Di kejauhan, fine mengacungkan jempol padaku. Itu gestur yang selalu kami lakukan sebelum bertanding. Tak kusangka orang ini masih ingat. Di sampingnya, seorang prajurit perempuan berbaju zirah perak tersenyum. Namanya tertulis jelas "Pedang Seperti Air". Aku teringat, apakah ini polisi cantik bernama Lin Xiaoye?
Aku bingung menghadapi tingkah pasangan ini. Akhirnya kulempar cium terbang. Lin Xiaoye langsung menunduk malu, sementara fine memamerkan jari tengah sebelum pergi menyerang kota dengan calon pacarnya.
……
"Syuuk~!"
Sebuah cahaya merah melintas di sampingku, disertai pancaran cahaya putih.
"Bangsat, ternyata langsung dibunuh seketika!" Seseorang berteriak. Baru kusadari sebelumnya memang ada prajurit senior level 51 di sebelahku. Perlengkapannya cukup bagus, tapi tetap terkalahkan dalam sekejap!
Cahaya merah itu berasal dari menara panah di atas tembok. Daya serangnya benar-benar mengerikan. Dalam beberapa menit saja, belasan pemain di pihak kami sudah terbunuh, semuanya mati instan tanpa ampun. Akhirnya kami mulai ciut nyali - serangan menara panah ini keterlaluan kuatnya.
"Xin Yu, kamu mundur bersama Kakak Lin dan Xue Han!" Aku buru-buru memerintahkan. Xu Lin dan Lu Xuehan dengan sigap menarik diri dari jangkauan serangan menara panah. Untungnya frekuensi serangannya tidak tinggi, sekitar setiap 10 detik sekali. Ini memberi secercah harapan.
Sekejap mata, prajurit di barisan depan sudah mencapai kaki tembok. Barisan ksatria dengan perisai maju di garis terdepan. Prajurit di belakang telah siap siaga, menunggu saat tepat untuk menghancurkan pintu gerbang kota.
Di atas tembok, para pemain Kekuasaan Sang Playboy mulai membanjiri serangan. Meteor sihir raksasa menghujam ke kerumunan orang di bawah. Dentuman keras terdengar dari tabrakan perisai ksatria dengan batu angkasa. Ribuan pucuk es muncul dari kedalaman tanah, terus menerus membunuh pemain kelas dekat Firdaus yang Hilang di barisan depan.
"Bangsat, perhatian mereka gila!" Seorang prajurit menggerutu saat HP-nya turun separuh akibat hantaman meteor.
Aku segera menoleh ke belakang dan berteriak perintah: "Pasukan serangan jarak jauh! Lakukan penekanan maksimal ke musuh di tembok pertahanan, beli waktu untuk prajurit!"
Maka bola api, tusukan es, dan bilah angin khas Firdaus yang Hilang pun menghiasi langit, dengan ganas menghabisi musuh di atas tembok.
Perbedaan segera tampak. Meskipun jumlah personil Kekuasaan Sang Playboy sedikit lebih banyak, daya hancur sihir Firdaus yang Hilang jauh melampaui mereka.
Pemain Kekuasaan Sang Playboy yang terpanggang bola api berjatuhan dari tembok, MATI saat menghantam tanah. Yang lebih mengagumkan adalah kendali Penyihir Firdaus atas sihir angin - bilah-bilah angin tajam menggorok bolak-balik di tengah tembok, menyapu pemain musuh. Yang menguasai mantra angin area bahkan lebih brutal: angin puyuh naga mengamuk di atas tembok, dalam sekejap membersihkan banyak musuh!
Saat pasukan prajurit pemain di sekitarku kembali ditumpas oleh sihir dan busur panah, barisan belakang prajurit maju kembali. Kali ini, bahkan Tak Pernah Menyerah ikut langsung bertarung, berdiri di sampingku menahan serangan dari atas. Para pendeta di barisan belakang memberikan upaya maksimal untuk memulihkan kami, terutama Gelombang Penyembuhan Lu Xuehan yang sepertunya terkunci padaku. Setiap kali penyembuhan, aku selalu pemain pertama yang menerima manfaat, membuat beberapa ksatria dan prajurit di sebelahku mati-matian cemburu.
