Mengantar Murong Shanshan pulang, di dalam mobil saat kembali, masih membayangkan sensasi memegang tangannya yang lembut dan licin itu. Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Jika bisa, aku lebih memilih menggenggamnya selamanya tanpa melepas. Sayangnya, dia masih harus sekolah, tidak mungkin menyeretku ke kelas.
Kembali ke tempat tinggal, langsung masuk ke game.
Ternyata, Lu Xuehan dan Xin Yu masih menungguku di kota. Xin Yu sedang menjual barang di Balai Transaksi tak jauh dari sini.
"Drip～!"
Pengumuman Sistem: Guild Pedang & Mawar membeli formasi teleportasi di koordinat (xxx,xxx). Biaya transmisi silakan cek di sistem. Selamat menggunakan para pemain!
……
Gile, orang ini baru pulang langsung beli formasi teleportasi!
Sepengetahuanku, membeli formasi teleportasi dari Sistem membutuhkan biaya 10 juta RMB. Murong Shanshan dulu dapat rejeki nomplok dari menjual equipment ungu, mungkin sekarang dihabiskan untuk ini. Bisa-bisa uang sakunya bermasalah beberapa hari lagi.
Xu Lin tersenyum melihatku mendekat: "Shanshan sudah beli formasi magis. Kita tidak perlu jauh-jauh ke Gunung Bulan Perak lagi, bisa naik transportasi langsung."
"Ya, kebetulan ada formasi teleportasi di sebelah plaza gerbang timur. Setelah Xin Yu selesai jual equipment, kita langsung transmisi!"
Saat itu, Lu Xuehan dan Xin Yu juga datang. Semua orang segera menuju formasi teleportasi.
Saat membuka antarmuka teleportasi, saya langsung mendapat notifikasi: Pemilik formasi teleportasi ini mengatur metode pembayaran sebagai transaksi langsung rekening bank. Anggota guild Pedang & Mawar dikenakan biaya 5 RMB per penggunaan, anggota guild TOT 7 RMB, pemain tanpa guild 10 RMB, anggota guild Kekuasaan Sang Playboy 20 RMB, dan anggota guild lain 10 RMB per penggunaan!
Inikah aturan baru yang ditetapkan Murong Shanshan? Bahkan menetapkan biaya anggota Kekuasaan Sang Playboy dua kali lipat manusia biasa, mungkin hanya dia yang bisa memikirkan ini.
Karena guild Firdaus yang Hilang telah dibubarkan, biaya kami tetap standar 10 RMB.
Dengan suara "swish", perjalanan yang seharusnya memakan waktu setengah jam lebih terselesaikan dalam sekejap. Xu Lin dan saya tiba bersama melalui transmisi, saling tersenyum. Setelah dipotong biaya administrasi sistem 10 RMB, kami masih mendapat untung bersih 9 RMB per orang. Tiga menit kemudian, guild Firdaus yang Hilang kami juga akan mendapat bagian 3 RMB per orang.
Lu Xuehan muncul anggun di sebelah kiri saya. Saya segera menariknya berlari keluar. Xin Yu dan Xu Lin yang bingung mengikuti dengan panik, bertanya: "Lin Fan, ada apa?"
Tanpa menoleh saya berkata: "Tunggu saja, titik transmisi ini akan macet lalu lintas SEKARANG JUGA!"
Seperti dugaan, saat kami menoleh ke belakang, cahaya putih berkedip terus-menerus di titik transmisi. Berbagai pemain berdatangan mencoba teleportasi markas. Tak lama kemudian, lalu lintas benar-benar macet dengan jeritan para mm dan tawa mesum para bajingan yang terus bergema.
"Xin Yu" tak sengaja menepuk dadanya yang montok, masih menunjukkan ketakutan: "Untung Lin Fan punya firasat, kalau tidak, pasti kita sudah jadi mangsa empuk di dalam sana."
Setelah menunjukkan sikap merendahkan pada Xin Yu, "Xu Lin" bertanya khawatir: "Apa ke depannya akan selalu seperti ini? Transmisi seperti ini terlalu tidak aman!"
