Depan istana Kota Angin Puyuh ramai oleh lalu lalang orang. Banyak pemain newbie di bawah level 30 sedang membeli potion dan keperluan lain di sini. Namun di jalan menuju istana, segerombolan pengawal bangsawan berjaga dengan rapi. Barisan tombak-tombak mereka memantulkan cahaya menyilaukan di bawah sinar matahari, terlihat sangat heroik.
"Berdiri! Orang tak berkepentingan dilarang masuk aula besar istana!"
Seorang npc yang berwujud Kapten menghadang jalan kami, aku seketika maju dan berkata: "Kami kenalan lama Putri Misha, kali ini ada hal penting yang harus menemukannya, bisakah Anda melaporkan kehadiran kami?"
npc Kapten mengerutkan alis, berkata: "Bahkan demikian pun tidak boleh masuk istana kerajaan! Belakangan ini situasi dalam negeri cukup kacau, manusia beridentitas tidak jelas dilarang memasuki istana kerajaan!"
"Tidak bisakah membuat pengecualian?"
Saat aku berbicara lagi, npc hanya menatapku sekali lalu berhenti berbicara. Setelahnya bahkan tidak mau menoleh sama sekali padaku.
“Bukankah dulu Istana Kerajaan bisa dimasuki dengan bebas?” Murong Shanshan bergumam.
Aku menggelengkan kepala, sekilas melihat Perkumpulan Teknik Rahasia di samping istana. Tiba-tiba inspirasi muncul dalam benakku—mungkin dia bisa membantuku!
“Shanshan, ikut aku! Aku masih kenal seorang npc!”
Aku segera berlari menuju Perkumpulan Teknik Rahasia. Murong Shanshan yang terkejut sebentar pun menyusul.
“Creek～!”
Saat mendorong pintu kuno yang hampir rusak itu, bau obat menyengat langsung menusuk hidung. Dari belakang terdengar suara Murong Shanshan yang bergumam: “Tempat... apa ini?”
Tak kujawab, pandanganku tertuju pada seorang Apoteker tua di sudut. Di tangannya tergenggam kertas kulit lapuk yang menguning, di atas meja berdiri botol-botol ramuan berjejer. Sebuah kuali berisi ramuan herbal mendidih di atas kompor, sumber bau tajam itu.
“Guru, ini sudah resep penawar ketiga. Apakah benar ini bisa berhasil?” Suara remaja yang belum matang terdengar. Baru kusadari ada Ahli Obat muda di meja sebelah.
Sang Apoteker tua menatap kuali yang mendidih, berkata: “Coba dulu pada ternak yang akan disembelih, lihat efeknya.”
Sebelum sempat bicara, sang Apoteker tua sudah menyadari kehadiran kami. Dengan gemetar ia melemparkan kertas kulit itu, berdiri perlahan. Seluruh tubuhnya gemetar ringan, entah karena gejolak dalam hati atau kemerosotan stamina.
“Pemuda, kau akhirnya datang!” Orang tua itu membuka tangannya seolah ingin memeluk.
Aku langsung menggigil. Saat hendak mundur, tiba-tiba didorong keras oleh sepasang tangan kecil putih bersih. Akibatnya, aku terjatuh tragis ke pelukan sang apoteker. Dari belakang terdengar suara Murong Shanshan penuh penyesalan: "Tugas harus diprioritaskan, kau harus bertahan!"
“Master Lancelot, aku ke sini juga ada urusan lain!”
Aku buru-buru menimpali.
Benar, orang tua ini adalah Lancelot, apoteker kerajaan yang dulu mencari ramuan penetral racun demi menyelamatkan putri!
Ekspresi antusias Lancelot berangsur memudar, digantikan kesedihan di wajahnya.
“Kerajaan Angin Puyuh sekarang sebenarnya sudah di ambang kehancuran!” Aku dan Murong Shanshan terkejut. Sang tua melanjutkan perlahan: “Tahukah kau? Setengah tahun lalu kau membujuk Dark kembali mengabdi pada Yang Mulia. Sekarang kupikir, keputusan itu mungkin salah!”
Aku ragu-ragu: “Lalu bagaimana kabar Dark sekarang? Putri Misha, apakah dia bersama Dark?”