Barisan ksatria terdepan telah tiba di pintu gerbang kota. Segera kuperintahkan dengan lantang: "Semua ksatria mundur untuk melindungi prajurit lain yang maju! Pasukan depan mulai Serang pintu gerbang kota!"
Pintu gerbang belang-belang langsung dihujani berbagai senjata. Beberapa Jago Kapak Perang melemparkan Serangan Kapak Perang dari jarak jauh, menimbulkan dentang-dentang keras di pintu.
Bar darah pintu gerbang sangat panjang. Setelah setengah jam menggedor, nyaris tidak berkurang. Melihat ke depan baru kusadari - ternyata ada beberapa pengrajin npc yang sedang giat memperbaiki!
Cepat-cepat kuputar badan, berteriak pada Guozi: "Cantik, kembalilah lindungi Kakak Lin mendekat ke sini! Suruh dia gunakan Api Hantu Surgawi untuk membakar habis npc pengrajin di dalam yang sedang memperbaiki pintu! Kerugian kita selama ini sudah terlalu besar!"
"Guozi segera dengan patuh menyelinap ke depan kerumunan. Beberapa menit kemudian, sang Penyihir lemah Xu Lin datang di bawah perlindungan orang-orang. Di depannya, beberapa Ksatria berperisai berdiri menggunakan skill pengawal untuk melindungi bos mereka. Tembakan panah dari pihak lawan hanya menghasilkan suara "Ding ding dong dong" saat menghantam perisai, hampir tidak menyebabkan kerusakan."
"Huu~!"
Xu Lin melepaskan serangan api hantu pertama. Nyala api ungu itu segera jatuh dari langit tepat di dalam tembok pertahanan. Dari belasan npc yang sedang memperbaiki pintu gerbang kota, separuhnya langsung terjebak dalam serangan api dahsyat ini. Saat Xu Lin melepaskan serangan api hantu kedua, banyak npc yang sudah tewas. Meskipun mereka npc level 65, tapi sebagai pengrajin, pertahanan dan HP mereka tidak bisa dibandingkan dengan npc tipe tempur.
Saat itu, Kekuasaan Sang Playboy memindahkan sejumlah besar pemain ke area pertahanan kami. Tampaknya mereka sangat frustasi - dari delapan pintu yang dibuka, lawan hanya memilih tiga. Hal ini membuat pemain yang menjaga lima pintu lainnya bingung, tidak bisa pergi maupun tetap, hanya bisa berdiri bodoh menunggu perintah penempatan pasukan dari Sang Playboy Kaya.
……
Saat ini, Sang Playboy Kaya berdiri pucat pasi di atas tembok pertahanan.
"Bagaimana mereka tahu harus memprioritaskan serangan ke tiga pintu gerbang itu? Apakah ada yang membocorkan rahasia?"
Melihat Playboy Kaya dengan wajah dingin, beberapa pemain di sekitarnya gemetar ketakutan. Hingga seorang pemain bernama "Mencari Yu Qing" perlahan melangkah keluar dari kerumunan. Ia menatap Playboy Kaya dan berkata dengan tenang: "Mereka juga menguasai formasi, bahkan telah merangkum keunggulan dan kelemahan setiap sistem formasi."
Playboy Kaya memandang geram ke arah pedang dan anggota guild yang berjejalan bak semut di bawah kota, dengan susah payah menekan keinginan untuk berteriak: "Menurutmu, bagaimana kita bisa merebut kembali keunggulan sekarang?"
“Xúnzhǎo Yǔqīng” mendengus: "Sudah kubilang sebelumnya, bertahan dengan formasi hanya bisa menakuti udang-udang kecil. Murong Shanshan dan Lin Fan itu jenis orang apa? Apa mereka yang berpengalaman bisa tidak tahu soal formasi?"
Playboy Kaya mulai kesal: "Aku bukan mau dikhotbahi! Yang kutanyakan sekarang adalah cara merebut kembali keunggulan!"