"Seharusnya tidak..." Aku ragu sejenak, lalu melanjutkan: "Meskipun bandwidth-nya cukup, maksimal hanya satu juta orang per hari. Rata-rata sekitar 1000 orang per menit. Area titik transmisi ini juga cukup luas, fenomena seperti hari ini tidak akan terulang. Hari ini khusus karena formasi teleportasi baru diaktifkan."
Xu Lin mengangguk setuju: "Setelah Shanshan melengkapi NPC di markas, kita bisa langsung melakukan logistik di markas. Ini akan menghemat lebih banyak waktu."
Aku tersenyum tipis. Wanita memang idealis. Harga NPC bukan main mahal - seorang ahli pembuatan ramuan tingkat tinggi saja bernilai 1,5 juta. Apalagi untuk memenuhi kebutuhan potion pemain dalam skala besar, satu dua apoteker tidak akan cukup. Meski satu orang tidak terasa, puluhan sekaligus akan menghabiskan setidaknya 10 juta. Bagi "Playboy Kaya" mungkin biasa, tapi bagi Murong Shanshan ini cukup memberatkan.
Haruskah meminjamkan uang padanya...
Kalau tidak bisa melunasi, buat n perjanjian tidak setimpal atau paksa dia menikahi saya!
Saat aku sedang berkhayal, Xin Yu sudah menghampiri dengan ekspresi meremehkan: "Lagi merencanakan niat kotor apa? Lihat senyummu yang menjijikkan itu..."
Melihat ke belakang memastikan Xu Lin dan Lu Xuehan tidak melihat ke sini, aku buru-buru mengusap air liur lalu merangkul bahu kecil Xin Yu sambil berkata, "Bukannya mau latihan leveling? Ayo, sudah hampir siang. Kalau ditunda lagi bisa sekalian makan siang."
Xin Yu menyembulkan bibirnya menunjukkan sedikit kecewa, tapi tidak melanjutkan protes.
Aku langsung merenung: Sebenarnya sampai seberapa dalam perasaan Xin Yu padaku? Bukan cuma aku, mungkin bahkan dia sendiri tidak tahu.
Setelah memanggil Xu Lin dan Lu Xuehan, kami berempat mulai menapaki jalan menuju Pegunungan Bulan Perak.
Harus diakui, jumlah pemain yang berjalan searah dengan kami sangat banyak. Kerumunan campur aduk ini terdiri dari berbagai macam jiwa-jinak: prajurit manusia setengah binatang dengan kapak di pundak dan bulu dada seksi, pemain elf berkulit ungu dengan telinga panjang yang memperlihatkan sebagian besar kulitnya, kurcaci setinggi penumpang bus gratis, semua membanjiri Pegunungan Bulan Perak bagai air bah yang tak terbendung.
Sayangnya Gunung Bulan Perak tak memberi muka. Monster level 55 di kaki gunung langsung menyaring 80% kerumunan. Monster level 58 di lereng atas menyisakan 18% terkapar di bawah. Hanya segelintir orang yang bisa mencapai pinggang gunung. Saat melanjutkan pendakian, beberapa pemain yang awalnya bersama kami mulai gentar, hanya bisa menyaksikan kami naik dengan pandangan iri penuh kekaguman.
Level 60 tidak hanya menjadi batas penting bagi pemain, tapi juga berlaku untuk monster. Monster di atas level 60 jelas jauh lebih kuat dibanding yang level 59. Pemain sekitar level 53 memang tidak bermasalah saat membunuh monster level 58, tapi jika harus menghadapi monster level 60, tingkat bahayanya meningkat drastis. Dalam beberapa menit saja, setelah menyaksikan beberapa kasus pemain langsung di-teleport ke kota oleh monster, semua orang mulai bijak. Jika perlengkapan tidak terlalu bagus, lebih aman tetap berburu monster level 58 dengan mekanisme pengaman.
