Xin Yu juga menyadari keanehan Lu Xuehan. Dengan tersenyum dia berdiri dan berkata: "Xue Han, jangan-jangan? Kamu kan bilang kemarin Lin Fan akan kita bagi dua, masak sekarang sudah menyesal?"
Wajah Lu Xuehan memerah: "Aku kapan bilang..."
Melihat penampilan manis Lu Xuehan, aku lega. Suasana canggung tadi ternyata bisa diencerkan oleh candaan Xin Yu. Tapi aku masih penasaran, apa yang sebenarnya dipikirkan Lu Xuehan sekarang? Aku harus cari kesempatan untuk bernegosiasi dengannya. Kalau tidak memungkinkan, lebih baik aku cari gadis cantik untuk dinikahi saat Tahun Baru. Hidup dengan hubungan rumit seperti ini terlalu melelahkan. Xin Yu cocok jadi selingkuhan, sementara Murong Shanshan mungkin terlalu tinggi untukku. Sepertinya hanya Lu Xuehan yang cocok.
Tiba-tiba terpikir, setelah menikah nanti punya anak laki-laki yang harus ganti popok terus. Tidur malam juga tidak tenang. Bayangkan jika saat sedang 'beraksi' dengan istri Xuehan, si anak menangis tiba-tiba... Bisa-bisa langsung ED (ereksi disfungsi) bahaya!
Semakin dipikir semakin takut, tak lama kemudian keringat dingin mengucur...
Sudahlah, urusan pernikahan ini nanti saja kalau sudah ada pencerahan...
Lu Xuehan memandangiku heran: "Ada apa?"
"Gak apa... Makan dulu, habis ini aku mau kerjakan tugas..."
……
Setelah makan langsung login. Pertama simpan dua equipment ungu di gudang. Helm zirah ungu langsung dipakai. Beberapa perlengkapan biru level tinggi dengan atribut bagus yang kukumpulkan saat PK tadi juga kusimpan. Equipment ini hasil jarahan sambil bertarung di tengah pertempuran sengit, bahkan Murong Shanshan memujiku sebagai bakat langka. Hanya aku yang bisa tetap mengumpulkan equipment di tengah ribuan pasukan yang bertempur.
“Masih ada beberapa perlengkapan sampah yang diberi harga rendah dan ditempatkan di Balai Transaksi untuk dilelang pemain. Meski tidak banyak, tapi setiap item bisa terjual hingga ribuan, lebih baik daripada tidak sama sekali.”
Setelah semuanya beres, aku membeli beberapa ramuan pemulih kehidupan +1200 darah di Balai Transaksi. Dua hari ini aku tak sempat memetik herbal, jadi terpaksa beli pakai uang. Skill Pembuatan Ramuanku juga tinggal sedikit lagi kemahirannya akan naik ke Level Empat. Nanti, ramuan pemulih kehidupan +2000 darah yang kubuat pasti bisa dijual mahal. Tapi aku tak berniat menjualnya. Karena keterbatasan waktu, produksi ramuanku tidak banyak. Lebih baik disimpan untuk dipakai sendiri saat duel satu lawan satu melawan bos.
Tak lama kemudian, Murong Shanshan login. Langsung kumasukkan namanya ke daftar tim. Di sisi kiri peta langsung muncul titik hijau menyala. Aku agak terkejut—arah itu seharusnya adalah lokasi NPC cabang luar Balai Transaksi lainnya. Jangan-jangan nona ini saat log off pergi berburu perlengkapan atau jual-beli barang?
Seperti dugaan, begitu Murong Shanshan mendekat, dia langsung membuka menu transaksi denganku. Angka 32 juta RMB sudah terpampang di kolom transaksi.
“Shanshan, ini maksudnya apa?” Aku bingung melihat jumlah uang sebanyak itu.
“Ini hasil penjualan perlengkapan biru dan hijau yang kita jarah di Ngarai Arwah Gelisah kemarin. Meski baru separuh yang terjual, jumlahnya lumayan. Kenapa? Nggak mau? Kalau nggak mau, anggap saja hadiah buatku beli kosmetik.”
Dengan gesit kutekan tombol konfirmasi: “Tentu saja mau!”
“Murong Shanshan terkikik lalu berkata: 'Ayo pergi! Pagi tadi aku cuma menjelajahi sebagian kecil gua retakan itu lalu keluar. Sendirian di dalam sana benar-benar agak menakutkan.'”