Wajah "Xúnzhǎo Yǔqīng" berubah dingin: "Tidak ada cara lain. Pindahkan anggota ke pintu itu untuk membantu bertahan. Pasukan kita bisa hidup kembali di markas, sedangkan mereka harus ke Kota Bulan Perak. Dengan ini kita sudah dapat keunggulan geografis. Asal bisa tahan tekanan serangan beberapa ronde awal, kita bisa menggerogoti mereka pelan-pelan sampai hilang keberanian menyerang kota!"
"Playboy Kaya mengangguk dengan kekecewaan: "Sial! Hanya bisa begini. Berserker, bawa anak buahmu untuk bantu pertahanan Gerbang Barat dan Gerbang Timur. Selain itu, kirim sebagian orang untuk mengganggu gerombolan brengsek di Firdaus yang Hilang. Sial! Guild sudah dihancurkan tapi masih bisa mengorganisir kekuatan sebesar ini, apa yang dipikirkan orang-orang ini?"
"Ada hal-hal yang pasti tidak kamu mengerti. Hal yang kamu perhatikan besar, mereka juga tidak akan paham!"
Suara wanita terdengar dari belakang. Playboy Kaya langsung mengganti ekspresi wajahnya menjadi tersenyum: "A Yue, kenapa kamu datang?"
Benar, satu-satunya yang bisa membuat Playboy Kaya berubah sikap drastis adalah pencuri wanita "anggrek hutan".
"Kenapa aku tidak boleh datang?" anggrek hutan membalas bertanya, lalu melanjutkan: "Aku log off di markas. Baru login tadi langsung melihat serangan kota sudah dimulai, jadi memutuskan untuk tinggal sebentar lihat keramaian sebelum pergi."
Ia melirik pemain di samping Playboy Kaya, wajahnya menunjukkan ketidaksenangan: "Liu Yun dimana? Kenapa tidak kamu bawa?"
Wajah Playboy Kaya langsung berubah pucat, buru-buru menjelaskan: "A Yue pasti salah paham! Aku dan Liu Yun tidak ada hubungan apa-apa. Cuma ada transaksi... Benar! Dia membantuku menguasai Firdaus yang Hilang, aku bayar 10 juta imbalannya. Sekarang dia sudah ambil uangnya, hubungan kami selesai!"
"Anggrek hutan tak tahan menyungging senyum dingin: 'Benarkah? Urusan kalian tidak menarik minatku, tapi kuingatkan: kualitas terpenting seorang pria adalah tanggung jawab. Jika kau menghianati sekutu setelah meraih tujuan, mustahil dihormati siapapun. Selain itu, jangan kira aktivitasmu dengan Liu Yun di aula beserta obrolan kalian luput dari pengetahuanku.'"
Wajah Playboy Kaya memucat ingin berdalih, namun sang anggrek hutan telah melangkah turun dari tembok pertahanan, tak sekali pun menoleh ke belakang.
"'Bos, bagaimana?' Seorang komandan regu bertanya dengan hati-hati."
Playboy Kaya menyungging senyum getir: "Tak apa, A-Yue selalu bersikap seperti ini padaku. Aku sudah terbiasa. Jika suatu hari dia tiba-tiba berubah baik, justru akan membuatku bingung. Mari persiapkan pertahanan bawah untuk menahan serangan guild itu. Bagaimana kerugian Pengawal npc?"
Seorang pemimpin pasukan segera melapor: "Pedang & Mawar menggunakan taktik serangan frontal brutal oleh job prajurit. Kerugian pemain dan Pengawal di tembok tidak signifikan, tapi kerusakan yang kita timbulkan juga minim. Job prajurit guild mereka memang luar biasa tangguh."
Playboy Kaya menggigit gigi dan mendengus: "Bagaimana dengan tot dan Firdaus yang Hilang?"
"Tot dan Firdaus yang Hilang menggunakan taktik serangan siklus bertahap. Pasukan Penyihir kedua guild itu sangat kuat, terutama di gerbang Firdaus yang Hilang. Mantra area elemen api sang bos mereka sungguh dahsyat, memberikan tekanan berat pada pertahanan kita."
Playboy Kaya mengerutkan alis, menggigit gigi sambil berkata: "Akan kubuat mereka menyesal."
Setelah berbicara, ia berbalik dan memberi perintah: "Pedang Gila, kau dan Pinmingzhe bawa 5000 orang ke Gerbang Barat untuk melawan tot."
