Li Qing mengangkat kepala, memandang Xin Yu dengan terkejut: “Kalau begitu, waktu itu ketika kulihat ada jejak di celana dalam A-Yun, itu pasti benar - dia pergi bersama Xu Fei.”
Aku melirik Li Qing: “Belum tentu. Mungkin dia yang membuatnya sendiri.”
Lu Xuehan di samping langsung memerah wajahnya: “Di saat seperti ini kalian masih bercanda! Guild kita sudah DIBUBARKAN!”
“Bisa direkonstruksi!” Aku menatap Lu Xuehan dengan tegas.
Murong Shanshan memandangiku dengan bingung: "Apa yang kalian bicarakan? Aku sama sekali tidak mengerti!"
"Wajar kalau tidak mengerti."
Li Qing hari ini juga tidak ingin berdebat denganku. Dia mengeluh "Aduh" lalu berkata: "Tadi terlalu cepat log off, belum sempat pamit ke anggota guild. Bagaimana jika semua anggota pindah ke guild lain?"
"Tenang, tadi sudah ku kirim pengumuman sistem."
Xu Lin melirikku dengan apresiasi, lalu khawatir: "Besok pertempuran kota, tapi guild kita malah dikhianati di saat kritis begini. Shanshan, sepertinya besok kita tidak bisa membantu..."
Murong Shanshan terdiam sejenak, lalu tersenyum: "Tidak masalah. Kejadian hari ini benar-benar di luar dugaan kita semua. Tak ada yang menyangka Xu Fei punya kecerdikan begitu dalam, memanfaatkan cinta Liu Yun padanya untuk menyusupkan hampir 2000 mata-mata. Yang lebih menakutkan, 2000 mata-mata ini bisa bertahan tanpa ketahuan."
"Shanshan, perkataanmu seperti mengejek kami terlalu bodoh..." Xu Lin tersenyum dengan canggung.
Murong Shanshan segera membantah: "Bukan itu maksudku. Aku hanya terkejut si tolol Xu Fei ternyata punya kecerdasan setinggi itu. Rupanya selama ini kita meremehkannya."
Aku mengangguk setuju: "Kemampuan Xu Fei memanipulasi perasaan wanita memang tinggi, terutama dalam hal membujuk wanita untuk patuh. Shanshan, kamu lihat perang guild hari ini?"
“Ya, aku membaca semuanya dari awal sampai akhir…” Ekspresi Murong Shanshan menjadi muram: “Saat kalian berhasil dikeluarkan dari arena, aku benar-benar merasa sedih. Terutama Lin Fan, ketika kau menahan Liu Yun dan bertanya mengapa dia melakukan itu… Aku hampir menangis. Belum pernah kulihat kau begitu marah dan putus asa…”
Aku tertegun sejenak, hidung tiba-tiba terasa pedih. Cepat-cepat kuangkat tangan: “Lupakan itu. Bagaimana pendapatmu tentang para pemain dengan job change tersembunyi itu? Pasti kau perhatikan beberapa pemain yang menonjol.”
“Ya.” Murong Shanshan mengangguk lembut: “Prajurit bernama Pinmingzhe itu menggunakan skill mirip sinar laser. Area serangannya tidak luas, hanya satu jalur lurus, tapi daya hancurnya sangat kuat. Pemain setingkat kebanyakan langsung mati seketika. Tapi dia bukan ancaman terbesar. Yang benar-benar kukhawatirkan adalah…”
“Kuang Jian?”
“Benar.” Ekspresi Murong Shanshan menjadi tegas: “Job change tersembunyi Jurus Pedang Suci milik Kuang Jian ini terlalu mengerikan. Jika tebakan kita benar, skill semburan pedangnya pasti menjadi andalan utama job-nya. Bahkan daya hancur semburan pedangnya jauh melampaui milikku. Jika mengabaikan perbedaan daya serang, setidaknya dua kali lebih kuat!”
“Apa? Dua kali?!” Xu Lin berteriak terkejut.
Murong Shanshan mengangguk halus: "Ini masih perkiraan konservatif. Aku sudah lihat peralatannya, tidak ada equipment ungu, yang terbaik hanya perlengkapan biru. Bahkan dengan perlengkapan seperti ini, dia bisa membunuh seketika pemain level sama. Daya serangnya benar-benar mengerikan. Jika Playboy Kaya berinvestasi lebih banyak dan membeli beberapa equipment ungu penambah serangan dengan harga tinggi, mungkin bahkan Lin Fan pun belum tentu bisa melawannya."