“Bersama?” Lancelot tiba-tiba mengejek dengan getir: “Tak ada yang menyangka, Yang Mulia memaksa Dark kembali hanya untuk Pasukan Ksatria Emas-nya. Sejak kepulangannya, Yang Mulia terus menempatkan jenderal kepercayaannya di Pasukan Ksatria Emas. Dark tak menyadari, sampai pemberontakan terjadi barulah ia sadar pasukan itu bukan lagi tentaranya...”
Aku dan Murong Shanshan sama-sama diam. Lancelot melanjutkan: "Beberapa bulan yang lalu, Yang Mulia mengirim Dark memimpin Pasukan Ksatria Emas untuk menyerang Lembah Arwah-Arwah Gelisah di timur ibukota Aliansi Bulan Perak. Di sana, Dark mengirim perintis Lin He memimpin pasukan pendahulu untuk menyerang. Selama tiga hari berturut-turut tidak ada kabar dari pasukan Lin He. Dark mungkin sudah menduga Lin He menghadapi masalah, jadi dia bersiap memobilisasi seluruh pasukan kavaleri untuk menyelamatkan Lin He. Sayangnya, pengawas militer menekan perintah Dark dengan keras, bahkan bersekongkol dengan beberapa kapten kavaleri untuk menundukkan Dark semalam menggunakan teknik rahasia penakluk jiwa..."
Aku sama sekali tidak menyangka di balik peristiwa Lin He ada konspirasi gelap sebesar ini. Murong Shanshan juga menatapku dengan terkejut.
"Lalu, bagaimana kelanjutannya?"
"Kelanjutannya?" Lancelot tersenyum getir, seolah menyentuh luka di hatinya. Ia berkata dengan wajah kehilangan arah: "Dark yang malang sampai masuk penjara kerajaan pun tidak mengerti apa yang terjadi. Yang lebih tragis, Lin He sebagai perintis tetap hilang tanpa kabar. Pengawas Pasukan Ksatria Emas melapor ke Raja setelah kembali ke istana bahwa Lin He telah menjual jiwanya kepada makhluk undead kotor. Karena murka, Raja bahkan memerintahkan pembantaian seluruh keluarga Lin He..."
Hatiku langsung menggigil. Dengan suara gemetar aku bertanya: "Keluarga Lin He... tidak sampai mengalami kehancuran total kan..."
Lancelot menghela nafas panjang, berkata: "Di seluruh aula besar istana, hanya aku seorang yang membela keluarga Lin He. Sayangnya, aku hanyalah seorang tabib kecil. Sang Raja tidak menghargaiku, bahkan menganggap jiwaku telah ternoda. Beliau memerintahkan pengusiranku dari istana. Untung Putri Misha yang membela keluarga Lin He, sehingga Yang Mulia mengampuni nyawa istri dan anaknya."
"Syukurlah…" Aku menarik nafas lega. Ekspresi tegang Murong Shanshan perlahan mulai reda.
"Segalanya belum berakhir!" Lancelot menghela nafas, menatap dedaunan yang bergoyang di luar jendela: "Meski keluarga Lin He diampuni, tuduhan Dark menolak perintah di medan perang tetap terbukti. Raja tua takkan membiarkan duri di matanya ini hidup. Walau Pasukan Ksatria Emas telah dibubarkan dan anggotanya disebar ke resimen lain setelah kembali ke kerajaan kedua kalinya, Dark hanya perlu berseru dan para ksatria setia akan mengikutinya. Sang Raja tua takkan toleransi keberadaan sosok seperti ini. Dengan persetujuannya, pengawas itu meracuni makanan Dark – namun tertangkap basah oleh Putri Misha!"
"Putri Misha… Pasti dia menyelamatkan Dark kan?" Kali ini Murong Shanshan yang bicara. Sorot matanya yang indah memancarkan ketulusan.
Lancelot mengangguk, berkata: "Putri Misha sudah tahu ayahnya telah memantapkan hati untuk membunuh Dark, sehingga permohonan putus asanya tidak membawa efek sama sekali. Seolah tak ada harapan hidup, saat itu Misha menyerah. Untuk membuktikan ada racun dalam makanan, dia bahkan meminta untuk mencoba sendiri hidangan beracun itu. Yang lebih menyedihkan, raja yang linglung itu menyetujui permintaannya..."
