"Gimana nih? Kayaknya waktu tidak cukup untuk membunuhnya!" Murong Shanshan menunjukkan kecemasan.
Untuk ke-6 kalinya kulepaskan Kombo, melihat darah Gul'dan yang tersisa 1/3: "Sudah tidak ada cara. Lakukan yang terbaik, tinggal 10 detik lagi. Semoga ada keajaiban..."
Murong Shanshan menggigit bibirnya, semburan pedang dahsyat mengudara. Serangan jarak dekat ini membuat Gul'dan terhenti, angka "5462" muncul di atas kepalanya. Sial, semburan pedangnya dapat serangan mematikan!
Seolah tak mau kalah, tanganku merasakan aliran dingin dari Pedang Kemerahan. Pedang Es Misterius akhirnya terlepaskan!
"Swa~!"
Paku es biru menusuk tubuh Gul'dan, dan kali ini bukan hanya satu serangan. Pedang Es Misterius level 6 menampilkan pemandangan menakjubkan - setelah serangan pertama efektif, beberapa ledakan es berturut-turut muncul di dalam tubuh Gul'dan. Kristal es mematikan terus bermekaran di belakang tubuhnya, sementara angka merah darah empat digit berturut-turut muncul di atas kepalanya seiring terkurasnya nyawa Gul'dan!
“2400！”
“5204！”
“5320！”
“2320！”
Tak muncul biasa-biasa saja, tapi langsung menggemparkan! Di tiga detik terakhir, tubuh Gul'dan perlahan roboh ke tanah!
Murong Shanshan membuka mulut kecilnya lebar-lebar, berdecak kagum: "Orang ini, bagaimana Pedang Es Misterius level 6 bisa mesum sampai tingkat ini? Empat serangan berturut-turut, bahkan dua kali serangan mematikan, damage 15000 dalam satu detik..."
Aku juga terkejut. Kenapa saat membunuh monster kecil efek Pedang Es Misterius tidak seperti ini? Apakah perlu ada momentum tertentu? Tapi serangan ini benar-benar mesum, damage 15000 per detik. Ksatria bertahan tinggi full darah sekalipun mungkin tak punya kesempatan lolos!
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Timmu telah menyelesaikan tugas tersembunyi - "Pembukaan Jantung Celah". Lanjutkan eksplorasi gua misterius ini dengan mengikuti jejak Gul'dan!
Aku agak terkejut. Tugas ini benar-benar mesum, terutama kalimat terakhir dalam konten misinya!
Murong Shanshan tiba-tiba menepuk bahuku sambil tertawa: "Lihat, Gul'dan ini sepertinya belum mati, bahkan perlengkapan tidak ada yang jatuh. Apa ada kelanjutan tugas?"
Kuperhatikan, benar. Gul'dan hanya terbaring lemas di tanah namun belum mati. Dua taringnya patah satu, entah karena aku atau tepukan Murong Shanshan. Untung dia tidak menuntut, kalau tidak dengan karakternya yang seperti itu, pasti dia akan menepuk pantat dan mengalihkan semua tanggung jawab ke aku.
Gul'dan memandangi kami dengan mata kosong, seluruh tubuhnya terlihat jauh lebih tua. Tangan kirinya yang seperti kulit pohon tua perlahan merogoh ke dalam jubah dan mengeluarkan selembar kertas kulit usang.
"Pemuda, terima kasih telah mengakhiri kehidupanku." Suara Gul'dan terdengar pilu, penuh kesengsaraan dan keputusasaan yang tak terhingga.
Aku hendak berkata "sama-sama", tapi Murong Shanshan mendahului menghalangiku: "Ini kewajiban kami. Apakah ada wasiat yang belum kau selesaikan?"