Semua orang hampir terkejut sampai tidak bisa bicara. Perkataan Murong Shanshan sama sekali bukan kata-kata pesimis. Seperti yang dia katakan, jika Mad Sword bisa mendapatkan beberapa equipment ungu lagi, itu benar-benar akan menjadi sangat menakutkan.
Murong Shanshan tiba-tiba menambahkan: "Mereka juga memiliki pemain profesional tersembunyi, tidak tahu apakah kalian menyadarinya."
Xu Lin terlihat bingung, menggerakkan bibirnya: "Masih ada? Apa itu?"
Murong Shanshan menggeleng: "Aku juga tidak terlalu paham job change apa. Tidak terlihat, dia menyembunyikan gelar profesinya dengan cara tertentu. Tapi di bawah kakinya ada lingkaran yang tidak dikenal, sepertinya bisa menambah atribut pertahanan untuk rekan satu tim dalam jangkauan tertentu."
Aku langsung tersadar: "Pantas saja kelompok pencuri yang dibawa Night Killer sama sekali tidak bisa menggempur pertahanan mereka! Pasti karena lingkaran yang ditambahkan pemain profesional tersembunyi ini yang membuat prajurit di garis pertahanan itu sekuat tembok besi! Sial! Bukankah ini membuatnya jadi tak terkalahkan?!"
Murong Shanshan tersenyum tipis: "Saat itu formasi kalian sudah kacau balau, wajar saja tidak ada yang memperhatikannya. Menurut hipotesisku, HP dan pertahanan pemain ini pasti sangat rendah. Jika ada pencuri yang melakukan Serangan Mendadak atau serangan jarak jauh secara massal, pasti bisa mengalahkannya dengan mudah."
Aku merasa malu. Memang benar, setelah Xu Lin, Lu Xuehan, dan Xin Yu mati dalam sekejap, aku benar-benar kehilangan kendali. Hampir seluruh tindakanku didorong oleh kecerobohan, sama sekali tidak memikirkan cara untuk menghancurkan musuh. Sepertinya aku benar-benar berubah, menjadi terlalu mudah terbawa emosi dan tidak rasional. Jika bukan karena itu, berarti beberapa mm ini terlalu penting bagiku sehingga membuatku kehilangan kewarasan.
Lu Xuehan mengendus-endus, menatap Xu Lin: "Kakak Lin, apa yang harus kita lakukan ke depannya?"
"Apa yang harus dilakukan..." Xu Lin mengulang pelan, namun tidak melanjutkan kalimatnya.
Aku melirik ke sekeliling. Semua orang terlihat bingung, hanya Murong Shanshan yang masih tersenyum manis menatapku. Mata indahnya berbinar penuh semangat.
"Begini saja!" Aku berdehem, menunggu semua orang memusatkan perhatian padaku: "Firdaus yang Hilang harus direkonstruksi! Pembalasan dendam pada Kekuasaan Sang Playboy juga wajib dilakukan! Tapi prioritas kita sekarang adalah menghubungi anggota utama guild sebelumnya, lalu melalui mereka merekrut kembali anggota lama untuk meminimalisir kerugian personel. Besok Pedang & Mawar akan menyerang kota, mungkin kita bisa mengumpulkan pemain tingkat tinggi untuk membantu. Pokoknya, bantu Shanshan semampu kita!"
Xu Lin menunjukkan ekspresi lega: "Baik, kita lakukan sesuai usulanmu. Jika masih ada slot kosong di guild Shanshan, besok kami akan langsung bergabung dengan guildmu. Setelah perang kota selesai, kami akan keluar lagi."
Murong Shanshan tersenyum manis: "Selamat datang~!"
"Jangan senang dulu." Aku mengetuk meja kaca, mengingatkan: "Kami tidak akan tinggal permanen di Pedang & Mawar. Setelah penyerbuan kota, sukses atau tidak, aku akan usahakan cepat dapatkan token pembentuk guild. Semakin lama penundaan rekonstruksi guild, semakin banyak personel yang akan kabur."