"Apa?" Murong Shanshan berteriak kaget.
Lancelot menghantam meja dengan tinju keras, tubuhnya gemetar karena kemarahan, mata yang mulai keruh mengeluarkan air mata: "Misha malang terkena racun parah dan sekarat. Saya menggunakan obat untuk sementara menyelamatkan nyawanya. Malam itu juga, hampir seribu kavaleri Pasukan Ksatria Emas menyerbu Istana Angin Puyuh. Mereka bersenjata lengkap, mata mereka merah menyala, meninggalkan jejak darah di mana pun mereka lewati. Malam itu, mereka menerobos pertahanan Pasukan Pengawal Istana dan menyelamatkan Dark dari penjara kerajaan, tapi kerugian mereka juga sangat besar - hampir lima ratus prajurit gagah meregang nyawa di jalanan batu pualam istana yang dingin..."
Aku menarik napas dalam-dalam. Tindakan Pasukan Ksatria Emas ini akan membuat hubungan mereka dengan istana menjadi seperti air dengan api. Bisa dibayangkan, raja tua pasti sangat murka. Dengan cemas aku bertanya: "Dark, berhasil diselamatkan?"
Lancelot mengangguk: "Setelah mengalami peristiwa ini, Dark benar-benar menyadari bahwa hubungannya dengan raja tua tidak mungkin lagi menjadi hubungan menantu dan mertua yang normal. Oleh karena itu, bersama 500 Ksatria yang tersisa, ia menerobos markas empat resimen reguler kerajaan di malam hari, mengumpulkan hampir 20.000 pasukan Pasukan Ksatria Emas. Ia mengerahkan 15.000 kavaleri untuk menghadang serangan gencar empat resimen di luar tembok kerajaan, sementara dirinya sendiri memimpin 5.000 kavaleri menerjang masuk ke istana kerajaan!"
Suara Lancelot gemetar, ia menghela nafas panjang ke langit: "Demi Lin He dan Misha, Dark benar-benar gila. Dengan ambisi menghancurkan kekuasaan Raja Angin Puyuh, setelah menyelamatkan Putri Misha dengan membunuh Pasukan Pengawal Kekaisaran hingga tercerai-berai, ia bahkan mencoba menerobos ruang dalam untuk membunuh raja tua yang kejam. Berkat perlindungan Tuhan, raja tua berhasil bersembunyi di ruang bawah tanah belakang istana."
Aku bertanya dengan bingung: "Master, meskipun Raja telah memperlakukanmu, Misha, dan Lin He seperti ini, mengapa Anda masih membelanya?"
Lancelot duduk sambil menghela nafas: "Meskipun Raja gagal sebagai penguasa dan ayah, namun ia tetaplah Raja yang pernah kita sumpahi untuk setia seumur hidup."
"Kolot..." gumam Murong Shanshan pelan.
Cepat-cepat kuhentikan dia, lalu bertanya pada Lancelot: "Master, ke mana Dark dan Putri Misha pergi setelah itu?"
Lancelot berkata: "Meskipun Pasukan Ksatria Emas Dark sangat elite, tanpa persediaan logistik mereka tidak bisa melawan empat resimen besar Kerajaan. Jadi Dark telah memimpin Pasukan Ksatria Emas merebut Kota Bulan di timur ibu kota. Di sana, mereka menumpas manusia setengah binatang biadab yang haus darah, dan merampas harta benda mereka sebagai sumber daya. Perkiraanku mereka akan segera kembali bangkit, Kota Raja Angin Puyuh dalam bahaya besar! Mengenai Misha... Dark sama sekali tidak bisa menangani racun yang mengenai dirinya, terpaksa mengirimkannya padaku. Tapi aku juga tak berdaya, hanya bisa memperpanjang nyawanya dengan obat-obatan..."
Aku terkejut: "Apa bahkan Tuan tidak bisa membuat ramuan penetral racun?"
Lancelot menggeleng lemah: "Meskipun resepku mungkin efektif, masih kurang beberapa bahan penting..."
(II) Lagu Pengantar Jiwa
Bahan-bahan lagi!