Gul'dan menutup matanya lelah, lama kemudian baru membuka kembali dan mulai bercerita: "Awalnya aku adalah tetua ritual suku orc. Lima tahun lalu kubawa pasukan elite mengejar iblis ke sini. Dia sangat jahat dan kuat. Prajurit-prajurit pemberani sukuku satu per satu menjadi tumbal di bawah cakar tajamnya, termasuk para ritualis yang telah bertahun-tahun mengikutiku... Semua diubahnya menjadi ksatria arwah tanpa kesadaran - persis seperti Ksatria Bayangan yang kalian lihat!"
Murong Shanshan heran: "Kalau semuanya sudah kolaps, mengapa kamu masih bisa selamat?"
Gul'dan tersenyum pahit: "Iblis itu tidak hanya jahat, tapi juga licik. Dia sudah tahu sejak awal mannaku bisa dimanfaatkan, jadi dia membunuh semua pengikutku tapi menyisakan nyawaku. Aku juga ingin mendekatinya untuk menemukan kelemahannya, sayangnya..."
"Sayangnya apa?" Murong Shanshan sedikit bergesak bersandar di tubuhku, sepertinya dia lelah mendengar.
Gul'dan menarik napas berat: "Sayangnya aku tak menyangka kutukan iblis begitu kuat. Saat aku pura-pura menunjukkan kesetiaan, dia malah mengikis jiwaku dan menjadikanku penyihir andalannya. Di tanah suci, aku menjadi perwakilan iblis yang membantu memanggil Ksatria Bayangan untuk membunuh semua sumber kehidupan!"
Murong Shanshan mengerutkan alis: "Lalu mengapa kamu sadar sekarang? Bukannya jiwamu sudah terkikis?"
Gul'dan tersenyum getir: "Kontrak jiwa dibangun di atas energi kehidupan. Serangan kalian tadi membuat energiku tak bisa lagi mempertahankan nyawa, jadi kontrak jiwa otomatis batal. Sekarang ini masa transisi antara kontrak jiwa dan kehilangan kehidupan. Aku sangat berterima kasih, kupikir aku akan selamanya hidup dalam kegelapan sambil menanggung siksaan pembunuhan dan pengakuan dosa..."
Murong Shanshan menoleh ke aarku sambil tersenyum: "Sepertinya rumit sekali. Tugas ini meminta kita melacak jejaknya. Jangan-jangan kita harus menyusup dengan membuat kontrak jiwa bersama iblis itu juga?"
"Tentu tidak seperti itu." Aku berjongkok bertanya pada Gul'dan: "Bagaimana cara menemukan iblis itu? Di mana letak guanya?"
Gul'dan memandang lemah kertas kulit di tangannya: "Peta gua ini akan membimbingmu ke sarang iblis. Meski kehilangan kendali atas jiwaku, aku terus memantau setiap gerakan di gua iblis. Kertas kulit ini adalah satu-satunya nilai pengkhianatan jiwaku. Berhati-hatilah! Iblis biasanya tidak muncul di gua, tapi bawahannya yang kebanyakan mayat manusia, elf, dan orc kuat yang dihidupkan kembali olehnya selalu berjaga di sana. Sangat kuat. Kuharap kalian bisa melanjutkan misiku. Di surga, aku akan mendoakan kalian atas nama semua makhluk hidup!"
Gul'dan langsung kolaps setelah bicara. Mayatnya berangsur menghilang di formasi teleportasi tanpa menjatuhkan barang sedikitpun. Sial! Aku benar-benar tak berperasaan, masih memikirkan hal itu saat seperti ini. Lebih baik segera periksa kertas kulit misterius itu~!
Murong Shanshan mengambil kertas kulit dari lantai. Tak lama, kami berdua mendapat notifikasi misi dari Sistem: "Aktifkan Catatan Gul'dan?"
Murong Shanshan memandangku bingung. Aku segera mengangguk mantap.
“Ding～！”
Sistem mengingatkan: Timmu telah mengaktifkan Catatan Gul'dan, memperoleh hak masuk permanen ke Gua Retakan.
