bulan Perak telah meningkat drastis dibandingkan beberapa hari lalu. Wilayah ini masih menjadi kekuasaan Pedang & Mawar, namun pemain lain tetap bisa masuk-keluar dan grinding dengan bebas. Kecuali anggota Kekuasaan Sang Playboy dan Berserker yang diblokir di pintu lembah - ini adalah salah satu strategi Murong Shanshan untuk membatasi Kekuasaan Sang Playboy. Sekarang semua orang tahu Lembah Bulan Perak adalah spot grinding premium, tapi Murong Shanshan MATI-matian mempertahankan area ini dari incaran Kekuasaan Sang Playboy. Karena kalah dalam pertempuran, mereka terpaksa pindah ke spot grinding lain yang membuat level keseluruhan guild mereka tertinggal jauh dari Pedang & Mawar.
Pukulan paling mematikan adalah pertempuran tadi malam. 100+ pemain level 40+ ternyata bisa dikalahkan oleh satu pemain tunggal. Belum lagi kerugian level dan perlengkapan, ancaman terhadap semangat pasukan saja sudah cukup membuat Playboy Kaya pusing tujuh keliling.
Di dalam guild sedang membahas kejadian tadi malam. Menurut intelijen dari Nian Shao Qing Kuang, Kekuasaan Sang Playboy selama beberapa hari ini terus tertekan oleh Pedang & Mawar hingga tidak bisa bangkit, dan semalam mengalami luka parah lagi. Banyak pemain yang sudah keluar dari guild, sebagian besar bergabung dengan "Langit Kemerahan" milik Hong, sebagian lagi ingin masuk ke Pedang & Mawar tapi langsung ditolak mentah-mentah oleh Murong Shanshan.
Sambil menghela nafas, tiba-tiba melihat pengumuman sistem: Selamat kepada pemain Berserker yang mendirikan guild "Persahabatan Sejati", sistem memberikan hadiah level+1!