Aku segera bertanya dengan semangat: "Bahan apa yang kurang? Aku ingin membantu mencari!"
Wajah Lancelot langsung bersinar sukacita: "Apakah kau benar-benar mau membantuku mencari beberapa ramuan langka itu?"
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Apakah menerima tugas - Resep Penetral Racun Lancelot?
Tanpa ragu aku memilih "Konfirmasi".
Lancelot berkata dengan lega: "Sebenarnya aku bisa pergi ke Pegunungan Bulan Perak yang jauh untuk mengumpulkan ramuan-ramuan ini, sayangnya sekarang aku sudah terlalu tua. Apoteker muda tidak bisa membedakan bahan-bahan berharga itu. Dari 11 jenis bahan yang dibutuhkan, kita sudah punya 8 jenis. Tiga jenis yang kurang adalah Bunga Kupu-kupu, agave, dan Rumput Mata Ular! Khususnya dua jenis terakhir, sangat langka..."
Aku berseru gembira: "Aku punya Bunga Kupu-kupu dan agave. Bisakah Anda memberitahu di mana Rumput Mata Ular tumbuh?"
Lancelot seolah melihat cahaya di kegelapan, dengan gembira memegang bahuku: "Benarkah kamu memiliki Bunga Kupu-kupu dan agave?"
Aku mengangguk tegas. Lancelot kembali menunjukkan ekspresi muram: "Rumput Mata Ular benar-benar sangat langka. Aku hanya pernah melihatnya beberapa kali di Pegunungan Bulan Perak..."
Murong Shanshan memandangku dengan kecewa: "Apakah tugas ini benar-benar tidak mungkin diselesaikan?"
Kepalaku penuh kekacauan. Meski tahu tugas ini sangat sulit, tapi aku merasa pernah melihat kata "Rumput Mata Ular" di suatu tempat. Tapi benar-benar tidak bisa mengingat di mana pernah melihatnya.
Melihat ekspresi sulitku, Lancelot memandang Langit sambil bergumam: "Sepertinya Misha pasti tidak akan bertahan melewati malam ini. Entah apakah Dark akan datang lagi malam ini..."
“Sepertinya tugas ini gagal…” Murong Shanshan mengerutkan bibirnya, berkata: “Sekarang sudah lewat 10 derajat, aku akan log off untuk makan. Masih ada beberapa perlengkapan yang harus kujual di Kota Bulan Perak. Bagaimana denganmu?”
“Penjualan di Kota Bulan Perak!” Lima kata ini langsung bergema dalam hatiku. Aku berusaha mengingat-ingat, sepertinya pernah melihat rumput mata ular di suatu tempat!
Dengan gejolak dalam hati, aku berbalik dan memeluk Murong Shanshan erat, berseru: “Shanshan, aku tahu di mana ada rumput mata ular!”
“Di mana?” Murong Shanshan kebingungan karena pelukanku, bertanya dengan terkejut.
“Di Balai Transaksi Kota Bulan Perak! Kemarin saat mencari bahan di sana, sepertinya aku melihat tulisan tentang rumput mata ular!” Aku melepaskan gadis cantik dalam pelukanku, tersenyum lebar padanya.
Murong Shanshan melirikku genit, mengusap lembut lekuk tubuhnya sambil menggigit gigi: “Kenapa tidak bilang dari tadi? Kukira kau sengaja memanfaatkan kesempatan untuk menggoda kakak!”
Aku tersenyum kecut, menepuk bahu mungilnya: “Tunggu di sini, aku kembali dalam sepuluh menit!”
SEKARANG JUGA menggunakan Scroll Kembali ke Kota. Karena membeli gulungan sihir kembali ke kota di Kota Bulan Perak, lokasi defaultnya otomatis ke sana. Setelah cahaya putih, aku sudah berdiri di plaza gerbang timur Kota Bulan Perak. Sudah banyak orang berkumpul di sekitar npc Balai Transaksi, aku pun segera berlari mendekat.
Membuka antarmuka pencarian, langsung mengetik tiga karakter: “Rumput Mata Ular”.
“Jangan sampai dibeli orang lain!” Aku menatap antarmuka dengan erat, hati terus berdoa.