Pedang Gila tertegun sejenak: "Mengapa kami tidak ditugaskan menyerang Firdaus yang Hilang dan Pedang & Mawar? Meski tak bisa mengalahkan Pedang & Mawar, setidaknya kami pasti bisa menghancurkan Firdaus yang Hilang sekali lagi."
"Lakukan apa yang kuperintahkan tanpa banyak bicara!" bentak Playboy Kaya kesal. Beberapa detik kemudian ia segera menyesal, lalu berkata pada Pedang Gila yang terdiam dengan penuh penyesalan: "Aku hanya tak ingin kalian menderita kerugian besar. Pedang & Mawar punya Murong Shanshan, Firdaus yang Hilang punya Lin Fan. Apa kalian yakin bisa mengalahkan kedua orang ini? Jika tidak, lebih baik serang tot saja. Untuk Murong Shanshan dan Lin Fan, biarkan npc yang mengonsumsi sebagian besar kekuatan mereka. Lagipula di kota kita masih ada dua menara panah hantu, sekalipun mereka berhasil masuk, kita tetap direbut keunggulan."
Harus diakui, kemampuan Playboy Kaya dalam memenangkan hati orang memang luar biasa. Pedang Gila yang awalnya kesal pun segera dibujuknya, lalu dengan patuh membawa pasukan untuk menyerang tot.
Setelah mengirim Pedang Gila dan Pinmingzhe, Playboy Kaya segera menyuruh orang menghitung jumlah pasukan, lalu membagikannya ke berbagai titik pertahanan.
……
Di sisi lain, setelah satu jam pertempuran sengit, proses penghancuran pintu gerbang di Firdaus yang Hilang telah memasuki tahap akhir. Sejak Xu Lin menggunakan api untuk membunuh npc yang memperbaiki pintu gerbang, bar darah panjang di gerbang mulai berkurang perlahan. Meski lambat, penghancuran total sudah di depan mata. Tidak tahu bagaimana progres di sisi Murong Shanshan, tapi melihat formasi prajurit terkuat se-Kota Bulan Perak mereka, pasti tidak kalah.
Di sisi lain, berkat tekanan gila dari serangan Firdaus yang Hilang, sudah tidak ada npc yang bisa bergerak di atas tembok pertahanan. Pasukan panah npc yang memiliki kecerdasan terbatas tidak bisa menghindari serangan sihir, sehingga habis terkonsumsi dalam pertempuran tarik ulur puluhan menit. Ketika Playboy Kaya mengirim bala bantuan, sudah tidak ada satupun npc tersisa yang bisa membantu.
Para pemain penyihir dari Kekuasaan Sang Playboy yang mencoba menonjolkan diri, seringkali langsung disambut hujan panah yang rapat begitu muncul di atas tembok. Hujan panah ini melambung melewati tembok dan mulai menghujam ke dalam, hasilnya beberapa detik kemudian kami mendengar jeritan kesakitan pemain yang tewas di dalam.
Xin Yu sangat bersemangat. Segera mengorganisir ratusan pasukan panah kami untuk melakukan tembakan parabola ke dalam markas setiap sepuluh detik. Lagipula persediaan anak panah konsumsi yang dibawa semua orang lebih dari cukup, lebih baik memaksimalkan kerusakan yang diberikan ke musuh.
“Channel chat guild Pedang & Mawar sangat ramai, Nian Shao Qing Kuang mungkin membawa pasukan Penyihir berjaga di belakang, terus-menerus menyemangati semua orang: 'Tinggal sedikit lagi pintu gerbang kota akan hancur, eh, Ri Bu Luo, ksatria level 54 ini kenapa tidak maju ke depan? Semua orang memperhatikanmu, kamu kabur kembali, tidak malu?'”
Ri Bu Luo marah: "Bangsat, jangan cuma bisa ngomong enak! Kamu tidak lihat darahku sudah habis?"
Murong Shanshan turun tangan mendamaikan: "Diam semua untuk nenek! Orang pertama yang masuk ke kota akan dapat hadiah perlengkapan biru level 50!"