Kelompok kami sama sekali berbeda. Kecuali Lu Xuehan yang hanya memiliki 5 item equipment ungu, setiap anggota lain memiliki lebih dari tiga equipment ungu dan minimal satu perlengkapan oranye. Terutama saya, meski sudah kehilangan Kalung Bayangan ungu, set perlengkapan saya tetap luar biasa. Enam equipment ungu dan dua perlengkapan oranye level tinggi cukup untuk membuat pemain Yueheng manapun tercengang. Jika saja saya tidak mudah puas, menjual kedelapan equipment ini bersama-sama mungkin bisa menghasilkan lebih dari 500 juta, dan itu perkiraan konservatif. Lagipula, saat ini belum ada yang mau menjual equipment oranye, apalagi senjata oranye.
Monster-monster itu bisa membunuh pemain level rendah dengan perlengkapan jelek dalam hitungan detik, tapi tidak banyak berpengaruh pada kami. Terutama saya dengan pertahanan 1200, monster level 68 sama sekali tidak bisa menembus. Seluruh tubuh bagai tembok besi yang mondar-mandir di kerumunan monster tanpa sedikitpun bahaya.
Tak lama kemudian, kami tiba di tempat grinding kemarin. Monster-monster yang sebelumnya sudah dibunuh seluruhnya muncul kembali. Seluruh area pinggang gunung kembali diselimuti monster yang padat. Atas perintah Xu Lin, Xin Yu dan saya kembali berperan sebagai pemancing monster, sementara Lu Xuehan dan Xu Lin tetap memegang tanggung jawab penting sebagai pasukan utama penyerang.
Saya tak bisa menahan senyum getir. Biasanya saya yang menyerang monster, tapi saat bersama anggota studio perempuan ini, saya harus melakukan tugas dasar seorang prajurit. Meskipun logis, ini agak membuang sumber daya. Pemain peringkat kedua dunia ini malah disuruh-suruh memancing monster oleh beberapa perempuan. Kalau sampai diketahui publik, pasti mereka akan tertawa sampai gigi besar mereka copot.
Dengan penyertaan gulungan serangan sementara dari Lu Xuehan, serangan sihir Xu Lin hanya bisa digambarkan sebagai mengerikan. Terutama setelah dia memakai peralatan legendaris yang meningkatkan mantra elemen api. Kecepatan membakar monster-nya benar-benar mesum tingkat tinggi. Bahkan saya yang memiliki resistensi sihir kuat pun tak tahan dengan api semangatnya. Baru saja dia tak sengaja membakar saya dalam mode serangan area, akibatnya dalam tiga detik darah saya turun drastis 1000+. Jika ini prajurit lain, pasti sudah mati seketika. Tak heran dalam pertempuran kelompok, api hantu Xu Lin bisa dengan mudah menumpas sekelompok musuh.
Jika guild kita bisa memiliki belasan penyihir super seperti Xu Lin, saat menghadapi PK besar-benar akan menjadi tak terkalahkan. Seluruh garis pertahanan bisa didorong maju menggunakan api hantu, akhirnya menghabisi musuh sampai bersih.
Walaupun begitu, skill jenis ini sangat langka, bahkan bisa dibilang hampir tidak ada. Sama seperti Pedang Es Misteriusku dan semburan pedang Murong Shanshan. Walaupun Kuang Jian juga bisa menggunakan semburan pedang, bagaimanapun dia adalah pemain profesional tersembunyi, dan semburan pedang adalah kemampuan andalannya. Ini sama saja Murong Shanshan sebagai ksatria mencuri ilmu skill ultimate orang lain, sementara Kuang Jian tidak bisa mempelajari kemampuan andalan ksatria seperti Kombo, Pukulan Berat, atau menyerbu. Pada lapisan tertentu, sepertinya Kuang Jian malah dirugikan.
……
Berlatih terus sampai siang, setelah lebih dari tiga jam membunuh monster intensitas tinggi, Xu Lin dengan cepat naik ke level 57, resmi menjadi peringkat keempat di Kota Bulan Perak. Sementara Lu Xuehan dan Xin Yu masih di level 55, bedanya dengan kemarin adalah pengalaman di level ini hampir penuh, kenaikan ke level 56 sudah di depan mata. Bar pengalamanku juga melesat ke 87%, diperkirakan setelah membunuh monster lima jam lagi nanti sore, bisa kembali ke level 60.
