Setelah memilih pencuri, kami langsung membentuk tim khusus dari mereka. Xu Lin khawatir informasi operasi bocor lagi, sehingga memberikan perintah khusus pada tim pencuri: 300 pencuri harus masuk mode Siluman ke belakang formasi musuh, dan PASTI membunuh sebagian besar pendeta lawan secepat mungkin!
Dalam perang besar, pendeta dan Penyihir adalah yang paling krusial. Tanpa bantuan pendeta dan serangan sihir kuat Penyihir, sebuah guild takkan bisa melawan kekuatan seimbang. Prajurit dan Ksatria hanya berperan sebagai perisai hidup. Prajurit seperti aku dan Murong Shanshan yang punya skill serangan fisik area luas adalah pengecualian. Skill 'Semburan Pedang' dan 'Pedang Es Misterius' ini cuma ada satu di seluruh Yueheng, bahkan ada rumor bahwa skill ini memang unik.
Setelah urusan Xu Lin selesai, masalah di pihakku justru makin rumit. Serangan Kekuasaan Sang Playboy jauh melebihi perkiraanku. Setelah 25 menit, Boss level 70 Raja Raksasa Batu putih keemasan tinggal menyisakan 1/10 HP. Dari tampilannya, darah segitu takkan bertahan 15 menit lagi.
Segera buka komunikator ke Murong Shanshan, buru-buru berkata: "Shanshan, sepertinya aku butuh bantuanmu!"
Suara manisnya langsung merespons: "Apa maksudmu guildmu terkepung di Ngarai Batu Raksasa, makanya baru ingat minta bantuan pasukan dariku?"
"Bagaimana kamu tahu?" tanyaku terkejut.
Murong Shanshan tertawa bangga: "Ada apa pun yang terjadi di Kota Bulan Perak, mana mungkin aku tidak tahu? Tenang saja, aku sudah menyuruh Nian Shao Qing Kuang memimpin tim pertama guild kita dengan lebih dari 2000 pemain elit berangkat. Sekarang ini, mungkin sudah sampai di lembah sebelah barat Kota Bulan Perak. Jarak ke Ngarai Batu Besar hanya sekitar sepuluh menit perjalanan. Kalau kalian bertempur, tahan dulu sebentar."
Aku agak tersentuh, lalu berkata: "Shanshan, kebaikanmu yang begitu besar tak bisa kubalas kecuali dengan menyerahkan diriku padamu."
Di seberang tak ada jawaban, beberapa saat kemudian terdengar tawa seperti lonceng perak: "Menyerahkan diri? Kedengarannya bukan seperti kamu yang membalas budi, malah seperti aku yang memberi imbalan padamu..."
Keduanya diam, tapi komunikator tetap menyala. Mungkin untuk memudahkan koneksi, atau mungkin mereka ingin mendengar suara satu sama lain.
Beberapa saat kemudian, Murong Shanshan tiba-tiba berteriak: "Bahaya! Detasemen ribuan pasukan kemerahan berputar dari utara kota. Kira-kira 20 menit lagi akan sampai ke peta lokasi guild kalian!"
"Dia mau apa?" tanyaku heran.
Murong Shanshan menganalisis: "Hanya ada satu kemungkinan - mengamati pertarungan dari kejauhan. Jika ada kesempatan, dia akan mengambil keuntungan. Orang bernama Xue Hong ini benar-benar licik!"
Aku sependapat, lalu bertanya: "Situasinya sangat genting. Menurutmu bagaimana, Shanshan?"
Murong Shanshan jelas lebih tegang dariku, dia berkata panik: "Jangan ngobrol lagi, aku sekarang kembali ke kota, SEKARANG JUGA mengumpulkan semua yang online untuk datang membantu, kalian harus bertahan! Kekuasaan Sang Playboy dan Persaudaraan Suci tidak terlalu menakutkan, yang paling berbahaya adalah Langit Berdarah milik Si Merah Darah, harus ekstra hati-hati menghadapinya!"
Setelah berkata demikian, Murong Shanshan mematikan komunikator. Di daftar teman, lokasinya segera berubah dari Ngarai Retakan menjadi Kota Bulan Perak.