Murong Shanshan tersenyum manis: "Tenang, setelah penyerbuan kota aku akan bantu kalian cari token pembentuk guild. Sejak awal bersekutu, Pedang & Mawar dan Firdaus yang Hilang adalah sekutu abadi!"
Xu Lin tersenyum tipis penuh rasa terima kasih: "Terima kasih, Shanshan..."
Setelah berkata demikian, wajah Xu Lin menunjukkan kelelahan. Matanya menatap kamar Liu Yun, senyum paksaan tak mampu menyembunyikan kepedihan mendalam di pupilnya.
"Aku akan istirahat dulu di kamar, agak lelah..." ujar Xu Lin datar sebelum masuk ke kamarnya.
Lu Xuehan memandang punggung Xu Lin yang menjauh. Bibirnya bergerak tak berbunyi.
Xin Yu berbisik pelan: "Biarkan saja. Dulu A Yun adalah saudari terbaik dalam pandangannya. Pengkhianatan A Yun pasti menghancurkannya."
Aku bertanya pelan: "Xin Yu, kenapa kamu sepertinya tidak sedih sama sekali?"
Xin Yu melototi aku, berkata: "Kenapa harus sedih? Dia hanya mengejar kebahagiaannya sendiri. Biayanya cuma pembubaran guild kita. Apa pantas kita bersedih untuknya?"
Aku tertegun, sepertinya apa yang dikatakan Xin Yu juga masuk akal.
Lu Xuehan memandang Xin Yu dengan terkejut: "Tadi, bukankah kamu bilang padaku untuk membunuh Playboy Kaya dan merebut kembali A Yun?"
Xin Yu mengangkat alisnya: "Dia sendiri tidak punya semangat juang, kami menyelamatkannya pun tidak akan berguna. Semoga saja Xu Fei benar-benar baik padanya!"
"Kalian benar-benar aneh!" Murong Shanshan heran memandangi kami, lalu berkata: "Liu Yun telah mengkhianati semua orang, membuat level kalian turun dan kehilangan guild. Apakah kalian sama sekali tidak membencinya?"
"Benci, tentu saja benci!" Xin Yu menggigit gigi: "Tapi yang lebih kubenci adalah Xu Fei si bangsat itu, berani memanfaatkan perasaan Liu Yun untuk melawan guild kita. Sungguh bukan laki-laki sejati!"
Murong Shanshan dengan hati-hati mengingatkan: "Itu adalah strategi perang yang sah..."
Xin Yu mengangguk dengan kekecewaan: "Meski begitu, kita tak bisa menyangkal tingkat kememalukan Xu Fei."
"Memang agak memalukan." Murong Shanshan terpaksa setuju, lalu bertanya: "Sekarang apa yang akan kita lakukan? Mau login lagi untuk melatih level kembali?"
Lu Xuehan menggelengkan kepala: "Aku juga mulai lelah, lebih baik kembali ke kamar tidur sampai malam lalu bangun untuk latihan leveling!"
Aku menoleh melihat Xin Yu, tapi dia berkata: "Aku akan menemani Kakak Lin, mungkin sekarang dia sedang menangis sambil memeluk selimut..."
Guozi pergi mencuci muka, saat kembali berkata: "Makan malam dipesan langsung dari restoran, aku benar-benar tidak punya mood untuk masak."
Aku mengangguk setuju, Murong Shanshan yang duduk di seberangku berjalan mendekat dan bertanya: "Sepertinya tidak ada yang pergi latihan leveling, bagaimana denganmu? Perlukah aku menemanimu sebentar?"
Aku menggelengkan kepala: "Tidak perlu, aku ingin menyendiri dulu. Banyak hal yang masih belum kupahami."
"Kalau tidak bisa dipahami, jangan dipikirkan." Murong Shanshan merangkul lenganku sambil berkata: "Ayo kita cari boss di Gunung Bulan Perak! Siapa tahu bisa dapat token pembentuk guild!"
Aku langsung tertarik dengan kalimat terakhirnya. Setelah berpikir sejenak, aku mengangguk menyetujui.
Setelah login, SEKARANG JUGA menerima permintaan panggilan dari Ye Qiu.
"Tidak apa-apa? Tidak menyangka hasilnya akan seperti ini." Ye Qiu langsung membuka percakapan.