Maka berdua kami segera berangkat menuju Lembah Arwah Gelisah. Sepanjang jalan hampir semua anggota guild Pedang & Mawar. Banyak yang mengenaliku, beberapa wajah asing juga ada. Tapi ketika melihat lencana guild "Firdaus yang Hilang" berkilau di bahuku, mereka langsung paham bahwa aku sekutu. Mungkin hanya utusan guild yang dikirim untuk bernegosiasi dengan Murong Shanshan mengenai urusan guild. Kalau tidak, mana mungkin bisa berjalan sedekat ini dengan Murong Shanshan...
“Shanshan, beberapa hari ini ada perhatikan pergerakan Kekuasaan Sang Playboy?”
“Ada. Baru-baru ini Berserker membawa anggota Kesetiaan Abadi resmi bermarkas di basecamp Kekuasaan Sang Playboy. Tapi mereka cuma berani beraktivitas skala kecil di area selatan markas. Soal Lembah Bulan Perak, mereka praktis tidak berani mendekat karena beberapa hari terakhir terjadi beberapa insiden PK yang cukup signifikan. Mungkin anggota Kekuasaan Sang Playboy sudah ketakutan. Sekarang sebagian besar pemain masih melakukan persiapan di Kota Bulan Perak, hanya yang levelnya cukup tinggi yang berani grinding monster-level-tinggi di sekitar markas.”
“Pernah kepikiran kapan mau mengajukan permintaan Perang Penaklukan Markas Guild ke istana Kota Bulan Perak? Kalau bisa merebut markas mereka, uang pelicinnya bakal melimpah! 50% dana dari pembelian perlengkapan oleh anggota guild kita akan masuk ke kantong Walikota. Belum lagi biaya transmisi pemain dari guild lain yang bisa dikeruk habis. Kalau dikonversi ke RMB, setidaknya bisa mencapai puluhan ribu per hari!”
Murong Shanshan melihat sekeliling memastikan tidak ada pemain lain, lalu berbisik: "Bukan aku tidak mau menyerang, hanya saja tidak punya keyakinan penuh. Kamu juga tahu, meski 50 Pengawal NPC level 50 yang dibeli massal oleh Playboy Kaya mungkin tidak efektif melawan anggota kita yang berperlengkapan bagus, tapi kebanyakan pemain sekarang levelnya cuma sekitar 47. Mereka sama sekali tidak bisa bertahan dari serangan beberapa NPC sekaligus. Lagipula, Kekuasaan Sang Playboy dan Persaudaran Sejati adalah dua guild berbeda dengan total anggota 40.000 orang. Jumlah sebanyak ini saja sudah membuatku tidak bisa bertindak sembarangan."
"Apalagi..." Ekspresi Murong Shanshan terlihat lelah, "Apalagi sekarang kamu sudah meninggalkan guild kita. Aku sendiri benar-benar tidak punya energi untuk melawan Playboy Kaya. Meski dia licik dan menjijikkan, sejujurnya dia cukup pintar. Belakangan ini dia membeli banyak NPC lagi, dan kabar angin mengatakan dia menghabiskan hampir 100 juta keping emas untuk membeli menara panah berperhatian tinggi dari Sistem Yueheng. Dengan begini, peluang menangku semakin kecil."
Dua menara panah senilai 100 juta?
Aku langsung geram: "Bukannya pihak resmi Yueheng sudah mengumumkan bahwa game ini sepenuhnya seimbang? Kok bisa ada bangunan pertahanan yang bisa dibeli pakai uang seperti ini?"
Murong Shanshan "tertawa terkekeh", lalu meletakkan lengannya di bahuku sambil berkata dengan nada mengolok: "Kau bukan pemain baru di game ini kan? Keseimbangan yang mereka gembar-gemborkan cuma kedok belaka. Semua game pasti bertujuan mencari uang. Si Playboy Kaya mau menghambur-hamburkan RMB untuk beli item virtual perusahaan Yueheng, pihak developer pasti senang bukan main. Mana mungkin mereka menolak? Sebenarnya Yueheng masih lebih baik, setidaknya mereka tidak menjual perlengkapan game secara terang-terangan. Bandingkan dengan game sampah beberapa tahun lalu yang mengiklankan 'Lebih baik main R3 daripada cari kerja'. Bukankah begitu? Setidaknya di Yueheng, semua perlengkapan harus kita dapatkan sendiri dengan bertarung. Uang pun tidak bisa membeli segalanya. Biar Playboy Kaya menghabiskan berapa pun uangnya, kita tetap bisa membunuh seketika. Bukankah perasaan ini sangat memuaskan?"
