Wajah cantik Murong Shanshan berkilau di bawah lampu jalan, dia bersemangat berkata: "Di jaman sekarang ini, industri dengan kandungan teknologi rendah sudah dikuasai orang. Kita yang minim pengalaman sosial ini tak mungkin bersaing dengan pria tua berperut buncit itu. Jadi jika ingin berkembang, harus fokus ke bidang high-end seperti industri perangkat lunak."
"Industri perangkat lunak? Tapi kemampuanku masih di level interaksi dasar jsp dan pencarian sql. Mau buka perusahaan software pakai apa?"
Murong Shanshan tertawa kesal: "Bukan suruh kamu coding sendiri. Dengan skillmu sekarang, membuat kalimat yang runtut saja belum tentu bisa! Yang penting kita punya modal. Di masyarakat ini, yang paling melimpah itu apa? Bakat!"
Aku terkejut melihatnya, ekspresi Murong Shanshan yang berbinar-binar, lanjutnya: "Hampir 1/3 lulusan mahasiswa tiap tahun tidak bisa mendapatkan pekerjaan, dan banyak di antaranya jurusan IT. Kita hanya perlu mengalokasikan sebagian dana untuk melatih mereka, sekaligus menandatangani kontrak 5 tahun dengan gaji 2500 per bulan. Pasti banyak mahasiswa pengangguran yang akan berbondong-bondong mendaftar. Cuma dengan modal sebagian, kita bisa berkembang besar!"
Aku mulai tertarik: "Kedengarannya menarik, tapi bukankah membuka perusahaan semudah itu?"
Murong Shanshan tersenyum manis: "Tentu tidak segampang itu. Pertama, kita harus mengurus lisensi dan dokumen lain. Tapi semua bisa diatasi dengan uang. Ibuku kenal banyak orang penting, pasti bisa membantu. Setelah punya lisensi, langkah pertama adalah merekrut beberapa ahli tingkat manajer dari perusahaan software lain. Mereka bisa membantu manajemen sekaligus melatih karyawan baru. Coba hitung: merekrut 4 manajer dengan gaji 20.000 per bulan, setahun cuma 1 juta. Untuk karyawan magang dengan gaji 2500, setahun 30 ribu. Kalau rekrut 100 orang, total 3 juta. Ini konsep apa, kamu tahu?"
Aku mengangguk mantap: "Tahu! Satu saja perlengkapan ungu di tubuhku sekarang bisa membiayai perusahaan software selama setahun!"
Ide yang brilian dan menggoda, meski belum tahu kelayakannya. Tapi aku memilih untuk bermimpi sebentar. Lagipula, jadi bos itu enak - bisa memotong gaji seenaknya, berani menggoda karyawan wanita yang disuka...
Oh, hidup bos BANGSAT!
Murong Shanshan memandangku dengan terkejut: "Orang, air liurmu hampir jatuh, kau benar-benar hanya melihat permukaan…"
Aku tidak marah, terus berkhayal: "Jika benar bisa mendirikan perusahaan software dengan 100 personel, kita tak perlu lagi mengembara. Semua orang akan memanggilku Direktur Lin, pulang ke orang tua pun punya muka!"
"Ya, dan kita bisa menempatkan Kakak Lin serta Xin Yu di posisi perusahaan juga."
"Hmm, posisi seperti apa?"
"Kakak Lin punya aura dan kemampuan, cocok jadi sekretaris presiden direktur. Xue Han, sebagai staf administrasi. Li Qing dan lainnya… juga jadi staf. Xin Yu… sebagai resepsionis. Dia cantik, cukup mewakili citra perusahaan."
Aku langsung spontan berseru: "Kau lebih cantik darinya, kenapa kau tidak jadi resepsionis?"
Murong Shanshan segera memandangku heran: "Kalau aku jadi resepsionis, siapa yang jadi presiden direktur?"
Aku tertegun: "Kau presiden direktur? Lalu aku…"
"Hmm, asisten presiden direktur…" Murong Shanshan mengusap dagunya sambil berpikir serius.