Setelah pencarian beberapa detik, sebuah hasil muncul di kolom hasil pencarian!!
Bagus, ada!
Hatiku bersukacita diam-diam, buru-buru membuka hasil itu, tapi harga di belakang ramuan membuatku kaget——
【Rumput Mata Ular】
Harga awal: 50 Koin emas
Tawaran saat ini: 1546 Koin emas
Harga langsung: 2500 Koin emas
……
Sebatang ramuan ternyata bisa melambung sampai 1546 Koin emas, setara dengan 15.000 RMB! Di pasar saat ini, ginseng berkualitas bagus juga segitu harganya...
Murong Shanshan dan Lancelot masih menungguku...
Setelah berpikir, aku tak lagi pelit dengan uang itu. Dengan cepat menekan harga langsung, akhirnya kubeli rumput langka ini seharga 2500 Koin emas.
Mengambil beberapa agave dan Bunga Kupu-kupu dari gudang, lalu berlari 5 menit ke Gerbang Barat. Setelah melewati formasi teleportasi, 5 menit lagi sampai di Asosiasi Teknik Rahasia. Saat kubuka pintu, teh yang diseduh Lancelot masih hangat.
Murong Shanshan menyambut dengan senyum manis, bertanya: "Gimana? Sudah terkumpul semua bahannya?"
Kukibaskan ramuan di tanganku, menjawab bangga: "Tentu!"
Lancelot bangkit gembira, menerima ramuan itu sambil berkata lega: "Luar biasa! Dengan ramuan langka ini, racun Putri Misha pasti bisa dinetralkan!"
"Ding～!"
Sistem mengingatkan: Timmu menyelesaikan tugas "Resep Penetral Racun Lancelot", mendapat 400 juta pengalaman, 2500 Koin emas, Reputasi +1500, dan +1000 poin hubungan dengan Kubu Baru!
"Aku seketika terkejut, istilah 'kubu baru' ini benar-benar pertama kali kudengar. Mungkinkah aliansi besar yang ada saat ini akan mengalami perubahan, atau mungkin sebuah kubu baru telah terbentuk?"
"Swa~!"
Setelah mendapatkan EXP, tubuhku dan Murong Shanshan hampir bersamaan diselimuti cahaya suci. Luar biasa! 400 juta EXP membuat level kami yang sempat turun ke 59 kembali naik ke level 60!
Tanpa menghiraukan ekspresiku, Lancelot segera menumbuk ramuan herbal di lesung, lalu berkata pada apoteker muda itu: "Siapkan bahan-bahan lainnya, aku akan membuat penawarnya semalaman!"
Aku terkejut dan bertanya: "Master, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat penawar ini?"
"Kira-kira semalaman!" jawab Lancelot tanpa menoleh.
Murong Shanshan mengedipkan matanya, berbisik padaku: "Ketika penawarnya selesai, acara Tahun Baru Imlek sudah ditayangkan setengahnya!"
Maka aku langsung membuka pembicaraan: "Master, sebenarnya kami kemari juga ada urusan lain..."
"Oh?" Lancelot mengangkat kepala, memandangku dengan terkejut.
Aku mengangguk: "Sebenarnya, Lin He telah mengalami Transformasi Iblis menjadi komandan arwah-arwah gelisah. Saat kami menjelajahi Lembah Arwah-Arwah Gelisah sebelumnya, dia telah bunuh diri untuk membersihkan jiwanya. Tapi kami kekurangan satu alat untuk memurnikan jiwanya - yaitu Lagu Pengantar Jiwa yang tersembunyi di tongkat Putri Misha!"
Lancelot membeku seolah terkena Pukulan Berat, lama kemudian baru berkata dengan sura sendu: "Mungkin itu sudah Takdir-nya. Tongkat yang kalian cari ada di sana..."
“Kita mengikuti arah jari Lancelot,” Benar, di sudut dinding terdapat sebuah Tongkat yang indah terpajang.
“Bolehkah kita membawanya?” Aku bertanya dengan hati-hati.
Lancelot mengangguk sambil tersenyum: “Tentu! Nyawa Putri Misha berhasil diselamatkan berkat kalian. Tongkat kecil ini bukanlah apa-apa!”