Di sisi saya situasi tidak terlalu genting, jadi iseng menggoda: "Shanshan, kalau hadiahnya satu ciuman manis, pasti lebih seru, setuju kan semuanya?"
Nian Shao Qing Kuang langsung mendukung tanpa ragu, Ri Bu Luo bengong lama juga tidak bisa mengeluarkan kata.
Hasilnya Murong Shanshan malah setuju, dia tersenyum manis: "Boleh, tapi ciuman ini harus diberikan oleh Lin Fan!"
"Bangsat!"
Seketika, separuh lebih pasukan penyerang kota mundur.
……
"Tinggal sedikit lagi pintu gerbang akan rubuh, mulai sekarang pastikan waktu tunggu skill aktif kalian siap, begitu pintu hancur kita akan berhadapan langsung dengan pasukan Kekuasaan Sang Playboy!"
Saya sambil menebas pintu gerbang berkata, sekelompok prajurit di dekat langsung berhenti melepas skill, sementara barisan belakang para Penyihir mulai mempersiapkan mantra dahsyat, siap memberikan pukulan mematikan kapan saja.
"Braak~!"
Pintu gerbang kota yang selama ini bergoyang akhirnya runtuh berkeping-keping. Setelah pecah menjadi serpihan kecil dan jatuh ke tanah, terlihatlah segerombolan pemain Kekuasaan Sang Playboy di hadapan kami. Seperti dugaan, formasi prajurit dan Ksatria mereka berada di barisan depan. Sayangnya pasukan Penyihir di belakang kini sudah tercerai-berai, mungkin ini hasil kerja baik pasukan panah yang dikomandoi Xin Yu tadi.
“Bunuh!”
Hampir semua orang meneriakkan kata ini serentak. Untuk sesaat, rasa takut telah terlupakan. Hanya ada satu kehendak di hati: menerobos masuk, Bunuh habis para Burung dari Kekuasaan Sang Playboy ini, gunakan darah mereka untuk membersihkan aib yang pernah mereka timpakan pada kita!
Pedang Kemerahan berkelebat tak henti. Saat Kombo kedua keluar, prajurit di depan langsung terbunuh seketika. Dua serangan berikutnya mengantar seorang Ksatria ke kota kembali. Kali ini aku tak peduli lagi formasi. Sendirian aku menerjang ke depan bagai pisau tajam yang menyobek tubuh Kekuasaan Sang Playboy, membuka retakan yang menjadi celah bagi pemain Firdaus yang Hilang. Dengan aura mengintimidasi, keroyokan massal ini menghancurkan formasi lawan hanya dalam beberapa menit.
“Syuuk~!”
Serangan menara panah lagi kali ini, tepat menyinari tubuhku yang berada di barisan terdepan.
Seluruh tubuh langsung terasa terbakar api. Pesan Sistem berkedip: Anda diserang Menara Panah Hantu, kehilangan darah 4320!
Aku langsung lega, cahaya putih terus berkedip di tubuhku, para pendeta di belakang sudah memulihkan HP-ku hingga penuh dalam hitungan detik.
"Semua, lindungi Lin Fan!" teriak Lu Xuehan panik.
Xin Yu tersenyum dan berkata: "Xue Han jangan khawatir, nyawa Lin Fan lebih kuat dari kecoa, mana mungkin gampang tewas."
Xu Lin hanya tersenyum tanpa bicara, terus melepaskan mantra area ke kerumunan musuh, mempercepat kekalahan Kekuasaan Sang Playboy.
npc Pengawal dan para pemain Kekuasaan Sang Playboy sudah bercampur, tapi tetap tak bisa melawan serangan ganas Firdaus yang Hilang. Seperti bambu terbelah, pasukan bantuan yang dipimpin langsung Sang Playboy malah kacau diterjang pasukan mereka sendiri yang panik. Banyak yang langsung kabur bersama desertir begitu melihat aura tak terbendung Firdaus.
Sang Playboy mengamuk: "Sial! Cuma 3.000 orang, takut apa? Bunuh mereka! Yang bisa pertahankan markas, hadiah 20.000 keping emas! Tambah 10.000 per kematian!"
Bangsat, taktik uang lagi! Dan efek lagi!