Sudahlah, tak perlu berdebat dengan nona-nona ini. Asisten juga tak apa, lebih baik daripada menganggur.
"Pulang." Aku melangkah ke depan.
"Lin Fan…"
Murong Shanshan tiba-tiba memanggil pelan. Saat aku menoleh, dia berkata gemetar: "Aku serius. Setelah lulus, atau bahkan sebelum lulus, mari kita dirikan perusahaan software bersama. Kau dan semua orang tak perlu lagi mengembara…"
Aku kembali tertegun, lalu tersenyum: "Tenang, selama Shanshan membutuhkan, aku pasti siap kapan saja dipanggil!"
Murong Shanshan tertawa, bagaikan bunga kecil putih yang mekar di tengah malam. Ia mengangguk keras dengan serius menatapku: "Ini, dianggap sebagai janjimu padaku, jangan sampai ingkar janji ya~"
"Tenang saja, aku ini Gigi besi dan lidah perunggu, emas pun takkan bisa menukarku. Pria jujur dan terpercaya bukanlah reputasi kosong. Apa yang kujanjikan pasti kulakukan. Sudah, ayo pulang, aku hampir MATI beku." Tanganku menggosok-gosok dengan gugup, memancing tawa manis Murong Shanshan yang menggoda.
"Ngomong-ngomong Lin Fan..."
Murong Shanshan kembali berhenti melangkah.
Aku segera berpaling, bertanya kesal: "Ada apa lagi, Nek?"
Murong Shanshan mengedipkan mata: "Besok... aku akan pindah kembali ke tempat tinggalku. Semester baru segera mulai, lebih nyaman di sana. Di sini terlalu mengganggu kalian."
Aku tak mengerti maksud "mengganggu"-nya, tapi rencananya pergi cepat ini membuatku terkejut: "Kenapa tidak tinggal beberapa hari lagi? Di sana, kamu harus masak sendiri setiap hari, bukankah merepotkan?"
"Tidak juga. Dengan masak sendiri, aku bisa melatih kemampuan memasak. Kalau tidak, bakat masakku mustahil bisa menyaingi Xin Yu."
Aku terkekeh: "Tak perlu bandingkan bakat masak dengannya. Banyak hal lain yang jauh lebih unggul darinya."
"Contohnya?" Murong Shanshan menatapku dengan senyum penuh tanya.
“Contohnya seperti…” Otakku melesat cepat, menyebutkan kelebihannya yang n banyak, baru kemudian berkata: “Misalnya kamu lebih pintar darinya, lebih lembut dan bijaksana…”
“Lembut dan bijaksana?” Murong Shanshan memandangku heran, “Kamu terlalu palsu!”
“Sudahlah, tidak usah dibahas, kembali latihan leveling!”
……
Kembali ke tempat tinggal, Murong Shanshan SEKARANG JUGA masuk ke kamar, sementara aku setelah minum secangkir teh panas masuk ke game.
Markas No.7 telah resmi berganti nama, sekarang di pintu utama tergantung tinggi sebuah papan nama —— Pedang & Mawar.
Beberapa pemain yang lewat mengangguk padaku lalu masuk ke markas. Setelah pertempuran seharian, markas ini sekarang terlihat compang-camping. Tapi besok setelah peningkatan markas selesai, yakin sistem akan merespawn seluruh penampilan kota. Dan kita bisa membeli formasi teleportasi dari sistem, menurut sumber terpercaya, formasi ini bisa diakses melalui formasi teleportasi di empat gerbang Silver Moon City, biaya transmisi per kali diatur oleh Walikota markas.
“Sial! Hampir jadi kaya!” Dalam hati aku mulai tertawa histeris.
“Drip～!”
Melihatku login, SMS Xin Yu sudah datang: “Kumpul di Gerbang Timur!”
Aku segera balas tanya: “Kenapa tidak langsung ke Gunung Bulan Perak dari markas Pedang & Mawar ini untuk leveling?”