Saat ini, boss yang sedang dihadapi Kekuasaan Sang Playboy juga sudah hampir mati. Aku mulai menghitung darah boss dan kerusakan yang ditimbulkan anggota musuh. Untungnya boss level 70 memang bukan reputasi kosong, dalam beberapa puluh menit saja semua pemain kelas tempur jarak dekat Kekuasaan Sang Playboy sudah ditumpas habis. Bahkan banyak pemain jarak jauh yang bersembunyi di belakang juga ikut terbunuh, terutama karena skill Mengamuk dan Mundur yang memiliki area fluktuasi energi, daya hancurnya sangat besar. Terutama untuk Penyihir dan Pendeta, bahkan terkena sedikit tiupan angin dari taring serigala pun langsung harus teleportasi ke kota.
Sekilas melihat, gabungan personel Kekuasaan Sang Playboy dan Persaudaraan Suci sekarang tidak melebihi 500 orang. Jadi menghitung total kerusakan mereka tidak terlalu sulit.
Dengan begini, ada kesempatan untuk membunuh boss ini!
Setelah kelas tempur jarak dekat habis, boss mulai mengejar pemain jarak jauh. Karena level dan Resistensi boss terlalu tinggi, sebagian besar skill dan perlengkapan pemain tidak efektif. Meski kadang berhasil memberi efek lambat, boss bisa melepaskan efek negatif itu dalam satu dua detik.
“Playboy Kaya melihat pertarungan hampir berakhir, mulai tegang. Sayangnya dia bukan kelas jarak dekat, jadi tidak berani maju untuk merampas perlengkapan. Berserker dengan muka tebal mencoba tank, konsekuensinya nyawanya tinggal tipis. Seketika dia ketakutan ingin menghindar dari boss keren ini, tidak berani lagi menyebut mengumpulkan perlengkapan.”
“Di bawah pengaruh pemain serangan jarak jauh yang kabur panik, pergerakan posisi Raja Batu Raksasa tiba-tiba menjadi tidak terduga. Playboy Kaya semakin bingung.”
“Aku tidak ingin menjadi menu utama Perjamuan Terakhir sang bos. Tanpa sadar aku mundur lebih jauh ke belakang pohon, tiba-tiba berdiri berdampingan dengan pencuri perempuan anggrek hutan. Aku kaget, tapi ingat status Siluman-ku seharusnya membuatnya tidak bisa melihatku...”
“Tiba-tiba sesuatu mengejutkan terjadi. Anggrek hutan yang selama ini tanpa ekspresi tiba-tiba tersenyum! Masih dengan tarikan bibir tipis, senyum anggun...”
“Kupandangi anggrek hutan. Dia hanya pencuri level 47, seharusnya tidak bisa melihatku bahkan jika aku berdiri di depannya. Tapi tetap saja kuperhatikan berkali-kali sampai yakin dia benar-benar tidak melihat, baru kembali fokus ke serangan terakhir bos.”
“Masih di sini yang paling aman, ya?” Anggrek hutan tersenyum bicara sendiri.
“Kuanggut lembut: 'Ya.'”
“Ha...”
“Tawanya lembut, tapi aku seperti jiwa tercerai-berai. Keringat dingin membasahi bajuku.”
“Kamu... bisa melihatku?”
"En." Anggrek Hutan mengangguk, berkata: "Bakatku adalah memperkuat indera, jadi bisa melihat pemain atau monster yang levelnya tidak lebih tinggi 20 tingkat dariku. Cukup mendekati target sejauh 20 yard. Barusan saat kamu di sebelah Kakak, aku sudah melihatmu, cuma tidak bilang saja~"
Anggrek Hutan tersenyum kecut dengan ekspresi santai.
"Kakak? Playboy Kaya itu kakakmu?"
"En, cuma sepupu. Kenapa, menurutmu dia harus menjadi apa bagiku?" Anggrek Hutan menoleh memandangku dengan ekspresi menggoda.
Aku tidak tahu harus menjawab apa, juga takut menghinanya. Kalau tidak, dia tiba-tiba berteriak menarik perhatian semua orang, pasti nyawaku tinggal 9 helai.
Anggrek Hutan melihatku diam, lalu tersenyum: "Bisa mulai bertindak sekarang kan? Bos pasti akan mati dalam satu menit."
Aku tertegun memandangnya, beberapa detik baru bertanya: "Kamu tahu apa yang ingin kulakukan?"