Murong Shanshan pun tak sungkan, SEKARANG JUGA menyimpan Tongkat itu ke dalam bungkusannya.
……
Setelah meninggalkan Asosiasi Teknik Rahasia, kami mengumpulkan keberanian menuju altar istana kerajaan.
Murong Shanshan berkedip: “Tak kusangka tugas mengumpulkan resep ini cuma memberi pengalaman dan uang. Tapi kubu baru itu maksudnya apa?”
Aku menggeleng bingung: “Secara logika, kubu-kubu sekarang sudah jelas: Aliansi manusia-elf, aliansi orc-manusia setengah binatang, plus kekuatan arwah-arwah gelisah. Jangan-jangan Sistem menyebut kubu berdasarkan negara?”
“Tidak tahu. Mungkin mengisyaratkan akan ada kerajaan baru yang didirikan?” Senyum Shanshan mengembang: “Kerajaan itu akan dibangun Pasukan Ksatria Emas pimpinan Dark!”
Aku terkejut: “Spekulasi ini terlalu nekat! Mampukah Dark mendirikan kerajaan hanya dengan 20.000 pasukan berkuda?”
“Ada yang tidak boleh?” Murong Shanshan menatapku, tersenyum: “Raja tua telah kehilangan nalar dan sifat kasih seorang ayah, kurasa bahkan Misha pun tidak puas padanya. Jika Dark ingin menggantikannya, pasti banyak yang mendukung. Apalagi, Pasukan Ksatria Emas di bawah Dark begitu perkasa. Bukankah kau dengar perkataan ahli obat tua? Pasukan Ksatria Emas dengan 15000 pasukan berhasil menahan serangan gila empat resimen elite Kerajaan Kota Angin Puyuh. Sungguh kekuatan yang luar biasa!”
“Sepertinya ada benarnya juga!” Aku mengusap dagu, melirik si cewek cantik.
Murong Shanshan langsung menyeringai nakal: “Gimana, merasa aku sangat pintar?”
“Ada?” Aku pura-pura terkejut, lalu menambahkan: “Tidak merasa kamu pintar, tapi lebih anggap kamu berbakti!”
Murong Shanshan tersenyum manis: “Berbakti juga tak apa～”
“Diam di rumah tapi tidak bisa apa-apa!” tambahku.
“Kau ini mencari MATI!”
Murong Shanshan menggigit gigi, menghunus Pedang Cahaya Tersembunyi hendak bertarung. Tahu diri tak mungkin menang, tentu saja aku kabur.
Kami bercanda sambil berjalan, akhirnya tiba di altar istana kerajaan sebelum jam 11 siang. Pendeta tinggi di altar masih bertahan di bawah terik Matahari, sementara pengawal di sekitarnya berkurang drastis - mungkin akibat pertempuran berdarah Dark di istana.
“Master, kami ingin melepaskan jiwa Lin He dan prajurit Pasukan Ksatria Emas,” langkahku cepat mendekat, langsung ke inti saat berbicara pada pendeta tinggi.
Pemimpin Ritual menggerakkan kelopak matanya, melirikku dan berkata: "Apakah Bunga Sumpah dan Lagu Pengantar Jiwa yang kubutuhkan sudah kau bawa?"
"Tentu!" Kataku sambil mengeluarkan dua Bunga Sumpah dari bungkusan - bagianku dan Murong Shanshan. Murong Shanshan dengan gesit melangkah maju menyerahkan Tongkat Sihir indah itu.
Pemimpin Ritual terkejut melihat kedua benda ini, lalu tersenyum: "Tak kusangka kalian benar-benar bisa mendapatkan ini. Baik, serahkan Kontainer Jiwa Lin He dan Bibit Jiwa prajurit itu! Kalian bisa menyaksikan, ritual jiwa ini akan segera kuselesaikan!"
Aku dan Murong Shanshan segera menyerahkan semua item tugas. Pemimpin Ritual meletakkannya di altar tempat terdapat Formasi Sihir Segi Enam mini.
Pemimpin Ritual mulai melantunkan mantra. Langit pun menggelap, seluruh Kota Angin Puyuh tenggelam dalam kegelapan. Panik merebak di antara warga.