“Bertarung sepanjang nanti sore, perlengkapan hampir rusak. Tentu harus diperbaiki dulu. Lagipula, ramuan juga perlu diisi ulang. Xue Han sangat boros menggunakan ramuan birunya!”
"Begitu rupanya!" Aku segera menggunakan gulungan sihir kembali ke kota. Di toko perlengkapan dekat gerbang timur, aku memperbaiki perlengkapan lalu membeli beberapa ikat ramuan Hong murah. Skill-ku tidak banyak membutuhkan sihir, sedangkan tambahan kecerdasan dari diri sendiri cukup banyak. Jadi kecepatan regenerasi MP saja sudah cukup untuk mengimbangi konsumsi skill.
Dua cewek cantik berdiri anggun di jembatan gerbang timur. Saat aku mendekat, Xin Yu tersenyum menatapku: "Akhirnya mau kembali? Barusan aku dan Xue Han sempat mengira kamu tidak akan pulang malam ini!"
"Kalau tidak pulang, mau ke mana lagi?" Aku meliriknya, lalu menatap Lu Xuehan sambil bertanya: "Apakah Xuehan juga tidak punya kepercayaan sama sekali padaku seperti dirimu?"
Lu Xuehan memandang Xin Yu dengan bingung sejenak, lalu mengangguk sungguh-sungguh padaku.
Aku langsung merasa kecewa. Ternyata untuk mendapatkan si cewek cantik Xuehan, harus melewati rintangan Xin Yu dulu. Tapi sepertinya Xin Yu sama sekali tidak punya nilai pertahanan terhadapku. Bahkan jika ada, nilainya minus – termasuk jenis yang suka merebahkan diri di pelukan. Sangat menggoda.
"Sudah ada rencana mau latihan leveling di mana nanti?" tanyaku.
Xin Yu mengedipkan matanya: "Tunggu Kakak Lin dulu. Tadi dia pergi beli ramuan biru. Kalau latihan leveling tidak mengajaknya, itu benar-benar pemborosan sumber daya. Kecepatan membunuh monster-nya sekarang pasti lebih dari tiga kali lipat Xuehan!"
Sebenarnya aku juga tahu. Sebagai penyihir tinggi dengan 4 equipment ungu dan 1 perlengkapan oranye, api hantu di tangan Xu Lin bisa disebut sebagai salah satu skill leveling paling brutal saat ini.
Saat itu Xu Lin juga berjalan mendekat, tongkat ungunya memancarkan cahaya misterius di bawah sinar bulan. Gaun penyihirnya yang elegan menambah aura misterius pada dirinya. Langkahnya anggun bagai malaikat cantik yang turun ke dunia fana. Tapi jelas-jelas ini adalah malaikat yang sangat materialistis. Ia menatapku dan berkata, "Lin Fan, sebagian besar perlengkapan yang kau kumpulkan selama serangan kota hari ini sudah aku jual. Yang tidak terjual sudah dibagikan ke anggota guild sebagai hadih. Uang hasil penjualan sudah ditransaksikan ke Xin Yu sebagai dana pengembangan keluarga kita. Bagaimana?"
Aku sedikit terkejut, "Keluarga perlu dana apa lagi? Jangan-jangan ini dana untuk Li Qing dan Guozi main-main dengan pria?"
Xu Lin tertawa terkekeh, "Kau ini tidak bisa serius sedikit pun~ Sebenarnya dana ini untuk menyiapkan jalan mundur kita semua. Bisa dianggap sebagai tunjangan. Jika suatu hari kita tidak bisa lagi mencari uang di game, setidaknya ada pegangan. Selain itu, jika ada di antara kita yang keluarga nya kena musibah atau sakit butuh biaya, uang ini bisa membantu."
"Kau tidak setuju?" Xu Lin bersandar di pagar sementara jembatan putih, memiringkan kepalanya memandangiku.
"Tentu setuju. Selain itu, aku memutuskan menyumbang 10 juta untuk proyek amal ini..."