"Hehe~" Anggrek Hutan tak bisa menahan tawa: "Kamu jongkok jorok di sini lebih dari setengah jam, bukan mau mencuri pengalaman dan perlengkapan? Pengalaman belum tentu dapat, tapi perlengkapan bisa dicoba."
Aku semakin terkejut, menatapnya tegang: "Kalau kamu tahu segalanya, kenapa tidak membongkarku?"
Anggrek Hutan tersenyum kecut: "Karena aku menunggu kamu mengajakku nonton bioskop malam~"
"Ding~!"
Sistem mengingatkan: Pemain "Anggrek Hutan" meminta tambah teman, apakah yakin?
Aku menekan tombol konfirmasi dengan ragu. Waktu yang kuperkirakan untuk boss tewas sudah dekat. Aku mengabaikan Anggrek Hutan dan langsung mengaktifkan skill Swordsman's Swiftness. Kecepatanku luar biasa, dalam sekejap mata sudah sampai di depan boss yang darahnya hampir habis.
Ada yang tidak beres! Beberapa pasukan panah menghentikan serangan...
"Mundur!"
Aku segera berlari cepat ke belakang. Tepat saat aku mundur 50 yard, anak panah penerangan dari beberapa pemanang melesat ke langit malam!
Bahaya! Hampir saja ketahuan!
Aku segera kembali. Di detik terakhir sebelum boss tewas, aku melancarkan Ice Blade Slash dan Kombo. Bersamaan itu, Berserker dan yang lain juga mendekat. Pusat perhatian semua orang tertuju pada Raja Raksasa Batu level 70 berwarna putih keemasan ini. Boss seperti ini bisa menjatuhkan perlengkapan oranye!
Segala jenis serangan menghujani tubuh Raja Raksasa Batu. Serangan api dari Penyihir bahkan mencapai tingkat yang mengerikan - meski dengan perlengkapan biasa, satu Ledakan Api bisa mengurangi 700 poin darah boss. Sedangkan serangan biasa cuma 1500 poin.
Di bawah tatapan takjub semua orang, tubuh besar Raja Raksasa Batu SEKARANG JUGA membeku. Blok es raksasa terbentuk di udara. Beberapa pemain yang mencoba mendekat terlempar oleh kekuatan ledakan es. Hasilnya, hanya aku pengguna skill yang bisa mendekati boss!
"Skill ini benar-benar BANGSAT!"
Setelah bos tumbang, sambil menghela nafas aku buru-buru mengumpulkan beberapa peralatan yang berserakan ke dalam bungkusan, lalu segera menaburkan bubuk fluoresens untuk masuk ke mode siluman.
Tapi Playboy Kaya tampaknya tidak ingin membiarkanku pergi. Setelah beberapa pasukan panah menembakkan anak panah penerangan, siluetku terekspos di bawah tatapan semua orang. Sebelum sempat kabur, beberapa anak panah gejolak nyaris bersamaan menghujam tubuhku, disusul anak panah embun beku dari penyihir. Situasi langsung berubah kritis.
Feng Shui tidak menguntungkan, harus segera evakuasi!
Dalam kepanikan, aku segera mengaktifkan skill Belenggu Manna dari Cincin Belenggu Elemen. Semua efek pusing dan perlambatan langsung lenyap!
Hanya 30 detik!
Sekarang yang kupikirkan bukan lagi bagaimana bertarung gagah berani, tapi bagaimana keluar dari situasi ini dengan selamat.
Waktu 30 detik dari Swordsman's Swiftness tinggal sekitar 10 detik. Ini memberiku kesempatan kabur dari TKP. Playboy Kaya yang mengalami gangguan mental setelah dirampok peralatannya berteriak: "Bunuh dia, Sial! Lagi-lagi bajingan ini! Aku bersumpah akan menghancurkan Keluarga Sayur!"
Seluruh anggota Kekuasaan Sang Playboy tertegun. Di satu sisi karena keahlianku merampok yang luar biasa, di sisi lain karena kelakuan bos mereka yang memalukan. Mungkin sekarang bahkan anggota guild-nya sendiri sudah muak dengannya.
Meskipun begitu, perintah Playboy Kaya tetap harus dipatuhi. Tiba-tiba kehidupan bahagia saya berubah menjadi hujan anak panah yang mematikan!