Perlengkapan masih diatur oleh Xin Yu. Dalam satu pagi, kami mendapatkan 4 perlengkapan biru dan 7 perlengkapan hijau. Meskipun lebih sedikit dibandingkan tadi malam, semua orang cukup puas. Bagaimanapun juga drop rate perlengkapan di Yueheng memang sangat rendah. Banyak pemain lajang yang belum pernah mendapatkan perlengkapan biru karena tidak bisa memburu monster di level lebih tinggi. Bahkan sekarang perlengkapan hijau level tinggi telah menjadi komoditas langka. Alasan kelangkaannya adalah drop rate perlengkapan hijau puluhan kali lebih tinggi daripada yang biru, sehingga bisa cepat tersebar di antara pemain. Selain itu, harga perlengkapan juga tidak terlalu mahal, umumnya antara 100 hingga 1000 RMB. Baik karyawan kantoran maupun pekerja kelas menengah biasa, tidak masalah membeli satu set perlengkapan hijau.
Pada dasarnya, Xin Yu adalah maniak perlengkapan. Selain melihatku, aku belum pernah melihatnya menunjukkan sorot mata berbinar seperti itu terhadap hal selain perlengkapan. Berikan dia satu bungkusan perlengkapan bagus, dia bisa bahagia sepanjang pagi. Ini juga salah satu alasan dia meminta untuk mengumpulkan perlengkapan. Di guild kami, kuota hadiah perlengkapan juga ditentukan olehnya. Bagaimanapun dia memiliki gelar Wakil ketua guild. Meskipun sekarang Firdaus yang Hilang sudah tidak ada lagi, anggota yang tersisa masih tahu bahwa elf cantik berkulit putih dengan tubuh seksi dan ahli panah itu adalah wakil ketua guild. Di tangannya terdapat uang dan perlengkapan dalam jumlah besar.
Meskipun daya tahan perlengkapan tidak terlalu banyak berkurang, semua orang tetap kembali ke kota untuk membeli ramuan dan beristirahat. Lagipula nanti saat pergi lagi, cukup menggunakan 10 ribu rupiah untuk transmisi ke kaki Gunung Bulan Perak. Sebagian besar perjalanan sudah terpotong. Nanti setelah membeli banyak npc terkait di markas, bahkan skill teleportasi ke kota pun tidak perlu digunakan lagi. Langsung turun gunung untuk memperbaiki perlengkapan dan membeli ramuan, lalu bisa langsung naik lagi untuk berburu.
Setelah selesai memperbaiki perlengkapan, Xu Lin melihat jam: "Log off untuk makan yuk! Hari ini Guozi yang masak, mungkin belum siap. Xin Yu, coba periksa berapa banyak perlengkapan kemarin yang terjual?"
"Dalam waktu sesingkat ini, mustahil terjual banyak~" Xin Yu tersenyum sambil membuka menu transaksi, tapi tiba-tiba senyumnya membeku. Ia menoleh memandangi aku dan Xu Lin, menggerakkan bibirnya: "Tebak total pendapatan perlengkapan kemarin sekarang berapa?"
Xu Lin meliriknya penuh tanda tanya: "Banyak mana? Perlengkapan biru sekarang paling-paling cuma 10.000. Jangan-jangan perlengkapan kemarin terjual lebih dari 1 juta?"
Xin Yu mengacungkan tiga jari-jari seperti daun bawang giok: "Tepat tiga juta! Kali ini kita kaya!"
Kami semua terkejut dengan angka itu: "Bagaimana? Beberapa perlengkapan biru bisa laku sampai jutaan?"
"Kalau tidak percaya, lihat sendiri!"
Xin Yu membuka berbagi rekaman transaksi. Antarmuka itu segera muncul di layar tim, puluhan catatan dari atas ke bawah terlihat cukup megah.