Xin Yu terkejut, matanya membelalak, "Lin Fan, apa kau tidak salah minum obat? Kalau boros seperti ini, dengan apa kau menghidupi aku dan Xue Han nanti?"
Xu Lin segera tertawa: "Nona Xin Yu belum menikah saja sudah tahu berhemat untuk rumah tangga ya?"
Aku buru-buru menjelaskan pada Xin Yu sambil tersenyum: "Keputusan ini sama sekali bukan kecerobohan sesaat, Xin Yu coba pikir, perlengkapan kita berempat memang sudah cukup bagus, peralatan yang bisa kita dapatkan juga tidak akan jelek. Tapi kalau kau melihat posisi Guozi dan Li Qing, situasi mereka tidak segampang itu. Li Qing dan Joly bahkan belum bisa mengumpulkan satu set perlengkapan biru. Di game mereka cuma bisa bertahan hidup. Anggap saja dana ini sebagai mas kawin yang kuberikan untuk mereka..."
Xin Yu mencibir: "Kau selalu memikirkan orang lain. Tapi apa kau pernah berpikir, si nona Qing dan Joly itu bahkan tidak pernah memikirkan masa depan mereka sendiri? Sekarang mereka cuma memikirkan pria mana di bar yang lebih ganteng, mana yang bisa membuat mereka lebih nyaman..."
Melihat ekspresi kesal Xin Yu, aku tak bisa menahan tawa: "Tenang, aku masih tahu batasan. Guozi dan Li Qing masih muda, wajar kalau mereka cari pria. Perempuan zaman sekarang mana ada yang tidak minum obat atau cari pria liar? Suatu hari nanti, nona-nona Qing akan sadar kesalahan mereka. Uangku ini bisa jadi modal untuk mereka kembali ke jalan yang benar! Mereka boleh sembrono, tapi aku harus mempersiapkan jalan mundur. Lagipula, kita sudah bersama cukup lama. Meski tidak ada perasaan, aku tidak ingin melihat mereka bunuh diri atau hal-hal ekstrem lainnya..."
Xin Yu mungkin sudah melihat terlalu banyak hal, dia tidak membantah ucapan saya tapi juga tidak setuju sepenuhnya. Namun, Lu Xuehan di sampingnya tersenyum manis, seolah bangga dengan kata-kata saya. Xu Lin juga menunjukkan senyum lega, pandangannya seperti mengandung makna lebih dalam.
"Ayo latihan leveling. Sekarang saya sudah level 59. Jika tidak cepat naik ke 60, sungguh memalukan." Saya merasa gelisah diperhatikan tiga gadis cantik ini, buru-buru mengalihkan topik ke urusan leveling. Hanya ini yang bisa menarik minat semua orang.
Xu Lin melirik perlengkapan saya, tiba-tiba matanya berbinar sedih sambil menghela nafas: "Kalung ungu dan sarung tangan birumu sudah ngank. Lebih baik kita cepat cari perlengkapan baru untukmu..."
Pandangan Xin Yu dan Lu Xuehan terlihat murung, mungkin teringat lagi pengkhianatan Liu Yun.
Saya buru-buru menghibur: "Tidak masalah. Dua item itu kan atributnya biasa saja, pengaruhnya tidak besar. Katanya mau bantu cari perlengkapan? Ayo jalan! Meski cuma item hijau, asal kalian yang dapatkan, aku mau pakai~"
Xu Lin tak bisa menahan tawa: "Kalau begitu ayo. Hari ini si nona Qing dan Guozi bersama Yong Bu Qufu serta anggota guild sedang menguasai Gunung Bulan Perak. Sekarang hampir tidak ada jejak Kekuasaan Sang Playboy atau anggota Berserker di sana. Sepertinya tak lama lagi Pegunungan Bulan Perak akan berganti marga menjadi Murong~"
Aku mendengar nada suara Xu Lin terdengar agak kecewa, lalu berkata: "Tidak masalah, bukankah Pedang & Mawar adalah sekutu kita? Aku yakin anggota guild mereka juga akan bersikap ramah dengan kita."