Aku tersenyum getir: "Tidak ada yang sial menyangka, cewek itu ternyata sudah berkonspirasi begitu lama tanpa sepengetahuan kita."
Ye Qiu terkekeh kering: "Awalnya ingin mengajakmu makan bersama..."
Aku menjawab kesal: "Makan? Lupakan! Lebih baik bawa dua bungkus racun tikus, kita makan berdua langsung jalan!"
Ye Qiu tertawa terbahak: "Sepertinya ancaman eksistensial itu belum menghancurkanmu～!"
"Masih bertahan..." gumamku masam, lalu menambahkan: "Ngomong-ngomong, guild kita sekarang kekurangan Sertifikat Pembentukan Tim. Kalau kamu bisa dapatkan, tolong bantu sebanyak mungkin!"
"Tidak masalah! Selagi bisa kudapatkan, pasti kukerahkan semua upaya!" Ye Qiu berjanji dengan yakin.
"Baiklah, aku akan lanjut latihan leveling. Hubungi lagi nanti!"
……
"Matikan komunikator, lalu baca semua isi SMS. Total ada 24 pesan, 4 di antaranya dari Ye Qiu, 6 dari informasi orang asing, sisanya 14 ternyata semua dari Murong Shanshan. Dia tidak peduli apakah saya bisa menerima atau tidak, mulai dari dorongan semangat saat pertempuran kami mulai hingga penghiburan sebelum saya tewas. Sepertinya, fokusnya hanya pada saya seorang."
Saat saya sedang berpikir, suara manis Murong Shanshan sudah terdengar dari belakang: "Mau beli gelang dulu pakai yang ini?"
Dia sudah memperhatikan sarung tangan besi biru saya yang terngank.
Saya menggelengkan kepala: "Tidak perlu. Kehilangan satu item tidak masalah, nanti ganti dengan yang lebih bagus kalau ada."
"Kalau begitu ayo, ke Gunung Bulan Perak lihat ada boss yang bisa dikalahkan atau tidak." Murong Shanshan tersenyum tipis tidak melanjutkan.
Di perjalanan menuju Gunung Bulan Perak, pemain Pedang & Mawar terlihat di mana-mana. Aura megah ini membuat saya tertegun. Dulu guild kami juga pernah sebesar ini, tapi sekarang segalanya sudah lenyap bagai asap.
"Shanshan, kapan kalian masuk sekolah?" Saya mulai mencari topik lain untuk mengalihkan emosi.
"17 Februari, tanggal 11 Imlek!"
"Oh, tanggal 17 ya!" Saya membalas dengan kalimat yang tidak berbobot.
Murong Shanshan melirik ke arah saya: "Kenapa, buat apa nanya ini?"
Saya mengusap hidung: "Tidak ada, hanya ingin tahu kapan kamu mulai kuliah. Setelah masuk sekolah, seharusnya tidak bisa main game seharian lagi kan?"
"Kenapa tidak bisa?" Murong Shanshan membalas balik, sepasang mata indahnya memandang saya dengan penuh keheranan.
“Kamu tidak perlu masuk kelas?” Aku merasa agak malu dipandangi seperti itu.
“Perlu.” Ekspresi Murong Shanshan tiba-tiba menjadi sulit ditebak, dia tersenyum bertanya: “Aku dengar dari Kakak Lin, kamu keluar dari kuliah di tahun kedua, benar begitu?”
“Ya, karena urusan pribadi. Kenapa?”
Murong Shanshan tersenyum kecut: “Pernah terpikir untuk menyelesaikan studimu?”
“Maksudmu, kembali ke kampus untuk lanjut kuliah?” Aku langsung kejang-kejang, menggelengkan kepala: “Tidak bisa! Aku tidak mau mengalami siksaan itu lagi!”
Murong Shanshan mendengus pelan: “Kalau kuliahnya bareng aku, mau tidak? Kebetulan, aku sekarang semester dua. Kamu bisa ambil jurusan Inggris bersamaku. Secara teknis, kamu masih Senior-ku～!”
Aku tertegun: “Masih bisa lanjut studi sekarang? Aku kan dikeluarkan dari sekolah!”
“Tenang, kalau benar-benar mau dapat ijazah, bayar lebih banyak uang pasti statusmu dipulihkan. Di kampus manapun bisa!”