“Ding～！”
Sistem mengingatkan: Anggota yang memasuki Gua Retakan adalah: Qingcai Baiyu Tang, Murong Shanshan! Catatan Gul'dan menghilang, Hati Retakan resmi diaktifkan!
……
Murong Shanshan terpaku seperti patung, setelah lama baru bertanya ragu: "Ini sebenarnya apa yang terjadi?"
Aku tersenyum: "Kita telah membuka peta baru yang tersembunyi, hanya kita berdua yang punya akses. Pemain lain takkan dapat kesempatan. Artinya wilayah baru ini akan jadi wilayah kekuasaan kita, di sana kita bisa melakukan apapun..."
Murong Shanshan segera tersenyum genit dengan niat jahat: "Kalau begitu, apa yang ingin kamu lakukan?"
"Apa yang kamu pikirkan?" Aku buru-buru menutupi pikiran kotor barusan: "Kudengar di Fujian ada pulau pribadi yang dijual, sekitar 10 juta untuk satu pulau kecil. Mau kita beli dan hidup seperti Robinson dan Jumat di sana?"
Murong Shanshan setuju girang: "Boleh! Aku Robinson, kamu Jumat. Siang hari ambil kelapa untukku, malam hari kipas-kipas usir nyamuk. Tapi..." dia menyeringai, "ada satu hal yang mungkin akan mengecewakanmu..."
"Apa itu?"
"Robinson dan Jumat tidak punya kehidupan seksual."
"Hah, Shanshan, pemikiranmu kok jadi mirip Xin Yu?"
"Jangan pura-pura suci! Kalau tidak mikir mesum, ngapain sampai mengeluarkan air liur?"
“……”
Saat aku sedang merasa canggung, Murong Shanshan tiba-tiba tersenyum dan berkata: "Tenanglah, aku yang cantik dan baik hati ini mana mungkin menyiksamu seperti itu. Sudah, mari kita cari cara masuk ke Gua Retakan!"
Aku melihat sekeliling, hanya menemukan pusat formasi magis mirip altar yang memancarkan energi berdenyut-denyut. Tak ada hal lain yang menarik perhatian.
Aku menunjuk ke arah formasi itu: "Mungkinkah formasi magis itu pintu masuknya? Kemarin saat kita latihan leveling di sini, banyak Ksatria Bayangan muncul dari situ."
Murong Shanshan mengedipkan matanya, senyum kecil muncul di bibirnya: "Coba kau periksa~!"
Dengan terpaksa aku naik ke altar tempat formasi magis berada. Empat pilar batu raksasa mengelilinginya, dipenuhi karakter kuno dan totem aneh. Di tengah altar terdapat pola segi enam besar dengan gambar naga di pusatnya. Energi listrik berkilatan menyembur dari area yang sedikit menonjol.
"Sepertinya tidak ada apa-apa!"
Aku berbicara ke arah Murong Shanshan di bawah sambil bingung, lalu melangkah maju.
Saat mendekati pusat altar, keajaiban terjadi. Kilatan listrik ungu menyambar deras dari empat pilar totem. Tiba-tiba tubuhku terasa seperti terurai. Ketika membuka mata, aku sudah berada di sebuah ngarai yang luas.
Murong Shanshan，SMS：“Bagaimana? Kok tiba-tiba kamu menghilang?”
Aku menjawab: “Masuk ke pusat altar akan mengaktifkan formasi teleportasi. Otomatis terkirim ke sini. Kamu ikut ke sini juga. Aku agak takut di map ini, cuma satu orang di seluruh map.”
Tak lama kemudian, siluet cantik Murong Shanshan muncul di map baru ini.
Hamparan padang rumput dengan kicau burung dan harum bunga.
Ini sama sekali tidak seperti sarang iblis. Aku mulai curiga jangan-jangan kita dibodohi lagi oleh NPC itu. Kalau begini terus, 《Yueheng》 mending ganti nama jadi 《Negri Hoax》 saja...