Xu Lin mengangguk halus, tapi Xin Yu menatapku sambil berkata: "Tidakkah kamu merasa perasaan kita sekarang seperti tinggal di bawah naungan orang lain?"
Aku juga merasakan hal yang sama. Meskipun hubungan dengan Murong Shanshan sudah sangat dekat sampai tahap "terlalu akrab", tapi pada dasarnya kita bukan satu keluarga. Sekalipun orang lain tidak menggunjing, hati kita sendiri tetap tidak tenang. Kita harus memiliki langit sendiri, tidak boleh membiarkan cahaya Murong Shanshan - si cantik nomor satu di Yueheng - menutupi segala yang kita cari sejak awal.
"Apa gerakan Playboy Kaya malam ini?" Aku menoleh dan bertanya.
Lu Xuehan langsung menjawab: "Membawa anggota guild mundur ke Lembah Bulan Bayang di sebelah barat Kota Bulan Perak. Di sana bisa mengajukan markas nomor 008. Menurutku, apakah Playboy Kaya berencana membangun wilayah baru di sana?"
Aku mengangguk kuat: "Dia punya banyak uang! Asal dia mau, pasti bisa!"
"Kalau begitu, bukankah kita bisa..." Bahkan Lu Xuehan mulai berkhayal.
Aku langsung menggelengkan kepala: "Jangan terlalu banyak berpikir. Sekarang, naik gunung untuk latihan leveling!"
……
Maka keempat orang pun berkemas dan melanjutkan perjalanan. Saat melewati Markas Tujuh, perasaan kami agak terharu. Markas ini memiliki keunggulan geografis dan daya tarik yang luar biasa, bagaikan payudara perempuan sempurna yang memikat semua orang. Keributan berdarah beberapa hari terakhir membuat seluruh pemain server Yueheng memandang ke timur ke Ibukota Perak. Rekaman lengkap dua pertempuran besar bahkan dipampang di halaman utama portal global 《Yueheng》. Para pemain asing yang awalnya meremehkan Tiongkok terpukau. Orang-orang Timur yang pemberani dan cerdas ini menunjukkan pesona paling menggetarkan Yueheng, sekaligus memberi pelajaran: permainan bukan hanya soal perlengkapan dan tingkat, kecerdikan juga elemen penting.
Diperkirakan, kini banyak pemain asing sedang mempelajari Seni Perang Sun Tzu. Saat ini transmisi antar-negara belum dibuka. Bagaimana jika suatu hari nanti transmisi antar-negara diaktifkan? Akankah pemain Tiongkok menyapu dunia Yueheng global seperti gelombang merah?
Tak ada yang tahu bagaimana masa depan, namun semua orang sangat berharap. Hampir bisa kulihat, setelah transmisi antar-negara dibuka, pemain Tiongkok akan meneriakkan slogan untuk menjarah uang dan perempuan di wilayah Jepang. Pemain Korea akan menyebarkan klaim bahwa Ibukota Perak sebenarnya milik mereka. Negara-negara Barat akan meneriakkan slogan menjaga perdamaian dunia sambil membawa senjata dan perlengkapan keren untuk mengancam negara kecil yang berpotensi memberi keuntungan.
Dasar dunia cabul!
Di area ketinggian 300 meter di Pegunungan Bulan Perak, wilayah ini telah memasuki zona monster level 68. Di pinggang gunung yang curam, muncul sebuah area latihan leveling yang cukup datar dan luas. Di peta ini, Raksasa Gunung setinggi dua manusia berkeliaran padat di antara semak dan rumput. Kepala hijau mereka memiliki tonjolan runcing seperti penangkal petir, dengan duri tajam berbentuk kulit kayu coklat di seluruh tubuh. Pertahanan mereka pasti kuat, mungkin bahkan memiliki efek pantulan damage.