“Ya.” Aku mengangguk, berkata: “Sepertinya benar.”
Murong Shanshan melirikku dengan manja: “Apa maksudmu 'sepertinya'? Yang kukatakan memang sangat menarik! Sudahlah, formasi teleportasinya sudah di depan. Kuatkan mentalmu, monster di dalam celah pasti sangat kuat!”
Formasi magis yang tampak usang itu kini ada di depan kami. Kali ini aku dan Murong Shanshan berdiri berdampingan di atasnya. Seperti diduga, kami berdua akhirnya dipindahkan masuk bersama.
“Huu～!”
Sebuah bayangan kegelapan menyerbu secara membabi buta, sebelum sempat merespons, aku sudah terkena efek pusing. Setelah diamati, ternyata itu adalah skill menyerbu dari Ksatria Bayangan yang membuatku pusing. Sementara itu, Murong Shanshan di samping sudah terlibat pertarungan dengan lima Ksatria Bayangan lainnya. Bayangannya yang merah api membawa cahaya suci pedang cahaya Hanguang, menyerang dengan lincah di antara para Ksatria Bayangan.
Melihat beberapa detik, aku tak bisa menahan decak kagum.
Pergerakan posisi Murong Shanshan saat ini ajaib seperti sulap. Dengan gerakan mengambang yang tak menentu mengelilingi seorang Ksatria Bayangan, langkahnya berubah ritme cepat-lambat. Namun satu hal pasti: dari lima Ksatria Bayangan ini, hanya satu yang bisa menyerang Murong Shanshan secara bersamaan, sementara empat lainnya hanya bisa mengejar bayangan semunya.
Sambil dengan santai menyerang Ksatria Bayangan tunggal yang bisa mendekat, Murong Shanshan melirikku yang terkesima dan tersenyum: "Bagaimana? Teknik gerakan yang kupelajari semalaman ini lumayan kan?"
Meski sangat mengagumi kemampuan cewek cantik ini, aku tetap bersikap tegas: "Lumayanlah. Mungkin efektif melawan monster, tapi belum tentu melawan pemain."
Murong Shanshan tidak menghiraukan komentarku, tetap tersenyum: "Mau coba? Meski operasi batas ini tidak membantu kecepatan latihan monster, tapi saat menghadapi banyak prajurit musuh sekaligus, skill ini bisa menjadi jurus pamungkas pengubah situasi pertempuran."
Aku berpikir sejenak, memang benar demikian. Jadi timbul ketertarikan, sambil tersenyum berkata: "Shanshan, arahkan monsternya ke sini, aku yang akan menahan. Lihat apakah bisa melakukan operasi sepertimu."
Murong Shanshan tersenyum mengiyakan, bayangannya sudah berkelebat di hadapanku. Diikuti lima Ksatria Bayangan yang marah karena dipermainkan.
Dengan gerakan "Swoosh swoosh", pedangku menarik kebencian para Ksatria Bayangan. Segera kuhitung perbedaan antara kecepatan lari mereka dengan kecepatan gerak saat mendekati target untuk menyerang. Sebenarnya ini sederhana, hanya perlu menjaga keseimbangan sangat tegang antara kecepatan gerak monster dengan posisi gerak sendiri agar tak terkena serangan. Mengandalkan "perisai hidup" monster terdekat!
"Bersiap mulai!" teriak Murong Shanshan sambil tersenyum.
Segera kugeser ke Ksatria Bayangan terdekat, menebasnya dengan serangan biasa, lalu melesat dua langkah ke kiri menghindari serangan ksatria lain. Kulanjutkan dengan lari kecil berlawanan arah, tetap menjaga jarak serang dengan ksatria pertama. Berbeda dengan pergerakan posisi Murong Shanshan, teknik positioningku lebih profesional: membawa ksatria pengikut berputar dengan sudut 45 derajat simetris, sementara ksatria di belakang terjepit posisinya oleh yang pertama. Kecepatan gerak mereka drop drastis, mustahil menyentuhku.