Ini memang menggoda. Kampus itu tempat bagus, penuh cewek cantik, bisa menyebar jaring dengan luas! Apalagi, banyak yang pacaran sampai ke penginapan pinggir kampus untuk xxoo. Itu benar-benar menjijikkan... tapi menggairahkan!
Mengangkat kepala malah melihat Murong Shanshan memandangku penuh arti. Tadi aku hampir mengeluarkan air liur, pasti dia lihat!
“Bagaimana kalau bawa Xin Yu dan Lu Xuehan ke kampus kita? Kita semua jadi teman sekelas?” Murong Shanshan terus menggoda dengan senyum manis.
"Saya mengusap air liur, lalu menolak tegas: 'Tidak boleh! Jika Xin Yu dibawa ke kampus, pasti akan memicu pertumpahan darah. Dengan gaya berpakaian dan dandanannya, aku yakin ada mahasiswa yang rela loncat gedung demi dia!'"
"Kenapa, takut tidak bisa mengontrol dia?" Murong Shanshan menatapku sambil tersenyum genit.
Saya mengangkat tangan: "Ngawur! Buat apa aku mengontrol dia? Hanya saja, aku khawatir dia akan merusak lingkungan kampusmu. Nanti berantakan lagi, siapa yang harus membereskan?"
Murong Shanshan menutupi mulutnya sambil tertawa: "Sudahlah, tidak perlu berdebat. Intinya, mau ikut kuliah bersama atau tidak? Nanti ada teman menemani aku pulang-pergi kampus~"
"Bukannya ada Kakao yang menemani? Jangan libatkan aku dalam masalah ini. Mahasiswa seperti aku biasanya jadi sakit kepala para guru."
Murong Shanshan kesal: "Jangan sebut Kakao! Nona itu akhir-akhir ini sibuk bermesraan dengan si Ganteng. Setelah semester mulai, mungkin mereka akan menjalin hubungan romantis. Mana sempat dia memperhatikanku yang sebatang kara ini?"
Saya memandangnya dengan pandangan merendahkan: "Kamu sendiri yang terlalu selektif. Setengah pantas pun tidak ada yang lolos. Kok bisa sampai tahun kedua belum punya pacar? Dari Kakao kudengar, surat cinta yang kamu terima semester ini bisa memenuhi laci. Apa kamu pakai itu untuk toilet?"
Murong Shanshan memerah telinganya, menggigit gigi marah: "Serius dikit!"
Saat ini, kami juga sudah tiba di kaki Pegunungan Bulan Perak. Yang mengejutkanku, garis blokir menjijikkan dari Kekuasaan Sang Playboy muncul lagi di sana, seperti cacing tanah jelek. Tampaknya kemenangan gemilang mereka siang hari meningkatkan keyakinan mereka, mulai bersikap arogan lagi.
Kebetulan pula, ksatria "Kelinci Putih" yang dulu kuhancurkan sendirian malah menjadi pemimpin regu. Dia sedang mengatur anggota untuk pertahanan. Di luar, sekelompok pemain lajang terhalang dengan wajah kesal, menunjuk-nunjuk anggota Kekuasaan Sang Playboy sambil bergumam. Ketidakpuasan terhadap tindakan sewenang-wenang guild itu jelas terlihat.
"Sial, sekumpulan sampah masyarakat!" Kutertak geram.
Murong Shanshan tersenyum manis: "Cuma puluhan orang saja. Mau kita habisi?"
"Aku duluan. Api kemarahan ini butuh saluran～!" Segera kuhunus Pedang Kemerahan, melangkah maju. Murong Shanshan mengikuti dengan lincah di belakang.
Kelinci Putih cepat menyadari kehadiranku. Ekspresi panik sekilas terlihat, lalu setelah melihat banyak pasukan di sampingnya, dia tertawa keras: "Gimana? Enak dibantai siang tadi? Jujur saja, cewek-cewek di guildmu itu benar-benar seksi! Waktu itu jadi agak nggak tega membunuh. Lebih asyik kalau bisa main dulu sebelum dibunuh!"
"MATI!"
Dengan gerakan cepat kuterjang maju. Pedang Berdarah mengukir busur indah di udara menghujam ke arah Kelinci Putih...