Anehnya, setiap rekaman akhirnya dibeli dengan harga langsung yang ditetapkan Xin Yu, dan orang ini benar-benar tak tertandingi. Sebuah zirah kulit biru dengan efek serap kerusakan bahkan bisa dijual seharga 300.000 keping emas - harga semacam ini sudah termasuk sangat langka dalam situasi saat ini.
Sejak seminggu yang lalu, harga perlengkapan mulai turun drastis. Semangat tinggi di awal kini berbalik menjadi penurunan, seolah segalanya sesuai dengan prediksinya. Di guild perlengkapan saat ini, kecuali memiliki efek khusus yang sangat bagus, perlengkapan biru sulit terjual di atas 10.000 keping emas. Lagipula, 10.000 setara dengan gaji tahunan karyawan kantoran pemula - bukan jumlah yang bisa dijangkau sembarang orang.
Ternyata estimasi saya salah untuk harga perlengkapan dengan efek pantulan dan serap kerusakan. Manusia memang gila, apalagi pemain Yueheng yang lebih gila lagi. Dalam beberapa bulan, berapa banyak mm menemukan pasangan baru di game dan meninggalkan pasangan hidup sebelumnya? Berapa banyak pria jorok memancing mm polos ke ranjang dengan perlengkapan? Jika semua ini sudah biasa, maka beberapa perlengkapan terjual dengan harga tinggi adalah hal yang wajar.
"Apalagi, bagaimanapun juga ID 'Sayur Hijau Godaan' Xin Yu ini sudah sangat terkenal di Kota Bulan Perak. Pemain biasa yang melihat penjual perlengkapan adalah dia pasti akan lebih memperhatikan. Bisa dibayangkan, jika diganti dengan Murong Shanshan yang lebih populer untuk menjual perlengkapan ini, efeknya mungkin akan lebih jelas. Efek idol juga berlaku di game - pria bisa tergila-gila pada mm idaman, bisa tergila-gila pada perlengkapan keren, apalagi tergila-gila pada perlengkapan keren yang dijual mm idaman!"
Xu Lin melihat angka 3 diikuti enam nol di rekening langsung senang bukan main. Dia bersemangat berkata ke Xin Yu: "Dengan kecepatan seperti ini, kita hanya perlu terus membunuh monster selama seminggu, perlengkapan yang bisa didapat pasti bisa terjual lebih dari 10 juta!"
"Mana mungkin ada keberuntungan sebaik itu! Pagi ini cuma dapat beberapa perlengkapan saja. Kemarin itu cuma kebetulan kita lagi jago ledakan!"
Xu Lin merasa nona ini kurang peka. Dia lalu bertanya padaku: "Lin Fan, menurutmu bisakah kita menjual 10 juta RMB hanya mengandalkan perlengkapan biru?"
"Jual pasti bisa," usap hidungku, lanjutku: "Tapi kuncinya, butuh waktu lama. Menurutku, kita harus eksplorasi lebih dalam ke area leveling sekarang. Di belakang sana, mungkin ada boss. Sekarang juga tidak ada pemain yang pergi ke sana, siapa tahu kita bisa ngank Sertifikat Pembentukan Tim."
"Benarkah?" Mata indah Xu Lin mulai berbinar aneh.
“Tentu saja, pengalamanku hampir 90% akurat. Jika keberuntungan berpihak, kita benar-benar bisa memulihkan cahaya Firdaus yang Hilang dalam semalam!” Aku berkata dengan serius.
Xu Lin semakin bersemangat, sementara Xin Yu menyikutku: “Jangan ganggu Kakak Lin! Sekarang log off dulu untuk makan, urusan lain bicara nanti sore!”
Akhirnya kami log off untuk makan. Soal kemampuan masak Guozi tidak usah dibahas. Intinya dia tidak memenuhi standar loli idealku: pertama, wajahnya tidak cukup malaikat; kedua, tubuhnya kurang setan. Loli sempurna di hatiku hanya Lu Xuehan dan Murong Shanshan.
Dengan pikiran kotor yang menggumpal, aku menghabiskan makanan. Wajah Lu Xuehan di sebelahku memerah karena tatapanku. Xin Yu hanya menghela nafas, pura-pura tidak melihat dan melanjutkan makannya.
